Home / Romansa / Menikahi Mayat Palsu CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Menikahi Mayat Palsu CEO: Chapter 71 - Chapter 80

183 Chapters

Bab 71

Pagi yang cerah, Emma mengetuk pintu lalu masuk. Dua pelayan di belakangnya mengikuti langkahnya sambil membawa makanan dengan nampan di tangan masing-masing."Sayang, kamu sudah bangun? Kemarilah, sarapan dulu biar bayinya sehat," sapa Emma dengan wajah berseri-seri. Aku bisa melihat bagaimana mertuaku tersebut begitu menyayangiku saat ini.Aku menapak kaki dengan malas untuk menuju ke kamar mandi. menggosok gigi dan membersihkan muka ala kadarnya.Sarapan yang mewah dan lengkap membuatku melahap dengan ganas. Raut wajah puas diperlihatkan Emma yang sesaat kemudian mengelusku dengan lembut, "Mengapa tidak bulan pertama saja kamu menginap di sini? Mama ingin menjagamu."Perkataan Emma membuat hatiku tersentuh. Malam nyenyak dan damai tanpa gangguan dari si bekicot membuatku sadar bahwa cukup menyenangkan berada di mansion dengan fasilitas dan pelayanan yang mewah seperti seorang putri tajir. Apalagi Emma begitu menyayangiku.Emma melirik ke arah perutku yang masih rata. Aku menundukka
Read more

Bab 72.

"Hei, mau kemana? Ini Mama sudah masak sup rumput laut kesukaanmu! Makan siang dulu!" Mama berteriak dari dapur.Mendengar sup rumput laut, malah membuatku mual, "Iya, Ma. Aku keluar sebentar. Aku akan pulang untuk makan siang nanti!" aku berseru sambil memakai sepatu."Kamu mau ke kampus? Bukankah Zacky akan menjemputmu nanti?" tanya Mama yang berhasil menyusul langkahku di depan pagar rumah dengan masih memegang centong sup."Ahh, bukan. Aku akan pergi melamar kerja. Ada panggilan interview yang hampir kulupakan. Dahh, Ma ...," ucapku sambil melambai ke abang ojek yang memang sering mangkal dekat seberang rumah."Hei! Tunggu! Hei! Nanti Nak Zacky marah!" Apa yang Mama katakan hanya kuanggap seperti angin lewat. Aku sangat tidak suka mendengar setiap sisi kehidupan yang harus terhubung dengan Zacky."Kemana?" tanya supir ojek dengan bingung."Hah? Ohh, ke Gedung Ambassador!" Aku meninggikan suaraku karena agak susah bila berada di belakang ojek. Sepeda Motor butut yang dibawa supir
Read more

Bab 73

"Hei! Pekak tahu!" Aku menutup kedua telingaku dengan telunjuk. Ketiga orang itu sama-sama berteriak serta mengucapkan kata yang sama."Kalian kok ikutan heboh?" tanya Zacky dengan tatapan sinis."M-maaf!" Tom dan supir menjawab bersamaan. Zacky menarik nafas panjang sesaat lalu berkata, "Kamu tidak boleh bercerai dariku. Sampai mati pun aku tidak akan menandatangani surat perceraian. Kamu tetap adalah istri bekicot selamanya!" seru Zacky sambil menoel hidungku.Aku melipat tangan di bawah dada dengan kesal, menatap jalan yang kita lewati, "Eh, ini ke rumahku?" tanyaku dengan aneh karena merasa mobil diarahkan ke rumahku.Zacky mengangguk lalu menjawab, "Kita makan siang dulu. Mama mertuaku sudah masak sup rumput laut kesayanganmu." Zacky melihat ke arahku sembari terkekeh."Aku akan membawamu ke kampus setelah makan siang!" lanjutnya.Zacky memamerkan senyumannya kembali, "Memangnya kamu berharap kita kemana?"Aku menaikkan sudut bibir lalu menoleh ke arah lain, Tidak ada
Read more

Bab 74.

