“Siapa lelaki yang mengantarmu kemarin malam?” Nurma yang baru keluar kamarnya, terjengkit kaget. Sebab Nunik, sudah ada di depan pintu dan memberondongnya dengan tanya.“Bukan urusan, Mbak!” Nurma yang jengah ditanya seperti itu, menjawab pertanyaan kakaknya dengan ketus. Sebenarnya mereka tak lagi serumah, hanya karna sekarang ibunya sakit-sakitan jadilah Nunik dan suaminya sering datang untuk melihat ibu jika Nurma sedang bekerja.Kebiasaan Nunik yang cemburu pada Nurma, sebab hingga sekarang adik perempuannya ini belum menikah. Ia selalu cemburu dan takut bila Handi, lelaki yang dulu ia rebut dari Nurma, akan kembali pada adiknya.Sungguh cemburu yang tak beralasan. Siapa yang merebut, siapa yang cemburu.“Urusan mbak, juga. Maksudnya, kalau ada yang dekatin kamu diterima aja, biar mas Handi nggak khawatirin kamu lagi kamu terlambat pulang. Mbak cemburu, mas Handi khawatirin perempuan lain!” sindir Nunik cukup tajam membuat Nurma hampir emosi pagi itu.Ternyata suami istri ini men
Baca selengkapnya