Home / Romansa / Istri Kontrak Mr Billionaire / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Istri Kontrak Mr Billionaire: Chapter 141 - Chapter 150

200 Chapters

Bab 141 – S2: Diterima Dengan Baik

Setelah keputusan besar itu diambil oleh Andreas, ia mulai berusaha mengejar Clara. Walau malas mencurahkan perhatian, tetapi diingat bahwa tujuan dari semua tidak lain demi buah hati. Andreas menahan kesabaran dalam diri, ditolak berkali-kali oleh Clara selama dua minggu ini. Niat dan semangatnya tak padam, ditambah Laras telah memberi lampu hijau. Memudahkan Andreas meluluhkan Clara agar bersedia menikah dengannya.Termasuk Clau dan Arjuna, sejoli ini bersedia membantu asalkan Andreas benar-benar tulus. Akan tetapi, hati manusia memang tidak ada yang tahu kecuali dirinya sendiri dan Sang Pencipta.“Aku bilang tidak perlu dijemput. Clau pasti memesan taksi online untuk aku dan ibu.” Clara memutar bola mata, karena Andreas selalu memaksakan kehendak.Ya, setelah dua minggu melihat perjuangan Andreas. Setidaknya membuat Clara yakin jika ayah dari bayinya, tidak akan mengecewakan. Alhasil, Clara menerima lamaran Andreas, tetapi mengajukan syarat jika mereka hanya bertindak sebagai oran
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

Bab 142 –S2: Pernikahan Sederhana

Tepat hari ini semua akan berubah, status, peraturan, peran dan kehidupannya. Clara sedang didandani oleh penata rias terkenal kepercayaan keluarga Lehman. Gaun putih panjang melekat sempurna, perut buncitnya menolak disembunyikan. Sejak pagi tadi janin dalam kandungan bergerak.“Clau kenapa anakku tidak bisa diam?”“Umm … mungkin dia senang ayah dan ibunya akan menikah. Coba kakak bicara agar dia sedikit tenang.”Clara mengangguk, melakukan saran dari adiknya. Benar saja, janin mulai tenang dan tidak membuat perut Clara geli. Ia menatap diri pada cermin besar berhias bunga, pada akhirnya pria yang menjadi suaminya bukanlah Arjuna tetapi Andreas Lehman.Sore ini pernikahan dilangsungkan di Villa pribadi milik Andreas Lehman. Semua tidak lain untuk menutupi jejak Clara, dan mengamankannya dari adik sambung Tuan Besar Lehman. Clara menolehkan kepala ketika seorang pengiring pengantin wanita memanggilnya keluar. Dibantu Clau, ia berdiri perlahan, menggenggam buket bunga mawar putih. Tid
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Bab 143 – S2: Berapa Ukurannya?

“Clara? Clara Stewart! Hey.”Andreas menggerakkan telapak tangan di depan wajah Clara. Sebab wanita hamil ini melamun, menatap kosong ke depan. Menyebabkan kedua alis Andreas saling bertaut, lalu mencoba mengguncang pelan bahu Clara.“Clara? Kenapa bengong? Kalau lelah istirahat, atau mungkin lapar, hah?”Seketika Clara mendapatkan kembali kesadarannya, mengerjapkan mata dan melirik isi kamar. Kemudian tatapan bola mata coklat beralih kepada Andreas yang sedang melepas celana panjang.“Kamarku di mana?” bingung Clara karena tadi setelah membuka pintu ia tertegun mendapati Andreas membuka kemeja.“Tentu saja di sini. Villa ini hanya memiliki satu kamar tidur, sengaja aku dekor untuk kepentingan pribadi. Tidak menerima tamu apalagi orang asing.”“Jadi kita tidur di sini?” telujuk Clara mengarah pada ranjang yang cukup besar. Bukan king size seperti kebanyakan kamar mewah.“Clara, kau itu bukan perawan lagi. Jadi apa yang harus ditakutkan, kalaupun terjadi sesuatu diantara kita, memang s
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Bab 144 – S2: Kurang Ajar

