Home / Romansa / Zahrana Gadis Tangguh / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Zahrana Gadis Tangguh: Chapter 71 - Chapter 80

109 Chapters

71. Kamu Cemburu?

Raka langsung di tangani di ruang UGD, di berikan infus dan juga penangkal racun yang menyebar di seluruh tubuh anak laki-laki itu. Zahrana sangat cemas dan khawatir dengan keadaan anak sambung sekaligus keponakannya itu, beberapa kali dia menghubungi suaminya belum juga tersambung."Kenapa lagi penting begini mas Ibra susah sekali di hubungi." ucap Zahrana.Dia menatap para dokter yang menangani Raka, termasuk dokter Samuel. Lama juga dokter itu menangani anaknya, hingga satu jam lebih. Zahrana tidak boleh terlalu dekat dengan Raka, karena di takutkan akan jadi histeris melihat anak kecil itu di pasang beberapa alat medis.Setelah selesai, kini dokter Samuel pun merasa lega. Raka sudah di tangani dan sudah stabil keadaannya meski masih belum sadar dari pingsannya. Dokter Samuel juga khawatir akan keadaan Raka, karena dia juga yang akan kena semprot sahabatnya."Raka sudah stabil keadaannya, tapi masih belum sadar. Nanti suster akan membawanya ke ruang rawat inap." kata dokter Samuel.
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

72. Kemarahan Ibra

Ibra memerintahkan bi Iyam untuk mengunci rumahnya agar Mischa tidak bisa pergi dari rumah itu, setelah tahu dirinya mendadak pulang dari Singapura mengetahui anaknya masuk rumah sakit.Ibra melajukan mobilnya kencang, dia benar-benar marah pada sepupunya dan akan memarahinya habis-habisan karena hampir saja membuat nyawa anaknya melayang. Dia ingat akan ucapan dokter Samuel, kalau Raka tidak muntah dan segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan secepatnya. Maka, nyawa Raka langsung saja lenyap akibat meminum alkohol yang lumayan tinggi kadarnya."Beruntung sekali fisik anakmu itu kuat, kalau tidak. Mungkin saja sudah tinggal nama." kata dokter Samuel."Jadi, Raka meminum minuman milik Mischa?" tanya Ibra."Ya, seperti yang di katakan anakmu. Dia kehausan setelah di panggil sepupumu itu, dia tidak sengaja meminum minuman di botol yang ada di meja. Dan kamu tahu kadar alkohol di dalam minuman Mischa tersebut?" tanya dokter Samuel, Ibra menggeleng."Hampir lima puluh pe
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

73. Ultimatum

Lisa masuk ke dalam kamar Mischa setelah dia di telepon kalau Ibra pulang dari Singapura. Dia merasa bersalah jika Mischa di salahkan oleh Ibra, sepupunya. Lisa mendekati Mischa yang sedang duduk dan menangis. Duduk di sampingnya, memegang tangannya untuk menguatkan hatinya."Apa Ibra memarahimu?" tanya Lisa menatap Mischa."Dia mengancamku, hik hik hik." jawab Mischa masih terisak.Lisa menarik kepala Mischa, merasa kasihan pada sepupu Ibra itu. Menenangkan hati perempuan itu."Aku akan bicara padanya, agar jangan terlalu kasar dan kejam sama kamu. Masalah ini juga aku ikut bersalah, aku akan memberitahu padanya." kata Lisa."Dia pasti tidak akan mendengar ucapanmu, Lisa. Dia benar-benar marah." kata Mischa lagi."Apa dia masih ada di kamarnya?" tanya Lisa."Ya, tadi dia datang langsung memarahiku dan pergi ke kamarnya. Aku di suruh meminta maaf sama istri kampungnya." kata Mischa lagi."Kamu minta maaf saja, itu lebuh baik. Dan jangan mengulangi lagi, lebih baik kembali saja ke Sing
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

