Dihamili CEO Koma의 모든 챕터: 챕터 141 - 챕터 150
455 챕터
Bab 141
"Ayah, kamu nggak bisa berpihak kepada Zayden lagi kali ini. Christian juga sangat terpengaruh oleh wanita itu dan malah mogok makan di rumah. Kalau masalah ini nggak dibereskan dengan baik, konsekuensinya akan sangat buruk," seru Vivi yang bergegas menghasut begitu melihat ekspresi khawatir Timothy."Zayden memang anak Ayah, tapi Christian juga cucumu. Hampir sebagian besar kekayaan keluarga sudah diberikan kepada Zayden. Aku yakin Ayah pasti bisa membuat keputusan yang adil untuk hal ini." Zachary juga tidak mau kalah, lalu bergegas maju dan mengungkit masalah pembagian kekayaan.Timothy awalnya sudah merasa sangat tertekan, ditambah lagi mendengar putra sulung serta keluarganya begitu berisik dan hanya memikirkan keuntungan. Alih-alih memikirkan solusi untuk menyelesaikan masalah ini, mereka justru ingin memperbesar masalahnya. Hal ini pun membuat Timothy seketika semakin murka.Selanjutnya, Timothy memelototi Vivi sejenak dan berkata, "Kamu masih berani bicara seperti ini? Karena k
더 보기
Bab 142
Beberapa pengawal itu sama sekali tidak menyangka Christian akan mengancam mereka seperti ini. Salah satu di antara mereka berniat untuk merebut pisau itu, tetapi Christian segera mengetahui niat mereka dan sontak berteriak, "Jangan berpikir untuk merebut pisauku. Aku sudah bertahun-tahun menjadi dokter. Aku bukan hanya tahu bagaimana menolong orang, tapi juga tahu cara tercepat untuk membunuh orang!"Beberapa pengawal itu sontak terkejut. Jika Christian benar-benar memotong lehernya, dia pasti akan mati di tempat. Dengan sifat Vivi, mereka pasti tidak akan dibiarkan hidup. Dengan tidak berdaya, para pengawal itu hanya bisa melihat Christian berjalan keluar selangkah demi selangkah.Christian lalu menemukan sopir dan menggunakan cara yang sama. Dia mengancam sopir itu untuk membawanya pergi ke vila tempat Zayden mengurung Audrey. Saat berada di dalam mobil, Christian segera menyadari bahwa ada beberapa mobil yang mengikutinya di belakang. Beberapa orang itu kemungkinan tidak berani mem
더 보기
Bab 143
Christian mengepalkan tangannya dengan erat. Semua ini adalah kesalahannya! Jika dia punya kemampuan yang cukup, dia tidak akan membiarkan ibunya membawa Audrey ke tempat seperti itu dan diperlakukan dengan semena-mena.Namun sekarang, memikirkan semua ini tidak ada artinya lagi. Christian pun berkata, "Audrey, ikut denganku, aku akan mencari dokter untuk menyembuhkanmu."Christian mengulurkan tangannya, lalu menenangkan Audrey dengan sabar. Dia ingin Audrey menurunkan kewaspadaan kepadanya dan ikut dengannya. Meskipun begitu, Audrey tetap tidak menunjukkan reaksi apa pun. Suara orang di hadapannya ini terdengar familier, tetapi berbeda dengan suara orang yang datang menyelamatkannya dan membuatnya merasa tenang kemarin itu. Jadi, dia tidak bisa pergi dengan pria ini!Saat melihat Audrey tidak bereaksi, Christian hendak menyentuh Audrey untuk membuktikan bahwa dia tidak berniat buruk dan ingin menyelamatkan Audrey. Namun, Christian tidak menyangka Audrey langsung membalikkan tubuhnya d
더 보기
Bab 144
