Home / Romansa / Istri Kontrak Mr Billionaire / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Istri Kontrak Mr Billionaire: Chapter 151 - Chapter 160

200 Chapters

Bab 151 – S2: Persaingan Dua Pria

Persaingan antara dua menantu Laras tidak terhenti sebatas pergulatan ranjang belaka. Pria tampan pemilik perusahaan raksasa ini pun berlomba. Ketika mentari mulai menyapa, baik Andreas atau Arjuna segera bangun, meninggalkan wanitanya yang masih terlelap akibat kelelahan.Keduanya berpapasan tepat di depan pintu kamar, menarik sebelah sudut bibir serta lengan baju sehingga menampakkan otot bisep dan trisep. Antusias untuk menjadi menantu kesayangan, Arjuna yang lebih dulu merasakan kebaikan Laras, enggan disalip atau berbagi dengan Andreas. “Dasar adik tidak tahu sopan santun.” Ketus Andreas.“Kau adalah kakak paling menyebalkan di dunia.” Sengit Arjuna memperlihatkan mimik mencemooh.“Baik kita lihat saja pemenangnya. Aku tidak akan kalah darimu.” Ucap keduanya bersamaan.Tidak hanya di depan pintu kamar, Andreas dan Arjuna berlari menuju dapur karena mendengar denting peratalan masak. Mereka membantu ibu mertua, Arjuna merasa di atas angin sebab lebih dulu menjdi menantu. Tentu se
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 152 – S2: Memiliki Keluarga

“Umm … Hi, Claudya. Pagi ini kamu cantik sekali.” Puji Andreas begitu jujur dengan pandangan menyiratkan kekaguman.Clau sendiri melirik ke samping karena tidak enak hati kepada Clara. Keduanya berdiri bersisian, tetapi yang mendapat pujian bukan kakaknya. Clau cukup menyunggingkan senyum tipis dan singkat, kemudian beranjak menuju dapur.Sedang ibu hamil yang menyandar pada dinding cemburu. Ya lagi-lagi Clara menyadarkan hati, bahwa ia harus tahu diri, karena sesungguhnya pemilik hati sang suami adalah Claudya. Clara tersenyum kecut karena Andreas mendekati seraya mengulum senyum. “Jangan marah Clara! Adikmu memang cantik ‘kan? Tapi mulai saat ini dan selamanya, bagiku kamulah yang paling istimewa dan tercantik di muka bumi.” Gombal Andreas, lalu mencubit dagu lancip Clara.Entahlah Clara dibuat tersipu malu mendengar kalimat itu. Seolah membawanya ke langit ketujuh, Andreas mampu membuat paginya terasa indah serta bermakna. Clara memalingkan wajah, tak ingin suami menyebalkan ini m
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 153 – S2: Tidak Ingin Bernasib Sama

Bola mata Andreas bergerak mengamati Brigitta yang tertunduk lesu. Mantan istri cantiknya ini berkaca-kaca, berulang kali Brigitta menelan saliva, berusaha menutupi suasana hati tetapi gagal.“Kamu kenapa?” tanya Clara penasaran.“Sebenarnya aku dan Kevin tidak akan menikah. Kami hanya hidup sebagai orang tua Karen. Lagi pula yang dia butuhkan itu kehadiran kedua orang tua, bukan pernikahan kami.” Lirih Brigitta memulas senyum getir.Clara dan Andreas salin bertatap, seolah mengerti arti pandangan satu sama lain. Clara bisa merasakan apa yang tengah mengganggu mantan istri Andreas.Ia meletakkan popcorn dan minuman di atas meja. Lantas meraih bahu Brigitta dan memeluknya dengan erat, Clara menepuk perlahan memberi kekuatan sesame wanita.“Ayah tidak menyukai Kevin, dan menolaknya. Karena kehidupan Kevin masih dianggap tidak layak.” Suara Brigitta tercekat, bibirnya pun bergetar di bahu Clara. “Kamu jauh lebih beruntung Clara, maaf aku sempat membencimu.” “Benar begitu Vin?” selidik A
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 154 – S2: Sosok Tak Terduga

