Deru mobil suamiku memasuki pelataran rumah, Mas Mozhaf baru pulang dari rumah Nia, hari ini sampai 4 hari kedepan adalah jatah waktuku bersamanya. Enam bulan sudah kami menjalani pernikahan poligami ini, Mas Mozhaf memang berusaha untuk bersikap adil kepadaku dan Nia, tapi cintanya kini ku rasakan telah terbagi tidak utuh hanya untukku saja, seperti yang pernah dia janjikan padaku bahwa cintanya hanya untukku.Ku sambut dengan senyuman kedatangan suamiku, ku layani dengan baik kebutuhan perutnya dengan berbagai masakan kesukaannya, Mas Mozhaf selalu makan dengan lahap setiap apapun yang ku masak. "Masakanmu selalu enak dan lezat, Dik. Mas sangat beruntung memiliki istri yang memiliki tangan ajaib yang bisa membuat masakan apapun menjadi lezat." Aku selalu senang mendapat pujian darinya, setidaknya ada hal yang akan selalu membawanya pulang kepadaku. Anak-anakku sudah mulai bisa mandiri sendiri, si kecil Haris pun sudah masuk sekolah paud diantar mbok Yenni, sebagai kesibukan Aku se
Read more