Timothy berbicara dengan sangat tulus, bahkan suaranya menjadi sedikit bergetar saat mengucapkan kalimat terakhir itu. Zayden menatap rambut putih di pelipis Timothy. Hanya dalam waktu semalam, dia merasa Timothy seperti telah menjadi beberapa tahun lebih tua.Zayden tidak pernah melihat tampang Timothy yang biasanya sangat mendominasi dalam dunia bisnis menjadi seperti ini. Tampang Timothy yang seperti ini membuat Zayden merasa sedih. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi Zayden teringat dengan tatapan menyedihkan Audrey seperti hewan kecil yang terluka kemarin.Saat ini, bagaimana mungkin dia bisa meninggalkan Audrey dalam kondisi seperti ini? Zayden pun mengepalkan tangannya dengan erat. Setelah beberapa saat, Zayden pun berkata, "Ayah, aku bisa mendengarkanmu untuk masalah apa pun, tapi Ayah jangan ikut campur untuk masalah bercerai ini lagi."Saat mendengar hal itu, raut wajah Timothy seketika menjadi pucat. Dia sengaja menyuruh Zayden pulang karena ingin menggerakkan hati Zayden
더 보기
Bab 145
Zayden langsung menelepon Christian, tetapi panggilan itu hanya terus berdering dan tidak ada yang mengangkat. Zayden pun menyipitkan matanya, lalu mengalihkan panggilannya kepada Caleb. Dia langsung memerintah Caleb untuk menyelidiki keberadaan Christian.Zayden tidak memedulikan orang-orang yang menunggu hukuman di hadapannya untuk sementara waktu. Saat ini, yang terpenting bukanlah menghukum semua orang itu, melainkan segera menemukan Audrey.Kemudian, Zayden masuk ke dalam kamar dan melihat sekeliling. Dia menemukan bahwa tidak ada perubahan apa pun dari sebelum dia pergi tadi, bahkan juga tidak ada tanda-tanda perlawanan yang besar. Sorot mata Zayden seketika menjadi semakin suram. Saat ini, luka di tangan akibat gigitan Audrey kemarin menjadi semakin sakit.Kemarin ketika dia tiba, dia hanya ingin membawa Audrey pergi, tetapi Audrey justru menggigitnya hingga terluka. Hari ini, begitu Christian muncul, Audrey seolah-olah tidak menolak dan pergi bersama Christian dengan patuh.Apa
더 보기
Bab 146
Christian bergegas menenangkan Audrey dengan berkata, "Audrey, jangan takut. Lihatlah kamar ini, sama seperti milikmu yang dulu. Lihatlah, itu adalah boneka beruang favoritmu. Apa kamu masih ingat itu adalah mainan bekas yang kita pilih bersama-sama?"Suara Christian terdengar sangat lembut. Sementara itu, Audrey mulai melihat sekeliling sambil mendengarkan perkataan Christian. Audrey mendadak merasakan sebuah perasaan yang akrab sehingga kondisinya menjadi tidak begitu tegang lagi.Melihat hal itu, Christian pun merasa lega dan lanjut menenangkan perasaan Audrey. Setelah beberapa saat berlalu, pria tua itu mengangguk dan mengisyaratkan Christian untuk berhenti. Selanjutnya, pria tua itu mengeluarkan sebuah liontin perak dan mengayunkannya dengan pelan di hadapan Audrey."Sekarang, kita sedang berjalan di sebuah jalan yang sangat panjang. Kamu berjalan dengan perlahan, lalu pada saat ini kamu melihat sebuah pintu. Kamu membuka pintu itu …," kata pria tua itu.Dengan panduan perkataan d
더 보기
Bab 147
Audrey yang masih berada dalam kondisi hipnosis menggenggam tangan Christian, lalu bergumam dengan pelan, "Zayden …."Christian tidak pernah membayangkan bahwa dalam waktu singkat ini, orang yang paling dipercayai oleh Audrey telah berubah menjadi pria lain dan pria itu adalah pamannya sendiri, Zayden! Tubuh Christian sontak menjadi sedikit kaku, tetapi dia hanya bisa memeluk Audrey dengan lebih erat sambil berkata, "Audrey, ini aku Christian. Apa kamu sudah lupa? Kita pernah berpacaran selama bertahun-tahun. Kamu pernah bilang aku adalah orang yang paling kamu percayai di dunia ini."Suara Christian terdengar seperti bergetar, seolah-olah sedang memohon. Apa pun yang terjadi, Christian tidak bisa menerima wanita yang dicintainya tidak mencintainya lagi. Padahal, mereka sudah berjanji akan segera menikah setelah dia menyelesaikan studinya.Christian tahu bahwa dia salah karena mengambil keputusan sendiri untuk pergi ke luar negeri selama bertahun-tahun. Namun, kenapa Audrey tidak bisa
