Home / Horor / AFRAID / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of AFRAID: Chapter 51 - Chapter 60

140 Chapters

Bab 51

"Siapa yang akan datang menakuti dan membunuh kita, Non?" "Pembunuh Papa, Mama, adik-adik aku, dia akan datang kala mendengar dering ponsel. Dia akan datang membunuh kita, Mbok… ayo, kita pergi!" Alina sudah bercucuran air mata penuh ketakutan. Gadis itu lantas terkejut saat melihat sosok berjubah hitam dengan tudung yang selalu menghantui gadis itu datang."Mbok… dia datang!" Alina menarik tangan Mbok Nah dan mengajaknya berlari ke luar rumah. Gadis itu melihat saat sosok misterius itu mengejarnya. Saat dalam pelarian, Alina terantuk batu sampai ia jatuh."Lari, Mbok! Lari…." pekik Alina.Namun, saat Mbok Nah masih kebingungan dengan teriakan Alina, wanita itu tertabrak sebuah truk yang mengangkut potongan besi. Wanita paruh baya itu sampai terpental lima puluh meter dan jatuh menghantam aspal. Darah segar mengalir bersamaan dengan lelehan isi otak yang keluar dari tempurung kepalanya yang pecah. Truk tersebut melar
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Bab 52

"Tolong rekam medis pasien wanita di ruangan Anggrek nomor dua," pinta Indra.Di ruang Anggrek tadi memang hanya ada dua kamar. Yang satu yang kamarnya terbuka tadi dan yang satu lagi yang ditempati pasien wanita yang kesakitan tadi.Semua perawat keheranan dan saling memandang satu sama lain."Kenapa sih, kok pada ngeliatin saya seperti itu?" tanya Indra.Akhirnya, salah satu perawat angkat bicara."Dok, Anda yakin baru saja dari sana memeriksa pasien?" tanya salah satu perawat."Iya, saya sama Mira ke sana," jawab Indra."Mira? Lho, itu si Mira baru datang sama Dokter Hanafi." "Ada apa nih, kok sebut nama aku?" tanya Mira. "Mir, kamu tadi sama Dokter Indra ke ruang Anggrek?" tanya suster Dea."Saya sama Dokter Hanafi ke lantai dua kok dari tadi, ya Dok?" Mira menoleh pada Dokter Hanafi yang menganggukkan kepala."Dokter Indra, ruang Anggrek itu sudah tidak beroperasi alias tidak la
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Bab 53

Sepulang Indra dari menemui Alina, Terjadi kemacetan saat itu. Pria itu langsung fokus melihat sosok berpakaian seragam sekolah yang sama dengan seragam sekolah Alina. Pemuda itu terbaring di tepi jalan dan tak sadarkan diri. Namun, ada pemuda lain yang mengganggu pikirannya."Lho, itu bukannya si Haris, kenapa dia ada di situ, ya?" Indra turun dari mobil dan mendapati adiknya sedang menolong kawan sekolahnya yang mengalami kecelakaan."Bang, kebetulan ada di sini, bantuin bawa si Rian ke rumah sakit!" seru Haris."Oke, ayo kita bawa!" Para penolong yang membopong tubuh korban langsung membawa masuk ke dalam mobil Indra. Haris juga ikut masuk untuk mengantar rekan sekolahnya ke rumah sakit menggunakan mobil Indra.Sesampainya di rumah sakit tempat Indra bekerja, Rian segera dibawa ke instalasi gawat darurat atas jaminan dari dokter itu."Kita ke rumahnya, Bang!" Ajak Haris.Indra merasa terkejut karena baru ka
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Bab 54

