Home / Urban / Ambisi Sang Penguasa / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Ambisi Sang Penguasa: Chapter 101 - Chapter 110

118 Chapters

Nasib Malang

"Kenapa kau senang menghancurkan keluargaku?! Dasar keluarga bajingan!""Haa!" Luis membuka mata tiba-tiba dengan napas terengah-engah. Mimpi yang membayangi tidur panjangnya membuat ia terbangun. Adegan itu lebih dari sekadar mimpi, teriakan Ed kepadanya adalah memori terakhir sebelum Luis jatuh tak sadarkan diri. Luka tusuk cukup dalam, Luis sekarat berhari-hari di rumah sakit. Beruntung seorang tunawisma menemukannya terkapar di lahan kosong tepat setelah Ed kabur. Luis dibawa ambulans ke rumah sakit guna mendapat pertolongan. Tindakan operasi tak kunjung membuatnya sadar, barulah empat hari kemudian—yaitu hari ini, Luis siuman seperti mayat hidup.Tubuhnya belum mampu bergerak, hanya tatapan mata berputar memandangi langit-langit kamar rawat inap nomor satu rumah sakit. Keinginan Luis cuma satu, kembali bugar dan membalaskan dendam atas tindakan brutal musuh lamanya. Ia tidak akan berbelas kasihan jika berhasil mendapatkan Ed. Luis sudah membayangkan hal apa ya
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Menduga-duga

Ed sudah lama pergi dari rumah, tanpa kabar. Setiap detik, Imelda selalu mencemaskan putra semata wayangnya. Apa yang terjadi, ke mana perginya anak itu. Apa mungkin ... Ed diculik? Tapi apa motifnya? Ia bukan lagi anak orang terpandang seperti dahulu, cuma mantan.Bukan tanpa usaha, Imelda kerap mendatangi kantor Emerald tempat Ed bekerja. Sayangnya, tidak ada yang tahu, sudah satu minggu lebih ia bolos. Aneh, Ed hilang bak ditelan bumi. Terakhir Imelda bertemunya waktu pamit berangkat kerja. Namun, anak itu tidak pernah pulang.Wajah yang keriputnya kian hari kian bertambah kerut tampak mendung. Sudah suaminya dipenjara, kini anaknya menghilang. Imelda bimbang perlu memberi tahu Dean atau tidak, takut akan menambah beban di pundak sang suami, tapi ia tidak punya orang lain untuk berbagi cerita dan memecahkan masalah.Imelda memutuskan menjumpai Dean. Saat jam besuk mereka saling tatap muka meski berjarak. Dean tersenyum ke arahnya, tetapi bibir Imelda ti
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Akhir Rahasia

Tatapan waspada terus diaktifkan. Ed memandang ke sekeliling rumah kosong terbengkalai, tempat persembunyiannya beberapa hari terakhir. Tanpa teman, hanya perapian di dalam drum yang ia buat. Balok-balok kayu dan daun-daun kering dikumpulkan dari pekarangan. Setidaknya di sini hangat walau sepi, justru tempat seperti itu yang dia butuhkan. Bersembunyi tanpa diendus oleh siapa pun.Mengambil tindakan serius, menusuk Luis demi meluapkan amarah dan kekecewaannya, Ed pergi tanpa kabar. Kabur dari hiruk pikuk perkotaan, menyusup ke daerah pinggiran kota. Ia baru sadar perbuatannya sangat beresiko beberapa saat setelah melancarkan aksi balas dendam. Luis adalah seorang pemilik hotel yang tengah naik daun. Merenggut nyawa orang ternama, seketika nama Ed akan ikut terseret. Kalau dia mati, praktis Ed menjadi buronan polisi.Berteman sebatang rokok, Ed mengarungi malam dingin tanpa selimut hangat. Di tempat hening ia tetap saja tidak bisa tidur. Matanya selalu diajak waspad
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

