Home / Romansa / Menikahi Mayat Palsu CEO / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Menikahi Mayat Palsu CEO: Chapter 51 - Chapter 60

183 Chapters

Bab 51. Aku tidak pernah mencintainya

Aku tidak bisa tidur! Kalimat itu berkeliling di dalam pikiranku. Bagaimana bisa tidur bila membayangkan kelakuan bekicot yang mungkin melahapku kapan saja saat mata ini tertutup?Semakin memikirkannya, tubuh dan pikiran ini semakin lelah dan tidak mampu terlelap sama sekali. Sementara orang yang bersalah mendengkur dengan keras!Aku melirik pria di sebelahku yang sudah terlelap di menit kelima sejak berbaring seolah ia sudah sangat kelelahan dibandingkan dengan aku yang menjadi pasien dan mengalami pelecehan oleh karena perbuatannya yang biadab.Nafasku susah kugapai karena deru dan degup jantung yang tidak tertatur membuatku sesak. Amarah masih membuncah dalam hatiku. Aku sangat membenci pria yang bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara kita.Namun, setelah beberapa jam dalam hiburan irama dengkur yang teratur, pada akhirnya aku kelelahan ditambah nyeri yang kualami sepertinya membuatku tertidur atau lebih tepatnya pingsan di ranjang. Dengan kondisi orang yang berbari
Read more

Bab 52. Bukan bekicot

Aku membuka kedua mataku, rasa ingin ke kamar mandi membuatku terduduk. Tidak ada siapapun di kamar. Perlahan aku ke kamar mandi.Sesaat aku meringgis, menahan sakit yang teramat saat buang air kecil.Samar-samar terdengar olehku suara ribut seperti beberapa orang sedang bertengkar.Selesai membuang air kecil, aku pun melangkah dengan pelan menuju keluar kamar. Kubuka pintu dan melangkah dengan perlahan."Suara Zacky dan Emma," gumamku semakin mendekati tangga.Tubuhku terpaku ke lantai yang kupijak saat bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang dikatakan Zacky."Karena ... karena dia berkencan dengan Sam! Aku benci barang milikku direbut! Angel adalah mainanku seharga dua milyar!" Zacky berteriak dengan lantang."Aku tidak pernah mencintainya, bahkan dia tidak termasuk wania dalam daftar yang bisa membuatku selera!"Langkahku terhenti tepat di ujung tangga. Memandang kedua orang yang sedang membicarakanku dengan wajah kecewa.Dikatakan sebagai barang mainan dan dilecehkan hanya kar
Read more

Bab 53. Selamat tinggal penderitaan.

Aku dibawa masuk ke dalam mobil dengan lembut. Hatiku merasa seperti sedang menjadi seorang kekasih yang sangat disayang, diperhatikan dan dicintai. Sam lalu duduk di sampingku."Jalan!" perintahnya kepada sang supir. Mobil dijalankan perlahan meninggalkan mansion Sanjaya. Aku melihat Zacky dan Emma berdiri mematung di depan pintu utama, menatap kepergianku tanda daya.Ada sedikit rasa yang tertinggal di sana. Aku melihat dengan menoleh ke belakang, sampai bayangan mereka mengecil dan menghilang."Selamat tinggal penderitaan. Akhirnya aku keluar dari mansion itu," gumamku dalam hati. Hari yang seharusnya menyenangkan bagiku namun, entah mengapa seperti ada sesuatu yang hilang. Aku memegang bagian tengan dadaku, ada nyeri di dalam sanubari ini."Mau kemana?" tanya Sam membuyarkan lamunanku."Hah?" jawabku sembari menatap senyum Sam yang selalu ramah dengan kedua matanya yang bening."Kamu mau kemana? Maksudku, kamu masih sakit saat ini. Apakah kamu mau kuantar sampai ke rumah orang tua
Read more

Bab 54. Akhirnya pulang ke rumah.

