Semua Bab Zahrana Gadis Tangguh: Bab 61 - Bab 70

109 Bab

61. Terharu

Dalam perjalanan menuju ke kota, sepanjang jalan Zahrana hanya diam saja. Dia duduk di samping Ibra yang mengendarai mobil sendiri, sesekali laki-laki itu menoleh ke arah istrinya yang sedang diam saja."Kamu kenapa?" tanya Ibra."Hemm, tidak apa-apa. Apakah aku harus tinggal di rumah itu selamanya?" Zahrana."Tentu saja, itu juga sudah jadi rumahmu dan Raka. Kamu istriku sekarang, bukan lagi pengasuh kakekku." kata Ibra."Tapi, akan jadi aneh nantinya. Kenapa tiba-tiba jadi istri, aku belum terbiasa." kata Zahrana."Makanya biasakan, sekarang kamu bisa lakukan apa pun di rumah itu." kata Ibra lagi."Tapi, Nona Mischa?""Abaikan dia, dia hanya kurang suka saja. Tapi lama kelamaan dia akan menerimamu sebagai istriku." kata Ibra lagi.Zahrana diam lagi, dia menarik napas panjang. Sesungguhnya itu sangat tiba-tiba, tapi jika tidak begitu. Dia akan selalu di hina dan di rendahkan oleh warga kampungnya, apa lagi para tetangganya. Semuanya sudah jelas siapa ayah Raka sebenarnya, Ibra sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

62. Takjub

Zahrana kaget dengan kehadiran Ibra di belakangnya, bi Iyam hanya tersenyum saja. Dia pun segera pergi dari hadapan Ibra dan melanjutkan ke dapur yang sempat di tinggalkan mengobrol dengan Zahrana."Apa kamu tidak mau naik ke kamar?" tanya Ibra.Zahrana menatap saja, dia bingung apakah harus masuk ke dalam kamar suaminya?"Apa aku harus ke kamar atas?" tanya Zahrana."Tentu saja, kamarmu sudah pindah ke atas. Bukan di kamar pembantu lagi, ayo cepat ke atas. Raka sudah menunggu di kamar." kata Ibra menarik tangan Zahrana.Gadis itu kaget, dia ingin melepas pegangan tangan Ibra. Tapi laki-laki itu menariknya paksa dan membawanya pergi dari meja bar, mau tidak mau Zahrana pun mengikuti langkah suaminya. Meski dia masih kaget dengan statusnya, tapi menurut apa yang di katakan suaminya adalah kewajibannya. Bukankah seorang istri harus menurut pada suaminya?Mereka melangkah menaiki anak tangga, hati Zahrana gugup dan entah pikirannya kemana. Ibra menoleh padanya, tersenyum tipis. Dia tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

63. Romantis

Zahrana gugup sekali, dia menunduk saja ketika Ibra menatapnya penuh takjub akan kecantikan yang tersembunyi di balik kerudung instan miliknya. Dia tidak menyangka jika adik dari Rania lebih cantik dari kakaknya itu. Sentuhan tangannya pada pipi Zahrana membuatnya semakin tertegun, kulit polos tanpa make up itu benar-benar bersih dan putih.Di tariknya dagu istrinya untuk menghadap ke arahnya, menatapnya seksama wajah cantik. Ibra menelan salivanya, wajahnya maju beberapa mili. Tapi tiba-tiba Zahrana menoleh cepat karena malu, Ibra tersenyum."Kenapa? Masih malu?" tanya Ibra masih memegang dagu istrinya.Zahrana hanya mengangguk saja, pipinya panas karena rasa malu yang melanda hatinya."Lalu, kita mau apa?" tanya Ibra.Zahrana menggeleng saja, tidak berani menatap suaminya. Ibra pun menarik tangan Zahrana, membawanya menuju balkon. Meski sudah malam, hawa dingin menyelimuti suasana malam. Ibra mengajaknya berdiri di depan batas pagar balkon, Zahrana berdiri di depan dan dia di belaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-04
Baca selengkapnya