더 보기
Bab 148
Audrey langsung didorong ke lantai oleh Zayden. Audrey lalu berusaha untuk kembali bangkit dan hendak menggenggam tangan Zayden lagi. Dia tidak melakukan hal yang bersalah kepada Zayden dan bisa menjelaskannya.Di sisi lain, Christian merasa sangat tersayat saat melihat kegigihan Audrey. Dia mengulurkan tangan dan hendak memeluk Audrey agar dia berhenti melakukan upaya yang sia-sia itu. Christian sangat memahami sifat pamannya ini. Pamannya adalah orang yang tidak bisa menerima kesalahan sedikit pun. Audrey pernah berpacaran dengannya dan sedang mengandung sekarang. Sekalipun dia memaksakan diri untuk tinggal di sisi Zayden, dia tetap tidak akan bahagia. Bagaimanapun juga, Zayden pasti akan menjadi penerus Keluarga Moore. Dia sama sekali tidak bisa membawa Audrey meninggalkan semua masalah ini seperti yang Christian lakukan.Akan tetapi, sebelum tangan Christian sempat menyentuh Audrey, Zayden langsung mendekat, meraih kerah pakaian Christian dan mengangkatnya."Kenapa? Kamu masih ing
더 보기
Bab 149
Audrey yang mengadang di hadapan Christian membuat pukulan Zayden yang awalnya akan mendarat di wajah Christian seketika terhenti.Apa wanita terkutuk ini tidak tahu identitasnya sekarang? Bisa-bisanya dia masih melindungi Christian di saat seperti ini?Saat melihat ekspresi suram di mata Zayden, Audrey bergegas menjelaskan, "Christian adalah keponakanmu. Ayah pasti akan sangat sedih kalau sampai kalian bermusuhan hanya karena wanita seperti aku."Zayden mencibir dan berkata, "Kamu masih menggunakan ayah sebagai alasan sekarang? Jujur saja, kamu tidak rela pria yang kamu cintai terluka, 'kan?"Zayden perlahan bangkit dan tangannya yang mengepal sedikit bergetar. Dia sangat berharap untuk membunuh wanita di hadapannya itu dan bertanya padanya apakah dia masih punya hati? Mungkin saja dia punya, tetapi hatinya itu seharusnya telah diberikan kepada pria yang ingin dia lindungi di belakangnya itu. Bahkan, tidak ada sedikit pun ruang untuk orang lain lagi.Pada akhirnya, Zayden pun pergi be
더 보기
Bab 150
Audrey bergegas berlari kembali, lalu mengulurkan tangan dan memeriksa napas Christian. Saat merasakan Christian masih bernapas dengan normal, ketakutan dalam hatinya seketika menjadi sirna. Meskipun begitu, Audrey merasa bahwa dia tidak bisa membiarkan Christian berada di tempat ini begitu saja. Oleh sebab itu, Audrey mengeluarkan ponsel dari tubuh Christian, lalu menelepon rumah sakit untuk memanggil ambulans menjemput Christian.Jarak rumah sakit dari tempat mereka berada tidak terlalu jauh. Tidak butuh waktu yang lama, sebuah mobil ambulans sudah tiba di bawah. Beberapa paramedis langsung naik ke atas dan membawa Christian ke mobil ambulans dengan tandu.Selesai melakukan semua itu, Audrey berencana untuk pergi dan menghindar dari masalah. Akan tetapi, seorang perawat langsung menghentikannya dan berkata, "Nona, kamu nggak bisa pergi. Nanti harus ada orang mengurus prosedur rumah sakit."Audrey merasa ragu sejenak, lalu mengurungkan niatnya untuk pergi. Dia memang sudah tidak menc
더 보기
이전
1
...
1314151617
...
46
DMCA.com Protection Status