Share

Bab 120

Keesokan harinya. Aku mengajak Shifa untuk berjemur dibawa terik matahari pagi. Melihat wajahnya yang imut dan polos membuatku tiba-tiba saja teringat akan ucapan mas Danang pada waktu itu.

"Nak, maafkan ibu ya, karena ibu, kamu jadi tak mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah dan juga nenek. Maafkan ibu, nak." Aku mencium putriku yang sedang tertidur.

Tiba-tiba saja aku terdengar suara teriakkan didalam rumah.

"Aaaaa........!!!!"

"Astaghfirullah!" Ucapku seketika menoleh kearah rumah.

"Ada apa itu?" gumamku, lalu menuju kedalam kamar.

Disaat aku melihat kedalam rumah, aku mendapati mbak Dewi yang terduduk dengan menangis dan merintih kesakitan.

"Arhhh.... Sakit... Hiks.... Hiks..."

"Astaghfirullah! Mbak kenapa??" Ucapku bertanya dengan mbak Dewi dan mencoba membantu mbak Dewi untuk berdiri.

"Ibu.....!!!" Pekik mbak Dewi.

Bu Vina langsung bergegas menuju dapur dan melihat Dewi yang memanggilnya.

"Yaampun!!!" Ucap Bu Vina saat melihat menantu kesayangannya terduduk dilantai dapur. I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status