Semua Bab Di Talak Suami Melarat Di Pinang Konglomerat: Bab 131 - Bab 140

173 Bab

bab 131

"Besok kita coba tanya-tanya ruko ya mas. Dan kita tanya berapa perbulan dalam penyewaan?""Iya Hana. Tapi uangnya mas nggak punya. Semua rekening mas, yang memegang ibu!""Sudahlah mas. Besok kita fikirkan dari mana cari uang. Aku akan mencoba mencari pinjaman untuk kamu usaha, mas!" Ucap Hana dengan memegang tangan suaminya dengan menantap penuh senyum."Makasih ya, kamu memang istri terbaik untuk mas!" Ucap Danang dengan merangkul istrinya.Sebenarnya Hana memiliki uang untuk membantu usaha suaminya, namun Hana lebih baik tidak jujur jika nanti kedepannya Hana mendapatkan hal yang tidak diinginkan. Hana terpaksa berbohong kepada sang suami. Karena Hana juga belum terlalu percaya dengan sang suami bisa mencintai Hana sepenuhnya. Belum lagi saat ini Danang sedang diuji dalam kemiskinan yang membuat Hana takut bahwa cinta Danang Hana sebatas kemiskinan dan akan pudar seketika disaat hidup telah meningkat.Hana terpaksa tak jujur dan memilih berbohong dengan suaminya. Ini semua ia laku
Baca selengkapnya

bab 132

Hari ini Danang dan juga Hana resmi membuka resto kecil kecilan. Namun pembukaan pertama seperti biasanya, masih sepi belum ada pembeli."Hana. Kenapa belum ada pembeli ya?" Ucap Danang gelisah. Hana hanya terdiam tanpa kata saat ini."Sabar ya, mas. Ingsya'allah nanti ada pembeli. Sekarang kamu istirahat saja dulu mas. Ini juga baru jam sepuluh. Mungkin orang-orang belum ada yang tahu kalau ruko ini sudah menjadi restoran!" Ucap Hana dengan tersenyum.Tak lama kemudian resto mereka kedatangan pelanggan yang membuat Hana dan Danang tersenyum."Mas, waktunya kita berkerja!" Ucap Hana dengan tersenyum. Danang yang melihat pelangganpun tersenyum.Pelanggan memesan berbagai makanan yang tersedia diresto Danang dan juga Hana.Danang yang mengantarkan pesanan sementara Hana yang menyiapkan semuanya. Begitu kewalahan mereka mendapatkan banyak sekali pesanan dihari pertama kalinya buka resto.Hingga waktu petang semua makanan yang mereka jual ludes diborong pembeli.Hana yang kelelahan dan me
Baca selengkapnya

bab 133

Dinda tak sengaja lewat depan restoku dan akhirnya ia mampir karena sudah lama tak mengobrol bersamaku, maka ia sempatkan waktu untuk bertemu denganku. Bahkan Dinda awalnya terheran-heran melihat Bisnisku saat ini yang mulai melejit. Namun setelah aku menceritakan semuanya, Dinda mulai kesal dengan suamiku yang selalu menuntut keinginannya agar terpenuhi.Aku dan Dinda pada waktu itu tak sengaja bertemu dipasar untuk berbelanja. Entah kenapa waktu itu kami bisa akrab dan akhirnya bertukar nomor ponsel. Bahkan hingga kini aku dan Dinda sudah seperti saudara. Dia adalah teman satu satunya yang aku punya dan dia sangat baik bahkan dia juga tahu bagaimana keadaan rumah tanggaku."Hana, aku itu nggak mau kamu seperti dulu lagi. Lebih baik kamu fikirkan dulu, matang-matang sebelum mengambil tindakan!""Iya Dinda. Makasih ya, kamu itu selalu ada buat aku!""Iya Hana, bagiku kamu itu lebih dari teman. Kamu saudara bagiku, jadi aku nggak mau kalau kamu sampai sakit hati gara-gara suami dan kel
Baca selengkapnya

