Home / Rumah Tangga / Derita Istri Pertama / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Derita Istri Pertama: Chapter 61 - Chapter 70

89 Chapters

Bab 61 Pindah Lagi

POV Orang Ketiga Barang dagangan milik Nada sudah di angkut lebih dulu menuju rumah mereka. Begitu juga dengan lima koper besar yang berisi baju dan perlengkapan milik Adi dan Nada beserta kedua anak mereka. Hari ini Adi dan Nada memutuskan untuk pulang ke rumah karena Nada tidak nyaman sering bertemu dengan Galang di lingkungan tempat tinggal ini. Kepindahan ini juga di lakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan warga yang lain. Agar Galang tidak tahu dan tidak mengejarku lagi.“Jangan lupa sering mampir kesini juga. Mama dan Papa akan rindu dengan kalian.” Nada menganggukan kepalanya lalu kembali memeluk tubuh sang Mama. Beberapa bulan tinggal di rumah orang tuanya membuat Nada sangat tergantung dengan sang Mama. Karena Bu Tiah kerap kali membantu Nada untuk menjaga Nasya dan Karina.Pak Jaya sudah memeluk tubuh kedua cucunya. Pria paruh baya itu juga bisa menerima kehadiran Karina yang akan di rawat oleh Adi dan Nada. Menyanyangi gadis kecil itu meskipun tidak terlahir dari rah
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 62 Perkenalan

“Oh Nak Galang. Maaf kalau Tante lupa sama kamu. Baru selesai makan di warung sebrang ya?” Galang menganggukan kepalanya. Ia terus melirik ke rumah di belakang Bu Tiah jika ada tanda-tanda kehadiran Nada. Tanpa menyadari jika Bu Tiah sedang memperharikan raut wajahnya dengan teliti.“Ya sudah saya masuk dulu ya Nak Galang. Habis ini mau masak buat sarapan.” Tanpa menunggu tanggapan pria itu, Bu Tiah sudah melangkah menuju rumahnya. Mama Nada itu tidak ingin memberikan kesempatan pada Galang untuk mengorek informasi darinya tentang Nada.Ia hendak memanggil Mama Nada itu. Tapi, urung di lakukan karena takut jika Bu Tiah curiga dengan pertanyaannya tentang Adi dan Nada. “Seharusnya aku tadi nggak perlu basa-basi. Langsung tanyakan tentang Adi dan Nada saja pada Tante Tiah.” Gumam Galang kesal pada dirinya sendiri. Karena sudah gagal mendapatkan informasi dari Bu Tiah.Kehidupannya di komplek perumahan ini jadi lebih hampa karena sudah beberapa hari tidak bertemu dengan Nada. Keinginanny
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 63 Cerita Untuk Galang

“Apa?” Galang sampai tersedak minumannya sendiri saat mendengarkan perkataan Rumi barusan. Kedua matanya membelalak tidak percaya.Ia bertanya apa hubungan Rumi dengan Nada dan Adi. Jawaban mantan adik madu Nada itu benar-benar membuatnya merasa sangat kaget. Menjadi teman dekati Adi selama tijuh tahun sejak duduk di bangku SMA yang masih di bawah yayasan milik Bu Anisa, membuat Galang cukup paham bagaimana pemikiran Adi tentang poligami. Sebagai anak pemilik yayasan, nama Adi cukup terkenal di kalangan para siswa dan para siswi. Kelas untuk para siswa dan siswi yang di pisah membuat banyak siswi sering lalu lalang untuk melihat sosok Adi yang tampan. Tentu saja semua orang juga tahu jika pemilik yayasan itu adalah ayah kandung Adi dan istri keduanya. Hubungan keluarga besar Adi yang harmonis sempat membuat banyak orang mengira jika Adi juga akan melakukan poligami di masa depan seperti Ayahnya. Karena terus di tanya pertanyaan yang sama, Adi sering kali menegaskan jika ia tidak aka
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 64 Jebakan Untuk Galang