Aku mendelikkan kedua mata karena terkejut, "A-aku pakai sendiri!"Dengan terpaksa, aku membuka celana jeans yang kupakai dan berganti di depannya. Pria ini sungguh otodidak dan suka peritahnya dituruti. Aku melirik dengan jijik, pandangan Zacky yang tidak berkedip memandang bagian tubuhku saat membuka celana jeans lalu menggantinya dengan celana karet."Kamu sedikit gendut, tetapi itu membuatmu lebih cantik. Kemarilah, dorong aku keluar. Aku sudah lapar!" perintah Zacky sesaat kemudian.Aku mengkerucutkan bibir dengan keras lalu mendorongnya keluar seperti seorang pelayan yang patuh.Baru saja hendak menuju ke pintu dan membukanya, Zacky menarik tanganku dengan kuat sehingga tubuhku jatuh ke dalam pelukannya. Aku terduduk di pangkuannya dengan kedua mata membulat sempurna.Sebuah ciuman dilayangkan tanpa mampu kutolak karena bekicot tersebut sungguh ahli memainkan lidahnya."Hmmm," ucapku tanpa sadar.Zacky melepaskan pelukannya lalu tertawa, "Kamu mendesah, sepertinya kamu mulai
Read more

Bab 75

"Kamu pergilah! Kami sedang tidak baik-baik saja saat ini. Bulan depan aku akan menginap di mansion-mu."Aku berkata dengan suara gemetaran dan masih memeluk Mama. Wanita yang sudah melahirkan dan membesarku dengan segala kasih sayang. Mama masih tidak mau berdiri dari tempatnya. Ia bersikeras tetap berlutut di hadapan menantu kurang ajar."Berdirilah, Mama. Aku akan pergi untuk menenangkan suasana. Pastikan kalian menjaga janin itu dengan baik!" ucap Zacky lalu menekan tombol maju pada kursi rodanya.Perkataan Zacky membuatku meneteskan airmata sekali lagi. Aku sungguh tidak sudi hamil anaknya. Kebencianku terhadap pria itu membuat aku benar-benar akan menggugurkan kandungan ini.Zacky dibantu Tom sampai masuk ke dalam mobil. Aku mendengar mobil dilajukan meninggalkan kami berdua yang masih berlutut.Terjadi keheningan cukup lama di antara aku dan Mama. "Ma, berdiri yuk. Bekicot itu sudah pergi lama lho," ajakku dengan wajah memohon.Mama melayangkan bombastic side eyes untukku lalu
Read more

Bab 76

Les pertama selesai! Sam masih mengikutiku ke mana pun aku pergi. Bahkan, ia menungguku keluar dari toilet."Yuk, makan bakso," ajak Sam lalu menggandeng tanganku. Aku sungguh bingung, bagaimana cara menghadapi pria baik hati ini.Bila nanti Zacky menjemputku dan melihat Sam, maka mereka akan terlibat dalam perkelahian."Eh, aku mau pulang saja," ucapku tiba-tiba. "Kenapa?" Desy menatapku dengan kecewa. "Kita mau makan bakso lho!""Ah, a-aku ... aku sakit perut! Iya betul, aku sakit perut!" Aku langsung berlari kecil meninggalkan mereka."Tunggu, aku mengantarmu!" seru Sam ingin mengejarku, tetapi aku langsung berteriak, "Kamu temani Desy makan. Aku naik taci! Bye!"Langkahku langsung kupercepat untuk menghindar dari mereka. Kebetulan ada sebuah ojek yang baru saja mengantarkan seorang mahasiswi. Aku langsung duduk di kursi belakangnya."Eh, mau kemana?" Pengemudi ojek itu begitu bingung."Jalan! cepat jalan! Aku dikejar setan!"Pengemudi ojek itu langsung melajukan sepeda motornya de
Read more

Bab 77

"Kamu menyukainya?" tanya Zacky dengan mata yang kulihat mulai memerah. "Uhm, sekarang belum ... " Aku menjawab sambil menelan saliva. Tubuhku mulai gemetar karena rasa takut dalam diriku. "Berarti nanti mungkin?" Aku menganggukkan kepala dengan tegas, "Ya, mengapa tidak?" "Bukankah kamu hanya menginginkan bayiku saja?" Aku berkacak pinggang dan mulai berani menantangnya. Apakah aku harus selalu takut kepada bekicot ini? Aku bermonolog dengan wajah cemberut. Terjadi keheningan sejenak, sepertinya bekicot itu sedang berpikir keras. Sesaat kemudian, terdengar pria itu mendengkus. "Baiklah, aku menyetujui semua persyaratanmu. Lahirkan anak itu untukku, okey?" tanya Zacky dengan wajah memelas. Aku menatap kedua matanya yang bening dan pernah memabukkan diri ini lalu mengangguk dengan pasrah. "Apakah kamu bersedia menandatangani kontrak?" tanya Zacky sesaat kemudian saat mobil sudah sampai di depan rumahku. "Kontrak? Kontrak apa? Jangan menjebakku lagi!" Aku menjawab dengan suara l
Read more