"Abang kenapa, sih? Ganggu aja!" pekik Haris. Wajahnya terlihat kesal karena Indra datang mengganggunya."Sekarang kamu jelaskan sama aku kenapa kamu bisa sampai setakut itu kalau kamu melihat Alina!" seru Indra seraya mencengkeram kerah pakaian adiknya."Bang, ayolah... aku baru aja lupa sama tuh cewek, udahlah aku nggak mau stress kayak dia. Eh ini malah pakai dibahas lagi," keluh Haris."Udah, kamu nggak usah banyak omong, cepet jelasin sama aku, kenapa kamu takut sama Alina?" Haris menepis tangan sang kakak yang sedang menarik kaus yang ia kenakan dan berada dalam cengkeraman itu. Tatapan tajam Indra seolah menghunus dada si adik sampai membuat tubuh pemuda itu gemetar."Apa ini ada kaitannya dengan hantu?" tanya Indra."Kalaupun ada kaitannya dengan hantu, Abang juga nggak akan percaya, kan?" "Aku percaya, aku pernah merasa diganggu oleh mereka di rumah sakit. Sebel banget aku pas mereka menyamar ja
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Bab 55

Di rumah besar Alina."Lin, perkenalkan ini Iyam, asisten rumah tangga di sini, kamu kalau mau minta sesuatu atau bantuan sama dia ya karena dia akan menggantikan Mbok Nah," ucap Tante Maya memperkenalkan seorang wanita berusia 45 tahun yang mengenakan kacamata cukup tebal.Rambut keriting wanita itu dikunci satu dengan kita hitam."Halo, Nona Alina, nama saya Iyam," ucapnya seraya mengulurkan tangan pada Alina."Halo, Ibu, Mbok atau Mbak nih saya panggil nya?" "Panggil saja saya Mbak, biar kelihatan masih muda hehehe." Alina menjabat tangan wanita itu seraya tersenyum manis."Mbak, saya mau minta mie goreng pakai telur sama sayuran, boleh?" pinta Alina."Beres, Nona." Iyam langsung menuju dapur."Ya sudah kalau begitu, tante mau melanjutkan buat sketsa dulu, ya." Tante Maya pergi meninggalkan Alina menuju kamarnya. Gadis itu sebenarnya masih penasaran karena belum mendapatkan petunjuk tenta
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Bab 56

"Jadi, maksud Kakek..."Prabu dan sisa anggota dalam ruangan itu menatap Kakek Braja penuh ingin tahu. Lima lembar foto anggota keluarga Adam tergeletak di atas meja di hadapan pria tua itu. Kemudian, pria paruh baya itu memilih satu foto secara acak.Kakek Braja meraih satu lembar foto seorang gadis cantik yang di belakang lembaran itu tertulis sebuah nama "Alina"."Alina, nama yang bagus," ucap pria paruh baya itu seraya tersenyum menyeringai sambil mengangkat kedua tangannya ke atas ke arah sebuah patung wanita yang terbuat dari emas."Sembah Ratu Agung, sembah Ratu Agung, sembah Ratu Agung yang penuh welas asih!"Suara lantang dari semua orang yang ada di ruangan itu mengucap dengan kompak. Bibir pria paruh baya itu berkomat-kamit seraya memegangi foto Alina di tangannya.***Keesokan harinya Alina terbangun karena pantulan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar saat Tante Maya membuka tirai jendela itu.
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Bab 57

Alina membentak wanita itu dengan kencang. Gadis itu penuh amarah. Ia bagaikan harimau lapar yang hendak menerkam mangsanya kala itu. Dia terus memburu sang tante. Baginya ia ingin melenyapkan wanita itu demi menuntut balas."Alina, lepaskan Tante… lepaskan aku…" ucap Tante Maya penuh permohonan seraya menangis."Aku tak akan melepaskanmu! Tante pembunuh! Tante pembunuh!""A-aku, aku bukan —" "Kau pembunuh!" Alina memotong pembelaan sang tante, gadis itu terus berteriak pada Tante Maya."Tante bukan pembunuh, Lin, bukan Tante." Tante Maya berusaha menghindar dengan menyeret bokongnya mundur menghindari Alina yang terlihat mulai kalut. Gadis itu masih menatap penuh ancaman. Tangan dan tubuhnya bersimbah darah segar. "Alina, sadarlah!" "Aku sangat sadar, aku akan menuntut balas atas kematian seluruh keluargaku.""Tapi, Tante tak pernah membunuh mereka, Lin!" "Tante memang tak perna
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Bab 58