Bab 134

"Tutup mulut ibu, saya bukan orang yang mudah panjang tangan untuk mencuri!" Tuding Hana saat ini juga pada mertuanya."Lantas, uang dari mana kamu bisa membangun resto semewah ini, kalau bukan mencuri!" Ucap Bu Vina."Yang pasti ini bukan urusan ibu! Mau saya mencuri mau saya merampok juga bukan urusan ibu!" Jawab Hana."Mulai berani kamu sekarang sama saya, mentang-mentang sudah mempunyai resto dan kantor begini saja sudah sombong kamu! Aku yakin Danang pasti diperalat untuk menjadi super uang bagi kamu!""Bukan saya memperlarat mas Danang. Melainkan saya yang diperalat untuk menjadikan keinginan dia terwujud!" Jawaban Hana tak mau kalah ketus dari mertuanya.Mata Bu Vina benar benar tajam menatap kearah Hana. Namun Hana sudah tak takut dengan tatapan itu. Kini Hana sudah menjadi Hana yang tegas dan juga tidak ingin harga dirinya diinjak-injak oleh mertuanya yang tak tahu balas Budi atas kerja kerasnya selama ini.Bahkan Hana sudah tak peduli dengan semua keadaan yang saat ini berada
Baca selengkapnya

bab 135

"ibu tidak apa apa?" Tanya Dewi pada waktu itu."Tidak apa apa!" Ucap Bu Vina.Dewi membantu Bu Vina pada saat Bu Vina terjatuh akibat didorong oleh jambret."Mari duduk disana Bu!" Ucap Dewi mencoba membantu Bu Vina yang pincang akibat terjatuh dan menahan sakit."Saya pijitin ya Bu!" Ucap Dewi menawarkan."Kamu benar benar baik. Nama kamu siapa nak?""Dewi, Bu!""Dewi dimana rumahmu, boleh tidak ibu bertemu orang tuamu!""Nampaknya ibu ini orang kaya raya dengan melihat tampilannya benar-benar modis!" Gumam Dewi menantap Bu Vina."Kenapa kamu melamun nak?""Oh iya, nama ibu Vina!"Bu Vina menyalami Dewi. Dewi tersenyum melihat Bu Vina."Kamu sudah punya pacar atau....""Saya belum punya pacar Bu, apa lagi menikah!" Jawab Dewi."Kamu mau tidak menjadi menantu, ibu!"Seketika Dewi terkejut."Tapi Bu, ibukan belum tahu saya. Bagaimana latar belakang saya ibu tidak ingin tahu dulu??" Ucap Dewi."Tidak perlu, ibu yakin kamu juga orang yang pantas untuk menjadi menantu ibu, kamu juga baik
Baca selengkapnya

bab 136

Bu Vina pagi pagi sekali langsung bergegas menuju keresto Hana. Entah apa yang ingin ia katakan dengan Hana sehingga pagi-pagi ia sudah pergi untuk menemui Hana. Sesampainya disana ia turun dari mobil mewahnya dan kemudian masuk kedalam resto Hana tanpa permisi.Brak!Suara hempasan beserta memukul meja. Mata Hana membulat sempurna saat melihat mertuanya datang dan kemudian Hana melihat tangan mertuanya yang memegang kertas putih disana."Apa itu Bu!" Ucap Hana seketika."Nggak usah sok polos. Lebih baik kamu tanda tangan ini, dan tinggalkan Danang sekarang juga!"Deg!Ucapan tiba-tiba terucap dimulut Bu Vina membuat Hana bingung serta kaget. Karena Hana tak merasa memiliki masalah dengan Danang. Namun mertuanya datang memberikan surat perceraian untuk Hana dan juga Danang."Ada apa, Bu! Kenapa saya harus tanda tangan itu semua! Saya dan mas Danang nggak ada masalah apapun!" Jawab Hana."Memang kamu tak ada masalah dengan Danang, tapi kamu punya masalah sama saya!" Mata Bu Vina meloto
Baca selengkapnya

bab 137

Saat Hana mendekati orang itu Hana menantap heran dari atas hingga bawah orang itu. Karena wajahnya belum terlihat Hana hanya melihat lewat tubuh belakang orang itu. Hana melangkah dengan pelan-pelan."Maaf, cari siapa ya?" Tanya Hana seketika orang itu memutar badan dan Hana terkejut melihat siapa yang saat ini didepan matanya."Vi-vino!" Ucap Hana terbata.Orang yang berada didepan matanya tersenyum melihat Hana."Iya Hana, ini aku, vino!""Yaampun!" Ucap hana menutup mulutnya."Mari masuk kedalam, kita mengobrol didalam saja, sambil makan dan minum!" Ucap Hana dengan ramah. Hana mengajaknya masuk dan kemudian duduk dikursi."Kamu mau minum apa?"Vino tersenyum. "Nggak usah repot-repot!""Nggak repot kok. Mau minum apa?""Air putih saja sudah cukup!" Ucap vino pria tampan berkulit putih dengan lesung pipi yang membuatnya semakin menawan. Bahkan tubuhnya yang berpostur tinggi dan mata sipit bagaikan artis Korea. Siapa saja yang memandangnya akan jatuh hati seketika."Masa air putih.
Baca selengkapnya

