/ Romansa / ISTRI LUGU MANDOR TAMPAN / 챕터 141 - 챕터 150

ISTRI LUGU MANDOR TAMPAN의 모든 챕터: 챕터 141 - 챕터 150

277 챕터

141. Membesarkan Hati Rindu

“Katakan padaku Raymond, apa kamu benar-benar tetap ingin menikahi Lina?”                                        Oma bertanya dengan sangat tegas seakan ingin memastikan tentang keyakinan Raymond untuk menikahi wanita yang penuh kontroversial itu. Raymond membalas tatapan oma sejenak dan kemudian mulai mengangguk pasti. “Aku sudah sangat yakin dengan keputusanku.” Aku memilih diam tak memberikan tanggapan pada keputusan Raymond yang sebenarnya sangat diragukan kesungguhannya. Justru sekarang aku melihat jika Raymond saat ini sedang merencanakan sesuatu. Bahkan aku yakin jika papi ikut terlihat meski aku tidak tahu apa yang sedang mereka rencanakan. Tapi yang jelas mereka pastinya mengi
last update최신 업데이트 : 2023-11-19
더 보기

142. Menjelang Persalinan

Rindu POV “Sekarang katakan padaku, kamu ingin persalinan normal atau caesar?” Aku termangu sesaat setelah mendengar pertanyaan Mas Bara yang begitu lugas menampakkan perhatiannya yang besar. Bahkan tadi dengan sangat terang Mas Bara berusaha untuk membangkitkan rasa percaya diriku di saat aku insecure dengan tubuhku sendiri dengan perut membesar seperti balon. “Sayang, bilang saja kalau kamu mau persalinan caesar, kamu nggak usah meragukan apapun, asal kamu bisa nyaman menjalaninya. Dan aku tidak akan pernah menganggap pilihan kamu sebagai sesuatu yang salah.” Mas Bara kembali menyambung kata-katanya jelas sedang berusaha menumbuhkan keyakinanku, di saat psikologiku menjadi sedikit rapuh menjelang masa persalinan yang sebenarnya sedikit membuatku khawatir. Sementara saat ini aku masih ragu, meski sebenarnya aku berkeinginan untuk mela
last update최신 업데이트 : 2023-11-20
더 보기

143. Belanja Bersama Perlengkapan Bayi

Mas Bara kembali mengambil beberapa potong rok mungil ke dalam troli saat aku menjadi sangat mengagumi rok yang lucu dan menggemaskan itu. “Mas, nggak juga diambil sebanyak itu, lagian kalau masih bayi mereka biasanya cepat banget tumbuhnya, jadi sayang kan kalau nggak kepake semuanya,” ucapku berusaha memberi pengertian pada suamiku yang suka ngawur kalau belanja, mentang-mentang dia memiliki kekayaan yang sangat luar biasa. Bahkan tanpa bekerja keras pun suamiku yang cerdas ini sudah bisa menghasilkan uang ribuan dolar hanya dalam hitungan menit. “Kalau udah nggak kepake bisa disumbangkan sama bayi lainnya juga, kamu nggak usah terlalu perhitungan, ingat kamu istri dari Richard Sembara.” Aku mencebik tipis. “Sombong banget,” timpalku. Tapi Mas Bara malah membalasku dengan mencubit pelan hidungku sesuatu yang akhir-akhir ini malah menjadi kebi
last update최신 업데이트 : 2023-11-21
더 보기

144. Dua Kubu Yang Saling Berseteru

Seruan Lina sontak membuat kami menoleh ke arahnya bersamaan. “Sungguh sebuah kejutan seorang Richard bisa bersikap semanis ini? Bisa-bisanya kamu memijat kaki seorang wanita, di mana harga diri kamu?” Lina menegur dengan nadanya yang menyepelekan. Jelas Mas Bara langsung murka yang membuatnya bangkit dari hadapanku dan menentang tatapan Lina dengan sangat tajam. Akhir-akhir ini Lina bersama Raymond sering berkunjung ke rumah ini, setelah sebelumnya mereka telah terusir dan seperti tak memiliki muka untuk menampakkan diri. Tapi kini setelah oma memberikan restunya untuk rencana pernikahan mereka yang tinggal hitungan minggu itu, kami harus terus melihat dua sosok menyebalkan itu di rumah ini. Bahkan seringkali Lina mengusik ibuku dengan kata-kata ejekan yang jelas sangat menyinggung perasaan. Ibu memang aku minta untuk tetap tinggal bersamaku, karena aku sangat ingin beliau ikut menungguiku saat persalinan yang sudah di depan mata. Setelah acara baby shower kemarin akhirnya han
last update최신 업데이트 : 2023-11-22
더 보기

145. Saat Mulai Persalinan

Saat aku merasakan nyeri di pangkal perutku, aku langsung membuka mata. Tapi aku menjadi sedikit gelisah karena Mas Bara ternyata tak berada di sampingku. Aku merasa sedikit aneh karena tak biasanya tengah malam begini Mas Bara meninggalkan aku sendirian di kamar. Setelah menunaikan hajatku di kamar mandi, aku kemudian mulai keluar dari kamar untuk mencari keberadaan suamiku. Semenjak aku hamil aku benar-benar menjadi tak bisa jauh dari suamiku. Karena itu aku baru bisa tidur jika Mas Bara berada di sampingku. Aku mencari di sekitar lantai tiga, tempat kami berada, tapi Mas Bara tak juga aku temukan. Akhirnya aku turun ke lantai dua, di luar dugaan aku melihat Mas Bara tampak sedang berbincang serius dengan ibu di salah satu sudut balkon di lantai dua ini. Aku memperhatikan mereka agak jauh terhalang sebuah tembok yang memisahkan kedua ruangan antara batas luar dan dalam.
last update최신 업데이트 : 2023-11-23
더 보기

