Semua Bab Istri Kontrak Mr Billionaire: Bab 71 - Bab 80

200 Bab

Bab 71 Penyesalan

Clau berangkat menjenguk Clara tepat setelah Arjuna pergi ke kantor. Ia menitipkan Dewa pada ibu mertua dan pengasuh. Tidak lupa menyiapkan ASI segar yang baru diperahnya 15 menit lalu. Ditemani sopir dan setengah lusin pengawal, Clau dan Laras duduk tenang dalam mobil. Kedua wanita berbeda usia ini saling menguatkan satu sama lain. “Ibu jangan sedih, kita mau ketemu kakak.”“Iya Nak. Ibu memikirkan nasib Clara setelah bebas nanti.” Laras mengembuskan napas panjang, tatapannya lurus ke depan lalu menumpuk tangan dengan Clau. “Maafkan Clara ya Nak. Suatu hari nanti ibu harap kalian bisa saling menyayangi dan menerima.”Seutas senyum terukir pada bibir Clau, mengangguk cepat menyetujui permintaan sederhana Laras. Kendaraan mewah milik Clau ini tiba di pelataran rumah tahanan. Clau dan Laras bergegas masuk saling berpegangan tangan.Mereka menunggu Clara di ruang tunggu khusus, berbeda dari tamu lainnya. Karena kesehatan mental Clara tidak sebaik seperti sebelumnya. Terkadang menangis,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

Bab 72 Suami Yang Buruk

Malam harinya Clau berubah cemas, karena Arjuna belum kunjung pulang. Suaminya itu tidak juga mengabari akan lembur di kantor. Sungguh Clau ketakutan kalau Arjuna mengetahui perihal kejadian siang ini.Setiap 10 menit sekali membuka pintu balkon kamar, melongokan kepala mencari mobil suaminya. Tetapi menunggu menjadikan dirinya lelah dan penuh tanda tanya. Belum lagi Dewa sedikit rewel, tidak mau minum susu dan digendong pengasuh.Sehingga bayi tampan itu berada dalam dekapan ibunya, menunggu kepulangan Arjuna. Dewa pasti menangis kala Clau berhenti mengayun tubuh.“Dewa kangen Daddy? Tunggu ya sayang, mungkin Daddy masih di jalan.”Tidak ada yang masuk ke kamar besar ini, sebab kedap suara. Clau juga enggan kepanikannya tercium oleh Laras atau ibu mertua. Biarlah dia menghadapi sendiri reaksi Arjuna nanti.Clau terus menghubungi Arjuna, termasuk Givano dan sekretaris. Sialnya dari mereka bertiga tidak ada yang menerima panggilan teleponnya. Seolah semua kompak menutup rapat keberadaa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 73 Meragukan Kesetiaan

Arjuna menghela napas kasar, kata-kata Tuan Besar sungguh merusak harga diri sebagai Presdir Cwell Group. Ia telah berada di tengah tangga, sebentar lagi berhasil meninggalkan mansion. Tetapi tertahan oleh sorot mata tajam Tuan Aksara Caldwell.“Ada apa lagi Dad? Tidak cukup mencaci maki putra sendiri?”“Lihat dirimu sendiri! Pantaskah keluar rumah tanpa pakaian, hah?”Sontak manik abu-abu melebar, kepalanya menunduk memeriksa kondisi tubuh. Arjuna menghentak kaki, mengepal tangan dan meninju udara.“Sial … kenapa bisa sebodoh ini.” Gerutunya langsung menaiki tangga dan menuju kamar.“Terima kasih Dad. Aku mencintaimu.” Teriak Arjuna sesaat sebelum pintu tertutup.“Bocah gila.” Tuan Besar pun meninggalkan mansion karena adik Arjuna terlibat masalah di perusahaan.Selepas mencuci muka, gosok gigi dan ganti baju, pria kharismatik itu bergega ke rumah sakit. Selama dalam perjalanan mencoba menghubungi Clau, tidak tersambung. Arjuna pun mengajukan cuti satu hari demi menebus kesalahan. N
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 74 Bayi Besar

Satu sudut bibir Arjuna tertarik, kedua tangannya tepat berada di sisi pinggul Clau. Bersiap mencapai klimaks dari hal paling menyenangkan. Arjuna tidak sabar menikmati sensasi baru di dalam mobil. Rupanya bermanfaat juga Clau tidak mengganti pakaian, gaun tidur tipis dan menggoda ini mudah terlepas. Membuat Arjuna tidak perlu susah payah melucuti satu per satu dan membuang waktu.Sayangnya, ketika bukti gairah hampir mencapai gerbang perayaan cinta. Dering telepon terdengar nyaring oleh telinga, baik Clau atau Arjuna terperanjat dan menjauhkan tubuh.“Argh … sial yang menelepon?! Ganggu saja.” Kesal Arjuna ingin sekali melempar benda pipih mahal itu.“Terima dulu, mungkin penting. Mom atau Givano?”Arjuna berdecak sebal mendapati nama asisten pribadi tertera pada layar. Clau pun kembali ke tempat duduknya dan merapikan kimono gaun tidur. Tak lama ponselnya juga berdering, panggilan suara dari Laras.“Ya Bu?”[Clau, kamu di mana? Obatnya sudah dapat ‘kan? Dewa rewel, mungkin maunya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya

Bab 75 Tadi Pagi Belum

Akibat terkejut dengan kehadiran Givano, seseorang ini tidak sengaja menjatuhkan gelas. Lantas ia tergesa merapikannya, hingga mengijak serpihan pecahan.“M-maaf Tuan … saya tidak sengaja.” Cicitnya.Dari kedua tangan itu Givano melihat tampak merah dan mengelupas. Merasa kasihan, tubuh tinggi dengan sedikit otot ini berjongkok. Givano meraih kedua tangan terluka lalu menepisnya agar tidak merapikan sampah pecahan gelas.“Tanganmu perlu diobati. Tunggu saja di sana! Biar aku membersihkannya.”Kepala menunduk itu terangkat melihat pemilik wajah dengan suara tidak asing. Dia terkesiap, tidak menyangka dunia begitu sempit. Beberapa kali pernah melihat wajah Givano hilir mudik di mansion.“Tuan Givano?”“Ya? Kamu siapa? Apa sebelumnya kita pernah ketemu?”“Saya Elea, Tuan. Sebelumnya saya … saya pelayan di mansion, sekarang bekerja di kebun keluarga Caldwell.” Lirihnya kemudian tersenyum setipis benang.Tentunya nama Elea memang asing, tetapi mendengar nama kebun keluarga. Givano yakin wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

Bab 76 Tidak Didukung Keadaan

Perdebatan terkait pemasangan alat kontrasepsi tak kunjung reda. Hari-hari berlalu, Clau dan Arjuna sama-sama ngotot dengan pendirian masing-masing. Tepat satu minggu berlalu, Clau gagal ke rumah sakit.Tentu saja alasannya tidak lain karena Arjuna, mengajukan solusi lain adalah pilihan yang tepat. Lantaran Clau terlihat sepakat dan menimbang-nimbang penggunaan baju pengaman.Gilanya lagi, tanpa memerlukan persetujuan lebih dulu. Pria rupawan berjuta pesona ini membeli banyak pelindung untuk organ vitalnya. Memerintah Givano memborong langsung dari pabrik, karena stok yang diinginkan Arjuna tidak tanggung-tanggung.“Apa kamu tidak waras?” Clau menganga, alisnya terangkat dan mata melotot.“Tes kesehatan baik, tidak ada gangguan kerusakan saraf.” Jawaban menyebalkan ini keluar begitu saja dari bibir Arjuna. Membuat Clau mengusap wajah secara kasar, karena suaminya selalu tak terbantahkan.“Sehari dua sampai tiga kali dilakukan selama tiga minggu dalam setahun, tentu ini cukup Claudya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

Bab 77 Mengenaskan

Arjuna mengembuskan napas, meletakkan gawai dalam saku mantel lalu mendongak. Tatapan tajam manik abu-abu menusuk seolah membelah asisten pribadi itu. Mengingat pentingnya pertemuan ini sehingga tidak boleh ada satu berkas yang tertinggal. Buku jari Arjuna siap menarik kerah kemeja Givano, bahkan urat pada punggung tangan tak sabar melayangkan tinju. Sungguh keadaan ini ditakuti oleh Givano yang gemetaran, dan keringat dingin.“Maaf Tuan, saya lupa.” Lirih pria berkacamata itu.“Katakan! Apa itu? Perlukah aku mengirim ke Zurich sekarang juga?”“Kamarnya penuh Tuan, saya tidak bisa memesannya.” Givano menundukan kepala siap dicaci maki oleh sang Bos.Seketika Arjuna berdiri, menghentak raga atletis, mengibas mantel berwarna coklat susu. Menggerakkan dagu kepada pengawal berjas hitam di sampingnya, kemudian berjalan menuju pintu utama.“Tuan tunggu.” Givano berlari mengejar langkah lebar Arjuna. “Maksudnya kamar untuk saya, Tuan. Saya lupa tidak reservasi. Bagaimana ya Tuan?” “Ku piki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

