Semua Bab Dosen Kampret itu, Suamiku!!: Bab 161 - Bab 170

328 Bab

[161] Flo, Mas Lingga Kesambet Apa?!

“Hon, Mas..”Kalingga tidak takut pada adik iparnya. Ia berani. Hanya saja, jika nanti perempuan itu mengamuk dan mengusirnya, ibunya pasti akan memarahinya karena mengusik menantu kesayangan keluarganya.Ya— yang Kalingga takuti adalah ibu yang melahirkannya. Setidaknya begitulah ego yang Kalingga kembangkan, hasil dari harga dirinya yang sangat tinggi.“Mas nggak berani manggil Anya kan?” tanya Flora. Kelopak matanya memicing, menyorot Kalingga dengan tatapan meremehkan.“Siapa bilang?” nyalak Kalingga. Pria itu menjadi gugup. “Mas berani kok.”“Ya udah.. Cepet panggil dong. Keburu matahari terbenam, Mas.”Kalingga pun menelan air liurnya dengan susah paham. Benarkah harus dirinya yang memanggil adik iparnya yang galak?Tidak adakah manusia yang mau mewakili?Ia kan nanti akan berbicara dengan perempuan itu.Bagaimana jika sebelum berbicara meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

[162] Alexiz Terkena Batunya

“Nggak paham gue, Nyam.. Laki gue hari ini kenapa keliatan ganteng banget yak?” Anya berlagak ingin muntah. Ia geli sendiri mendengar penuturan Flora mengenai kakak iparnya. Cinta terkadang memang membuat gila. Bukti nyatanya ada pada diri sahabatnya yang terus tersenyum seperti remaja anyaran. “Got it! Berarti Mas Lingga kemaren-kemaren gantengnya biasa aja. Gue aduin ah!” tutur Anya lalu berlari kecil untuk keluar dari rumahnya. “Bangke! Bukan itu maksud gue!” racau Flora. Sahabat Anya itu berteriak, memanggil-manggil nama Anya. Jangan sampai Anya benar-benar melakukan ucapannya. Walau berusia dewasa dan selalu bersikap setenang air yang mengalir, Kalingga juga mempunyai sisi lain. Contohnya sikap kekanakan apabila mengetahui dirinya tak memuja laki-laki itu. “Nyaaaam!!” “Hon.. Mas nungguin kamu kok. Nggak perlu sampe lari-lari. Mas nggak akan kemana-mana tanpa kamu.” “Heum-Heum..” respon Flora. Tubuhnya melenting ke belakang, mendelik tajam pada Anya yang cengengesan sembari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

[163] Cara Untuk Membuat Alexiz Bertaubat

“Babe.. Kamu dimana?!” Kamarudin mencari-cari sang istri. Ia tak menemukan Anya di kamar mereka, begitu pula dengan si kembar. “MBAK SURTIII! MBAAAK!” Teriaknya memanggil sang asisten, membuat wanita itu berlari tergopoh-gopoh menghampirinya. “Mbak Anya sama anak-anak dimana?! Mereka pergi bawa koper?!” lontarnya, bertanya yang tidak-tidak. Ia tak dapat berpikir positif mengingat rumah tangganya yang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. “Nggak, Mas Kamaru. Mbak Anya nggak minggat kok.” Ujar Surti, mencoba menenangkan majikannya. Perempuan itu seakan tahu apa yang tengah dipikirkan oleh Kamarudin. “Mas Kamaru, tenang. Jangan mikir yang nggak-nggak. Mbak Anya perginya sama Mas Lingga, sama Mbak Flora juga, Mas. Katanya mau ke rumah Mas Alexiz tadi.” “Anak-anak?!” Kamarudin tetap saja was-was. Sebelum dirinya menyaksikan istri dan anaknya di rumah mereka, ia tidak akan bisa berhenti untuk menduga-duga. “Mas Jo, Mbak Sea sama Mbok Asih diajak healing Oma-Oma, Mas. Sampe seka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-20
Baca selengkapnya

[164] Kompensasi atau Sogokan?