S2 Bab 1

"Kau apakan ibuku, bajingan?!" Reiner sudah lupa memanggil pria di hadapannya dengan panggilan hormat. Sebutan kasar itu lebih pantas diucapkan ketimbang harus menyebutnya ayah.Luis takluk dalam tangan sang putra. Reiner menarik kerah pria itu dengan tatapan garang. Tak main-main, ia bahkan menempelkan ujung pistol ke dada pria yang telah membesarkannya."Ini demi kebaikanmu, Reiner. Kau akan paham suatu hari nanti. Sekarang terlalu dini bagimu untuk mengerti." Itulah jawaban terbaik yang Luis punya atas kemarahan Reiner."Tidak ... jangan memberi alasan yang tidak-tidak. Kata-katamu tidak masuk akal! Bagaimana bisa kematian Ibu kau bilang untuk kebaikanku, hah?!" teriak Reiner.Reiner mengokang senjata, kali ini mengarahkannya tepat di dahi Luis. Si tua mengalah, mengangkat kedua tangan ke udara. Namun, tatapannya tak kalah menantang, ia belum mau menyerah. Luis tidak ingin mati di tangan anaknya sendiri."Tembak saja aku, maka semua ra
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

S2 Bab 2

Malam tahun baru menjadi malam paling dinanti bagi mayoritas orang. Sorak-sorai, gegap-gempita, riuh kesenangan di sana-sini, terompet nyaring, pesta, dan kembang api menerangi langit gelap. Momen yang sangat menyenangkan. Namun, menjadi penderitaan bagi seseorang. Sejak bertahun-tahun lalu, Charlotte tidak pernah bisa tidur setiap malam 1 Januari. Bukan karena ikut merayakan pergantian tahun, melainkan ketakutan. Ia menutup telinga rapat-rapat dengan tangan, tidak cukup, dengan bantal meski tidak berguna. Bunyi ledakan tetap berhasil menembus telinga. Kalau sudah begini, ia akan cemas, mendesah, bahkan menjerit.Charlotte tidak pernah nyaman setiap ada suara keras, letusan atau ledakan memancing traumanya akan kejadian bertahun-tahun lalu. Kenangan yang kerap membawa mimpi buruk hampir setiap malam, hingga membuat Charlotte didiagnosis menderita PTSD. Obat dan terapi nyatanya tak membuatnya benar-benar sembuh, alasannya sebab ia tinggal bersama seorang pembunuh.M
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

S2 Bab 3

Sang ayah hadir tepat saat detik-detik terakhir. Tak heran, senyum melegakan tergurat pada bibir Reiner dan Charlotte yang tadinya pesimis jika Luis peduli dengan hari pertama sekolah putranya."Ayo, berangkat! Waktuku sedikit, ada banyak hal yang perlu kuurus," desakan Luis menggerakkan ibu-anak itu melangkah ke luar.Sopir pribadi keluarga Arias telah menepikan mobil mewah andalan keluarga ini, mobil produksi Inggris keluaran terbaru. Kendaraan lama milik Luis masih setia teronggok di garasi, sesekali ia mengendarainya walau sekarang lebih suka limosin. Jenis kendaraan yang cocok menggambarkan statusnya sebagai pengusaha besar.Dalam beberapa tahun terakhir, nama Luis melesat tinggi menjadi bagian dari daftar orang-orang terkaya di negeri. Termasuk urutan atas. Ia menjadi orang yang banyak dipuji dan disegani. Hal itu lantas membuat Luis semakin tamak, hasil pendapatan bisnisnya dirasa tidak pernah cukup. Maka dari itu, Emerald terus berekspansi. Sekaran
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

S2 Bab 4

Reiner tidak menyukai sikap anak itu, tatapannya terkesan sinis. Apa dia salah satu calon pembully? Yang benar saja, kelas bahkan belum dimulai, masa Reiner sudah menjadi sasaran siswa lain."Tidak," jawab siswa di depannya."Aku tidak suka tatapanmu." Reiner terus terang.Siswa di depan Reiner masih menyorot ke arahnya, lalu melirik Ivan dan Niguel. "Mereka temanmu?""Ya, kami temannya. Ada masalah?" cetus Niguel."Orang sepertimu harus hati-hati dalam memilih teman," pungkas si siswa kepada Reiner."Kau mengenalku?" Reiner rasa dia tidak pernah bertemu dengan pemuda itu sebelumnya."Kau putra Luis Arias, bukan?"Reiner terkejut, anak itu tahu identitasnya."T-tunggu! Kau anak Luis Arias pemilik Hotel Emerald?" tanya Ivan serius."Kau tidak tahu dia siapa?" Siswa itu bertanya balik kepada Ivan."Selain namanya Reiner, aku tidak tahu. Kau tahu, Niguel?"Niguel bergeleng. Dia j
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