Bab 78 Tidak Enak Hati

Hacyihh…[Itu suara siapa? Kamu tidur sama siapa? Jawab Arjuna!] Sebelum keluar kamar hotel, Arjuna melakukan panggilan video dengan Clau. Semalam tidur terpisah sangat tidak baik bagi kesehatan, karena Arjuna tidak nyenyak sama sekali. Alhasil menyalurkan rasa rindu dengan menelepon Clau.“Ah itu Givano. Bocah itu lupa reservasi kamar terpaksa tidur di sini. Kamu mau lihat? Dia sedang flu.”[Flu di awal musim semi cukup aneh.]“Bagaimana tidak flu, Nyonya. Tuan Muda sangat jahat, tengah malam mengguyur saya dengan air dingin.” Teriak Givano lantas keluar kamar meninggalkan Arjuna. Mengamankan diri sendiri dari amukan amarah Presdir Cwell Group.Dari layar ponsel, manik abu-abu Arjuna menangkap tatapan tidak suka dari Clau. Wanita cantik ini juga dipenuhi tanda tanya, karena suaminya terbilang jahil.“Dia melindur sayang, berjalan sendiri ke kamar mandi. Ya sudah aku siram sekalian. “Arjuna tertawa kecil tetapi tidak dengan Clau. Nyonya Muda Caldwell ini membeliak tidak menyangka sua
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

Bab 79 Aku Tidak Sudi

Meskipun kedua matanya rapat dan sulit dibuka, Clau memaksakan diri mengesampingkan rasa pusing. Penglihatannya juga tidak jelas, tampak semua benda bergerak dan membelah menjadi dua. Clau meremas kepalanya yang sakit, semakin membuka kelopak bertambah pula denyut pada kepala.“Ssshhh … apa yang kamu berikan kepadaku? Mau mu apa? lepaskan aku!” hardik Clau.Demi apapun saat ini Clau ingin melemparkan diri dan memukul orang itu. Ia tidak menyangka perasaan buruknya benar-benar kenyataan. “Dewa?” hatinya teringat buah hati yang sedang tidak sehat. Clau meraba bagian ranjang, hendak turun dari tempat terkutuk ini. Ia akan menggunakan kedua kakinya untuk berlari sejauh mungkin. “Mau ke mana cantik? Bukannya kamu kesakitan, tidurlah di sini!”“Bukan urusanmu! Arjuna pasti mencari ku dan menghukum kamu karena telah lancang!” teriak Clau sembari memegang kepala.“Ssstt … bibir seksi ini sebaiknya digunakan untuk berciuman bukan mengumpat.”“Singkirkan tangan kotormu itu Tuan Lehman!” Clau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Bab 80 Jangan Mengharap

Satu hari yang lalu ketika Andeas baru saja menginjakkan kaki di negera tetangga. Pria itu terkejut karena tidak mendapati Clau mendampingi Arjuna. Usai diselidiki, Andreas menemukan jawaban sekaligus rencana licik.Lelaki ini mengatur rencana untuk merebut Clau secara paksa. Terlalu lelah menunggu karena beragam upaya untuk menghacurkan Arjuna selalu gagal. Maka Andreas menempuh jalan pintas dengan membawa Clau pergi.Menjelang pagi hari, pria ini rela bangun lebih awal. Andreas menyewa pesawat lain yang akan ditumpanginya bersama Clau. Tepat mentari terbit, ia telah siap menjalankan aksi.Nampaknya angin segar berpihak kepada Andreas, tidak perlu susah payah menarik Clau keluar dari mansion. Lantaran pujaan hati keluar sarang tanpa pengawasan ketat. Rencana Andreas pun berubah secara mendadak.“Kamu milikku Claudya, hanya aku! Sejak awal aku menyukaimu lebih dulu. Kenapa kamu menikah dengan Arjuna?” lirih Andreas mengusap pipi mulus Clau dengan jemari.“Cinta bisa datang karena terb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status