Semua Bab Dosen Kampret itu, Suamiku!!: Bab 141 - Bab 150

328 Bab

[141] That's What Love is, Dude!

‘Dimana kamu?’ Alexiz memutar tubuhnya, ia menggeser ponselnya, mengarahkan kamera depan ponsel tersebut ke arah meja kerja Kamarudin. “I’m with Kamaru, Ngel.” Ia menarik senyum segaris dengan kelopak mata hampir tertutup. Pengalaman telah mengajarkan banyak hal padanya. Untung saja ia selalu belajar dari pengalaman. Memilih Kamarudin dibandingkan tempat-tempat lain, termasuk salah satu kelab malam milik keluarganya. “Aku udah boleh pulang?” tanya Alexiz. Ia bosan karena terus saja diabaikan. Penghuni tempatnya mencari penampungan terus saja fokus dengan pekerjaannya. Ia merasa sendirian meski ada Kamarudin disisinya. ‘Aku video call cuman pengen liat kamu ada dimana, bukan nyuruh kamu pulang. Bye!’ “Ngel, Angel!” seru Alexiz. Teganya sang istri membuangnya hanya karena masalah sepele. Wanita itu sama kejamnya dengan istri Kamarudin. Sekte-Sekte perempuan sesat! Ia dan Kamarudin meski bersahabat saja tidak seperti mereka. Ia tetap menjadi diri sendiri, tak mengikuti gaya Kamarudin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-04
Baca selengkapnya

[142] Kalingga! Oh! Kalingga!

“Mas! Mau sampe kapan kamu tiduran di atas kasur?!”Flora bersedekap, berdiri tepat di depan kaki ranjang, menghalangi pandangan Kalingga pada layar televisi.“Sayang, kamu ngalangin Mas nonton berita loh.. Naik ke sini aja kalau mau ngobrol.” Ucap Kalingga menepuk-nepuk sisi ranjang yang biasanya Flora gunakan untuk tidur.“Ma-aa-as!”“Apa, Sayang?!” balas Kalingga, lembut.“Ck, kamu tuh!” Decak Flora lalu menghampiri Kalingga. Ia tak bisa marah karena balasan Kalingga yang terlalu manis.Flora lantas mendudukan dirinya tepat disamping Kalingga. “Kamu mending ke kantor deh, Mas! Aku tau kamu frustasi sepagian ini.”Di rumah, tepatnya di kamar mereka, aktivitas Kalingga hanya mengubah-ubah channel TV— terus saja seperti itu setelah mematikan daya ponselnya. Flora pikir Kalingga tak serius dengan ucapannya, tapi siapa yang menyangka jika suaminya jus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-05
Baca selengkapnya

[143] Telling Angel's Secret

“Babe!”“Ya?!” jawab Kamarudin cepat usai mendengar pekikan Anya. “Kenapa, Babe?” tanya pria itu. Istrinya datang-datang langsung memekik— manusia mana yang tidak akan merasa khawatir.“What happen?! Terjadi sesuatu sama kamu dan anak-anak kita?”“itu!” Anya menunjuk ranjang milik si kembar. “Why cecunguk satu itu bisa disana, Babe?!”“Wey! Lo berdua bisa nggak, nggak usah berisik?! Gue lagi fokus nih!”Mata Anya berkilat. Berani sekali sahabat Kamarudin memerintah dirinya. Laki-laki itu tampaknya sudah tidak menyayangi nyawanya.“BACOT! Turun nggak lo dari kasur anak gue! Kena virus Onta Darat ntar anak gue!” Anya menggoyangkan lengan Kamarudin. “Suruh dia enyah, Din!”“Loh! Kok Udin lagi, Babe?” Perasaan istrinya tadi sudah memanggilnya dengan pan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-05
Baca selengkapnya

[144] Who Are Him?

