Home / Romansa / ISTRI LUGU MANDOR TAMPAN / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of ISTRI LUGU MANDOR TAMPAN: Chapter 91 - Chapter 100

277 Chapters

91. Mendesak Untuk Bercerai

Aku menyajikan ketenanganku di tengah kepungan tatapan tajam dari kedua sosok yang masih berstatus sebagai mertuaku itu. Sementara Lina hanya bisa diam bahkan tak kuasa untuk memandangku. Wanita yang sedang hamil itu untuk pertama kalinya aku lihat tampak sedikit rapuh dengan wajah yang terlihat kuyu tak seangkuh biasanya. “Apa kamu sudah memikirkan semuanya dengan baik?” tanya pria yang menyandang nama Nicko Salim itu. Aku membalas tatapan lelaki berkepala botak itu yang hanya sebagian saja ditumbuhi rambut. “Semua sudah aku pikirkan dengan baik.” “Termasuk konsekuensi yang akan kamu terima.” “Aku pikir itu tidak berarti apapun bahkan aku yakin Bapak Nicko Salim yang terhormat akan berubah pikiran saat mengetahui apa yang selama ini telah disembunyikan oleh putri Anda yang tercinta ini.” Ak
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

92. Penolakan Rindu

 Aku benar-benar sudah tak bisa lagi mentolerir atas keberanian pria itu dengan tetap saja mendekati istri kecilku yang terlalu baik dan lugu itu meski aku sudah telah memberinya peringatan yang sangat tegas. Setelah kemarin aku bisa memaksanya untuk mengundurkan diri dari kampus dengan mengancamnya untuk menghancurkan usaha salon mamanya, dan mengumbar kegiatan ilegal dari wanita yang sudah melahirkan pria tak tahu malu itu ke publik yang pastinya akan membuat keluarga mereka terseret kasus hukum. Tapi sekarang dia kembali membuat masalah dengan tetap mendekati istriku dengan alasan kegiatan sosial di perkampungan kumuh itu. Aku benar-benar tak bisa menerima ini, lelaki yang memiliki nama seperti sosok seorang gay yang sekarang tinggal di luar negeri itu memang perlu diberi pelajaran lebih keras lagi. Tak ada yang boleh mengusik wanitaku apalagi pria seperti Ragil itu pasti hanya akan m
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

93. Rencana Memeriksa Kandungan

RINDU POV Aku semakin tak bisa menahan senyumku saat mendapati ekspresi Mas Bara yang terlihat sangat jengkel dan putus asa ketika aku mengatakan tentang keadaanku sekarang yang sedang kedatangan tamu bulanan. Tapi meski begitu Mas Bara tetap saja memaksa aku untuk memeluk dirinya setelah dia menyelesaikan hasratnya sendirian di kamar mandi. Sebenarnya aku sangat kasihan melihatnya karena itu aku tetap berusaha untuk menyenangkan dirinya meski aku tak bisa menjalankan peranku sebagai seorang istri sebagaimana mestinya. Aku tetap membiarkan Mas Bara memiliki diriku dan memelukku sepanjang malam meski dia masih harus menahan gairahnya yang tak bisa dituntaskan sepenuhnya. Sampai akhirnya kami sama-sama terlelap masih dengan tubuh polos dan menjelang subuh aku baru terbangun dan baru menyadari betapa kamar kami ini sekarang menjadi sangat berantakan, karena baju-baju Mas berserakan
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

94. Menjadi Ibu Dari Anak-Anak Mas Bara

“Bagaimana konsep pernikahan kita nanti?” tanyaku menjadi sangat ingin tahu. Karena saat ini aku berharap Mas Bara tidak akan menggelar pernikahan yang terlalu mewah, karena aku sudah membayangkan betapa akan sangat capeknya nanti kalau Mas Bara ingin mengundang banyak koleganya. Mas Bara kemudian malah menatap lurus pada Oma Meylani yang duduk di depan kami. Suami tampanku itu malah tersenyum simpul sebuah senyuman yang membuat wajahnya terlihat kian menarik itu. “Memangnya kamu menginginkan konsep yang seperti apa?” Aku masih diam tak bisa menjawab. Sekali lagi Mas Bara mengulas senyumnya. Sikap Mas Bara begitu lembut untuk kali ini. Tak lagi dingin dan irit bicara seperti biasanya. Tentu saja aku menjadi begitu bahagia pagi ini. “Oma bilang kamu masih bingung memilih gaun pengantinnya karena kamu masih bingung menentukan konsep pernikahan kita. Ka
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

95. Pindah Ke Jakarta

Anehnya saat mendengar pertanyaanku Mas Bara malah tergelak sangat renyah. Aku langsung mengernyit memandangnya. Aku benar-benar tak mengerti kenapa dia malah tertawa saat aku bertanya dia akan mengajakku ke mana. “Kamu itu benar-benar lucu sayang, tadi katanya kamu mau melahirkan anak-anakku jadi sekarang kita harus ke dokter untuk memeriksa kondisi kita. Kita harus mulai melakukan program kehamilan karena aku ingin secepatnya kamu bisa mengandung.” “Bukannya aku akan diantar Oma?” Mas Bara kembali tergelak bahkan malah mencubit hidungku dengan gemas. “Apa kamu bisa hamil sendirian tanpa aku?” “Maksudnya?” “Aku pikir kamu itu cukup pintar untuk bisa paham maksudku tadi.” Saat melihat Mas Bara kembali menertawakan aku, aku menjadi sedikit jengkel. Sebenarnya
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

