Home / Romansa / Istri Kontrak Mr Billionaire / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Kontrak Mr Billionaire: Chapter 81 - Chapter 90

200 Chapters

Bab 81 Ketahuan

Arjuna yang tidak percaya bergegas menuju lokasi Givano. Keduanya sama-sama mengintai pelaku yang dituduh melakukan penculikan. Ia benar-benar bingung dan memutar otak sekeras mungkin. Pesawat milik Andreas masih terparkir di bandar udara. Dan lelaki itu tampak hilir mudik menggunakan mobil sport yang dibelinya dari Cwell.“Cari tahu siapa saja yang membenci ku. Kalau bukan Andreas siapa lagi?” Arjuna tetap mengamati gerak-gerik pria bertopi di depan cafe.“Dimengerti Tuan. Saya akan menemukan datanya dengan segera.”Sedangkan Arjuna memilih turun dari mobil, ia penasaran dan ingin membuktikan sendiri. Diam-diam Arjuna turut masuk ke cafe, tidak jauh duduk dari rival bisnisnya. Nahasnya, karena meja penuh sehingga Arjuna hanya bisa melihat punggung lebar Andreas.“Siapa yang dia temui? Ada kejanggalan di sini.” Berselang beberapa menit Givano masuk membawa peralatan lengkap. Tas besar dan kecil menggantung di sisi kanan dan kiri. Ia meletakkannya tepat di depan Arjuna, lalu menyerahka
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 82 Mencoba Kabur

Setelah Andreas keluar dari kamar, Clau memungut ponsel rusak dari atas lantai. Air matanya berjatuhan, karena tidak bisa menggabungkan benda itu. Sama sekali tidak dapat digunakan, Clau mengusap kasar wajah—putus asa.Clau tidak ingin berakhir bersama pria ini, ia pun berlari melihat pada jendela. Kedua tangannya berusaha membuka tetapi cukup berat. Hingga ketukan langkah kaki beralaskan sepatu semakin lama bertambah keras. Demi menjaga diri, Clau menjauh dan kembali ke posisi semula. Diam melamun, enggan melirik ke pintu, bahkan ketika raga kekar itu mendekat juga berjongkok. “Maafkan aku Claudya. Sungguh aku tidak sengaja.” Andreas merangkum pipi Clau menghapus darah dengan kain handuk. Namun Clau malah menepis dan bergerak mundur. Rasanya menjijikan menerima setiap sentuhan dari lelaki ini. Sedikitpun Clau tidak ingin memberi kesempatan pada Andreas. “Claudya?!” “Hm?”“Kamu ingin mati kehilangan darah? Sengaja menyiksa ku begitu ya?”Clau hanya mengangkat bahu dan mendengus se
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 83 Aku Terlambat

Beberapa jam sebelumnya, Arjuna duduk gelisah di atas pesawat, tangan kanannya memegang botol berisi minuman berwarna merah pekat. Ia meneguk sedikit langsung dari bibir botol. Kedua manik abu-abunya pun melirik ke luar kaca, langit telah gelap sempurna. Bahkan cahaya bulan atau bintang menghilang. Meskipun bibir tidak banyak berucap, tak satupun ada yang berani mengajaknya bicara –termasuk Givano.Arjuna memikirkan nasib Claudya –istri tercintanya. Semenjak panggilan terputus secara sepihak, saat itu juga Arjuna langsung melacak keberadaan Clau. Darahnya mendidih, otot-otot pada tubuh mengeras, karena ia tidak bodoh dan mengetahui persis di mana lokasi itu.Yakin bahwa Andreas mengetahui Clau menghubungi Arjuna, maka dari itu segera mengudara menuju lokasi. Namun Arjuna tetap tidak tenang, khawatir mantan rekan kerja samanya melukai Clau. Sebab jarak yang ditempuh tidak cukup menggunakan pesawat, masih memerlukan penggunaan speed boat untuk mencapai pulau pribadi.“Tidak!” suara ba
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 84 Aku Takut