Setelah isak tangis Rumi reda, dia menghabiskan makanan yang tadi sudah mereka pesan. Rumi berpikir cepat dengan situasi. Haruskah ia juga merayu Galang juga? Mengingat Rumi masih harus membayar ganti rugi pada Nada setiap bulannya sebagai kompensasi karena Nada tidak melaporkannya ke polisi. Ia bisa tanya pada sang Mama, apakah ada pelet lain yang bisa ia gunakan pada Galang. Karena pria itu sudah tahu metodenya untuk mendapatkan Adi. Rumi tidak ingin melakukan cara yang sama.“Maaf jika aku menanyakan hal ini di pertemuan pertama kita. Apakah Mas Galang masih tinggal dengan orang tua?” Tanya Rumi memecahkan keheningan yang tercipta di antara mereka. Galang menggelengkan kepalanya. Membuat hati Rumi merasa sangat lega. “Orang tuaku sudah bercerai dua tahun lalu. Setelah adikku mendapat pekerjaan juga, Mama merasa tugasnya untuk bertahan dengan Papa sudah selesai. Lalu, Mama ikut tinggal di rumah adikku yang ada di Jakarta. Tidak lama setelah orang tuaku bercerai, Papa sudah menikah
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 65 Bisikan Untuk Galang

“Talak tiga ya? Berarti kesempatanmu untuk kembali pada Adi sangat kecil sekali Rum.” Gumam Galang yang masih bisa di dengar oleh Rumi. Wanita itu menganggukan kepalanya dengan wajah sedih. Dari semua kata talak, talak tiga adalah yang paling mengerikan bagi wanita yang tidak di cerai seperti dirinya.“Mama. Baterai hpnya habis.” Seru Rahman yang keluar dari ruang tengah dengan wajah cemberut. Menyela percakapan Rumi dengan Galang.Ia melihat baju yang di pakai Rahman dari atas sampai bawah tampak kotor. Seperti tidak pernah di cuci selama berhari-hari. Belum lagi dengan wajah bocah laki-laki itu yang tampak penuh makanan yang mengering di sekitar bibirnya.“Kamu bisa minta sama Nenek untuk mengisi daya hpnya di kamar, Rahman. Jangan sedikit-sedikit minta pada Mama. Kamu nggak lihat kalau Mama lagi bicara sama tamu, hah?” Hardik Rumi pelan berusaha menahan emosi. Jika tidak ada Galang bersamanya saat ini, Rumi pasti sudah marah pada Rahman seperti biasa. Biasanya Rumi akan mencubit t
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 66 Waspada

Nada segera memanggil Shanum dan Bude Sri untuk berjalan mendekat. Mereka bertiga melihat mobil yang terparkir di depan rumah tetangga itu. Tetangga Nada yang merupakan pasangan suami istri sama-sama bekerja di perusahaan. Jadi, rumah itu akan kosong dari pagi sampai sore. Rumah itu baru ada orangnya saat hari sudah malam. “Memangnya kenapa Mbak? Bisa saja pemilik mobil itu mau datang ke rumah tetangga depan.” Kata Shanum heran. “Bukan Sha. Itu mobil temannya Mas Adi yang namanya Galang.” Kedua mata Shanum seketika membulat kaget. “Mas Galang? Temannya Mas Adi sejak SMA sampai kuliah itu? Dia sudah ada di kota ini?” Nada menganggukan kepalanya untuk menjawab semua pertanyaan Shanum. Tampak sekali jika Shanum sangat senang saat mendengar nama Galang di sebut. Karena mereka nyambung saat mengobrol bersama dengan Adi.“Ya ampun. Kok Mas Adi nggak pernah cerita sih? Mas Galang juga nggak pernah berkunjung ke rumah Ibu dan Umi sejak pulang ke kota ini.” Ujar Shanum antusias tanpa tahu ji
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 67 Rencana Galang

“Kita akan menjebak Adi agar tidur denganmu di hotel. Gampang saja mengajaknya dan teman-teman sekolah yang lain untuk makan bersama. Aku akan mengadakan acara reuni sekolah agar kami bisa berkumpul.” Rumi menganggukan kepalanya antusias. Ia tidak menyangka jika Galang punya ide sebagus ini. “Apakah rencana itu akan di lakukan setelah kita menikah?” Galang menganggukan kepalanya. Kedua matanya bersinar licik penuh perhitungan.“Benar. Karena kita harus membuat kasus kalian seperti perselingkuhan dan perzinahan. Agar Nada langsung mengajukan gugatan cerainya pada Adi.” Terang Galang merinci rencananya. “Saat sedang makan bersama di restoran bersama teman-teman sekolah dulu, aku akan memberi Adi obat tidur. Karena efeknya adalah membuat kepala jadi pusing, maka aku bisa pura-pura mengantar Adi pulang dengan alasan jika Adi tiba-tiba sakit. Padahal sebenarnya aku membawa Adi ke hotel yang sudah kusewa. Sebelum kami tiba, kamu sudah harus masuk ke dalam kamar lebih dulu. Setelah aku ber
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 68 Orang Suruhan