Clara mengerjapkan kedua kelopak, perlahan terbuka dan mendapati dirinya berada di kamar Andreas. Gelap serta sepi menemani, sebab di bagian sisi lain ranjang kosong, rasanya begitu dingin. Akibat ingin dimanja oleh suami, tungkai Clara turun dari kasur menuju kamar mandi. Ia pikir suami menyebalkannya sedang di dalam sana, lantas menempelkan telinga, mencoba menguping.“Tidak ada suara apapun, Andreas? Kamu di dalam? Aku … tidak bisa tidur lagi.” Lirih Clara di penghujung kalimat. Dirinya salah tingkah menjadi wanita murahan begini. “Andreas?” Nahasnya setelah 10 menit berdiri depan pintu, tidak ada respon. Clara menggeser pintu kamar mandi dan kosong, hatinya mencelos karena begitu berharap Andreas ada di sini.“Ke mana dia? Kenapa meninggalkan aku dalam keadaan tidur, suami macam apa itu? Dia bilang mau berusaha mencintaiku, tapi apa? Dasar pria!” Ibu hamil menggerutu sembari menggelung rambut dan mengikatnya asal. Clara tergerak mencari sang suami di luar kamar, ia membuka pintu
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Bab 155 –S2: Seharusnya Tetap Teguh

“Kak? Kenapa baru mengabari sekarang?”Ternyata Clara dibawa ke rumah sakit oleh Kepala Pelayan dan petugas keamanan di mansion Lehman. Setelah dua jam terbaring tidak sadarkan diri, saat ini Clara sedang mengamati wajah cemas adiknya.Bibir tipis berwarna pucat melukis senyuman, Clara geleng-geleng kepala. Clau terlalu berlebihan padahal ia telah siuman. Ya setelah membuka mata, Clara minta tolong suster untuk menghubungi Clau. Saat ini hanya ingin ditemani adiknya saja, bukan orang lain termasuk Andreas.“Di mana suami kakak? Kenapa tidak ada di sini?” pandangan Clau mengeliling seisi kamar rawat presidential suite. Tidak menemukan keberadaan kakak iparnya itu. “Apa Kakak tidak menghubungi Andreas?”Clara mengangguk pelan, kemudian mengusap perut buncit. Lalu meminta Clau untuk membantu merubah sandaran ranjang, sebab ia ingin duduk.Bohong kalau Clara tidak mengharapkan kehadiran ayah dari bayinya itu. Berulang kali dia melirik pintu, membuang napas karena Andreas tak kunjung tiba.
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Bab 156 – S2: Terbakar Emosi

Benar saja hingga waktu berubah siang, bahkan dokter telah memeriksa Clara dan menanyakan keberadaan suami. Wanita berperut buncit ini mengatup rapat bibir, tidak tahu harus menjawab apa. Andai saja Clara tahu bahwa semua sia-sia, pasti hatinya tidak sesakit ini. Andreas melambungkannya ke langit ketujuh, seolah rumah tangga mereka akan berjalan mulus. Tetapi, mulut lelaki itu teramat manis dan menghipnotis.Ini adalah konsekuensi yang harus Clara jalani akibat mudah menggantungkan nasib kepada pria. Terutama Andreas, pria yang menikahinya bukan karena cinta melainkan tanggung jawab.“Benar kata Agon … hah mereka berdua sama-sama pria b*jat. Aku harap tidak pernah bertemu lagi dengan keduanya.” Pedihnya suara Clara sembari mengelus perut.Padahal ia sangat ini menjelaskan, bahwa hubungannya degan Agon tidak menggunakan perasaan. Itu semua terjadi karena Clara sangat membutuhkan uang. Terpaksa, menjual diri dan beruntungnya ia tidak pernah mengandung benih Agon.“Apa yang kau harapaka
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Bab 157 – S2: Membuat Perhitungan

BughAndreas tidak peduli lagi apa itu tata krama, nyatanya pria yang usianya lebih tua ini tidak memperhatikan itu. Kebencian dalam diri Andreas semakin besar dan meletup-letup, sungguh ingin rasanya melempar Pamannya ini keluar dari balkon lantai dua.Seandainya saja tidak mengingat calon buah hati, pasti Andreas berbuat nekat. Apa salahnya jika mendekam di balik jeruji besi lagi? Namun, memalukan sekali kalau hal itu terjadi karena wanita.“Menyingkirlah! Pergi kau!” bentak Andreas dikelilingi kobaran api.“Ah … keponakan tersayang pulang juga. Sepertinya istrimu kesepian, aku bisa saja menghangatkan ranjangnya, temani Daddy-mu di rumah sakit Andreas.” Agon menyeringai seraya menyeka tetesan darah dari hidung dan mulut.“Aku kasihan karena kau belum laku, merebut wanita keponakan sendiri. Urat malumu sudah putus, hah? Lagi pula … perempuan mana yang menginginkan berada di sisi pria kotor, benar ‘kan Pamanku tercinta?”Gelak tawa terdengar nyaring dari bibir Agon. Ia tak akan melepa
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 158 – S2: Senang