“Andreas? Kenapa belum tidur?” Clara terbelalak, bola mata indah berwarna coklat itu hampir melompat.“Badanku pegal Clara! Kenapa berdiri di sana? Cepat tidur!” sebenarnya Andreas ingin mengambil kesempatan, tetapi Clara terlalu lama berdri di sisi ranjang. Akhirnya karena kesal tidak mendapat reaksi apapun, Andreas beranjak dari posisinya. Langsung menarik lengan Clara, hingga ibu hamil ini terduduk tepat di depan Andreas. Wajah keduanya saling berhadapan, degup jantung mulai tidak berdetak normal. Clara menelan saliva dengan susah payah, napasnya juga tertahan. Seolah ada penghalang di depan hidung.Kedipan kedua kelopak berbulu mata lentik ini memberi sesuatu yang berbeda bagi Andreas. Naluri sebagai lelaki menuntun untuk menikmati sejenak bibir tipis merah muda. Sebelah tangan Andreas menarik tengkuk Clara, mulutnya menempel dan mengulum bibir manis Clara. Namun, lebih gilanya lagi sosok yang dibayangkan oleh Andreas adalah Clau, bukan Clara. Keterlaluan memang, satu tangannya
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

145 – S2: Apa Yang Terjadi?

Paska kejadian 10 hari lalu di villa pribadi, Andreas dan Brigitta kini menghadap kedua orang tua Brigitta. Seluruh keluarga besar Brigitta terkejut karena menantu yang dinilai mengayomi ternyata seorang penipu. Brigitta menunduk lesu dihadapan ayah dan ibu, tetapi tidak dengan Andreas. Pria ini duduk di samping mantan istri sembari melipat tangan depan dada, serta menaikkan kaki kanan di atas paha kiri. Pembawaannya begitu santai, tak ada ketegangan sama sekali.“Maafkan aku Ayah, aku tidak—““Diam kau Brigitta, sekarang Andreas jelaskan semuanya!”Andreas menarik napas lalu membuangnya perlahan, melirik Brigitta sebelum membuka mulut. Ia memang tidak memiliki perasaan apapun terhadap wanita di sisinya ini. Tetapi tidak tega membongkar keburukan mantan di depan orang tua.“Ekhem … sebenarnya di sini aku yang salah.” Kalimat itu keluar begitu mudah dari bibir Andreas. “Aku sadar pernikahan ini salah, aku memaksa Daddy untuk melamar Brigitta karena patah hati. Aku pikir semua bisa ber
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Bab 146 – S2: Terbongkarnya Rahasia

Hari ini terasa sangat sulit bagi Brigitta, dua orang yang disayangi sama-sama tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Baik ayah atau Karen belum siuman, Brigitta memandang lengan yang tertutup perban kecil.Belasan menit lalu dirinya baru saja mendonorkan darah untuk Karen. Sebab golongan darah Kevin tidak sesuai, kebetulan dirinya sehat dan memiliki rhesus yang sama juga. Diapit oleh dua pria tampan, Brigitta duduk pasrah di ruang tunggu. Tubuhnya ingin menemani sang ayah tetapi rasa sayang terhadap Karen begitu besar.“Kenapa dia bisa terjatuh?” gumam Brigitta bertanya seorang diri.“Dia berlari mengejar wanita yang mirip denganmu. Karena tidak melihat jalan, Karen tertabrak mobil.”“Seharusnya kamu menjadi ayah yang baik Vin, menjaga Karen lebih ketat lagi!”Seketika kening Kevin mengerut, menolehkan kepala dan menatap penuh arti kepada Brigitta. Hati lelaki itu meronta ingin melepas semua lara, tetapi bibirnya terkunci rapat tidak bisa bersuara.Selama sembilan tahun ini Kevin se
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Bab 147 – S2: Aku Ibunya

“Karen?”Brigitta menggeser pintu ruang rawat inap, segera masuk dan memeluk Karen yang tersenyum hangat menyambut kedatangannya. Dekapan penuh kasih sayang itu, Brigitta berikan. Kelopak matanya tidak tahan lagi, ia terisak membasahi piyama Karen.“Tante cantik ada apa? Kenapa? Tante sakit ya?”Entahlah Brigitta bingung bagaimana mengungkap jati diri. Karen hampir berusia 10 tahun, bukan anak kecil lagi yang menerima penjelasan. Terlebih selama ini Brigitta tidak pernah hadir, tiba-tiba muncul menyatakan diri sebagai ibu kandung. “Tante …” lidah Brigitta terasa kelu mengucap satu kata itu. Rasanya nyeri dan tidak rela buah hati memanggilnya dengan sebutan ‘Tante’. “Ada apa, Tan? Terima kasih Tante darahnya, aku bisa sembuh. Karen sayang Tante Brigitta.” Bocah kecil ini kembali memeluk Brigitta. Merasakan perasaan senang karena bisa melihat wajah yang disayangi.Sementara Kevin melirik Andreas, yakin telah terjadi sesuatu. Pandangan penuh tanya dilayangkan Kevin, degup jantungnya be
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 148 – S2: Cemburu Dan Gengsi

