Home / Horor / AFRAID / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of AFRAID: Chapter 41 - Chapter 50

140 Chapters

Bab 41

"Jauhkan benda itu dariku!" pekik Alina."Memangnya kenapa dengan benda ini?""Dia akan datang, dia akan datang dan membunuh kita semua," ucap Alina."Dia siapa?" tanya Indra tak mengerti."Pokoknya jauhkan benda itu dariku!" seru Alina."Oke, aku jauhin, sekarang kamu tenang, ya." Indra segera menyimpan ponsel itu ke saku celana yang ia pakai."Kita bicara di luar, atau mau tetap di sini?" tanya Indra.Alina tak menjawab, ia masih bertahan di balik selimut itu."Mbok, bisa tinggalkan kami, ada yang mungkin rahasia yang kita mau bicarakan, tapi pintunya buka aja takut fitnah," pinta Indra.Mbok Nah mengangguk, ia segera ke luar dan meninggalkan kamar Alina. Pikiran wanita itu juga bingung dan mulai ketakutan melihat tingkah aneh majikannya tersebut saat menuju dapur."So...." Indra mengernyitkan dahi berjongkok di samping ranjang Alina.Gadis itu muncul dari balik selimut. Ia mengubah posisinya menjadi duduk di atas ranjang."Kamu, kamu itu sebenarnya lelaki pertama yang masuk ke kam
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Bab 42

Keesokan harinya, seperti biasa setelah sarapan bersama, Alina bersiap menuju ke sekolah diantar oleh Tante Maya. Gadis itu hanya terdiam tanpa berucap sepatah katapun sepanjang perjalanan. Apalagi ia masih teringat dan yakin perbuatan ritual sesat wanita yang menyetir di sampingnya itu benar adanya.Tante Maya berkali-kali berusaha mengajak gadis itu berbincang-bincang, akan tetapi Alina hanya menjawab dengan suara berdehem. Adakalanya ia mengangguk atau menggelengkan kepala.Sesampainya di gerbang sekolah, Aldo sudah berdiri di depan gerbang dan menyambut gadis itu dengan memberikan sebatang cokelat kepadanya. Alina turun dari mobil dan pamit pada sang tante. Gadis itu menghampiri Aldo kemudian."Ini untuk apa?" tanya Alina."Buat kamu, udah makan aja!" pinta Aldo seraya tersenyum manis."Cie... kok cuma Alina yang dikasih, aku enggak ada nih?" tanya Rossa yang datang tiba-tiba merangkul bahu Alina."Yah, aku cuma bawa satu. Nanti deh aku beliin lagi," sahut Aldo."Bercanda, Do, tap
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Bab 43

Saat berada di kantin, Alina berusaha menelisik wajah Haris. Pemuda itu terlihat menunduk, ia sengaja berpaling tak mau membalas tatapan Alina. "Lin, makan dulu batagor kamu!" Rossa menyentak Alina dengan tepukan kedua tangannya. "Eh, iya ini aku makan." "Lihat apa sih kamu, liatin si Haris, ya?" Rossa langsung menerka arah gerakan bola mata lentik milik sahabatnya itu."Apa sih, cuma sekilas aja kok, habisnya dia aneh banget kayak lihat setan pas tadi menatap aku," ucap Alina."Iya sih, padahal wajah kamu kan perawatan udah cantik kayak gitu." "Alina nggak usah perawatan juga udah cantik, kok," sahut Aldo menimpali."Halah, modus aja kamu!" Rossa mencibir Aldo kala itu.Haris bangkit dan sempat melintas di samping Alina, akan tetapi lagi-lagi pria itu menghindari tatapan Alina. Namun, karena paras pemuda itu tampak bak oppa korea, banyak pula para gadis yang mengikutinya atau sekedar basa-basi ing
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

