Semua Bab Dikejar Lagi oleh Istri CEOku: Bab 2141 - Bab 2150

2308 Bab

Bab 2141

Buk! Setelah menghantam Revan hingga terhempas, kaldron itu pun terjatuh. Seketika, suasana menjadi sunyi senyap. Tidak ada yang menduga hasil taruhannya akan seperti ini.Luther bukan hanya berhasil menahan kaldron itu, tetapi juga melakukan serangan balik hingga membuat Revan terluka parah. Sungguh di luar nalar!"Buset! Hebat sekali! Dia seperti lagi main basket!""Gila, gila! Dia melancarkan serangan balik dengan satu tangan! Pria ini memang misterius sekali!""Harus diakui kalau kita sudah salah menilainya! Dia bukan pemuda biasa!"Setelah keheningan singkat, suasana menjadi gempar. Semua orang tercengang melihat kemampuan Luther. Kaldron seberat itu malah terlihat seperti mainan di tangan Luther. Sungguh menyeramkan!"I ... ini ... ini nggak mungkin!" Taurus terus menggeleng menatap Revan dengan tidak percaya. Dia bergumam, "Kak Revan terlahir dengan kekuatan yang luar biasa dan basis kultivasinya begitu tinggi. Gimana bisa dia kalah?"Luther tidak bergabung dengan sekte mana pun
Baca selengkapnya

Bab 2142

Revan yang telah mengonsumsi Pil Raja Hutan menjadi makin kuat. Tendangannya terlihat seolah-olah dirinya sedang menendang bola.Ekspresi semua orang berubah drastis. Kerumunan menjauh karena takut terkena imbasnya. Bagaimanapun, berat kaldron itu mencapai 25.000, ditambah lagi tenaga Revan yang begitu dahsyat. Jika terhantam, tubuh mereka akan hancur."Buset! Siapa yang bisa menahan tendangan ini?" Semua orang tercengang dan ketakutan. Mereka tidak menyangka Pil Raja Hutan akan membuat Revan sekuat ini. Hanya dalam waktu singkat, kekuatannya sudah berkembang sepesat ini."Bocah, kamu pasti mati kali ini!" Taurus menyeringai ganas. Sekalipun Luther hebat, dia tidak akan sanggup menahan kaldron itu, 'kan? Luther hanya punya dua pilihan, yaitu mengaku kalah atau mati."Heh!" Luther tersenyum sinis melihat kaldron itu. Dia masih berdiri di tempatnya dengan tenang. Setelah kaldron itu berada di hadapannya, dia baru menjulurkan tangannya.Bam! Telapak tangan Luther bertabrakan dengan kaldro
Baca selengkapnya

Bab 2143

"Huh! Beraninya kamu menantang Kak Luther! Sepertinya kamu sudah bosan hidup!" Elio maju beberapa langkah dan memelototi Revan serta Taurus dengan galak.Elsa dan Yuki tidak bersuara, tetapi mereka berdiri di sebelah Ozias untuk menyatakan posisi mereka. Sebagai murid Sekte Pedang, mereka tidak mungkin takut pada Sekte Ilmu Kegelapan."Hei! Kami elite dari Sekte Ilmu Kegelapan! Kalian yakin ingin melawan kami demi bocah ini?" tegur Taurus dengan sok berani. Nyatanya, dia mulai merasa takut."Kenapa memangnya? Kamu kira Aula Yama takut pada kalian?" Ozias memasang ekspresi dingin."Bukan cuma Aula Yama, tapi Sekte Pedang juga ada di sini! Kami ada di pihak Kak Luther!" seru Elio."Apa? Kalian dari Sekte Pedang?" Begitu mendengarnya, ekspresi Taurus berubah drastis. Jika hanya Aula Yama, Sekte Ilmu Kegelapan tidak akan takut. Akan tetapi, jika ditambah Sekte Pedang, situasi jelas berbeda.Mereka mengira Luther bukan siapa-siapa, tetapi ternyata pria ini berteman dengan murid Aula Yama da
Baca selengkapnya

