Home / Romansa / ISTRI LUGU MANDOR TAMPAN / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of ISTRI LUGU MANDOR TAMPAN: Chapter 171 - Chapter 180

277 Chapters

171. Perubahan Rommy

Sally POV “Richard apa kamu sudah menjemputku?” ujarku ketika telingaku menangkap suara seseorang masuk ke dalam ruang perawatan di saat aku mulai bersiap untuk mulai meninggalkan rumah sakit yang menjadi tempatku memulihkan diri selama beberapa hari ini. “Jadi benar kalau kamu akan pulang hari ini?” Suara itu menjadi sangat mengagetkan aku yang membuatku segera menoleh ke belakang untuk memastikan pendengaranku. Saat akhirnya sosok itu mendekat aku melangkah mundur tapi dia malah menghentikan langkahnya. Untuk beberapa saat ayah dari putra bungsuku itu malah termangu memandangku lurus. Aku memilih diam menunggu apa yang akan dikatakannya meski hatiku memendam cemas jika nanti lelaki yang berstatus sebagai suamiku selama puluhan tahun ini akan kembali menyakitiku lagi. “Untuk apa kamu datang? Jangan katakan k
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

172. Sedikit Ragu

“Aku tidak akan lagi mencegahmu berpisah dengan Rommy,” ucap mama sembari menatapku lekat sungguh sebuah kalimat yang masih terasa ganjil untuk aku dengar. Setelah kemarin aku mendapati perubahan sikap Rommy yang mendadak melunak sekarang mama juga ikut menunjukkan sikap yang berlainan dari biasanya. Sejenak aku memindainya dengan sama lekatnya tanpa berniat untuk menyela dengan satu kata pun. “Lakukan apa yang kamu kehendaki tapi ada satu permintaanku, aku akan menyerahkan separuh milik kita kepada Rommy untuk segala yang sudah dia lakukan untuk keluarga kita.” Aku mendesah jengah. Sedikit tak bisa mengerti dengan keinginan mama yang aku anggap ganjil. “Apa Richard tak menceritakan apa yang selama ini dilakukan Rommy kepada Mama?” tanyaku lugas. Mama menatapku lurus. “Richard sudah menceritakan s
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

173. Perdebatan Yang Ke Sekian Kalinya

Bara POV                                                                                                                                                 Perbincanganku dengan mami beberapa hari lalu sedikit membebani pikiranku. Tak biasanya mami menjadi ra
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

174. Kian Posesif

Rindu POV Seperti yang aku perkirakan selalu saja semua akan berakhir seperti ini kalau Mas Bara melihatku berganti pakaian di hadapannya. Dengan gairahnya yang selalu terunggah suamiku itu kemudian malah menyeretku di atas ranjang dan menerjangku dengan semua hasratnya hingga membuat kami agak terlambat datang, bahkan fashion stylist yang sudah diminta datang oleh Mas Bara harus menunggu beberapa lama karena aku harus membersihkan diri setelah meladeni suamiku yang selalu menjadi tak terkendali saat aku membuka baju di depannya. Ketika akhirnya kami sampai di salah satu hotel besar tempat diadakannya acara, Mas Bara menjadi sangat posesif dengan terus memeluk pinggangku erat. Yang menjengkelkan ketika aku membalas senyuman dari beberapa koleganya Mas Bara memberikan tatapan tegas yang sedikit kurang aku pahami. Bagaimana mungkin dia juga melarangku untuk tersenyum yang pastinya akan memberikan image buruk dan rasanya ak
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

175. Bersiap Untuk Liburan

Dengan terburu-buru aku keluar dari swalayan ketika mendengar panggilan telepon dari suamiku dan terdengar sangat murka saat aku tak berada di rumah ketika dia datang. Segera aku meminta pada sopir yang mengantarku berbelanja kebutuhan anak-anakku dan kebutuhanku sendiri, untuk memasukkan semua belanjaan ke dalam bagasi sembari aku terus menanggapi kata-kata Mas Bara lewat gawai yang aku pertahankan dalam genggamanku. {“Aku masih di swalayan Mas, masih berbelanja untuk anak-anak, nggak biasanya kamu pulang sore Mas,”} ucapku dengan sedikit tegang saat mendengar ucapan tegas suamiku tadi. {“Sejak kapan kamu berbelanja sendiri? Harusnya kamu minta Rina untuk membelikan semua kebutuhan kamu dan anak-anak.”} {“Tapi biasanya Mas Bara juga ngijinin kalau aku belanja sendiri, lagipula aku baru sebentar kok Mas belanjanya, sekarang saja sudah selesai dan aku bersiap untuk pulang
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