Bab 44

"Lin, tapi–" "Dengerin aku dulu! Tante Maya melumuri patung tersebut dengan darah segar dari ayam hitam tadi. Parahnya lagi ada potongan tubuh manusia yang dia ambil dari kotak. Potongan tubuh itu tuh ada dua jari tangan telunjuk manusia." Rossa makin bergidik ngeri mendengarkan Alina. "Pokoknya Tante Maya tuh kayak dukun atau nenek sihir menurutku," ucap Alina."Ah, gila! Masa iya tante kamu sendiri kayak gitu?" tanya Rossa dengan nada tak percaya."Ya, emang sih aku baru menduga-duga aja, tapi ritual yang dia lakukan 'kan serem," ucap Alina."Iya sih, jadi curiga gitu," ucap Rossa.Seorang pria yang mengenakan kemeja biru dan celana kulot hitam datang dan duduk di samping Alina. Tiba-tiba, ponsel seorang pria yang duduk di sampingnya berdering. Alina langsung menoleh dengan wajah ketakutan. Ia meraih ponsel tersebut secara tiba-tiba, lalu bangkit berdiri. Gadis itu lantas melempar benda milik pria yang tidak ia kena
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

Bab 45

Sore itu, Indra berada di sebuah hotel di pinggir pantai. Ia sedang mengunjungi sebuah pertemuan antar dokter ahli jiwa dalam menangani pasien yang trauma selama tiga hari. Pria itu sedang memandangi pemandangan laut yang terhampar biru dari jendela seraya menyeruput kopi hangat dalam cangkir di tangannya.Suara knop pintu yang tertarik mengejutkan Indra. Seorang pria rekan kerja Indra bernama Anto datang mengetuk kamar hotel Indra di lantai lima dalam hotel bintang empat itu. Indra meletakkan kopi di meja dan membuka pintu kamarnya. "Kenapa, Nto, tumben banget ke sini?"Gila bro, pemandangan di sini sadis, keren banget..." Anto terpana memasuki hotel kamar Indra."Hmm… terus kamu mau apa?" tanya Indra."Nanti malam setelah seminar, ikut aku ke Club House dekat sini, mau nggak?" "Kalau aku bilang nggak mau, nanti kamu tetap paksa aku, kan?" "Nah, itu tau. Oke, kalau begitu aku pesen tempat dulu soalnya si Andre juga mau ikut," ucap Anto seraya ke luar dari ruangan tersebut.Malam
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

Bab 46

"Eh, jangan bawa-bawa setan, nanti —" Alina menoleh ke samping tirai tadi. Sosok hantu perempuan itu sudah menghilang. Lalu, gadis itu mengingat kembali kejadian yang dia alami sampai membuatnya terluka seperti itu."Apa aku mimpi, ya?" tanya Alina pada diri sendiri."Mimpi apa? Maksud kamu apa, sih?" Rossa melepas pelukan Alina dan menatap sahabatnya itu dengan lekat."Aku tuh mimpi kecelakaan di dalam bus sama kamu, pulang sekolah kemarin, terus pas aku bangun kita masih ada dalam bus, terus kamu dorong aku ke luar sambil ketawa serem banget, hiiiy...!" Alina masih bergidik ngeri membayangkan peristiwa kemarin. "Yeee... itu mah mimpi barusan kali. Nih ya, yang aku tau, kamu tuh ninggalin aku pas pulang sekolah. Kamu naik bus sendirian, terus aku kejar sambil teriak tapi nggak dengar," ucap Rossa seraya duduk di kursi samping ranjang Alina."Masa, sih?" Alina sampai menatap tak percaya."Iya beneran, dan parahnya bus yang kamu naikin itu terjun bebas dari jembatan layang, dan men
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

Bab 49

Sesampainya di rumah sakit, Rossa dan Indra memberikan kejutan pada Alina. Pria itu membawakan boneka panda besar sementara Rossa membawa bunga tulip kuning."Kak, kenapa bunga tulip kuning, sih?" tanya Rossa."Memangnya kenapa, Sa, ada yang salah dengan bunga tulip kuning?" "Ini kan artinya lambang persahabatan, bukannya Kak Indra suka ya sama Alina?" "Ya… mungkin Alina belum siap untuk hubungan yang serius, jadi biarkan hubunganku dan Alina hanya sebatas sahabat, aku ikhlas kok.""Ya ampun… so sweet banget sih, Kak." "Sudahlah, ayo masuk jemput Alina!" Keduanya lalu menghampiri Alina di kamarnya. Tante Maya ternyata sudah ada di sana menjemput gadis itu. Ketika Indra menatap wajah wanita itu, ia jadi teringat peristiwa di kafe saat itu. Namun, bukan saatnya ia menceritakan hal yang ia tahu tentang Tante Maya. Bahkan ia juga curiga tentang keterlibatan wanita itu pada pembantaian seluruh keluarga Alina.
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