64. Bulan Purnama

Satu bulan sudah Zahrana tinggal di rumah Ibra sebagai istri laki-laki itu. Selama satu bulan itu, Ibra belum meminta haknya pada Zahrana. Dia sengaja melakukan itu agar gadis itu terbiasa dengan sikap dan perlakuannya yang romantis padanya. Dan tentu saja lama kelamaan Zahrana jadi terbiasa dengan perlakuan Ibra padanya.Hingga malam ini, keduanya sedang duduk santai di balkon. Raka sudah menempati kamarnya yang baru, seperti aturan yang di buat Ibra pada anak laki-lakinya itu. Raka harus tidur di kamarnya sendiri di temani Zahrana atau dirinya.Mereka duduk santai di balkon, menikmati malam bulan purnama tepat tanggal lima belas di bulan kedua itu. Zahrana duduk di sebelah Ibra, tangannya sudah biasa merangkul pinggang suaminya. Ibra senang kini Zahrana sudah biasa seperti itu padanya."Bulannya sedang bagus ya." kata Ibra menatap ke atas langit yang bersinar."Iya. Inikan tanggal lima belas, jadi bulan sedang penuh." jawab Zahrana ikut menatap bulan di atas langit."Kalau melakukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

65. Dua Sejoli

Malam hari, Zahrana menyambut suaminya pulang dari kantor. Ibra senang istrinya berdiri di depan pintu menyambutnya pulang dengan Raka yang berlarian sambil mengacungkan pedang mainannya. Zahrana menyambut tangan suaminya dan menciumnya, Ibra mengecup kening istrinya dan tersenyum senang."Papa, ayo main pedang-pedangan!" teriak Raka pada papanya."Papa masuk dulu sayang, papa ganti baju ya." kata Ibra menggandeng tangan anaknya.Mereka masuk ke dalam rumah, tampak Mischa berdiri dengan bersedekap dengan tatapan mencibir pada keluarga kecil itu. Ibra mengerutkan dahinya, kenapa sepupunya ada di rumahnya."Kamu datang tidak bilang padaku, kenapa kamu di sini?" tanya Ibra pada sepupunya."Aku sudah bilang sama istrimu, apa istrimu tidak memberitahu kalau aku sementara akan tinggal di sini." kata Mischa melirik Zahrana."Ck, kamu akan mengganggu istriku saja. Lebih baik kamu tinggal di hotel saja sana." ucap Ibra tahu akan tujuan Mischa tinggal di rumahnya."Ck, kamu takut istrimu akan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

66. Permintaan Mischa

Ibra mewanti-wanti Mischa untuk tidak mengganggu istrinya di rumah. Gadis itu hanya mencebik saja ketika sepupunya mengancamnya mengusirnya jika sampai mengganggu Zahrana."Awas kamu ya, aku tidak akan segan mengusirmu dan membencimu Mischa jika sampai mengganggu istriku!" ucap Ibra mengultimatum sepupunya itu."Aku tinggal di rumahmu karena ingin bersantai. Kenapa kamu takut aku akan menggganggu istri kampungmu itu?" tanya Mischa."Aku tahu kamu datang kesini hanya ingin mengganggu istriku." kata Ibra lagi."Ya, baiklah. Aku tidak akan mengganggu istrimu." kata Mischa.'Tapi akan mengusirnya dari rumahmu.' Ucap Mischa dalam hati, dia malas berdebat dengan sepupunya. Dia memang tidak berhak dengan kehadiran Zahrana di rumah Ibra sebagai istri sepupunya, hanya saja dia merasa tidak selevel antara dirinya dan Zahrana."Aku tekankan kamu Mischa sekali lagi, jangan mengganggu istriku." kata Ibra lagi."Sudah sana berangkat ke Singapura, kakek pasti menunggumu." kata Mischa lagi.Ibra pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

67. Tamu Mantan

"Lisa?!"Sebuah keterkejutan Mischa di saluran telepon membuat terkejut juga Zahrana yang mendekati meja makan dengan Raka. Dia mengerutkan dahinya, siapa yang di telepon Mischa?"Oh My God, Lisa. Kamu mau menemuiku?" tanya Mischa dengan wajah cerianya melirik Zahrana yang duduk di kursi menyuapi Raka."Oh, tentu saja sayang. Aku juga merindukanmu, kenapa kamu baru menghubungiku? Aku ingin mendengar ceritamu, kenapa bisa menikah dengan pria bule itu? Apa kamu memang sudah tidak mencintai abangku?" ucap Mischa masih melirik Zahrana. Zahrana yang di lirik membalas melirik juga, meski dia tidak tahu apa yang di bicarakan Mischa tentang abangnya. Abang? Abang siapa?"Kamu tenang saja sayang, ayo kita ketemu. Membicarakan rencanaku selanjutnya. Kamu pasti suka tentunya." kata Mischa lagi bicara dengan seseorang bernama Lisa.Zahrana masih menyuapi anaknya, Raka sangat senang makan bubur ayam buatan bundanya. Dia melihat Mischa hanya memainkan omlete dengan sendoknya."Bunda, tante itu mak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya

68. Gadis Tangguh

Bi Iyam sudah membereskan kamar tamu untuk Lisa, perempuan mantan majikannya. Dia tidak habis pikir. Kenapa Mischa membawanya ke rumah itu."Apa yang di inginkan nona Mischa membawa nona Lisa ke rumah ini? Apakah memang sengaja untuk memanasi Zahrana?" gumam bi Iyam.Sedang dalam pergulatan batinnya, bi Iyam di kejutkan dengan sentuhan tangan dari Lisa. Perempuan itu tersenyum manis pada pembantu Ibra itu."Bi Iyam lagi melamun apa?" tanya Lisa tersenyum manis."Eh, tidak nona. Saya hanya berpikir apakah kamarnya sudah beres semua." jawab bi Iyam.Lisa menatap sekeliling kamar, dari ranjang, meja dan juga lemari semuanya sudah beres. Dia melangkah menuju ranjang kemudian duduk di sisinya, koper dia sandarkan di sampingnya."Semuanya sudah beres bi Iyam. Terima kasih ya." kata Lisa."Iya, nona. Kalau begitu, saya permisi." kata bi Iyam lagi.Dia berbalik, pikirannya masih tertuju dengan kedatangan Lisa mantan Ibra di rumah itu. Apa lagi ada Zahrana istri majikannya yang sudah jadi nyon
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

69. Membalas

Lisa dan Mischa kaget dengan Zahrana yang berdiri di depan kamar Lisa, menatap keduanya dengan tenang dan santai."Kupikir jika mas Ibra menelepon, aku akan katakan kalau ada tamu menginap di sini." kata Zahrana."Hei! Jangan bilang kamu akan mengadu pada Ibra?!" tanya Mischa mulai cemas dengan ucapan Zahrana."Mengadu? Apa aku terancam dengan kehadiran mantannya itu?" Zahrana balik bertanya.Mischa semakin kesal dengan ucapan Zahrana itu, sebenarnya tidak ada yang salah. Tapi karena tidak suka pada gadis di depannya justru semuanha jadi salah."Baiklah, katakan saja pada Ibra. Kalau Lisa ada di rumahnya, dia pasti akan senang." kata Mischa mencoba memanasi istri sepupunya."Oke, aku akan mengatakan pada mas Ibra nanti." ucap Zahrana.Dia melangkah pergi meninggalkan dua perempuan yang sedang cemas kalau Ibra tahu kehadiran mereka membuat istrinya tidak nyaman dan mengganggunya. Terlebih Lisa, mantan Ibra itu yang tidak tahu apa pun awalnya kini jadi terlibat."Mischa, sebaiknya janga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-10
Baca selengkapnya

71. Raka Sakit

"Aku memang gadis kampung, tapi tata krama dan sopan santun serta tahu diri masih aku miliki. Menjaga dan memperhatikan apa yang suamiku suka, aku bisa mempelajarinya. Tapi tata krama seorang tamu, apa pantas menghina tuan rumahnya? Apa lagi tinggal di rumahnya, itu namanya tidak tahu diri." kata Zahrana lagi.Lisa diam lagi, dia merasa malu dan hatinya sangat kesal dengan ucapan Zahrana. Entah apa yang dia pikirkan, sebenarnya dia ingin menyerah beradu mulut dengan istri mantan kekasihnya itu. Tapi dia benar-benar terobsesi ingin mengalahkan bahkan ingin menyingkirkan gadis di depannya."Baiklah, aku terima penghinaanmu. Tapi seperti kata Mischa, aku akan menyingkirkanmu dari rumah ini. Aku juga muak mendengar kata-katamu yang terlalu suci itu." kata Lisa."Oh ya? Apa hak anda mau menyingkirkan aku sebagai istri mas Ibra? Anda pikir seorang mantan kekasih yang berkelakuan tidak baik pada mantannya itu akan tetap di pertahankan? Aku bisa melaporkan semuanya sama suamiku, kalau mantan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status