96. Titik Kelemahan

Aku pikir Mas Bara akan mengajakku ke Jakarta hanya untuk resepsi pernikahan kami saja, agar dia bisa memperkenalkan aku kepada semua koleganya sebagai istrinya yang sekarang. Soal Mas Bara justru mengajakku untuk tinggal di Jakarta menjadi terlalu mengagetkan buatku. “Ke depannya aku akan kembali memimpin di perusahaan milik papa tiriku, jadi aku akan menghabiskan lebih banyak waktu di sana. Aku tak mau kita tinggal berjauhan jadi kamu harus ikut bersamaku, tinggal di Jakarta.” Sikap Mas Bara kembali pada stelan awalnya, selalu penuh dominasi dengan berbalut keotoriteran. Aku hanya bisa mendesah pelan, selalu tak bisa membantahnya meski kegusaranku juga turut bergayut. Aku membayangkan pasti aku akan menghadapi keributan besar jika sampai bertemu dengan istri pertama Mas Bara yang bisa aku rasakan pasti tidak bisa menerima atas keputusan Mas Bara untuk menceraikannya. 
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

97. Keputusan Rindu

BARA POV Aku enggan menjawab pertanyaan istriku yang hari ini mendadak sangat cerewet dan terlalu banyak bertanya. Meski pada akhirnya aku harus mengalah dan mengabulkan keinginan Rindu untuk ikut bersamaku menemui Ragil yang telah berhasil aku tekan untuk berhenti mendekati istriku. Rahasia masa lalu mamanya sudah berada dalam genggamanku. Tentang kegiatannya dulu yang pernah terlibat dalam kegiatan prostitusi kelas atas, di mana wanita bernama Mala itu adalah seorang mucikari. Wanita itu pernah menyediakan seorang gadis untukku, saat aku belum mengenal Islam dan memperturutkan hawa nafsuku. Sementara image yang selama ini ditampilkan Ragil adalah sosok yang religius, berpendidikan juga pria yang memiliki wawasan luas yang aku tahu itu juga yang membuat istriku tertarik untuk berlama-lama ngobrol dengan pria itu, semua itu sangat berbanding terbalik dengan pekerjaan haram yang d
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

98. Berkunjung Ke Rumah Papa Dahlan

RINDU POV Untuk pertama kalinya Mas Bara mengajakku bersilaturahmi ke rumah papa kandungnya. Seorang pria bersahaja meski memiliki kekayaan yang luar biasa. Rumah luas itu cukup ramai dengan suara dengungan anak-anak mengaji di siang hari ini. Ketika kami mulai menginjakkan kaki di rumah megah itu di paviliun depan dekat taman luas, sekilas aku melihat wanita anggun bergamis lebar sedang membantu mengajar mengaji. Dialah istri dari papa mertuaku yang aku panggil dengan sebutan Mama Alya. Saat melihat kami, Mama Alya meninggalkan kegiatannya sejenak untuk langsung menghampiri kami. “Assalamualaikum,” ucapku memberi salam. Mama Alya langsung menjawab sembari mengulas senyumnya lebar. “Ayo, masuk, aku seneng sekali kalian mau mampir ke sini. Kebetulan tadi aku masak sayur asam agak banyak, kalian mau kan makan siang di sini
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

99. Meminta Restu

 “Ada apa Mas?” tanyaku bingung saat melihat tatapan Mas Bara yang tampak ganjil. Mas Bara malah menarik nafas panjang lalu malah meraih sebelah tanganku untuk ia genggam dengan erat. “Rin, apa kamu mencintaiku?” Aku tergeragap resah saat mendengar pertanyaannya. Tatapannya yang lurus malah membuat jantungku berdebar resah. Pertanyaannya malah menjadi sulit untuk aku jawab karena aku merasa tak perlu untuk menjawab itu, faktanya sejak awal aku sudah menyerahkan diriku padanya. Tapi mendengarnya bertanya entah mengapa aku merasa menjadi sangat dihargai. “Aku ingin memastikan segalanya bahwa kamu tak pernah merasa tertekan saat menjalani pernikahan denganku.” Aku masih dia sembari membalas tatapannya. Buku di tanganku telah sepenuhnya aku abaikan. “Aku akan berusaha untuk membahagiakan
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

100. Pertemuan Dengan Keluarga Mas Bara

“Katakan padaku di mana letak ketidakadilannya?” tukas Oma Meylani kian tegas. Sikap Oma Meylani yang mulai terunggah kelugasannya membuat Mami Sally ikut menegaskan tatapannya. “Kenapa sekarang Mama malah mendukung Richard dengan pilihannya sementara dulu Mama begitu menentang pilihanku hingga Mama memaksaku dengan berbagai cara sampai akhirnya aku benar-benar melepaskan apa yang selama ini sudah aku perjuangkan?” Ucapan Mami Sally mulai aku telaah hingga aku bisa menyimpulkan kalau saat ini wanita yang sudah menghadirkan suamiku ke dunia itu sedang mengulik tentang kisahnya dulu bersama Papa Dahlan, tentang pernikahan mereka yang telah kandas karena Mami Sally telah memilih untuk bersama Rommy Huang. Aku yakin keputusan Mami Sally itu juga atas andil dari Mami Meylani meski aku belum bisa memastikan segalanya. “Situasinya jelas sangat berbeda,&rdqu
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more
PREV
1
...
89101112
...
28
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status