Annisa menatap Raka lama, ia menghabiskan es krimnya, penampilannya juga sangat sederhana, kaos buluk yang yang warnanya sudah kusam, celana pendek selutut nya juga demikian.“Oh begitu ya, Ayah kamu kerja apa?” tanya Annisa lagi.“Bapak kerjanya kuli angkut, tukang parkir, beda- beda Bu,” ucap Raka sopan. Annisa mengangguk-angguk, kasihan sekali anak ini, pikir Annisa. Kemudian Annisa merogoh sakunya, ia menyelipkan dua lembar uang seratus ribuan ke tangan Raka.“Ini apa Tan?” ucapnya menarik tangannya, ia tak mau menerima uang pemberian Annisa.“Ambil ini, untukmu,” ucap Annisa.“Tidak, Tan, aku tidak bekerja, Kata Ibu tidak boleh minta-minta, harus bekerja dulu baru boleh menerima uang,” ucapnya sambil menatap Annisa.“Ini rezekimu dari Tante, ambilah, kau tidak minta-minta, Tante yang memberikannya padamu, ambillah,” ucap Annisa sambil memberikan uang itu lagi pada Raka.“Tan, biarkan aku membersihkan taman Tante ya, mencabut rumpu-rumput itu,aku tidak bisa menerima unag ini tanpa
Read more