Givano bukanlah pria bodoh, dia tangan kanan Arjuna –dipercaya memegang data pribadi Sang Bos. Namun untuk masalah satu ini memilih tak memikirkan lebih lanjut. Dia hidup seperti robot, hanya untuk bekerja dan keluarga, tak memikirkan asmara.Otak cerdasnya berpikir bahwa tadi malam telah terjadi sesuatu. Givano pun melepas seprai dan menyembunyikan di koper, lalu mengunci rapat.Givano tergesa-gesa menghampiri Arjuna di lapangan tenis. “Tuan … maaf saya –““Ya aku tahu. Siapa wanita yang kau bawa masuk kamar? Tidak tidur dengannya ‘kan?”“Apa? Itu … tidak ada wanita manapun, oh … mungkin dia hanya membantu memapah saya ke kamar.” Dusta Givano, mengingkari isi hati dan kepala.“Baiklah, kita sesama pria, dan … aku jauh lebih berpengalaman dibanding dirimu.” Arjuna berdiri, memutar tubuh menuju ruang istirahat. Sedangkan Clau dan anggota keluarga lain bersantai di kolam berenang. Di susul Arjuna yang mengganti pakaian lebih dulu, ingin menikmati masa liburan singkat ini bersama istri
Terakhir Diperbarui : 2023-09-17 Baca selengkapnya