Bab 78

Aku menghempaskan pantat ke kursi dengan kasar. Tak lama kemudian Sam dan Desi duduk di sampingku. Kiri dan kanan. Aku merasa kurang nyaman karena diapit seperti itu.Dengan wajah masih cemberut, aku melayangkan Bombastic side eyes kepada mereka bergantian."Apaan sih! Di sono masih banyak kursi aja kok!"Sam langsung menggenggam tanganku. Aku berusaha menepis dan memberikan wajah ketus."Kamu cemburu rupanya," bisik Sam sembari tersenyum dan masih menggenggam tanganku. Terjadi saling tarik menarik di antara kami."Ehh, siapa yang cemburu? Terlalu Ge-er kamu ya," ucapku sambil berusaha menarik tanganku yang digenggamnya. Akhirnya dengan hentakkan agak keras, tanganku terlepas."Aku enggak ngapa-ngapain sama Sam lho, kita cuma makan aja." Desy berusaha menjelaskan kepadaku, tetapi aku langsung memberi kode, meletakkan telunjuk di bibirku supaya dia diam."Sssttt!"Kedua mataku fokus ke depan di mana dosen sedang memberikan pelajaran.Jam pelajaran yang membosankan dan membuatku mengan
Read more

Bab 79

Dengan hati berdebar aku turun ke lantai 1 menyusul Alan yang berlari duluan di depanku."Pak Zacky, maaf ... ada keperluan apa sampai datang kemari?" sapa Alan dengan heran. Entah bagaimana mereka sepertinya saling mengenal.Zacky melihat ke arahku dengan senyuman yang dipaksakan. "Aku mencari istriku. Pulanglah!"Usai berkata demikian, bekicot memutar kursi rodanya dan kembali ke mobil. Aku seperti seorang istri yang patuh, melangkah dengan kaki lemes mengikutinya."Bye, Alan. Terimakasih atas buburnya. Sampai bertemu lagi," ucapku dengan lesu lalu masuk ke dalam mobil meninggalkan Alan yang masih terpaku di tempatnya berdiri.Aku masih melihat ke arah Alan saat mobil bergerak keluar dari pagar rumahnya.Di dalam mobil, hanya ada keheningan. Aku tidak tahu mau berkata apa pun terhadap Zacky.Tiba-tiba Zacky mengalungkan sebuah kalung bermata mutiara kecil berwarna putih, di leherku."Diam!" Zacky menepiskan rambutku ke depan agar bisa mengancingkan kalung tersebut."Nah, sudah siap.
Read more

Bab 80

Aku melirik Tom yang langsung terduduk di hadapan kami, mengeluarkan ipad mini dan langsung mengetik dengan lancar."Kalau kamu ingin semua menurut dan sesuai dengan kehendakmu, maka anggap saja batal! Aku tidak mau melahirkan anak ini lagi. Aku mau pergi saja! Permisi!"Baru saja aku bergerak untuk berdiri, tanganku kembali ditarik dan aku jatuh ke pangkuan Zacky.Aku melemparkan pandangan cemburut untuknya. "Lepaskan!""Kamu diam atau aku akan melecehkanmu sekali lagi di sini! di hadapan semua orang."Suara Zacky berbisik dekat telingaku tetapi aku merasa suaranya menggelegar dalam hati."Kamu lihat pintu di sekitar kita? Itu adalah pintu yang bisa dirakit sehingga bisa dibuka semuanya. Aku pastikan semua pengunjung akan mendapatkan tontonan menarik bila kamu tidak menuruti keinginanku!"Aku menelan saliva dengan susah payah. "K-kamu kejam sekali!" seruku dengan mata yang sudah berembun."Kamu yang memaksaku untuk melakukan kekejaman bagimu. Sifat bar-bar yang melekat padamu membuat
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status