74. Terima Kasih, Mas

Ibra sedang menyuapi Raka dengan bubur buatan bi Iyam. Dia makan dengan lahap, Zahrana tersenyum senang melihat suaminya begitu antusias menyuapi Raka makan bubur. "Bunda kok ngga makan?" tanya Raka melirik Zahrana."Bunda belum lapar sayang, tunggu papa selesai suapin Raka makan." jawab Zahrana."Pengen di suapi papa juga makannya bunda?" tanya Raka."Eh, ngga kok. Masa bunda makannya di suapi juga sih sama papa." kata Zahrana."Kalau bunda mau di suapi juga ngga apa-apa kok bunda." kata Ibra menatap istrinya.Zahrana hanya tersenyum saja, lalu menggeleng dengan ucapan suaminya. Bi Iyam masuk ke dalam ruang opname itu, duduk di sebelah Zahrana. Dia senang dengan keluarga majikannya yang sangat hangat itu, yang dulu hanya ada kehampaan di dalam rumah besar milik Ibra. Tapi dengan kehadiran Zahrana dan Raka semakin hangat dan ramai."Neng, bibi punya sesuatu. Apa Neng mau lihat?" tanya bi Iyam."Sesuatu apa?" tanya Zahrana mengerutkan dahinya.Bi Iyam diam, dia memandang Ibra yang mem
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

75. Sikap Aneh

Kebahagiaan Zahrana dan Ibra sangat tampak dalam keseharian mereka, sering bercanda dan kadang Zahrana bersikap manja pada suaminya. Sejak kejadian di rumah itu ketika Mischa dan Lisa menginap, Zahrana sudah melupakannya. Bahkan dia sudah memaafkan sepupu Ibra itu."Kamu sudah memaafkan Mischa sayang?" tanya Ibra mengenakan jasnya."Aku tidak ada dendam mas sama Mischa kok, cuma ya kesal saja kenapa dia membenciku." jawab Zahrana merapikan baju suaminya."Dia sebenarnya masih terlalu kekanak-kanakan. Perlu ada yang membimbingnya, dulu saja dia sok bijak ketika menenangkanku dengan rasa kecewa sama Lisa." ucap Ibra.Zahrana menatap suaminya, tangannya menghentikan kegiatannya merapikan dasi suaminya. Ibra mengerutkan dahinya, heran kenapa Zahrana menghentikan aktifitasnya."Kenapa?""Tidak."Ibra menghela napas panjang, itu artinya dia tahu istrinya tidak suka kalau menyebut nama mantannya. Senyumnya mengembang, kemudian satu kecupan di bibir Zahrana dengan cepat."Kenapa ya sekarang i
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

76. Carikan Aku Jodoh

Sikap aneh Zahrana masih berlanjut. Dia kini bukan hanya menciumi baju bekas di pakai suaminya, tapi juga sering mengendus kepala Ibra ketika tidur atau sedang duduk berdua. Awalnya di anggap biasa saja, Ibra senang istrinya selalu menciumnya di bagian lehernya.Seperti kali ini, hari Minggu ini Ibra berada di rumah saja. Menemani anaknya bermain di ruangan khusus bermain, Zahrana juga duduk di sebelahnya. Duduk menempel dan menciumi kepala dan juga lehernya, Ibra tersenyum senang. Maka dia memanfaatkan sikap Zahrana itu untuk mencumbunya juga."Ish, aku cuma mau cium kepala kamu aja mas." kata Zahrana mendorong wajah suaminya agar menjauh."Lho, kenapa? Kan aku juga mau cium kamu." kata Ibra."Ngga mau, sini kepalanya." kata Zahrana menarik kepala Ibra dengan kuat.Membuat Ibra kaget dan jatuh di pangkuan Zahrana. Dia tertawa senang, tapi Zahrana cemberut. Wajahnya menunduk mencium kepala suaminya kuat-kuat, dan yang menariknya hingga Ibra meringis kesakitan."Aduh, sakit sayang. Ken
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

77. Bagaimana Kalau Menikahi Sepupumu?

"Carikan aku jodoh.""Apa?! Hahah!"Suara tawa Ibra menggema di kafe itu, beruntung sekali kafe sedang ramai. Sehingga tidak banyak yang menyadari kalau Ibra sedang tertawa karena terkejut dengan ucapan dokter Samuel, sahabatnya. Dokter Samuel berdecak kesal, kenapa harus bercerita pada Ibra. Tapi dia pusing sendiri dengan permintaan mamanya yang ada di Amerika itu.Katanya mamanya akan pulang bulan depan dan dia harus memiliki seorang kekasih. Jadi dokter Samuel menceritakannya pada Ibra, dia jarang sekali berteman dengan seorang perempuan. Di rumah sakit di mana dia bekerja juga sebenarnya banyak yang menyukainya, tapi dia enggan mendekati dokter atau suster yang mencoba mendekatinya."Memangnya di rumah sakit tempat kerjamu tidak ada perempuan yang menarik hatimu apa?" tanya Ibra menyeruput kopinya."Huh, aku malas meladeni mereka. Sebenarnya banyak yang mendekat, tapi entahlah. Aku tidak tertarik, teman dokter juga ada yang mengenalkan dan mau menjodohkan. Tapi aku tolak." kata do
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