176. Liburan Bersama

“Nanti siang aku akan ke Resort, aku ingin melihat situasi di Resort milik keluarga kita,” tegas oma ketika kami semua berkumpul untuk sarapan. Mas Bara yang sedang memangku Raka sembari menyuapi bayi lelaki kami itu dengan bubur kesukaannya yang tentu saja aku sudah siapkan dengan tanganku sendiri. Meski sekarang kami sedang berlibur tapi tak pernah ada hari libur untuk tugas menjadi seorang ibu maupun sebagai seorang istri. Bahkan semalam saja aku masih harus meladeni kehebatan suamiku di atas ranjang. Setelah itu Mas Bara mulai melirikku. “Apa kamu juga ingin mengunjungi resort yang aku rintis saat kita sedang berbulan madu dulu itu sayang?” Tanpa diduga Mas Bara malah memberi penawaran padaku. Aku termangu sejenak sembari mengingat segala pengabaian Mas Bara dulu padaku demi mengurus proyek resort itu. Sekarang mendadak rasa ingin
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

177. Pemuja Rahasia

Sontak aku menoleh ke arah asal suara. Aku mengeryit lugas karena merasa tak mengenal sosok di depanku itu. “Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanyaku menjadi sedikit keheranan ketika melihat tatapannya yang sangat memindai pada wajahku. Mas Bara yang awalnya sedang mengamati sebuah ukiran berbentuk bunga segera menoleh dan langsung mendengus tajam ketika mendapati ada seorang pria yang tampak sedang menelisikku. “Anda siapa?” tanya Mas Bara dengan tangan yang otomatis memeluk pinggangku saat mendapati ada pria asing yang sedang memperhatikan istrinya dengan sangat lekat. Tapi tatapan pria itu masih saja mengarah padaku yang membuatku sudah menjadi sangat serba salah. “Kamu mengenal pria ini, Rin?!” sergah Mas Bara lugas dengan nada yang digayuti kecemburuan. Aku berkedik tipis, sementara pria itu ma
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

178. Bertemu Dengan Lina

“Jadi kamu membuat lukisan?!” tanya Lina dengan gayanya yang masih saja sarkas jika menyangkut tentang diriku. Aku sungguh tak menyangka kalau akan bertemu dengan wanita itu di dalam liburan kami saat ini. Bahkan wanita itu sekarang datang bersama dengan Raymond, yang sekarang juga ikut mendekati kami. Mas Bara mulai mengalihkan perhatiannya ke arah mantan istrinya. Sorot matanya terlihat nyalang yang segera membuatku bisa membaca kemarahannya. “Sepertinya ini akan menjadi liburan yang menyenangkan untuk keluarga kita, bukankah kita sangat jarang melakukan liburan bersama seperti ini?” Raymond mulai mengungkapkan kata-katanya terdengar sangat santai dan tanpa beban. Tapi tentu saja kehadiran Lina dan Raymond yang tak dikehendaki membuat suamiku merasa terganggu. “Aku tak pernah menginginkan kalian untuk ikut berlibur bersama kami, bahkan di dalam mim
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

179. Rayuan Lina

Seharian kami semua mengelilingi area resort yang ternyata sangat luas dan dipenuhi pemandangan yang sangat mengagumkan. Di awal Desember seperti sekarang aura liburan sudah mulai terasa yang membuat resort yang dibangun oleh Mas Bara ini menjadi sangat ramai dipenuhi pengunjung. Meski begitu tempat ini masih menyajikan kenyamanan dengan tidak mengusik para pengunjung resort. Setelah puas berjalan-jalan Mas Bara kemudian membawa kami ke dalam restoran untuk sekedar mengisi perut kami yang sudah mulai lapar. Kedua bayi kami terlihat sangat gembira sejak awal apalagi ketika kami mengajak berkeliling resort, seakan mereka juga menikmati liburan ini. Aku dan Mas Bara ikut bergantian menggendong mereka karena mereka terlihat kurang nyaman saat kami serahkan kepada para nanny untuk diletakkan di dalam stroller. Sepertinya Raka dan Raya menginginkan untuk berpuas-puas diri di dalam gend
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

180. Perubahan Penilaian Dari Mami

Sejenak aku tak paham dengan apa yang dimaksud oleh Mas Bara saat ini. Apa yang dimaksud dengan Lina yang sudah menyesali keputusannya. “Keputusan apa maksud kamu Richard?” tanya oma yang sekarang menjadi dilanda rasa ingin tahu sama juga seperti diriku. “Aku pikir Oma bisa menebak arah pembicaraanku saat ini.” Mas Bara malah mengunggah kalimat yang membuat kami masih saja berteka teki. “Aku tahu apa yang kamu maksud karena aku sendiri bisa merasakan kalau Lina sepertinya sudah menyesali keputusannya untuk menyia-nyiakan niat baik kamu dulu dengan terus memperturutkan kesenangannya bahkan dia dengan sadar menggoda Raymond untuk jatuh dalam jebakannya dan setelah itu Lina merasa apa yang dilakukannya menjadi sangat tak berguna untuknya.” Mami yang malah menjelaskan semua dengan gamblang. Tatapan mami kemudian terunggah tegas kepada sosok wanita yang dulu aku tahu me
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
28
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status