Bugh!Sebuah pukulan telak dilayangkan tepat bagian perut Sam. Zacky sudah menunggu di kamar Sam sedari tadi."Bagaimana kamu bisa masuk?" tanya Sam sembari memegang perutnya yang sakit."Kamu sudah mencampuri urusanku!" teriak Zacky lalu melayangkan pukulan ke wajah Sam.Sam menahan dan mereka pun mulai berkelahi dengan seru. Banyak barang yang pecah. Namun, tidak seorang pun yang berani mendekati kedua orang yang sedang berduel itu."Kamu mencintai gadis itu!" teriak Sam sembari menghapus darah yang mengalir dari mulutnya yang sobek."Dia bukan gadis! Dia wanita sekarang! Dan dia adalah istriku!" kekeh Zacky kemudian kembali maju mendekati Sam dan melayangkan pukulan uppercup yang membuat Sam terpental.Tubuhnya menabrak dinding. Sam meringis memegang bahunya yang kesakitan. Kedua matanya mulai marah dan sklera merahnya sudah tampak semua.Zacky sudah menganggu ambang batas kesabarannya."Wah, aku menunggu sisi liarmu. Tunjukkanlah, ayo .. maju!" tantang Zacky sambil menyiapkan kuda
Read more

Bab 55. "Bersediakah Angel menikahi denganku?"

"Kamu merindukanku!" Aku melirik bekicot itu dengan kekesalan yang tinggi. Emosi mulai membuncah."Pergi! Kamu terlalu percaya diri!" Aku berseru dengan nada tinggi kemudian melayangkan bombastic side eyes untuknya.Bekicot itu menahan tawanya kemudian mendekatiku. Aku mundur sampai ke ranjang. Kakiku menyentuh bagian depan ranjang. Aku tahu langkahku sudah habis. Keringat sebiji jagung mulai menetes dari keningku."Mama!" Aku berteriak minta tolong tetapi, bekicot itu lebih cepat.Aku merasakan bagaimana tangan kekarnya menahan tengkukku saat kami jatuh bersamaan di ranjang. Tubuh kekarnya menempel di dadaku."Ughh!" Aku memalingkan wajah."Kamu merindukanku, katakan saja!""Tidak!" Aku menggelengkan kepala karena deru nafas yang begitu dekat ke hidung dan bibirku."Arghhh!"Pria bekicot itu semakin memajukan bibirnya untuk menciumku. Karena tidak berhasil menciumku, Zacky membulatkan kedua matanya menatapku dengan marah.Kedua mataku mendelik tajam saat melihat dari kedua sisi keni
Read more

Bab 56. Kamu milikku!

"Tidak! Kamu tidak boleh masuk! Hei tunggu!" Samar-samar aku mendengar suara mama sedang berteriak.Aku mengangkat kepalaku, rasa pusing masih membuat pandanganku tidak begitu jelas. Aku melihat Sam yang sudah mulai terbangun karena suara keras yang ditimbulkan akibat pintu ditendang dengan kasar. Sepertinya kami hanya tertidur sekitar 1 jam.Aku mengangkat kepalaku melihat ke arah bayangan yang datang, "Zacky?" tanyaku mulai panik.Zacky segera maju dengan nafas menderu yang terdengar kasar lalu menarik kerah kemeja Sam. Sebuah tamparan tidak dapat dicegah lagi.Plak!"Zacky, tunggu! Jangan suka memukul orang!" pekikku dengan marah.Pria itu sudah seperti beruang yang mengamuk pada saingan cintanya. Perut Sam mendapatkan pukulan upper cup yang cukup fatal sehingga Sam merintih kesakitan. Darah segar menetes dari sudut bibirnya.Aku segera memisahkan mereka, aku memeluk tubuh Sam yang terduduk di lantai dalam keadaan meringgis kesakitan.Kedua sklera Zacky memerah, "Kamu selingkuh!" P
Read more

Bab 57. Bekicotnya sudah disate!

"Silahkan tanda tangan di sebelah sini," ucap seseorang berpakaian rapi dengan stelan jas hitam-pria itu adalah utusan pengacara dari pihak keluarga Sanjaya.Aku membaca semua pasal yang tercantum dengan teliti. Mencegah terjadi kesalahan berulang. Kondisiku sudah prima, perlahan aku sudah mampu tertidur dengan nyenyak.Bagaimanapun tidur di rumah sendiri adalah sesuatu yang menyenangkan. Rasa aman dan nyaman menjadi jaminan yang sudah pasti."Apakah masih ada yang mau dipertanyakan?" tanya pria itu dengan sopan.Aku menatap Surat Perceraian dengan pandangan kosong. Ada rasa enggan saat harus menandatanganinya. "Setelah ini, maka bekicot itu tidak akan menggangguku lagi!" Aku bermonolog sembari memberi semangat kepada diriku sendiri."Humm, bagaimana keadaan bekicot?" Aku bertanya kepada pria utusan tersebut."Dia sudah diberangkat ke luar negeri tadi pagi. Luka pada kepalanya cukup serius sehingga membutuhkan pengobatan yang lebih mutakhir."Aku menghela nafas panjang. "Semoga semua
Read more

