Home / Romansa / Menikahi Mayat Palsu CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Menikahi Mayat Palsu CEO: Chapter 61 - Chapter 70

183 Chapters

Bab 61. Aku mau kok sama Angel!

"Apa maksudmu?" Sam mendelikkan kedua matanya dan mundur selangkah."Kamu ingin melakukan apa, coba?" tanya Desy dengan mengedipkan sebelah matanya."A-aku ... aku ..."Sam menelan ludahnya, mengatur nafasnya dan degup jantungnya kemudian berkata, "Aku akan memindahkan semua orang yang mengganguku!""Termasuk kamu! Jadi mohon menjaga sikap!"Usai berkata dengan lantang, Sam melangkah pergi meninggalkan Desy yang masih tergugu di tempatnya.Sesaat kemudian, Desy berseru dengan lantang."Aarghhh, pria idamanku! Aku sungguh menyukainya!""Aku jatuh cinta!"Desi menutup mulutnya sendiri kemudian berlari kecil menyusul langkah Sam.Kaki Sam yang panjang berjalan dengan cepat, begitu menyadari bahwa Desy sedang mengejarnya, Sam buru-buru mempercepat langkahnya kemudian menekan tombol membuka pintu mobil.Sam segera masuk dan menghidupkan mesin, bersiap meninggalkan kampus tersebut.Desi benar-benar wanita yang agresif, ia mengetuk kaca jendela Sam dan berteriak."Aku ikut! Aku mau kamu mene
Read more

Bab 62. Itu bukan cinta!

Sam segera menyodorkan minuman kepadaku lagi."Minumlah, pelan-pelan saja makannya kenapa sih?" tanya Sam.Aku mendelikkan kedua mataku sambil batuk."Ka-kamu ... uhuk ... uhuk!" Aku tidak sanggup berkata-kata melainkan hanya batuk."Maafkan anak kami ya, Nak Sam. Tabiat dan karakternya memang begitu! Dia bukan gadis yang sempurna," ucap Mama sambil menatap kesal ke arahku.Aku masih terbatuk dan memilih meninggalkan meja makan.Aku masuk ke kamar dan melompat ke ranjang dengan kesal, "Nak Sam, ini. Nak Sam, itu ... uhukk .. uhuk."Aku mengulang perkataan yang diucapkan kedua orang tuaku dengan kekesalan yang sangat tinggi."Bagaimana bisa mereka begitu menyukai Sam?"Aku bertanya kepada diri sendiri. "Maksudku, aku juga menyukai Sam pada awalnya. Tetapi, itu bukan cinta!" seruku dengan nyaring."Betul! Aku harus mengatakan langsung kepada Mama, Papa dan Sam. Supaya mereka sadar bahwa itu bukan cinta!"Aku bergerak untuk membuka pintu kamar, tujuanku sudah mantap. Aku akan menguraikan
Read more

Bab 63. Aku mencintai Zacky

Akibat kondisi yang semakin menurun. Aku ditempatkan di ruang Instalasi Gawat Darurat. Hanya perawat dan dokter yang diijinkan masuk ke dalam.Papa dan Mama sudah menunggu dengan panik di luar ruang IGD dengan Sam yang serba salah. Sam paling panik di antara mereka.Tak lama kemudian, aku sudah mulai sadar.Perawat memberi kabar kepada kedua orangtuaku agar mereka dapat melihat keadaanku sejenak."Kalian hanya memiliki waktu berkunjung selama setengah jam," ucap sang perawat kemudian pamit meninggalkan kami.Sam menggenggam tanganku dengan lembut.Kedua mata beningnya menyiratkan sebuah perhatian yang terkesan tulus."Aku akan menikahi putri Anda setelah ia sembuh," ucap Sam tiba-tiba. Sam menoleh ke arah kedua orang tuaku seolah-olah meminta persetujuan mereka.Aku mengerjapkan mataku berulang kali. Agak terkejut dengan lamaran dan pernyataan dari Sam.Seharusnya aku sudah sadar total, tidak bermimpi apalagi berhalusinasi lagi."Bagaimana pendapatmu, Nak?" ucap Mama sambil mengambil
Read more

