Semua Bab Istri Kontrak Mr Billionaire: Bab 161 - Bab 170

200 Bab

Bab 161 – S2: Demi Istri dan Anak

“Mau ke mana cantik? Di mana suamimu yang berlagak pahlawan itu?”Clara tersentak ketika mengayunkan kaki keluar mansion. Ia pikir Agon telah berangkat ke kantor, karena sejak pagi tidak terlihat batang hidungnya. Ternyata pria ini bersantai di teras depan sembari menghisap nikotin.Ibu hamil ini menyesali keputusan pulang lebih awal dari hotel. Sekarang Clara kebingungan, sebab Andreas tidak ada di mansion, bahkan pelayan yang biasanya hilir mudik mendadak sepi.Merasa kondisinya tidak aman, Clara perlahan berjalan mundur, berharap Agon membebaskan untuk kali ini. Tetapi doa itu tidak terkabul, lantaran pria berusia matang itu malah menghapus jarak. Seringai licik tergambar jelas pada garis wajah Agon.“Jangan mendekat! Aku bisa berteriak!” “Oh silakan saja, bukan urusanku juga. Jangan terlalu percaya diri Clara!”Agon sengaja menyentuh perut buncit Clara, lalu mendorong hingga terantuk pada tepi pintu. Membuat Clara meringis ngilu, lantas menepis tangan Agon dari atas perutnya.“Me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

Bab 161 –S2: Tinggal Dengan Mertua

“Kita tinggal di sini?” Clara menunjuk sembari menatap wajah suaminya. Ia menelan ludah karena tempat sederhana yang dibicarakan tidak seperti bayangan Clara.“Hu’um ya, kenapa? Sempit? Untuk sementara kita tinggal di sini, sampai … anak kita lahir.” Andreas mengeelus perut buncit Clara.Ya, Andreas dan Arjuna memiliki rencana terselubung. Tetapi untuk memuluskan itu semua, Arjuna memberikan ide agar Andreas membawa pergi Clara. Jauh dari jangkauan Agon, sehingga tidak perlu cemas akan keselamatan Clara.Mendengar kalimat kekecewaan keluar dari bibir Andreas, menyebabkan Clara menelan ludah. Padahal ia hanya bertanya tidak ada maksud lain. Hanya saja untuk tinggal di tempat yang cukup jauh dari pusat kota ia khawatir dengan letak rumah sakit. Bukan karena rumah tinggal di pedesaan ini. Semua masih tampak alami, ketika membuka pintu dan jendela, pemandangan menyegarkan memanjakan mata. “Ini memang lebih sempit dibanding mansion. Tapi jauh lebih baik, aku pikir sederhana bagaimana, te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

Bab 163 – S2: Pukulan Cinta

Setelah mendengar pertanyaan ayah mertua, Clara selalu menanti Andreas pulang ke rumah. Ya, meskipun tadi pagi bibirnya tertutup rapat, karena lebih memilih mencari aman. Kini Clara bagai seorang pembual, ia melirik menit dan detik pada jam digital.Ditemani tendangan bayi, Clara berdiri ke sekian kali, lalu kembali duduk terus begitu. Sengaja membuka lebar-lebar jendela kamar, ketika mendengar deru mesin mobil melongokkan kepala. Tetapi sangat disayangkan, hingga pukul 11 malam, lelaki itu tidak menunjukkan batang hidung.“Sebenarnya kamu ke mana? Telepon tidak diangkat, benar-benar keterlaluan.” Ucap Clara pada ponsel, mengirim pesan suara kepada suaminya.Clara mencoba menghubungi Clau, berharap Arjuna bersama Andreas. Lantaran ia tidak mungkin menghubungi mantan asisten pribadi suaminya. Andreas sudah tidak menjabat apapun di Mann.Sungguh rasanya tidak enak diabaikan seperti ini, seolah ada benda besar mengganjal rongga dada. Lebih utamanya lagi, Clara cemas, pikirannya ketakuta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