Kamarudin menyerngit usai melihat pesan gambar yang Alexiz kirimkan padanya. Gambar tersebut berisikan tangkapan layar, hasil dari transaksi akun perbankan milik Alexiz yang mengirimkan sejumlah uang pada rekeningnya.Merasa jika dirinya membutuhkan penjelasan, Kamarudin pun menghubungi Alexiz via telepon.“Lo nggak mungkin salah kirim kan?” Sergap Kamarudin, tak berbasa-basi ketika panggilan teleponnya terhubung dengan Alexiz.Kamarudin diam menyimak. Alexiz berbicara panjang, mengenai alasan mengapa pria itu sampai mengirimkan banyak uang, begitu pula dengan harapannya melalui uang-uang tersebut.“Gue nggak bisa terima, itu urusan lo sama bini gue. Jadi selesein sendiri sama dia.”Kamarudin tak dapat menerima sogokan Alexiz. Ia tak dapat menghianati ketulusan istrinya dengan membantu Alexiz. Jika Alexiz ingin berdamai, laki-laki itu seharusnya melakukan pendekatan, menunjukkan penyesalannya pada Anya.“Lo dateng aja ke rumah. Siapa tahu bini gue mau nerima duitnya.”Kamarudin kemudi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya

[165] When Anya Bagi-Bagi Rezeki

“Babe, uangnya udah aku transfer ya..”Anya tersenyum cerah. “Makasih Udin, Sayang.” Ucapnya begitu lembut. Pagi ini Anya terbangun dengan semangat yang terisi penuh dalam dirinya. Ia sangat bahagia karena telah memenangkan lotre. Rekeningnya mendadak gendut berkat kejahilan seseorang.“Happy banget kamu, Babe..” Kamarudin mengacak rambut Anya. Wajah iblis cantiknya benar-benar terlihat secerah sinar matahari.“Di dunia ini nggak ada orang yang nggak happy kalau banyak duit, Din.”Kamarudin mengangguk-anggukan kepalanya dengan bibir mengerucut. Lihatlah! Bahkan tuan putri yang seumur hidupnya makan dengan sendok emas pun, tetap bersikap realistis kala mendapatkan banyak uang.“Mau langsung dibuat shopping hari ini?”“Nope.. Mau aku bagi-bagiin!”Alis Kamarudin kontan menukik, “bagi-bagi?” tanya-nya mengulang kalimat sang istri.“Eum.. Duit hasil cuma-cuma harus sedikit berguna. Yah, fifthy-fifthy-lah. Aku nanti transfer balik, titip buat Lukman sama Sinta. Bilang aja bonus dari aku.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

[166] Jadi Siapa yang Tidak Normal?

“Pak, cek rekening ya.. Ada THR dari saya.” Ucap Anya sebelum membuka pintu mobil. Supir satu-satunya yang ditugaskan untuk standby di rumahnya tentu saja harus mendapatkan jatah. Anya lalu turun bersamaan dengan ucapan terima kasih yang dirinya terima dari sang supir.“Mamaaa! Tante! Yuhuuu! Anya pulaaaang!” Seru Anya, memasuki kediaman orang tuanya. Rumah yang luas itu terlihat sangat sepi— sama sekali tak menampakkan eksistensi kedua anaknya yang menginap.“Eh, Mbak Anya. Para Ibu lagi main ke rumah tetangga samping, Mbak. Den Jo sama Non Sea dari pagi ngerengek terus, minta dianter kesana.”“Jo? Ngerengek?”Haruskah Anya mempercayai ucapan maid dihadapannya? Anak lelakinya mana mungkin merengek. Anak itu kan tumbuh berbeda dari bocil lainnya.“Iya, Mbak.” Jawab sang maid sambil tersenyum. “Dari bangun tidur, bawaannya minta dianter ke rumah tetangga. Ibu sampe heran.”Anya tertegun. ‘Masa sih?’ batinnya, masih tak mampu mempercayai apa yang dirinya dengar.Anak yang sedang dibicar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

[167] OMG, Babeeeee!

Pemandangan tak mengenakan terpampang di depan mata Kamarudin. Ia mendapati Anya melamun dengan kedua kaki yang wanita itu angkat ke atas sofa. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh sang istri sehingga tak menyadari kedatangannya. “Babe..” Tak ada sahutan. “Anya Calista Hasan!” dan Kamarudin memanggilnya sekali lagi— akan tetapi hasilnya tetap sama. Anya tetap tak membalas panggilannya. Istrinya itu sengaja mengabaikan dirinya! Betapa tak adilnya sang istri! Kamarudin lantas melayangkan protesnya. “Babe, kamu ngambeknya ke Jo, kenapa suami kamu yang nggak tau apa-apa ini, ikutan kena ngambeknya kamu?!” Anya pun bereaksi. Wanita itu mendongakkan wajah, menatap Kamarudin. Matanya memicing tajam dengan bibir sedikit terkulum ke dalam. “Karena kamu bapaknya Jo! Sifat nggak terpuji Jo pasti nurunnya dari kamu!” Kamarudin membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Sejenak pria itu kehilangan kemampuan bicaranya. Penalaran macam apa itu?! Kamarudin bahkan tak pernah berkhianat seumur
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