78. Hamil?

Ibra pergi begitu saja ketika dokter Samuel meminta menikahi Mischa sepupunya. Bukannya tidak mau, dia hanya tidak mau dokter Samuel meminta saja untuk menutupi semuanya dari mamanya. Alasan yang kurang tepat sebenarnya, tapi Ibra tidak mau itu. Meski dia kesal pada sepupunya atas perbuatannya pada Raka, tapi dia ingin Mischa mendapatkan suami yang baik dan mencintainya. Agar nanti bisa melindunginya dan mengingatkannya jika berbuat di luar kendali."Dia pikir sepupuku itu hanya jadi bahan permainan saja. Kenapa dia tidak mencari perawat di rumah sakit saja? Kuingat perawat di rumah sakit itu cantik-cantik." ucap Ibra sepanjang jalan pulang ke rumahnya.Dia lupa dengan ucapan dokter Samuel untuk membeli alat tes kehamilan. Pikirannya masih mengenai permintaan dokter Samuel tentang Mischa.Tuuut.Ponselnya berbunyi, Ibra mengambil ponselnya dari saku celananya. Melihat siapa yang meneleponnya, istriku. Senyumnya mengembang kemudian menjawabnya."Halo sayang? Kenapa?" tanya Ibra dengan
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

79. Hormon

Tubuh Zahrana bergetar kala bayangan itu mendekat padanya, dia memegangi lemari. Sosok seperti seorang perempuan yang di kenalnya. Tapi seperti menatapnya tajam, kenapa? Apa bayangan itu pembantunya?"Bi Iyam?" panggil Zahrana.Ceklek!Lampu menyala membuat Zahrana lagi-lagi kaget. Dia memegangi dadanya, tampak di depan yang di sangka bayangan itu memang ternyata bi Iyam. Zahrana mengerutkan dahinya kenapa bi Iyam malam-malam berkeliaran di depan ruang tamu yang gelap."Bibi kenapa ada di sini?" tanya Zahrana."Tadi neng, bibi lihat tikus lari ke depan. Bibi gemas dan akhirnya kesini, kenapa neng ada di sini?" tanya bi Iyam."Kok rumah besar begini ada tikus? Masa pembersihannya bagaimana?" tanya Zahrana bingung.Rumah besar dan mewah milik suaminya kenapa ada tikus. Bi Iyam tahu Zahrana bingung kenapa ada tikus di dalam rumah besar dan bersih."Awalnya dari samping rumah neng, yang di luar dekat kolam renang itu. Ada sarangnya, bibi lupa buang sarangnya. Dan entah kenapa bisa masuk
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

80. Dokter Samuel Kebingungan

"Halo ma, apa lagi?"Dokter Samuel mendesah panjang mendengar penuturan mamanya di telepon. Seperti mendengar dengan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri wejangan dari mamanya. Dia tampak sibuk dengan banyaknya berkas pasien yang baru saja dia kunjungi di ruang rawat inap. Mencontreng berkas pasien yang di perbolehkan pulang setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit."Jadi, kamu harus secepatnya dapat istri Samuel. Mama tidak mau tahu!" ucap mamanya di seberang sana."Mama pikir cari istri itu seperti membeli cincin di toko perhiasan? Bisa di cari dalam satu hari, kan tidak begitu ma konsepnya." kata dokter Samuel menarik napas panjang lagi."Mama kan sudah kasih waktu sama kamu satu bulan. Kenapa kamu malah banyak alasan, bukannya mencari malah banyak alasan sama mama." kata mamanya lagi."Ck, mencari istri itu harus ada perasaan cinta ma. Banyak perempuan yang mau di nikahkan denganku, tapi aku tidak mau menikah dengan perempuan begitu saja. Harus jelas sifat baiknya, apakah
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status