Bab 64. Bekicot itu mencintaimu

Sam memberikan senyuman yang indah untukku seperti biasa, seolah-olah tidak ada yang terjadi. "Mengapa kamu datang lagi? Bukankah aku sudah menolakmu?" Aku bertanya dengan melayangkan wajah ketus. Sam berdehem kemudian menarik sebuah kursi dan duduk di hadapanku, menatapku dengan penuh arti. "Apaan sih?" tanyaku tidak mengerti. "Aku ingin mengejar hatimu. Aku mau mulai dari awal," jawab Sam sembari menulis sesuatu di buku yang sedang kubaca. "Apa maksudmu? Aku sudah menolakmu lho!" Sam menganggukkan kepalanya kemudian masih terus menuliskan sesuatu. "Isshh, apaan sih!" Aku merasa kesal lalu kurebut buku yang sedang ditulisnya, penasaran dengan apa yang sedang dicoret. Aku melihat buku, sebuah coretan puisi : [Kala Cinta butuh perjuangan] [Aku akan siap untuk bersabar] [Menanti dan terus menatap] [Kekasih hati yang belum membuka diri] [Selalu percaya, pada waktunya nanti] [Ketulusan akan dihargai] "Aah, basi!" aku menggeser buku ke samping. Aku memang tidak begitu menge
Read more

Bab 65. Di kursi roda

"Aku tidak tahu mau menjawab apa. Aku hanya mencintaimu. Itu saja. Apakah kamu memberikan kesempatan kepadaku? Mari tidak bicara mengenai bekicot, penyu ataupun ilalang!"Sam berkata-kata tanpa menarik napas.Sampai akhir perkataannya, barulah ia menarik napas panjang.Aku malah tertawa terpingkal-pingkal akibat kelakuannya."Aduh, Mas! Kamu lucu sekali! aku suka lihat kamu," ucapku tanda sadar."Apa? Mas? Ahhh, itu juga boleh, panggilan yang manis. Aku suka kamu," ucap Sam seraya mendekatiku.Aku menelan ludah lalu mundur ke belakang. Menyadari kesalahan kata yang sudah kuucapkan."K-kamu mau apa?" tanyaku dengan hati yang sudah berdegup dengan kencang."Menciummu." Sam menahan tengkuk leherku sementara sebelah tangan yang lainnya merangkul pinggangku, memberikan ciuman yang memabukkan.Pangutan yang lembut diberikan. Sam seperti seorang duplikat dari Zacky. Tubuh dan aromanya hampir sama, yang membedakan mereka adalah perkataan dan sikapnya. Sam begitu lembut seperti pria yang sunggu
Read more

Bab 66. Mengompol

Zacky tidak berobat di luar negeri seperti yang dikatakan Sam kepada Angel. Siapa yang tahu mengenai apa yang ada dalam pikiran Sam sampai berbohong seperti itu?Zacky menerima pengobatan di rumah, beberapa Dokter Spesialis dikerahkan untuk memberikan pengobatan terbaik. Zacky adalah pewaris satu-satunya di keluarga Sanjaya. Emma dan Suliatri tidak mau menanggung resiko bila Zacky dikirim ke luar negeri, maka penjagaan akan lebih susah dilakukan daripada di negara sendiri.Zacky mengalami cedera yang cukup berat, akibat kepala pria tersebut terhantam oleh Vas yang besar. Zacky kehilangan kesadaran selama satu minggu lamanya. Ia juga mengalami kehilangan daya gerak akibat salah satu syaraf yang cedera.Sementara Suliatri memutuskan untuk tidak melaporkan tindakan pidana atas perbuatan Sam, karena perusahaan mereka masih membutuhkan seorang CEO yang handal seperti Sam.Suliatri tidak bisa menanggung resiko, apabila perusahaan tidak memiliki seorang pemimpin, maka para pemegang saham aka
Read more

Bab 67

Tom dan seorang perawat bergegas masuk ke dalam kamar Zacky untuk memberikan bantuan kepada pria malang tersebut.Tom menautkan kedua alisnya dengan jijik saat melihat tubuh Zacky yang basah oleh air kencingnya sendiri."Astaga, Zacky! Apa yang sudah terjadi padamu?" tanya Tom dengan panik sambil membantu Tuannya berdiri.Perawat membawakan kursi roda yang terbalik tak jauh dari tempatnya."Diam! Angkat aku!" teriak Zacky dengan nada tinggi dan marah.Tom menelan salivanya dengan susah, karena takut disalahkan. Biasanya ia memang akan selalu berdiri di depan kamar Zacky bila Tuan Mudanya sedang bermain dengan pekerja S*ks. Tetapi tadi, ia sedang melakukan pembayaran dan menonton gratis saat kedua wanita itu sedang berpakaian sehingga dari posisi ia berdiri, ia tidak dapat mendengar teriakan Zacky sama sekali."Antarkan aku ke dalam. Aku mau mandi!"Tom mengangguk lalu mengambil alih kursi roda dari tangan perawat.Zacky membentak perawat tersebut supaya keluar dari kamar mandi karena
Read more

