All Chapters of Di Talak Suami Melarat Di Pinang Konglomerat: Chapter 111 - Chapter 120

173 Chapters

Bab 111

Aku pun mendekatinya dengan perlahan lahan menghampiri."Duduk," titahnya padaku."Baik Bu," jawab ku dengan menatapnya sesaat lalu mengangguk."Nama kamu siapa mba?""Nanda, Bu," jawabku dengan tersenyum ramah."Begini mba Nanda, memang benar ibu sedang mencari asisten rumah tangga, tapi, ibu mencari orang yang bisa memasak, jika urusan menyapu, ngepel lantai serta menyiram tanaman ibu sudah memiliki orang yang menangani itu semua, apakah Mba Nanda sanggup?""Insyaallah saya sanggup, Bu." Jawabku dengan yakin."Baik, kalau begitu kapan mba Nanda bisa bekerja di rumah saya?""Sekarang juga tidak apa apa Bu, jika ibu mengizinkan.""Boleh sekali mba Nanda, ibu kebetulan ingin sekali sarapan, mba boleh membuatkan untuk sarapan di rumah ini.""Menu makanan apa yang harus saya buat, Bu?""Apa saja, mba boleh membuatnya, mari ibu tunjukkan dapur di mana mba Nanda akan membuatkan sarapan untuk kamu semua," ucapnya dengan ramah serta lembut padaku.Saat sampai di depan dapur, aku kembali mena
Read more

Bab 112

Setelah aku bercerita semuanya pada majikanku yang bernama Bu Melisa, ia pun mengerti akan hal di mana aku harus bekerja demi menyambung hidupku saat jauh dari suami."Jadi begitu ceritanya."Aku mengangguk memberi jawaban yang singkat."Lantas apa yang akan kamu perbuat dengan suami dan juga selingkuhannya itu?""Yang jelas Bu, saya akan berusaha menurunkan berat badan saya seperti dulu lagi. Tapi saya tidak tahu diet apa yang manjur untuk menghilangkan tubuh yang membengkak ini, sepertiny benar yang di katakan suami saya, tubuh saya ini bukan lagi di bilang tubuh manusia melainkan tubuh gajah.""Hust. Tidak ada yang seperti itu, kamu akan segera kurus asal diet yang ketat dan pola makan yang sehat serta olah raga yang teratur, ibu pastikan kamu akan cepat menurunkan berat badanmu nantinya, memangnya secantik apa sih selingkuhannya itu, sampai sampai suami kamu tergait olehnya?""Tunggu sebentar Bu," aku pun meraih ponselku lalu ku tunjukkan sisa pembaruan status mas Danu semalam dan
Read more

Bab 113

"Sus kamu tahu tidak?" "Tahu apa?" jawab Susi karena bingung."Aku bekerja di rumah keluarga direktur suamiku."Deg!!"Yang bener kamu Nanda?""Iya, tadi aku tanya sama pemilik rumah yang aku kerja, dan katanya itu tuan Agam Aldari, pemilik perusahaan di tempat suamiku bekerja sus.""Dunia ini benar benar sempit ya Nanda.""Sepertinya begitu, aku sendiri bingung ini, gak tahu harus bagaimana?""Kenapa?""Aku takut sus, aku takut mas Danu tahu aku bekerja di rumah neneknya tuan Agam dan dia meminta tuan Agam untuk memecatku dan berbicara buruk tentangku, bagaimana?""Tidak akan, bukankah kamu sudah bercerita sebelumnya?""Sudah sus, tapi gak mungkin kalau tuan Agam percaya atas ceritaku nantinya.""Kita lihat saja nanti, yang jelas kamu jangan panik, kamu harus tetap tenang bagaimana pun harus tetap tenang jangan sampai panik.""Yang terpenting kamu harus kurus dan langsing itu yang penting, dalam waktu enam bulan jika perlu jangan sampai tunggu waktu enam bulan kamu harus secepatnya
Read more

