"Maaf, Tiara. Untuk soal itu aku nggak bisa. Kamu salah dan tetap harus dihukum," jawabku tanpa lepas dari wajahnya."Alina, aku mohon. Kamu sudah berhasil merebut kembali Mas Alex dari aku, sekarang tolong kasihani aku sedikit saja. Aku ini sudah sekarat, mau mati dan nggak punya siapa-siapa. Keluar juga tidak ada yang peduli. Hanya kamu harapkan aku satu-satunya, Alina." Dia terus menangkupkan tangan, menatap memelas dengan raut mengiba.Namun entahlah. Hati kecil ini tetap mengatakan kalau Tiara sedang berdusta. Tidak ada keyakinan sama sekali kepadanya, apalagi tersentuh untuk membantu melepas dia dari jeratan hukum."Sekali lagi aku minta maaf, Tiara. Aku tidak bisa menarik gugatan aku. Lagian, hukuman kamu itu tinggal beberapa pekan doang, kok. Semoga saja kamu bisa mengambil hikmah dari semua masalah yang menimpa kamu. Bisa berubah juga bertaubat." Melekuk senyum kepadanya."Wanita bodoh, sok tahu, sok alim, sok menasehati. Ngaca dong, kamu
Read more