“Caranya?” Kevin menautkan sepasang alis. Dia menelan saliva menanti kalimat jawaban dari Brigitta. Sebagai ayah yang baik, Kevin tak akan lagi menutupi hubungan antra ibu dan anak itu. Apapun yang dilakukan Brigitta selama itu baik bagi Karen, pasti mendukung. Hanya saja Kevin tidak setuju jika harus menyerahkan hak asuh putri sematawayangnya.Sebelum menjawab, Brigitta memandang lurus pada wajah tampan di depannya ini. Pria yang 10 tahun lalu menjadi pelampiasan atas rasa sakit hati terhadap Andreas. Kini, karena kecerobohan masa lalu, menjadikannya terikat dengan Kevin.“Izinkan aku menjadi ibu seutuhnya bagi Karen. Mengenai restu … aku akan membujuk Ayah.”“Maksudmu?” jantung Kevin semakin berdegup keras. Meski telah menebak maksud dari pernyataan Brigitta, ia tetap ingin mendengar secara jelas.“Kita menikah, mungkin belum terlambat. Atau … kamu tidak bisa menerima keadaanku?” Brigitta menelan saliva yang terasa begitu kental. Sungguh ia rendah diri karena kekurangan yang dimil
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 149 – S2: Kita Pasti Bisa

Sejenak kamar luas ini berubah hening, napas hangat Andreas menerpa pipi lembut Clara. Tangan dengan otot tak berlebih ini hendak merangkum pipi Clara.Namun, yang terjadi malah sebaliknya tidak sesuai pikiran Andreas. Clara malah menggeser kepala, hingga tangan Andreas menggantung, menyapa udara kosong.“Kau bercanda Andreas.” Clara tertawa memaksa, hendak bangkit dari ranjang karena merasa sesuatu yang berbeda.“Aku tidak bercanda Clara! ini serius!” lugas Andreas.Sebagai lelaki yang diidamkan kaum wanita, Andreas bingung karena Clara bisa menolak pesonanya. Padahal di luar sana banyak sekali berlomba-lomba mendapatkan hatinya, tetapi Clara tidak terpengaruh.Ketika Clara benar-benar berusaha menjauh dan tubuhnya setengah berdiri, Andreas menahan pergelangan tangan. Membuat Clara menoleh tidak suka, tatapan ibu hamil ini tertuju ke bawah.“Apalagi Andreas? Aku mau minum.” “Jangan bohong Clara, kau pikir aku bodoh. Di atas meja ada botol minum untuk apa turun dari kasur?”Andreas t
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Bab 150 – S2: Tidak Mau Kalah

Tanpa mendapat jawaban panjang lebar dari bibir Clara, kini Clau bisa melihat secara langsung perubahan yang terjadi. Kakak iparnya itu kembali seperti semula, sosok Andreas yang Clau kenal sangat baik. Dari tenda, Clau tersenyum karena Andreas memperlakukan Clara dengan baik. Meskipun Clara tidak tahu apa yang terjadi antara Andreas dan Brigitta selanjutnya. Lelaki itu menutup rapat dari Clara, Andreas tidak ingin sang istri terlalu banyak berpikir.“Kenapa kamu senyum-senyum sendiri sayang?” Arjuna tiba-tiba muncul lalu meletakkan sepiring daging panggang.“Oh … itu, lihat kesana.” Tunjuk Clau pada sejoli yang tidak ragu lagi menunjukkan kemesraan. “Mereka romantis ya? Akhirnya aku tidak merasa bersalah lagi, sekarang kakak sudah menemukan kebahagiaannya. Semoga Andreas bisa menjaga kakak.” Arjuna mengulum bibir dan mengangguk pelan, turut serta memperhatikan sepasang pengantin baru. Hatinya juga lega, karena kini pria yang selalu mengincar Clau berhasil membuka pintu hati. Harusk
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status