Bab 114

Jatuh hati✧✧✧✧Saat aku puas memaki mas Danu, aku pun pergi dari sana, pada awalnya aku hanya memanasi mas Danu dan berbohong padanya jika aku akan menikah dengan Tuan Agam Aldari.Namun saat di dalam mobil, tuan Agam Aldari tiba tiba saja berkata yang tak seharusnya aku dapati darinya."Aku jatuh hati padamu sejak awal bertemu, tak perduli siapa kamu, bagaimana bentuk tubuhmu, dari mana asalmu aku tak peduli itu."Kata kata itu yang saat ini sedang Aku pertimbangan untuk memberikannya jawaban.Ternyata selama ini dirinya begitu memperhatikan aku bukan karena kasihan atau prihatin terhadap ku, melainkan ada rasa di balik itu semua.Aku tak habis pikir, mengapa lelaki setampan dirinya, dan serajir dirinya bisa jatuh hati padaku hanya seorang wanita berbadan gemuk, bahkan berstatus istri orang lain.Aku benar benar bingung harus memberinya jawaban apa?Namun tampaknya aku harus menerimanya agar mas Danu tahu, tidak semua laki laki mencintai wanita hanya karena bentuk tubuhnya saja.Hin
Read more

Bab 115

"Ambil ini untuk beli susu anakmu!" Mertuaku menghempaskan uang diranjang tempat tidurku. Mataku membulat sempurna menantap uang itu."Kenapa masih kamu pelototi itu uang!! Kamu nggak mau???"Seketika aku terkejut dan mengedipkan mata dengan menunduk.Dengan perlahan aku meraih uang yang telah berada diranjang tempat tidurku."Ambil!!!" Bentak ibu mertua."I-iya Bu," jawabku lalu mengambil uang yang telah ia berikan kepadaku berjumlah lima belas ribu. Aku memandangi uang itu dengan masih duduk menyusui Shifa yang baru saja aku lahirkan.Tak lama saat mertuaku keluar dari dalam kamar saat memberikan uang, mas Danang masuk kedalam kamar untuk mengambil baju kerjanya."M-mas," ucapku dengan masih menggenggam uang yang ada di tanganku."Ada apa?" Menoleh kearahku saat mas Danang mau mengambil baju didalam lemari."Mas, ibumu memberiku uang, tapi_" ucapku belum saja terselesaikan namun tiba-tiba saja."Kenapa? Ada yang salah!!" Bentak ibu mertua saat mendengar komplain dariku. Mas Danang m
Read more

Bab 116

"Mas, aku mau beli vitamin dan Susu ibu hamil boleh tidak? Soalnya sejak usia kehamilan aku dari kandungan pertama, kamu tak memberiku uang, untuk membeli susu dan vitamin hamil, Mas.""Apa, aku boleh meminta uang untuk membelinya," sambungku meminta kepada Mas Danang."Apa Hana!! Susu, sama vitamin hamil!" Kata ibu mertua yang tiba-tiba saja muncul saat mendengar permintaanku kepada Mas Danang.Aku menantap kearah Ibu yang menghampiriku dengan raut wajah tak enak bila dipandang."Hana! Kamu itu hamil banyak sekali maunya. Jangan-jangan, ini akal-akalan kamu saja, agar uang Danang itu habis untuk foya-foya kamu, dan kamu mengatas namakan calon anakmu ini, untuk tumbalnya. Begitu!!" Ujar Ibu mertua.Aku mengelus dadaku dan menarik nafas panjang, saat mendengar ucapan dari Ibu mertuaku. Memang sejak awal menikah ibu mertua selalu ketus padaku, hingga aku hamil-pun, sifatnya yang ketus itu tak juga kunjung hilang."Astaghfirullah Bu. Saya tidak begitu, Hana hanya berkata terus terang. La
Read more

Bab 117

Hingga pada malam tiba aku hanya duduk terdiam tanpa kata. Melihat bintang yang ada disudut malam ini. Aku meratapi nasibku yang malang. Memiliki suami namun sepertinya ia lebih menyayangi ibunya dari pada diriku.Hingga pada akhirnya, mas Danang menghampiriku dengan raut wajahnya yang sumringah. Aku menantapnya dengan penuh tanda tanya."Ada apa mas??""Kamu tau nggak Hana. Mbak Dewi udah lahiran anaknya laki-laki. Yaampun gemes banget tau, tadi dia ngirim foto ke aku dan udah aku sampaikan juga ke ibu. Ibu seneng banget, dapat cucu laki-laki dari Mbak dewi." Ucapnya dengan penuh senang.Aku hanya melirik foto yang diperlihatkan suamiku pada saat ini."Lihat deh sayang, lucukan.""Hmm." Jawabku dengan malas. Lalu aku masuk kedalam untuk segera tidur didalam kamar.Didalam kamar aku hanya berbaring kekiri dengan posisi membelakangi suamiku, ketika ia berbaring disampingku.Tak lama aku mendengar suara batuk suamiku menuju kedalam kamarku. Sepertinya masihku lihat tangannya memegang po
Read more