146. Hadiah Dari Suami Tercinta

Setelah segala perjuangan yang dipenuhi rasa sakit dan menguras tenaga akhirnya aku bisa mendengar suara nyaring tangis kedua bayiku. Segala kesakitan dan rasa lelahku seakan dibayarkan tuntas dan berganti dengan bahagia yang tak tertepi. Bahagia itu juga terunggah nyata di wajah suamiku yang terus tersenyum lebar ketika kembali mendekatiku seusai tubuhku dibersihkan oleh perawat dari semua darah dan kotoran sisa persalinan. Mas Bara kembali menggenggam tanganku dan mulai mencium keningku yang masih berkeringat dengan lembut. “Terima kasih sayang, kamu sudah melahirkan putra dan putriku dengan selamat, mereka berdua sangat sehat, benar-benar cantik dan ganteng.” Lagi-lagi Mas Bara tersenyum lebar. Aku memandang wajah bahagia suamiku dengan tatapan haru hingga air mataku benar-benar tak bisa aku bendung lagi. Rasanya sangat tak
last update최신 업데이트 : 2023-11-23
더 보기

147. Kedatangan Papa Dahlan

“Katakan padaku Mas, apa yang kamu inginkan?” Mas Bara masih saja memandangku dengan gurat wajahnya yang begitu serius. Aku malah menjadi sangat gelisah sekarang karena mendapati ekspresi suamiku yang menjadi sangat tegang seperti saat ini. “Mas bilang Mas, kamu pengen apa?” tanyaku mendesak. Suamiku yang selalu saja terlihat tampan dalam keadaan apapun meski saat ini rambutnya berantakan dengan wajah yang sedikit berminyak itu, kemudian malah mengelus wajahku. “Kalau aku minta kamu malam ini apa kamu bisa?” Mas Bara bertanya dengan penuh harap dengan wajahnya yang malah terlihat lucu di mataku dengan keningnya tertekuk lugas. Aku tak dapat menahan senyumku. “Kamu udah selesai kan nifasnya?” Sepertinya suamiku sudah tak bisa menahan terlalu lama. Aku
last update최신 업데이트 : 2023-11-24
더 보기

148. Kedatangan Papa Dahlan

“Siapa yang sudah mengundang kalian datang ke rumah ini?” Teguran keras dari oma langsung membuat kami semua menoleh ke arahnya. Bersamaan dengan itu mami kemudian ikut menghampiri kami, dengan mengunggah sikapnya yang terlihat agak gelisah. Untuk beberapa saat tatapan Papa Dahlan kemudian menjadi tertahan pada sosok cantik mami yang sekarang sudah mengubah penampilannya menjadi lebih tertutup bahkan dengan kepalanya yang juga dibungkus hijab yang sama lebarnya seperti Mama Alya. Aku melihat adegan dramatis itu dengan perasaan yang dipenuhi keharuan. Tak bisa aku bayangkan bagaimana perasaan Papa Dahlan saat mendapati mantan istrinya kini telah menjelma menjadi muslimah yang baik seperti yang sudah menjadi mimpinya selama ini. Sementara oma masih saja terlihat tak bisa menerima dengan segala kisah masa lalu di antara mami dan pria yang dulu memang tak pernah disetujui
last update최신 업데이트 : 2023-11-24
더 보기

149. Pertengkaran Yang Kembali Terjadi

Sally POV Aku baru saja akan membaringkan badan ketika kemudian mendengar suara gedoran pintu yang sangat keras. Jika mendengar gedoran yang kasar itu aku menjadi sangat yakin bahwa memang hanya Rommy yang melakukan hal itu karena memang Richard tak pernah menggedor pintu kamarku dengan terlampau keras seperti itu. Sebelum membuka pintu aku langsung mengenakan outer piyamaku sekaligus hijab instan yang bisa langsung aku pakai tanpa harus memakai jarum pengait apapun. “Ada apa?” tanyaku jengah pada Rommy yang ternyata memang sedang menggedor pintu kamarku sejak tadi. Malam sudah sangat larut dan sepertinya lelaki yang masih berstatus sebagai suamiku itu baru saja datang ke rumah, entah habis pergi dari mana. Meski sebelumnya dia sempat mengatakan padaku untuk membantu persiapan pernikahan Raymond dan Lina tapi aku yakin dia selalu memiliki kesempatan untuk mendatangi b
last update최신 업데이트 : 2023-11-25
더 보기

150. Kepergian Dahlan

“Apa telah terjadi sesuatu?”Aku kembali mencecar penuh rasa penasaran. Nyatanya Richard sekarang malah tampak mengatur nafasnya sejenak sembari menatapku dengan gamang. “Mi, kita harus segera ke Surabaya sekarang,” ucap Richard dengan nadanya yang serius. “Untuk apa kita ke Surabaya?” tanyaku lagi. Richard malah terlihat luruh sekarang. “Mi, Papa Dahlan ....” Richard terlihat enggan untuk melanjutkan kalimatnya, benar-benar sangat mencurigakan yang membuatku seketika mengkhawatirkan ayah dari anakku itu. “Ada apa dengan Papa kamu Nak?” tanyaku semakin tak sabar. Perasaanku sudah sangat tidak enak sekarang. “Papa sudah meninggal baru ... saja ....” Richard terbata mengucapkan kata-katanya. Sontak ak
last update최신 업데이트 : 2023-11-25
더 보기
이전
1
...
1314151617
...
28
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status