Bab 164 – S2: Perasaan Ibu Hamil

Setelah pernyataan cinta dari Andreas, tidak ada pergulatan panas seperti bayangan keduanya. Masing-masing sadar diri untuk menjaga kehamilan Clara. Mereka sangat ingin melihat buah hati lahir dengan selamat.Andreas terus memeluk erat Clara, menyangga dagu pada bahu mulus ini. Menghirup harumnya sabun dan parfum menjadi satu. Mungkin jika saja mengetahui jodoh ada di depan mata, tak akan Andreas menikahi wanita lain dan mengejar cinta istri orang.“Hidupku lucu sekali ya?” suara Andreas berubah parau karena cukup lama terdiam.“Lucu bagaimana? Apa kamu seorang pengusaha yang beralih profesi menjadi pelawak?” gurau Clara, seraya memainkan rambut Andreas, mencubit kecil-kecil seolah mengambil kotoran.Tetapi sebelum menjawab, Andreas malah mendekap Clara lebih erat. Memainkan hidung bangir pada bahu, serta menggigit kulit itu hingga sedikit kemerahan. Tertawa pelan karena takdir selalu bersembunyi, dan membiarkan dirinya belajar lebih dulu.“Bagaimana kalau aku menikahimu lebih dulu? M
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

Bab 165 – S2: Ditinggal Pergi

“Yakin pergi sekarang?” suara serak Clara baru bangun tidur, selimut tebal masih menutupi hampir seluruh tubuh, lalu merubah posisi menjadi duduk.“Hu’um, aku dan Paman Agon memiliki janji temu. Sudah ku bilang kalau dia tidak akan bisa berdiri sendiri.” BIbir Andreas melengkung senang.Setelah kondisinya cukup membaik, Andreas mulai menjalankan rencana yang disusun rapi oleh Arjuna. Lelaki ini sukarela menjalani, sebab Agon tidak bisa dipercaya mengelola Mann dengan baik.Pagi ini, ketika salju pertama turun, Andreas bertolak ke Kota Zurich. Ia harus memerankan sebagai pria biasa, maka dari itu menggunakan pakaian seadanya dengan jaket sederhana, yang dibeli beberapa hari lalu.Clara memandangi suami tanpa berkedip. Dilihat dari berbagai sudut, Andreas memiliki paras rupawan tidak kalah dari Arjuna. Postur tubuh tinggi tegap dan memiliki bentuk otot sempurna, menabah penampilan kian paripurna.“Clara? Kamu sakit?”“Aku? Tidak … yang besar saja, aku ini sehat, lihat ‘kan?” tutur Clara
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya

Bab 166 – S2: Membalas Perbuatanmu

Clara menjerit histeris ketika suara itu semakin jelas di telinga. Air mata bercucuran memberi jejak pada pipi, sungguh tidak ingin kehilangan Andreas.“Cepat katakan, apa yang telah kamu lakukan, hah?!”[Aku tidak tahu. Itu spontan, aksi membela diri. Aku harap statusmu segera berubah menjadi janda, ah rasanya tidak tahan hari itu datang.]Rupanya Agon sengaja menghubungi Clara untuk memberikan rekaman suara kesakitan Andreas. Kemarin, terjadi baku hantam disertai letupan senjata api. Agon geram ketika mengetahui Arjuna dan Andreas berkeja sama untuk membuatnya hancur. Saat itu juga ia meraih sebuah benda dari dalam laci dan mengarahkannya kepada Andreas. Tanpa pikir panjang menekan pelatuk hingga dua timah panas bersarang di bahu Andreas. “Aku bersumpah akan membalasmu Agon. Jangan harap mimpimu itu menjadi nyata, karena tidak akan terjadi!”[Benarkah sayang? Jangan begitu Clara, biar bagaimanapun, kita ini pernah menjalin kasih. Ucapkan selamat tinggal kepada suamimu itu. Tidak l
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya

Bab 167 – S2: Tindakan Ceroboh

“Kasihan sekali Andreas, memiliki istri pengeruk harta sepertimu.” Cibir Agon menatap jengah kepada Clara.Tentu saja Clara tidak ingin diberi sebatas tanah perkebunan, rumah mewah serta mobil. Ia menginginkan sesuatu yang lebih besar lagi, sangat mahal dan menjadi rebutan antara sang suami dengan Agon.“Tidak mampu memberikannya? Ya sudah, kalau begitu. Kesepakatan kita gagal.”Agon kembali tergelak dan mengikuti Clara, melipat tangan depan dada. Menyandarkan punggung kokoh pada sandaran sofa, lalu kembali meraih lembaran kertas di atas meja. Membaca dengan lantang dan mengulang hingga beberapa kali. “Hanya perempuan bod*h yang menolak semua harta ini. Aku bisa membalik nama sekarang juga. Kamu bebas pergi sesuka hati Clara. Tidak perlu melayani suami miskinmu itu.” Agon berdiri memutari meja. Kemudian berdiri tepat di belakang Clara mengendus aroma tubuh mantan wanitanya. Memainkan helaian rambut panjang dan sedikit menarik perlahan, lama kelamaan berubah kasar dan menyakiti kulit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 168 – S2: Jangan Tinggalkan Aku