Bab 47

Alina menelisik ke arah Indra, ia lalu menanyakan bagaimana pria itu tau kalau dirinya sedang berada di rumah sakit."Kamu tau darimana aku di sini?" tanya Alina."Rossa yang kasih tau aku, terus dia bilang kamu kecelakaan jatuh dari dalam bus, dan berita kecelakaan itu sampai viral kemarin beritanya." Indra merebahkan bokongnya duduk di kursi samping ranjang Alina."Oh, sampai viral? Memangnya iya, Sa?" tanya Alina menoleh pada Rossa."Iya, Lin, tapi tenang saja, sama pihak kepolisian satu-satunya penumpang yang masih selamat yaitu kamu, disembunyikan identitasnya atas permintaan tante kamu. Biar kamu nggak dikejar-kejar wartawan juga." Rossa tersenyum pada Alina seraya mengunyah jeruk sunkist di tangannya."Kamu masih ingat kecelakaan bus itu, Lin?" tanya Indra. Wajahnya terlihat sangat amat ingin tahu."Nggak tau, aku juga bingung, pikiran aku ngaco. Setau yang aku ingat, aku lihat sopir bis itu dibunuh sam
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Bab 48

"Bukan gitu, Bang, maksud aku—" "Tuh, bergaul sama Alina ditambah punya adek kayak kamu dan keponakan kayak Rania bikin aku jadi percaya hal mistis seperti ini kan padahal aku anti banget buat percaya sama hal gaib. Tapi kalau aku pikir-pikir lagi, nggak ada salahnya juga nih, hmm... patut dicoba. Ayo, ikut aku ke dalam!" Indra menarik lengan Haris menuju ke dalam kamar perawatan Alina. Adiknya itu tak kuasa menahan tarikan dari sang kakak, padahal ia sama sekali tak ingin melihat teman sekelasnya itu. Akhirnya kedua matanya beradu dengan mata gadis itu."Lin, kenalin ini adek aku, katanya temen sekelas kamu, ya?" tanya Indra."Iya sih, aku inget dia anak baru itu. Rossa juga bilang kalau dia adik kamu, nama kamu Haris, kan?" tanya Alina.Gadis itu menunjuk anak muda yang berdiri di samping Indra. Wajah keduanya memang mirip hanya saja pemuda yang bernama Haris mempunyai lesung pipi dan tubuh lebih tinggi. Model rambut serta gaya berpak
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Bab 50

"Maaf banget aku nggak sengaja," ucap Alina.Haris hanya terdiam dan buru-buru menghindar, tetapi Alina menangkap tangan pemuda itu."Apa sih yang salah sama aku, kenapa kamu menghindari aku?" Alina terus saja menegaskan pertanyaannya."Lepas, lepaskan saya!" pinta Haris."Tapi jawab dulu pertanyaan saya, kenapa kamu menghindari saya?""Lepas! Atau kamu akan menyesal jika mendengar yang saya lihat tentang kamu!" Harus berhasil menepis tangan Alina lalu pergi meninggalkan gadis itu."Aku menyesal? Memangnya apa yang dia lihat tentang aku?" Alina melangkah gontai menuju mobil Tante Maya dengan pikiran yang masih berkecamuk memikirkan perkataan Haris.***Sore itu di beranda rumah Alina, ia duduk di teras rumah seraya membolak-balikan halaman demi halaman majalah mode di tangannya. Pikirannya kembali berkecamuk saat teringat dengan kejadian dirinya dan Haris."Kenapa Haris ngomong seperti itu, ya?" gumam A
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status