Bab 118

"Aduh aduh, kenapa kamu tidak bilang kalau mau datang, sayang?""Kalau tahu begitukan, ibu sama bapak bisa jemput kamu distasiun."Suara mertuaku yang terdengar begitu gembira. Aku belum melihat siapa yang datang diruang tamu itu. Nampaknya begitu ramai dan dikerumuni banyak orang, sebenarnya siapa yang datang. Karena hati merasa penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk mengintip sebentar dipintu kamarku, meninggalkan Shifa diranjang tempat tidur dengan perlahan aku mengintip dibalik pintu kamar.Ternyata mbak Dewi yang datang, dan wajar saja, suara ibu terdengar begitu sangat bahagia. Setelah aku tahu siapa yang datang, kemudian menutup pintu kamar dan aku melanjutkan untuk mengganti baju Shifa, karena putri kecilku telah selesai aku mandikan.Tak lama saat aku didalam kamar, suara seruan akhirnya tiba. Terdengar suara ibu mertua yang memanggilku dengan suara lantangnya. Seakan memanggil pembantu. Aku segera menghampiri dan meninggalkan Shifa didalam kamar."Lama banget sih kamu?""M
Read more

Bab 119

Pagi ini aku kedatangan tamu, tetangga sebelah rumah berkunjung kerumah mertuaku. Katanya ia datang karena rindu dengan putri kecilku, Shifa."Hana!" seru Ibu mertua yang terdengar tak biasa.Aku terheran saat mendengar seruan dengan nada bicara yang lembut. Aku langsung menuju suara ibu dan ku lihat mbak gendis sudah duduk diruang tamu."Ini, gendis nyariin kamu??"Aku hanya tersenyum saat melihat kedatangan mbak gendis."Ada apa mbak??" Tanyaku lalu duduk disampingnya."Begini Hana, mbak rindu sama Shifa. Mana putri kecilmu, boleh bawa kesini tidak? Mbak ingin melihatnya""Boleh mbak, tunggu sebentar ya?" Jawabku dengan tersenyum lalu menuju kedalam kamar dan mengendong Shifa, menuju keruang tamu. Telihat wajah mbak gendis yang begitu sumringah saat melihat putri kecilku.Mbak gendis sangat menyukai bayi, apa lagi mbak gendis sudah lama menikah belum juga dikaruniai seorang anak, jadi wajar saja jika ia benar-benar menyayangi seorang bayi dan sangat menginginkannya."Yaampun, lucu b
Read more

Bab 120

Keesokan harinya. Aku mengajak Shifa untuk berjemur dibawa terik matahari pagi. Melihat wajahnya yang imut dan polos membuatku tiba-tiba saja teringat akan ucapan mas Danang pada waktu itu."Nak, maafkan ibu ya, karena ibu, kamu jadi tak mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah dan juga nenek. Maafkan ibu, nak." Aku mencium putriku yang sedang tertidur.Tiba-tiba saja aku terdengar suara teriakkan didalam rumah."Aaaaa........!!!!""Astaghfirullah!" Ucapku seketika menoleh kearah rumah."Ada apa itu?" gumamku, lalu menuju kedalam kamar.Disaat aku melihat kedalam rumah, aku mendapati mbak Dewi yang terduduk dengan menangis dan merintih kesakitan."Arhhh.... Sakit... Hiks.... Hiks...""Astaghfirullah! Mbak kenapa??" Ucapku bertanya dengan mbak Dewi dan mencoba membantu mbak Dewi untuk berdiri."Ibu.....!!!" Pekik mbak Dewi.Bu Vina langsung bergegas menuju dapur dan melihat Dewi yang memanggilnya."Yaampun!!!" Ucap Bu Vina saat melihat menantu kesayangannya terduduk dilantai dapur. I
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status