“Apa kau itu jagoan?” Arjuna yang sedang menikmati fasilitas VVIP cafe itu bersama beberapa rekan pengusaha segera menolong Andreas. Suami Clau ini tersentak mendapati kakak iparnya tidak sadarkan diri. Beruntung meeting telah selesai, sehingga ia melenggang pergi membawa Andreas ke rumah sakit.“Apa masalahmu dengan pria di dalam sana? Dia menggoda Clara?” tebak Arjuna dengan mudah, bagaimanapun seorang pria tidak ingin wanitanya direndahkan lelaki lain.“Untuk apa kau di sana, hah? Apa istrimu tidak memberi servis terbaik?” sarkas Andreas masih dirundung kekesalan.“Dengar Tuan Lehman.” Arjuna menghela napas, kemudian duduk menyandar dan melipat tangan depan dada. “Apa mengunjungi cafe itu seseorang selalu memesan wanita? Aku datang untuk kesepakatan bisnis.”Andreas terkekeh pelan, memegang kepala bagian belakang yang berdenyut nyeri. Ia menggeleng lemah karena rencananya gagal untuk membuat perhitungan kepada Agon. Ternyata lelaki itu telah mempersiapkan segalanya.“Apa hubungamu
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 159 – S2: Perang Batin

Sungguh Andreas benar-benar keterlaluan karena membuat Clara malu telah berpikiran erotis. Kini, wanita berbadan dua itu menunduk malu ditatap penuh arti suaminya. Clara kehilangan muka, bahkan tidak sanggup menjawab pertanyaan Andreas.“Kenapa, hum?” Andreas tidak mungkin polos, jelas-jelas sengaja menggoda. Lelaki ini menghapus jarak, meraih dagu Clara, sedikit menariknya hingga dua pasang mata saling terkunci satu sama lain. Kerlingan kelopak berbulu lentik menggoyahkan Andreas. Susah payah menahan hasrat, tidak ingin menyakiti calon buah hati.“Kenapa diam Clara? kamu membutuhkan sesuatu? Katakan saja sebelum aku keluar kamar!”“Tidak ada, aku bisa sendiri.” Tegas Clara tetapi kabut gairah pada matanya tidak bisa berbohong.Lantas Andreas menunduk, memposisikan kepala tepat di samping telinga Clara. Mengembuskan napas hangat menyapukan helaian rambut kecil yang tidak terikat. Andreas tersenyum nakal walau tidak terlihat.“Aku juga sama, tapi ingat pesan dokter. Maafkan aku Clara,
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 160 –S2: Bernasib Sama

“Apa yang kau lakukan di sini? Bukannya menemani istrimu tapi duduk sendirian di bar.” Cibir Arjuna dengan mata setajam tatapan elang.“Lalu adik ipar tersayang kenapa di sini? Bisa-bisanya kau berbohong mengatakan di Basel, ternyata di Zurich.” Balas Andreas mencebik dan mengintip isi piring Arjuna. Baru kali ini pengunjung bar bukan menikmati minuman tetapi lahap mengisi perut.“Kau tidak lihat aku sedang apa? Mau? Aku itu kelaparan, jam segini tidak ada restoran yang masih buka. Daripada malam ini gagal mencumbu Clau karena kelaparan, lebih baik mengganjal dengan sedikit cemilan.”Kelopak mata Andreas terbuka lebar, berputar menatap sengit kepada Arjuna. Tidak lain karena cemburu, bukan karena menginginkan Clau, tetapi tidak bisa menyentuh Clara. “Ck, sombong sekali. Bagaimana kalau gagal? Mungkin Clau kelelahan dan tidur?”“Tidak mungkin Andreas, kau pikir aku baru menikah satu atau dua tahun? Selama tujuh tahun setiap kebiasaan Clau sudah ku hapal di luar kepala.”“Dasar pria tid
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
20
DMCA.com Protection Status