Beberapa jam sebelumnya, Arjuna duduk gelisah di atas pesawat, tangan kanannya memegang botol berisi minuman berwarna merah pekat. Ia meneguk sedikit langsung dari bibir botol. Kedua manik abu-abunya pun melirik ke luar kaca, langit telah gelap sempurna. Bahkan cahaya bulan atau bintang menghilang. Meskipun bibir tidak banyak berucap, tak satupun ada yang berani mengajaknya bicara –termasuk Givano.Arjuna memikirkan nasib Claudya –istri tercintanya. Semenjak panggilan terputus secara sepihak, saat itu juga Arjuna langsung melacak keberadaan Clau. Darahnya mendidih, otot-otot pada tubuh mengeras, karena ia tidak bodoh dan mengetahui persis di mana lokasi itu.Yakin bahwa Andreas mengetahui Clau menghubungi Arjuna, maka dari itu segera mengudara menuju lokasi. Namun Arjuna tetap tidak tenang, khawatir mantan rekan kerja samanya melukai Clau. Sebab jarak yang ditempuh tidak cukup menggunakan pesawat, masih memerlukan penggunaan speed boat untuk mencapai pulau pribadi.“Tidak!” suara ba
Last Updated : 2023-09-12 Read more