Bab 58. Kembali ke kampus

Kampus yang ramai, semua mahasiswa sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aku berjalan di koridor kampus menuju ke kelasku dengan menundukkan kepala. Aku sungguh takut bila ada yang mengenaliku.Tiba-tiba seseorang memukul bahuku. "Hei, Angel. Akhirnya kamu muncul juga. Aku sempat berpikir bahwa kamu sudah ikut dimakamkan dengan suami mayat itu," seloroh Desy saat bertemu denganku.Aku mengkerucutkan bibirku, merasa tidak senang dengan ucapannya. Desy adalah teman baikku sejak di SD. Kami selalu berada di dalam kelas yang sama."Aku bercanda lho," ucap Desy. Kami mulai memperhatikan beberapa mahasiswa di sekitarku yang mulai berbisik-bisik."Mengapa kamu sama sekali tidak bisa dihubungi?" tanya Desy dengan pandangan aneh dan curiga, sementara aku mengedarkan pandangan ke sekitaran. Mahasiswa dan mahasiswi di sana sedang melihat ke arahku dan masih berbisik-bisik. Aku tahu mereka pasti sedang membicarakan tentang aku. Belum sempat aku menjawab pertanyaan dari Desy, seorang mahasiswa y
Read more

Bab 59. Bekas istri mayat

Aku merasa sedikit risih saat semua mata memandangku saat masuk ke kelas. Lebih tepatnya mereka memandang ke arah Sam-pria ganteng yang sudah berusia dua puluh lima itu sungguh tidak cocok berada di kampus.Aku menelan saliva dengan susah payah, "Lihat, mereka memandangmu!"Aku mengkerucutkan bibirku, tetapi itu malah membuat Sam semakin mendekatkan wajahnya."Kamu cantik sekali, aku takut mereka malah melihatmu, bukan aku," ucap Sam sembari mengedarkan pandangan tajam ke arah sekeliling."Ma-maksudmu, ikut kuliah?"Sam menganggukkan kepalanya. "Toh hanya dua jam, aku hanya perlu tidur di sini, bangunkan aku kalau sudah bel ya," ucap Sam kemudian menjulurkan kakinya ke atas meja. Menutup kepalanya dengan buku."Apa sih? Jadi kamu ngapain di sini? hanya untuk tidur?"Sam tidak menjawab, malah terdengar dengkuran teratur yang tidak keras.Aku menghela nafas lalu berbalik menatap ke depan. Dosen sudah memasuki kelas. Dengan wajah juteknya, sang dosen wanita bergerak mendekati Sam yang se
Read more

Bab 60. Aku menyukai mayat itu

Julukan yang diberikan Dodi sungguh tidak enak didengar. Aku menelan salivaku dan berusaha mengatur nafas yang sudah sudah memburu. Emosiku juga sudah mulai membuncah."Kembalikan!" seruku sekali lagi."Tidak! Sebelum kamu menceritakan dengan detail, apa yang kamu alami dan bagaimana cara kamu menjalani malam pertama dengan mayat itu!"Dodi menatap mataku dengan tajam. Wajahnya sungguh dekat dan membuatku semakin marah karena nafasnya bau!Aku memalingkan wajah dan memundurkan langkah, "Kembalikan, ini peringatan terakhir untukmu!"Dodi mengeluarkan lidahnya yang kotor, "Wuihhh, aku takut sekali sampai gemetar, sekarang panggil suami mayatmu! Aku ingin berkenalan," ucap Dodi kemudian memutar tubuhnya hendak meninggalkanku dengan membawa serta handphone milikku.Tak ayal lagi, emosiku membuncah. Aku mengejarnya kemudian memukulnya dengan tas sekolahku yang berisi buku-buku."Aku menyukai mayat itu dan aku menjalani malam pertama yang romantis dengannya!" Aku berseru dengan nada tinggi
Read more
PREV
1
...
45678
...
19
DMCA.com Protection Status