"Arrrgh," teriak Zacky saat aku berhasil memukulnya dengan lampu tidur. Pecahan kaca pada lampu tidur menembus kulit pada bahunya yang lebar. Aku menjadi ngeri melihat d*rah yang mulai menetes. Aku segera melepas lampu tidur yang sudah pecah dari tanganku. Terdengar pintu diketuk dari luar, suara Emma berteriak, "Apa yang terjadi di dalam, kalian baik-baik saja?" "Tidak apa-apa, Bu. Hanya salah paham, pergilah!" jawab Zacky sembari menahan sakit. Terdengar langkah kaki meninggalkan kamar. Sepertinya mertuaku sudah pergi. Aku terbengong di ranjang karena tidak pernah melukai siapapun sampai berd*rah seperti itu, tetapi sungguh terkejutnya diriku karena tubuh besar Zacky kembali menyerangku. "Aah!" Aku ditindih pria ini kemudian dia menciumku dengan kasar. Hmmmpttt hmpppt... Tentu saja aku meronta, tetapi aku tidak berani menyentuh pundaknya yang terluka dengan pecahan kaca masih menempel. "Tunggu, kamu terluka," ucapku sesaat pangutan terlepas. Pria bebal ini tidak menjawabku,
Read more