Clau melenguh dan mengerjapkan mata, dadanya juga terasa ngilu ketika menghirup oksigen. Persendiannya remuk akibat menghantam pembatas dan kerasnya tanah.Ia menggerakkan jemari pelan-pelan, keningnya mengerut karena menyentuh kepala seseorang. Matanya terbuka sempurna dan menggeser kepala menatap sosok pria berambut coklat keemasan. Tak perlu melihat wajahnya, Clau tahu bahwa dia adalah Arjuna –suaminya.Clau membelai puncak kepala yang dirindukan, ia terisak khawatir semua ini mimpi. Ketika terbangun nanti dirinya tetap berada di penjara menyeramkan milik Andreas.Semakin lama isak tangis Clau bertambah keras, mengusik Arjuna yang baru mengistirahatkan raga. Seketika pria berjuta pesona itu menegakkan kepala, mengucek mata dan melengkungkan senyum penuh cinta.“Kamu bangun?” Arjuna mencium punggung tangan Clau.“Aku takut … ini mimpi?” cicit Clau.Terpatri jelas trauma mendalam pada wajah ayu pemilik bibir tipis merah muda. Clau berusaha menggapai rahang berambut halus yang kerap m
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 85 Bukan Kesepatakan Bisnis

“Ya Tuan.” Arjuna menatap lekat-lekat wajah pria sepuh itu.Clau pun tidak bertanya identitas tamu, jelas ia mengetahui siapa sosok yang duduk di atas kursi roda. Kejadian kemarin benar-benar membekas dan menyebabkan trauma. Clau menggenggam erat tangan Arjuna, takut terjadi buntut dari permasalahan yang telah lalu.Namun mata elang itu menunjukkan kekecewaan dan ketulusan. Entah untuk apa tujuannya sengaja datang ke sini, Clau pikir pria itu berada di Zurich.Mengetahui Clau ketakutan, Arjuna menggeser tubuh dan menutupi wajah Clau. “Apa yang Anda inginkan Tuan Besar Lehman?”“Nyonya Muda Caldwell memang istimewa, layak diperebutkan dua pengusaha ternama. Tuan Muda Caldwell, termasuk pria beruntung memiliki istri sempurna.” Pria ini memajukan kursi roda mendekat pada ranjang pasien. “Aku kemari karena ingin meminta maaf atas nama Andreas dan keluarga besar Lehman.”Clau mengintip dari balik punggung seraya menajamkan pendengaran. Alisnya saling tertaut karena tidak percaya pengusaha s
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 86 Para Wartawan

Setelah satu minggu dirawat dan mendapat penanganan maksimal dari tim dokter, Clau diizinkan pulang. Sejak siang tadi wajahnya memancarkan sinar kegembiraan karena kurang dari 30 menit akan bertemu dengan Dewa.Clau susah payah menahan rindu selama menjalani pengobatan, panggilan video tak mampu mennyalurkan kerinduan. Ia ingin segera mengirup aroma khas bayi dan menggendong tubuh mungil putranya.“Aku kangen sama Dewa.” “Iya sama, sebentar lagi mendarat. Kamu turun duluan bersama kepala pengawal, nanti temui aku di pintu depan bandara.”“Hu’um.”Arjuna langsung memboyong Clau menggunakan jet pribadi, melimpahkan persyaratan administrasi kepada Givano. Meninggalkan pria itu di rumah sakit dan membelikan tiket kereta eksekutif. Selama dalam pesawat pun kedua tangan saling menggenggam dan memberi kekuatan. Pasalnya, jauh-jauh hari Arjuna telah memberi pengertian pada Clau. Bahwa mereka akan dihujani banyak pertanyaan dan rasa ingin tahu orang-orang.“Itu …” Clau menunjuk ke bawah, sek
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 87 Ruang Sidang

Setelah membaringkan Dewa di atas kasur besar, Clau duduk di atas sofa kecil. Menyandarkan punggung dan meluruskan kaki, menunggu Arjuna masuk kamar. Tetapi hingga satu jam lamanya, pria itu tak juga datang menghampiri, membuat Clau terlelap.Arjuna bukan sengaja mengulur waktu melainkan menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu. Barulah dia memasuki kamar, mendapati Clau tidur dalam posisi duduk. Sedangkan Dewa sendirian berceloteh sembari menyeburkan air liur.“Kasihan Clau.”Menyadari sang istri kelelahan dan kesulitan merawat Dewa, Arjuna tidak memanggil pengasuh. Melainkan membawa Dewa ke kamar mandi, memandikan bayi gembul itu.“Ok jagoan, mandi sama Daddy. Kasihan Mommy tangan dan kakinya belum sembuh. Sssttt … jangan berisik ya.”Suara riang canda tawa keduanya malah membangunkan Clau. Seketika menghampiri dan tersenyum melihat kehangatan ayah dan anak itu. Clau langsung menyentuh perutnya, karena teringat masa-masa awal kehamilan begitu berat.Ternyata bayangannya terpantul pad
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Bab 88 Dahsyatnya Cinta