"Bagaimana dengan kabar Alina?" tanya Maya pada Haris."Saya belum dapat kabar pastinya, Tante, nanti saya hubungi Bang Indra," jawab Haris."Kamu pulang aja, Ris, saya sudah lebih baik.""Baik, Tante, kalau begitu saya pulang dulu. Kata Abang Indra, kalau Tante butuh bantuan bisa hubungi nomor dia," ucap Haris sebelum pamit."Baiklah, nanti saya akan tanya kabar Alina langsung kepadanya. Sekali lagi terima kasih, ya." "Ya udah, besok kita ke sini lagi," ucap Dita."Baik, kalau begitu saya permisi dulu," ucap Haris lalu meninggalkan wanita itu di dalam ruang perawatan.Saat masuk ke dalam lift, seorang pria menggunakan kaca mata hitam dan memiliki janggut tipis keluar dari lift dan hampir menabrak Haris. Setelah meminta maaf, pria itu melangkah menuju ke kamar Tante Maya."Sepertinya, aku pernah melihatnya, tetapi… ah, mungkin aku salah lihat," gumam pemuda itu lalu menutup pintu lift.***Di
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Bab 59

Haris bahkan melihat kecelakaan bus yang saat itu ditumpangi Alina. Gadis itu panik karena Rossa tak ada bersamanya. Ia mendengar ponsel dari salah satu penumpang yang langsung membuatnya kerasukan. Alina menghampiri sang sopir dan menusuk leher pria itu dengan ujung pulpen yang ada di sakunya saat berada di jembatan layang. Para penumpang berusaha untuk menghentikan Alina tetapi kekuatan gadis itu menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Sebagian malah takut kala melihat Alina berteriak bagaikan orang gila. Sopir bus mulai hilang kendali karena pasokan oksigen terhalang masuk ke dalam tubuhnya akibat tusukan di leher tersebut. Bus itu akhirnya menabrak pembatas jalan. Pintu bus di bagian tengah terbuka saat semua orang panik dan ketakutan melihat Alina. Hal itu membuat Alina memanfaatkan situasi untuk lompat sebelum akhirnya bus tersebut terjun ke jalan raya di bawahnya. Semua penumpang tewas, hanya Alina yang selamat dan akhirnya ditemukan oleh pengendara ojek online.Begitu juga denga
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Bab 60

Rossa sampai di rumah sakit dan bertemu dengan Haris. Indra kala itu sedang memeriksa kondisi pasien yang lain."Jadi, apa sih yang sebenarnya terjadi pada Alina?" tanya Rossa penasaran. Haris akhirnya menceritakan pada gadis itu mengenai penglihatannya. Namun, pemuda itu hanya menceritakan kejadian yang menimpa keluarga Alina dan juga kejadian saat Alina membunuh Mbak Iyam dan hampir membunuh Tante Maya. Pemuda itu tak menceritakan kejadian lainnya. Biarlah kejadian-kejadian mengerikan itu hanya dia dan Indra yang tau."Jadi, Alina dalam pengaruh jin jahat saat melakukan itu? Ia kerasukan? Terus kenapa dibawa ke sini? Kenapa nggak ke pak ustaz buat di ruqyah gitu," ucap Rossa mencoba protes."Besok Alina mau dibawa ke pesantren buat ruqyah. Masalahnya pihak kepolisian yang mengarahkan Alina harus berada dalam perawatan di sini terkait dengan kondisi kejiwaannya. Polisi mana mau percaya dengan hal yang nggak logis seperti tadi, iya kan?" "Iya juga ya, ya udah yuk antar aku ke ruanga
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status