Sejak hari itu, sikap Mas Adi sudah sepenuhnya berubah padaku. Tanpa dia sadari setiap datang ke rumah, aku selalu memberinya minuman yang sudah di campur dengan bubuk putih pemberian dukun. Dengan harapan tentang keinginan baru Mas Adi bisa aku tebak dengan benar. Namun, hasilnya nihil. Mas Adi belum bisa kembali tunduk padaku. Yang ada Mas Adi justru menyibukan dirinya dengan bermain dengan Rahman. Untuk tiga hari ke depan, harusnya jatah Mas Adi untuk tetap berada di rumahku. Sayangnya setelah pulang kerja, dia justru mengirim pesan akan menjenguk Nasya dulu di rumah sakit. Tentu saja hal itu membuatku merasa sangat marah padanya dan Mbak Nada. Karena kini posisiku dan kakak maduku itu seolah di balik. Ini tidak boleh terjadi. Jika aku tidak bisa menggunakan cara yang lembut seperti dulu, sekarang aku harus menggunakan cara lain berupa ancaman.Tanganku gemetar saat mengirim banyak pesan pada Mas Adi yang tidak kunjung di balas. Beberapa hari lalu aku mengirimkan ancaman akan memb
Last Updated : 2024-10-29 Read more