“Kalian siapa?” tunjuk Arjuna pada tiga wanita cantik yang masih muda.Mereka semua menundukkan wajah, tak ada satupun yang berani menatap wajah garang Arjuna. Embusan napasnya saja terdengar kasar, belum lagi rahang yang mengeras. “Givano, kenapa kau diam saja, hah?”“Mereka ini tiga kandidat calon sekertaris pengganti Tuan. Telah lulus wawancara Manager SDM.” “Ah, aku melupakan hal itu. Ya aku baru ingat kalau sekretarisku cuti melahirkan.”Arjuna tetap masuk ke ruangan dan mengabaikan ketiganya. Menyerahkan sepenuhnya pada divisi SDM dan Givano, karena nanti salah satu dari mereka diharapkan mampu bekerjasama dengan Givano.Bos Cwell hanya membuka berkas latar belakang pendidikan dan lamaran mereka. Namun untuk kali ini Arjuna memberikan peraturan baru, bahwa sekretaris pengganti tidak diizinkan memasuki ruangan Presdir. Tidak lain karena Arjuna belum mengetahui sifat calon sekretaris baru. Menjaga perasaan istri poin paling utama. Setelah pulang ke mansion nanti, hal pertama ya
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Bab 89 Dahsyatnya Cinta 2

“Apa begini rasanya dimanja istri?” Kedua sudut bibir Arjuna tidak berhenti melengkungkan senyum. Sejak semalam hatinya berbunga-bunga, sepulang kerja mendapat sambutan hangat memabukkan. Pagi ini Clau tidak kalah memberikan sesuatu yang menyenangkan. Bangun sejak pagi dan mengulang perayaan cinta sebelum beraktifitas. Sehingga rasa cinta di hati Arjuna bertambah berkali lipat.“Memang rasanya bagaimana?” goda Clau sengaja melingkarkan kedua kaki di pinggang Arjuna dan menariknya.Ya, saat ini keduanya di dalam kamar mandi. Clau duduk di meja wastafel sedang merapikan rambut halus pada rahang dan filtrum. Tangan kanannya terampil menggunakan alat cukur yang menari di atas kulit. Sedangkan tangan kirinya menyentuh wajah Arjuna dengan hati-hati.“Kecanduan. Kamu tahu Clau? Aku tidak pernah membayangkan bisa memiliki istri yang merawat suaminya seperti ini, kamu itu berbeda.” Puji Arjuna.Semburat merah langsung bermunculan pada pipi mulus Clau. Ia mengulum senyum dan sedikit tidak foku
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Bab 90 Cinta Membara

Nyonya Besar Caldwell dan Bu Laras yang baru saja turun menggeleng tidak percaya. Lantaran sempat melihat sebelah kaki Arjuna menumpu pada sofa. Serta sepasang kaki wanita menekuk, menjepit lutut bercelana panjang berwarna hitam.Setelah itu tidak ada yang tahu apa yang dilakukan pasangan dimabuk cinta itu. Termasuk Givano sejak tadi berdiri tepat di depan pintu besar ruang tamu. Lelaki itu langsung dibawa oleh Nyonya Besar dan Laras ke taman.“Kamu jangan kaget suami istri memang begitu.” Nyonya Ajeng memberi secangkir teh untuk menenangkan Givano.“Tidak apa-apa Nyonya, kalau Tuan Muda bahagia, saya pun turut senang.” Givano mengangguk sungkan seraya menerima cangkir.“Istri Tuan Givano pasti beruntung karena memiliki suami yang baik.” Sambung Laras.Givano menunjukkan deret gigi putih bersinar, lalu membenarkan posisi kacamata. “Saya belum menikah Bu. Masih terlalu muda.” Mendadak pria itu teringat pada sosok wanita sederhana di desa. Tidak biasanya Givano menaruh perhatian untuk
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status