S2 Bab 5

Beban ransel hitam mahal milik Reiner terasa bertambah berkat 17 bungkus cokelat yang diterimanya hari ini. Padahal seingatnya, ia sudah mendonasikan berbatang-batang cokelat kepada teman-temannya, tapi ternyata yang tersisa masih sekian banyak. Plus setangkai mawar merah digenggamannya. Reiner berencana untuk memberikan bunga itu kepada ibunya.Mobil mewah produksi negeri The Black Country melewati gerbang tinggi yang terbuka otomatis, membelah halaman istana megah hunian Tuan Muda yang tengah melamun di kursi belakang. Sang sopir menghentikan mobil dengan mulus di tepian tangga akses menuju pintu utama rumah besar itu. Kendati telah menepi, Tuan Muda masih belum beranjak. Sang sopir menengok ke belakang, entah mengapa pemuda rupawan itu hanya diam, sepertinya sedang banyak pikiran.“Tuan,” tegur sang sopir.Reiner mengerjap beberapa kali tatkala seruan sopirnya menyadarkan ia dari lamunan.“Sudah sampai, Tuan Muda,” ujarnya takzim disertai senyu
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

S2 Bab 6

Reiner berusaha keras mengalihkan perhatian Charlotte dari sikap yang diterimanya dari Luis. Ia sengaja mengajak sang ibu bermain agar benaknya melupakan kesedihan itu. Reiner meminta bantuan Charlotte untuk menyusun set Lego pesawat Millenium Falcon, terdiri dari 5.174 butir dan seingat Reiner, baru tersusun sekitar 100 butir.“Ibu, tolong susun Lego-nya. Aku mau ganti baju dulu,” pintanya tanpa berpikir kalau permintaan yang ia sebutkan bukanlah hal mudah.Charlotte mengangkat alis tatkala melihat bongkahan-bongkahan kecil yang berserakan di meja. Anak itu memang gemar dengan kerumitan, tapi tidak perlu mengajak-ajak ibunya untuk ikut. Ia lebih suka mencampur adonan daripada menyusun rangkaian seperti yang satu ini. Namun, sulit bagi Charlotte menolak permintaan sang putra kesayangan. Alhasil tangan lembutnya meraih satu-satu balok kecil untuk disusun.Di dalam ruangan lemari, Reiner melepas setelan seragam sekolah kemudian dikumpulkan pakaian kotor itu
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

S2 Bab 7

Empat sekawan tengah berkumpul di markas mereka, masing-masing berbaring di tengah-tengah lapangan basket yang sudah tidak terpakai dengan bantalan tas mengganjal kepala. Gawai menyibukkan tangan dari setiap pemuda, tidak ada pembicaraan untuk sekian lama—sampai Carl mengubah posisi. Ia duduk bersila lantas menarik sesuatu dari dalam tas. Sebuah lintingan yang tampak seperti rokok, tetapi ketika dibakar menimbulkan aroma khas.Indra penciuman Ivan terpancing, aroma ini membuatnya sontak menegakkan posisi. Ia melihat Carl menghisap benda yang diapit jarinya dengan santai, sementara Ivan masih melongo.“Hei, kau bawa barang itu ke sekolah?” sontak Ivan.“Tidak masalah. Tidak ada pemeriksaan juga,” balas Carl santai.Niguel sebenarnya tahu apa yang Ivan dan Carl ributkan. Namun, ia memilih tidak ikut-ikutan seperti Reiner.“Benar juga. Lagipula tidak ada yang berani menyentuh kita.” Bibir Ivan menyimpul lengkungan. “Aku minta satu, ya?”
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status