Bab 138

Danang yang saat ini sedang dalam pengaruh ibunya untuk selalu menceraikan Hana. Ternyata sifat Danang yang berubah ini adalah ucapan dari ibu Danang yang membuat Danang kebingungan harus menurut atau tidak."Danang, ibu sarankan kamu bercerai dengan Hana?""Memangnya kenapa Bu, aku harus menceraikan Hana, dia salah apa?""Kamu nggak tau Hana salah apa?""Apa Bu, Danang nggak tahu, bahkan sekarang Danang bahagia dengan rumah tangga Danang. Jadi kenapa harus menceraikan dia!""Danang, sejak kamu memilih menurut dengan ayahmu itu aja udah salah dimata ibu!""Maksud ibu?""Iya, sudah sejak awal kamu menurut dengan ayahmu untuk menikah dengan Hana itu aja udah salah! Salah dan salah!""Iya salahnya dimana?""Danang, kita itu keluarga terpandang, sementara istrimu orang miskin!""Jadi mana sederajat dengan kita, beda jauh Danang. Apa kamu nggak malu sama orang-orang diluar sana, dan kamu lihat saja istrimu itu benar-benar dekil. Nggak bisa merawat diri walau udah jadi nyonya sekarang!"Dan
Baca selengkapnya

Bab 139

"Jangan tunggu lama, sebelum Ica dimiliki orang lain dan kamu akan menyesal Danang!" Imbuh Bu Vina."Bu, Danang itu punya istri. Apa Ica mau sama Danang! Sementara Ica itu masih lajang dan Danang itu sudah beristri!"Bu Vina tersenyum mendengar ucapan putranya."Ibu jangan senyum bergitu, Danang jadi nggak ngerti!""Kamu tanya saja dengan Ica. Apakah dia mau dengan kamu atau nggak!" Ucap Bu Vina dengan menoleh kearah Ica."Bagaimana Ica? Apakah kamu suka dengan Danang sementara Danang sudah punya istri!" Tanya Bu Vina."Mau Bu, sangat-sangatlah mau. Ica nggak masalah mas Danang mau punya istri ataupun tidak. Jangankan satu istri. Mas Danang punya sepuluh istri saja, Ica mau sama mas Danang!" Ucap Ica dengan tatapan genit menatap danang."Wow...!!" Ucap Bu Vina terkesan."Kamu dengar sendiri Danang. Apakah kamu masih meragukan Ica?""Tapi mustahil wanita cantik seperti Ica mau dengan aku!!""Cinta nggak ada yang namanya mustahil mas!" Jawab Ica."Udah dulu ya. Ibu mau pergi, kalau masa
Baca selengkapnya

Bab 140

Malam ini Hana pulang dengan dengan sangat bahagia, karena dirinya menjalin bisnis semakin hari semakin sukses. Bahkan sebelumnya Hana juga tak pernah berfikir jika dirinya akan bisa sesukses ini.Hana duduk diruang tamu menatap jam dinding disana. Melihat sang suami belum kunjung pulang."Kok tumben ya, mas Danang jam segini belum pulang!""Apa dia meeting lagi sama kelayen mangkanya belum pulang!"Hana masih saja bertanya-tanya dalam hatinya karena tak biasanya Danang belum pulang hingga pukul sembilan malam."Sebenarnya kemana kamu, mas. Kenapa kamu nggak pulang juga, aku jadi cemas kalau begini!" Gumam Hana yang masih duduk disofa ruang tamu, menunggu kedatangan sang suami."Sudah larut malam kamu tak kunjung pulang!""Aku jadi khawatir, apa meeting atau kemana ya, mudah-mudahan mas Danang nggak kenapa-kenapa!" Sambung Hana."Aku coba telfon sajalah." Hana mencoba menghubungi Danang.Triiingggggg....Suara telfon Danang berdering."Mas ada yang menelfon kamu?" Ucap Ica yang sedang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status