Sementara itu di rumah sakit, Clau menyingkir sejenak dari sisi suaminya. Ia melirik nama tertera pada layar ponsel, sesuai permintaan Tuan Besar, Clau tidak mau kakaknya stress dan berakibat fatal pada kondisi kesehatan.Akan tetapi, baru saja tiba di luar ruangan, serta ibu jari hendak menggeser ikon berwarna hijau. Mendadak sambungan telepon terhenti, Clau memiliki firasat tertentu. Segera menghubungi lagi Clara, sangat disayangkan berubah menjadi tidak aktif.“Di mana Clara? Apa mungkin kehabisan daya?” gumam Clau sembari masuk ke kamar.Baik Arjuna atau Andreas tidak mengetahui sesuatu telah terjadi kepada Clara. Tuan Besar Lehman sengaja merahasiakan, karena Andreas baru saja keluar dari ruang operasi. Meski telah siuman, kondisinya belum stabil, luka bekas bersarang timah panas belum tertutup sempurna.“Kamu kenapa? Siapa yang menelepon?” tanya Arjuna melihat Clau meremas ponsel dengan gelisah.“Umm … itu.” Clau melirik suami dan kakak ipar secara bergantian. Ia bingung bagaima
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 169 – S2: Terluka

Di salah satu gedung pencakar langit. Arjuna dibantu oleh Givano serta banyaknya pengawal mencari Agon yang kemungkinan bersembunyi. Hingga beberapa belas menit kemudian, pria yang berusia hampir setengah abad itu ditemukan.Agon bersembunyi di dalam lemari, dia yang panik karena melihat dari CCTV banyak orang berdatangan segera menyelamatkan diri. Demi mengulur waktu Agon menghilang dari sisi Clara, ia juga menghubungi anak buahnya.Namun, Agon lupa kalau kegiatan pecundang ini, terekam melalui kamera pengawas yang digantung pada setiap sudut ruangan. Setelah Clara aman bersama Clau, barulah Arjuna meringkus Agon.“Lepaskan aku! Ini tidak ada hubungannya denganmu, Arjuna.”“Tidak ada bagaimana? Berani menyentuh anggota keluargaku, artinya menjadi tanggung jawabku, paham?” bentak pria kharismatik ini.“Ah, rupanya kau masih memiliki perasaan terhadap Clau, memang cinta pertama sulit dilupakan. Kasihan sekali istrimu.”“Tutup mulutmu itu!”Seketika Arjuna melayangkan tendangan bertubi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 170 –S2: Geram

Clau menitikkan air mata memandangi ranjang pasien. Telapak tangan berubah dingin dan menempel pada partisi kaca. Rasanya begitu sesak setelah mendengar kabar tentang Clara dari Laras. Tidak menyangka hidup yang dijalani kakaknya begitu mengerikan dan tragis.“Kakak?” suara Clau berubah serak akibat terlalu lama menangis.Sedangkan Arjuna duduk tepat di sisi sang istri, lelaki tampan dan menawan ini sangat ingin merengkuh Clau, membawanya ke dalam pelukan. Tetapi tidak berdaya, karena luka pada kaki dan tubuh tidak memungkinkan.“Apa kakakku bisa sembuh?" Clau melirik kepada sang suami.Sejujurnya, Arjuna bingung menjawab, sebab tidak tahu takdir seseorang. Bibir sensualnya terkatup rapat, sesekali menelan air liur, kahawatir salah memberi tanggapan. Sehingga berujung petaka bagi kehidupan rumah tangganya.“Kenapa diam? Kamu tidak tahu ya? Bagaimana kalau keponakanku tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya?”“Ekhem … Clau, aku rasa kita harus tetap optimis. Melakukan yang terbaik seb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status