Bab 68

Sebuah mobil hitam SUV berhenti di gedung perkantoran dengan jumlah banyak lantai. Perusahaan Techno Zypro Holdings Ltd. bergerak di bidang Teknologi Informasi, merupakan perusahan bonafit dengan jumlah karyawan hampir 1000 orang. Keluarga Sanjaya adalah pemegang saham terbesar atas gedung tersebut.Zacky menapakkan kakinya dan berdiri dengan anggun. Sebuah kursi roda didorong Tom ke hadapannya. Dengan bantuan Tom, pria yang beraura dingin tersebut duduk di atas kursi roda.Para karyawan di lantai pertama gedung tersebut segera berbaris dengan rapi karena terkejut dengan kedatangan Zacky yang sebelumnya diketahui mereka bahwa pria itu seharusnya sudah meninggal dunia.Terlihat beberapa karyawan wanita saling berbisik tetapi begitu kursi roda didorong masuk melalui pintu kaca utama, semua karyawan menelan saliva dan mematung di tempat.Walaupun Zacky sudah setengah tahun tanpa kabar karena dinyatakan sudah meninggal dunia, namun aura dingin Zacky selama menjadi CEO telah membuat mere
Read more

Bab 69

"Mas, kamu enggak menjemputku?" tanyaku setelah panggilan yang kulakukan akhirnya diangkat oleh Sam.Tidak ada jawaban sama sekali, padahal aku yakin Sam mendengarnya."Halo, Mas? Eh, ini uda tersambung, lho. Mas?""Haloo," sapaku dengan nada yang lebih tinggi."Aih, suaramu memekakkan telingaku," jawab Sam tiba-tiba."Eh, Mas mendengarkan dari tadi toh? Kenapa juga tidak bicara? Halo? Mas enggak jadi menjemputku?" Aku sungguh heran karena tadi pagi, Sam sudah berjanji untuk menjemputku di kampus.Aku mengarahkan handphone ke langit-langit, berharap signal yang lebih bagus.Sesaat kemudian terdengar suara Sam dari seberang panggilan."A-aku sedang banyak pekerjaan. Aku akan ke rumahmu nanti malam saja, bagaimana?" tanya Sam sesaat setelah keheningan terjadi.Aku cemberut kemudian berkata, "Ya udalah, aku akan naik taxi saja, bye," jawabku lalu memutuskan panggilan secara sepihak karena marah dan kesal."Hmmm, ada yang aneh atau hanya perasaanku saja, ya?" Aku bergumam kepada diri send
Read more

Bab 70

"H-hamil?" Aku mendelikkan kedua mataku dengan pandangan tidak percaya."Ya, maafkan aku!" ucap Zacky pelan, kedua matanya menatapku dengan sendu."Aku akan bertanggungjawab. Bila kamu sangat membenciku, maka aku akan berada jauh darimu. Aku tidak akan mendekatimu kecuali kamu mengijinkan."Perkataan Zacky membuatku mengedipkan mata berulang kali. Aku meraba perutku yang masih rata, "Ada kehidupan di dalam sini?" tanyaku dalam hati."Ini karena pelecahan yang dilakukan oleh bekicot itu!" Aku menutup mata dan berusaha berpikir."Aku tahu bagaimana perasaanmu. Sekali lagi aku meminta maaf. Kamu ingin kompensasi berupa apa? Aku akan memenuhi semuanya," lanjut Zacky.Aku melihat ke arahnya dengan bingung, apakah dia ingin memberikan uang kepadaku sebagai bayaran atas anak yang kukandung?"Tunggu! Apakah ini maksudnya kamu hanya akan mengambil anakku lalu memberikan uang kepadaku?" Aku bertanya dengan membulatkan kedua mata, menatapnya tanpa berkedip sama sekali."Bukankah itu yang kamu in
Read more
PREV
1
...
56789
...
19
DMCA.com Protection Status