"Mas, kamu enggak menjemputku?" tanyaku setelah panggilan yang kulakukan akhirnya diangkat oleh Sam.Tidak ada jawaban sama sekali, padahal aku yakin Sam mendengarnya."Halo, Mas? Eh, ini uda tersambung, lho. Mas?""Haloo," sapaku dengan nada yang lebih tinggi."Aih, suaramu memekakkan telingaku," jawab Sam tiba-tiba."Eh, Mas mendengarkan dari tadi toh? Kenapa juga tidak bicara? Halo? Mas enggak jadi menjemputku?" Aku sungguh heran karena tadi pagi, Sam sudah berjanji untuk menjemputku di kampus.Aku mengarahkan handphone ke langit-langit, berharap signal yang lebih bagus.Sesaat kemudian terdengar suara Sam dari seberang panggilan."A-aku sedang banyak pekerjaan. Aku akan ke rumahmu nanti malam saja, bagaimana?" tanya Sam sesaat setelah keheningan terjadi.Aku cemberut kemudian berkata, "Ya udalah, aku akan naik taxi saja, bye," jawabku lalu memutuskan panggilan secara sepihak karena marah dan kesal."Hmmm, ada yang aneh atau hanya perasaanku saja, ya?" Aku bergumam kepada diri send
Read more