“Lexiz! Kamu dari mana? Udah punya anak, masih aja suka keluyuran!”Alexiz menghentikan langkah, “konsultasi,” jawabnya sebelum menaiki anak tangga.“Konsultasi?!” gumam mama pria itu. “Pah! Anak kamu sakit?!” beliau pun bertanya kepada suaminya.“Mana Papa tau, Mah. Mama kan, yang suruh Papa narik mata-mata kita.”Sejak Alexiz menikahi Angel, orang-orang yang mengikuti pria itu ditarik mundur. Orang tua Alexiz mulai menaruh kepercayaan, menilai jika putra mereka telah bertaubat.“Dia nggak mungkin sakit keras kan, Pah? Pulang-pulang lesu gitu tampangnya. Mama jadi khawatir.”“Ya coba Mama tanyain ke anaknya nanti.”Walau pun sulit dikendalikan, kenyataan dimana Alexiz merupakan satu-satunya keturunan yang ada, tak dapat dibantah kebenarannya. Pria itu tetap menjadi segalanya bagi sang mama. Jika tidak— mana mungkin mereka memburu Alexiz agar mau meninggalkan kebiasaan lamanya.“Konsultasi apa ya kira-kira?!”PRIA YANG SEDANG DIBICARAKAN itu membuka pintu kamarnya. Untuk sesaat Alexiz
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-06
Baca selengkapnya

[145] Mas Jangan Kayak Gitu Ya

“Katanya ke ruang kerja, Mas?” tanya Flora ketika mereka menaiki satu per satu anak tangga. Ruangan kerja Kalingga berada di lantai satu, tak jauh dari kamar kedua orang tua lelaki itu. Lokasinya berdekatan dengan milik ayah mertuanya.“Hanya alasan Mas saja, Flora. Ngapain kita ke ruang kerja. Mas masih males pegang pekerjaan.”Flora ber-oh-ria. Ia mengikuti Kalingga yang sudah pasti akan menuju kamar mereka.“Adik kamu itu, Mas— dia pencemburu banget. Anaknya aja masih sekecil itu loh, gimana kalau Sea udah remaja ya?”“Orang aneh memang.:” seloroh Kalingga. Ia menarik Flora ke pangkuannya, lalu melingkarkan lengan kekarnya pada perut sang istri. “Padahal Bapak nggak begitu ke Shafa.”Flora memandang Kalingga lekat, “kalau Mas, nanti kayak Pak Udin, nggak?” tanya-nya, penasaran.Kalingga mencubit gemas ujung hidung Flora. “Kamaru adik ipar kamu, kenapa masi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

[146] An— Anu, Ngel..

Alexiz menangkap tubuh putrinya yang hampir terguling. Pria itu langsung menggendong baby Alexa.“Lex,” pekik Angel sembari menaik-turunkan pandangannya.“Wait, Ngel. Lexa nangis.” Alexiz sedang mencoba mendiamkan baby Alexa yang kaget. Karena kesalahannya putrinya hendak celaka. Beruntung ibunya berteriak dan dirinya bisa sigap bergerak.“Your dick tuing-tuing, Xiz!”Bruk!!Mama Alexiz pingsan. Wanita itu terlalu shock karena tak hanya melihat cucu kesayangannya hampir terjatuh, tapi juga menyaksikan keperkasaan putranya. “Ngel! Jangan diem aja! Benerin anduk aku yang melorot!” pinta Alexiz panik. Pintu kamar mereka masih terbuka, kemungkinan akan adanya orang lain yang masuk sangatlah besar bisa terjadi.“Tapi Mama..”“Aku dulu, Angel!” desis Alexiz. Dosa apa dirinya sampai dihadapkan pada kejadian yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

[147] Get Out!

Alexiz menekan klakson mobilnya. Pria itu tetap tak sabaran meski telah melihat satpam rumah Kamarudin berlari menuju gerbang. “Mas Alexiz, sabar!!” “NGGAK BISA!! BUKA GERBANG, CEPET!” Ketika gerbang terbuka, tangan pria itu menekan tombol rem tangan lalu kembali menginjak pedal gas. Alexiz melompat turun, membanting pintu mobilnya. Ia berjalan dengan langkah tergesa, membuka pintu kediaman rumah sahabatnya. “Kamarrrruuu!!” teriaknya lantang, memanggil si pemilik rumah. “Alexiz!” ucap Surti, menghampiri. “Majikan kamu dimana, Sur? Panggilin dia!” Alexiz kembali berteriak, “Kamarrrruudiiiiin!” gelegarnya sembari semakin memasuki kediaman sahabatnya. “Rumah gue bukan hutan.” Kata Kamarudin sembari melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga. Alexiz pun membalas, “emang! Penghuninya doang orang utan semua! Bawa kesini bini lo! Gue ada urusan sama dia!” Pria itu menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. “Lo pikir bini gue mau turun, kalau lo teriak-teriak nggak ada adab gini?” