Setelah mendengar pertanyaan ayah mertua, Clara selalu menanti Andreas pulang ke rumah. Ya, meskipun tadi pagi bibirnya tertutup rapat, karena lebih memilih mencari aman. Kini Clara bagai seorang pembual, ia melirik menit dan detik pada jam digital.Ditemani tendangan bayi, Clara berdiri ke sekian kali, lalu kembali duduk terus begitu. Sengaja membuka lebar-lebar jendela kamar, ketika mendengar deru mesin mobil melongokkan kepala. Tetapi sangat disayangkan, hingga pukul 11 malam, lelaki itu tidak menunjukkan batang hidung.“Sebenarnya kamu ke mana? Telepon tidak diangkat, benar-benar keterlaluan.” Ucap Clara pada ponsel, mengirim pesan suara kepada suaminya.Clara mencoba menghubungi Clau, berharap Arjuna bersama Andreas. Lantaran ia tidak mungkin menghubungi mantan asisten pribadi suaminya. Andreas sudah tidak menjabat apapun di Mann.Sungguh rasanya tidak enak diabaikan seperti ini, seolah ada benda besar mengganjal rongga dada. Lebih utamanya lagi, Clara cemas, pikirannya ketakuta
Terakhir Diperbarui : 2023-10-26 Baca selengkapnya