Suasana di rumah Adi dan Nada pagi itu berjalan seperti biasa. Setelah sholat subuh, Nada sibuk menuntun kedua putrinya untuk mandi lalu berganti baju. Nasya sudah bisa melakukan semua hal itu sendiri. Nada hanya perlu memastikan jika putri pertamanya itu sudah siap. Sementara itu, untuk Karina, masih harus di urus oleh Nada karena belum terbiasa mandi dengan peralatan yang ada di rumah ini. Sedangkan Adi mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti menyapu rumah dan halaman. Baru setelah itu giliran Adi yang mandi lalu mengajak Nasya dan Karina untuk bermain sambil menunggu Nada yang membuatkan sarapan serta memasukan bekal untuk Adi dan Nasya. Saat sedang sibuk menggoreng nugget ayam pesanan Nasya untuk bekalnya nanti, tangan Adi sudah melingkar di perut sang istri sambil mencium pipinya pelan hingga membuat Nada merasa geli. “Jangan peluk aku terus dong Mas. Bagaimana kalau nanti Nasya dan Karina lihat?” Kata Nada sambil terkikik geli. Membuat Adi segera melepaskan pelukannya. “Habis gem
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 69 Bermain

“Memang apa akibatnya Ma? Bukannya pelet itu hanya akan luntur seperti yang terjadi pada Mas Adi?” Kening Rumi berkerut bingung. Dada Rumi berdegup kencang karena ketakutan.Bertahun-tahun mengikuti saran sang Mama untuk melakukan pelet, Rumi baru tahu jika akan ada akibatnya. Ia tidak pernah di beri tahu oleh Bu Saroh dan dukun itu tentang hal ini. Bu Saroh menghela nafasnya gemas. Salahnya sendiri menyembunyikan hal ini dari Rumi agar anaknya itu tidak merasa ketakutan. Padahal setiap ilmu hitam akan memiliki akibatnya sendiri untuk si pengguna. Rumi saja yang terlalu polos sampai tidak tahu tentang hal ini.“Mama saja baru tahu hal ini kemarin saat menceritakan tentang masalah Adi pada dukun itu.” Terang Bu Saroh mengawali penjelasannya dengan berbohong. Kedua matanya melirik ke sisi kanan untuk mencari alasan yang tepat agar Rumi percaya padanya.“Dukun itu mengatakan kamu tidak menerima efek apapun saat pelet pada diri Adi mulai hilang karena kamu sudah memberinya anak laki-laki.
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 70 Bertemu Berempat

Rumi menatap saldonya yang masih kosong dengan gusar. ‘Kenapa sampai detik ini Mbak Nada tidak mengirimkan uang padaku juga? Padahal aku butuh uang itu untuk pesan makanan enak sambil menunggu Rahman di rumah sakit.’ Batin Rumi terus bertanya. Hari ini Rahman masih di rawat di rumah sakit. Sehingga Rumi tidak bisa pergi kemanapun. Uang yang ada di dompetnya tinggal sedikit karena di gunakan oleh Bu Saroh untuk arisan dengan nilai yang cukup besar. “Aku hubungi Mas Galang saja.” Jarinya dengan cepat menekan nomor Galang hingga sambungan telpon sudah terangkat. “Halo Mas Galang.” Sapa Rumi lebih dulu dengan suara yang di buat sesendu mungkin.“Iya Rum. Ada apa? Aku baru saja selesai mengajar di salah satu kelas. Apakah jamu baik-baik saja?” Tanya Galang beruntun dari sebrang telpon. Terdengar suara pria itu yang balas menyahut sapaan orang lain. Mungkin rekan kerjanya yang juga baru selesai mengajar.“Mbak Nada belum mengirimkan uang padaku. Padahal Mas Adi sudah menyuruhnya untuk mel
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status