"Huh! Anggap saja kamu lagi beruntung!" Wolfie memelototi Yadira dengan kesal, lalu menyimpan pisaunya dan menuruni arena.Meskipun menang, Wolfie sama sekali tidak merasa senang. Pertama karena lawannya adalah wanita. Kedua karena lawanya berhasil melukainya. Sejak menjadi terkenal, Wolfie tidak pernah berakhir menyedihkan seperti ini.Meskipun semua itu karena Jimat Magis, tetap saja Wolfie menderita kerugian dan mempermalukan diri sendiri. Sayangnya, dia tidak punya kesempatan untuk membalas dendam. Wolfie pun bertekad akan membalaskan dendamnya kepada murid Sekte Sihir yang lain jika bertemu mereka di arena."Kuumumkan, kandidat nomor 5 menang!" seru Nabel. Segera, terdengar suara tepuk tangan meriah di bawah arena. Baik itu Yadira ataupun Wolfie, keduanya sama-sama patut dipuji.Di pertarungan sebelumnya, semuanya bertarung mati-matian. Jika tidak berwaspada, kemungkinan besar akan mati. Namun, Yadira memiliki kesadaran diri. Dia tahu dirinya tidak bisa melawan Wolfie, jadi langsu
Read more