Bab 2144

Jika bertarung secara langsung, Revan tidak merasa dirinya punya peluang untuk menang. Akan tetapi, jika Luther terluka setelah menantang kaldron seberat itu, situasi akan menjadi berbeda. Dengan begitu, Revan bisa memenangkan duel ini tanpa perlu repot-repot."Bocah, kamu mau aku makan kaldron itu, 'kan? Kenapa tiba-tiba diam? Ayo angkat kalau kamu hebat!" tantang Taurus saat melihat Luther berdiam di tempat. Dia mengira Luther ketakutan hingga tidak bisa bereaksi."Ngapain terburu-buru? Aku lagi mikir, gimana kamu bisa menggigit kaldron ini nanti?" sahut Luther sambil mengamati kaldron di depannya."Cih! Sok hebat!" Taurus mencebik dan mencemooh, "Kalau hebat, buktikan kemampuanmu. Jangan cuma pakai mulut. Kalau kamu bisa mengangkatnya, aku akan makan kaldron itu sampai habis!""Sepertinya kamu lapar sekali. Ya sudah, aku akan membantumu." Luther menggeleng dan terkekeh-kekeh. Saat berikutnya, dia sontak meraih kaki kaldron untuk mengangkatnya.Energi yang dikerahkan Luther membuat d
Baca selengkapnya

Bab 2145

"Eee ... aku ...." Taurus bercucuran keringat dan mundur beberapa langkah dengan panik. Dia berbicara demikian karena tidak menduga Luther sanggup mengangkat kaldron raksasa itu.Alhasil, sekarang dirinya dipaksa makan kaldron. Sekalipun kaldron itu terbuat dari cokelat, Taurus tetap tidak sanggup memakannya karena terlalu besar."Semuanya, maaf, aku sudah salah bicara tadi. Aku sudah menyadari kesalahanku sekarang. Tolong ampuni aku," ucap Taurus sambil menangkupkan tangan dan memaksakan senyuman."Sekarang kamu baru tahu salah? Ngapain saja kamu dari tadi?" bentak Elio sambil memelotot."Jujur saja, aku lebih suka sikapmu yang sok hebat tadi. Sekarang kamu terlihat seperti pecundang," ujar Ozias sambil menggeleng. Dia sengaja menghina Taurus."Huh! Elite Sekte Ilmu Kegelapan apaan? Kamu cuma pecundang. Omonganmu nggak ada bedanya dengan kentut!" hardik Yuki.Yuki paling tidak menyukai perundung seperti ini. Apalagi, Taurus ini jelas-jelas tidak berkemampuan dan hanya mengandalkan nam
Baca selengkapnya

Bab 2146

Setelah melempar kaldron itu, Luther langsung pergi, meninggalkan kesan misterius bagi semua orang. Semua orang bertanya-tanya, lemparan Luther memang meleset atau disengaja?Orang-orang yakin bahwa itu disengaja karena ahli bela diri sehebat Luther tidak mungkin membuat kesalahan sekecil itu."Terima kasih, Tuan!" Bree memandang sosok belakang Luther, merasa terharu sekaligus senang. Dia tahu seniornya telah selamat."Kak, kamu serius ingin melepaskannya?" tanya Ozias mengejar Luther."Dia ketakutan sampai seperti itu. Orang seperti itu nggak perlu diladeni. Lagi pula, dia murid elite Sekte Ilmu Kegelapan, 'kan? Kalau sampai dia mati, aku yang repot. Aku nggak suka repot-repot," timpal Luther tersenyum tipis."Cih! Aku rasa kamu bukan nggak suka repot, tapi kasihan pada wanita cantik," goda Ozias. Jika Bree tidak memohon, Revan mungkin sudah mati."Kak, sebentar!" Elio tiba-tiba mengejar di belakang. Kemudian, dia menyerahkan sebuah token emas dan berkata, "Kak, ini token identitas Gr
Baca selengkapnya

Bab 2147

Yuki tidak bisa melupakan kematian Sofian. Selain itu, Sofian jauh lebih hebat daripadanya. Jika pembunuh itu bisa menghabisi Sofian, berarti Yuki akan terbunuh dengan mudah."Kami sudah membahas cara untuk memancing pembunuh itu. Apalagi, tadi penampilan Kak Luther sangat luar biasa. Aku yakin pembunuh itu melihatnya. Mungkin saja, malam ini dia akan beraksi," ucap Ozias dengan lirih."Matahari sudah terbenam. Kita harus membuat persiapan," ujar Elsa sambil mendongak menatap langit. Sekitar sejam lagi, langit akan gelap."Kak, mohon bantuannya. Tapi, tenang saja. Aku sudah menghubungi Karif. Dia akan membantu kita. Begitu pembunuh itu muncul, kami semua akan maju untuk membantumu," kata Ozias dengan raut wajah serius."Tenang saja. Aku yang setuju menjadi umpan. Aku sudah membuat persiapan matang. Kalian cuma perlu mengatur semuanya dan nggak perlu mencemaskan keselamatanku." Luther tersenyum."Oke. Kita jalankan rencana kita!" Ozias mengangguk, lalu membawa sekelompok orang itu pergi
Baca selengkapnya