[168] Oleng Berjamaah

“Tenang, Din. Istri kamu cuman shock aja kok. Dia nggak kenapa-napa.” Tanpa dijelaskan, Kamarudin pun mengetahuinya. Namun meski demikian, ia tetap tak bisa bersikap seperti apa yang mama tiri istrinya inginkan. Perihal Josephin yang jatuh hati pada anak tetangga mama mertuanya, Kamarudin tak dapat menganggap masalah tersebut sebagai hal yang remeh. Hal itu pasti akan menjadi beban pikiran Anya dikemudian hari. “Anak yang bernama Tasya itu belum dijemput mamanya, Tan?” tanya Kamarudin, penasaran. Ia terus menemani Anya di kamar. Dokter mengatakan jika Anya jatuh tertidur dalam pingsannya. Situasi tersebut mungkin saja terjadi karena Anya yang terlalu lelah. “Udah, tapi anak kamu nggak bolehin dia pulang. Coba bujukin Jo, Din. Kasihan Tasya. Anak itu keliatan udah bosen banget ditahan sama Jo.” Kamarudin memijat keningnya. Kepalanya berdenyut nyeri. Membujuk Josephin adalah perkara yang sulit. Ia sudah gagal satu kali hingga harus meminta bantuan untuk membawa serta Tasya ke rumah i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

[169] Sorry, I was Originally Like this!

Sudah Alexiz putuskan!Pria itu tak akan melewatkan rezeki yang menyambanginya. Kala isi rekening menipis, mari anggap santunan Anya sebagai durian runtuh. Ia akan mengesampingkan egoisme dalam diri. Mencoba tidak berpikir secara berlebihan dan menerima uang jajan yang diberikan untuk istrinya.“Nggak usah dibalikin. Anya kan emang cara ngomongnya kayak gitu. Anggep aja dia lagi kasih duit jajan buat ponakannya..”“Uhuk!!” Angel pun terbatuk. Alexiz memang kampret maksimal. Bisa-bisanya dia menggunakan putri mereka untuk dijadikan tameng harga dirinya yang tinggi.“Udah fix, accept, ya?! Abis ini jangan ungkit aku yang nerima duit dari Nyam-Nyam.. Kesepakatan bersama kita loh!”“Yaps, Love. Diterima aja..”Pipi Angel bersemu merah muda. Mulut manis Alexiz dalam memanggil dirinya membuat wanita itu tersipu. Tampak seperti bukan Alexiz, akan tetapi Angel menyukainya.“Masalah sama Anya udah clear.. Sama Mama gimana?”Angel sudah mendengar rencana mama mertuanya. Wanita itu ingin menggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

[170] Damn! She's Really Cute!

“Oh, jadi istri Mas aslinya begini, ya?” Kalingga menyeringai, jahil. Pria itu mengangguk-anggukan kepalanya untuk menggoda sang istri. Katakanlah Kalingga Hasan berubah. Kalingga tidak akan mengelaknya karena semua itu benar adanya. Kebekuannya telah dicairkan seiring bertambahnya usia pernikahannya dengan Flora. Suhu jiwanya tak lagi sedingin lapisan es di Dataran Tinggi Antartika Timur, tergantikan sinar mentari yang abadi, seakan matahari pagi itu tak akan pernah turun dari peraduannya. “Iya! Inget ya! yang asli ada badaknya..” “Haha-haha!” Kalingga pun terpingkal. Nada suara Flora yang terdengar kesal padanya berhasil menggelitik perutnya. Mengapa istrinya begitu menggemaskan, meski dalam keadaan marah sekali pun? Mungkinkah Flora memang terlahir seperti itu?! Menggemaskan untuk dipandang dalam berbagai situasi?! Demi Tuhan, Kalingga ingin melihat lagi amarah istrinya. Kemarahan yang dikeluarkan wanitanya jelas sekali menampakkan kecemburuan. Suatu hal yang Kalingga selalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
33
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status