Bab 2148

"Di mana dia? Berapa jauh dia dari hotel?" tanya Ozias dengan suara tinggi. Dia terdengar penuh semangat.Selain ahli bela diri yang menyergap di luar, masih ada beberapa penjaga yang bersembunyi di sekitar hotel. Elio adalah salah satu mereka. Begitu ada pergerakan, mereka akan langsung mengetahuinya."Di gang timur. Jaraknya sekitar 200 meter," jawab Elio."Seperti apa penampilannya?" tanya Ozias lagi."Sepertinya dia pakai baju hitam dan penutup wajah. Terlalu jauh, aku nggak bisa lihat," timpal Elio. Sekarang langit sudah malam, jadi jarak pandang menjadi rendah. Dia hanya bisa melihat secara garis besar."Seharusnya itu orangnya. Semuanya, dengarkan aku. Begitu pembunuh itu masuk perangkap, kita akan langsung menyergap!" instruksi Ozias dengan suara rendah. Setelah penantian yang cukup panjang, pembunuh itu akhirnya muncul.Luther melirik ke luar jendela. Memang benar ada sesosok yang mendekati hotel. Sosok itu tampak bersembunyi di kegelapan dan berjalan pelan. Sesekali, dia akan
Baca selengkapnya

Bab 2149

Tampak seorang pria berpakaian hitam yang memakai penutup wajah menaiki tangga dengan perlahan. Kedua tangannya memeluk sebilah pedang."Kamu Luther?" tanya pria berpakaian hitam itu dengan suara rendah."Ya." Luther mengangguk."Rencana kalian bagus juga. Kalian mencoba memancingku dan ingin mengeroyokku. Sayang sekali, aku tahu rencana kalian. Sekarang kamu sendirian, nggak ada yang bisa membantumu. Kamu pasti akan mati," ujar pria itu tersenyum dingin."Ya, kamu juga sama. Kamu juga sendirian. Belum tentu kamu yang bakal menang," timpal Luther dengan tidak acuh."Siapa bilang aku mau berduel denganmu?" Pria itu terkekeh-kekeh, lalu bertepuk tangan. Seketika, tampak dua sosok berpakaian hitam melompat masuk dari jendela kanan dan kiri. Mereka juga memakai penutup wajah.Dengan demikian, ketiga orang itu berdiri berdampingan. Baik itu penampilan ataupun tinggi badan mereka, semuanya sama. Luther sampai kesulitan untuk membedakannya."Tiga lawan satu. Jumlah kami lebih banyak," ujar pr
Baca selengkapnya

Bab 2150

Luther sama sekali tidak menghindar menghadapi serangan ketiga pembunuh itu. Dia hanya mengangkat kakinya sedikit, lalu mengentakkannya dengan ringan.Bam! Terdengar suara dentuman keras. Tampak jejak kaki yang mendalam di permukaan tanah. Pada saat yang sama, energi dahsyat memancar dari tubuh Luther, membentuk sebuah perisai setengah transparan.Pedang ketiga pembunuh itu sontak menancap di perisai Luther. Buzz! Setelah menancap perisai, ketiga pedang itu maju lagi, tetapi gagal menghancurkan pertahanan Luther.Perisai ini bagaikan jaring baja yang kuat. Sekalipun bentuknya berubah akibat serangan, perisai ini masih kokoh."Apa?" Ekspresi ketiga pembunuh itu berubah drastis melihat kegagalan serangan mereka, terutama pria yang memimpin itu.Setelah meminum obat rahasia hari itu, dia telah menerobos tingkat master. Sementara itu, kedua pembunuh yang dibawanya telah mencapai tingkat semi-master dan memiliki pedang besi dengan kualitas tinggi.Secara logika, Luther tidak akan sanggup me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
213214215216217
...
231
DMCA.com Protection Status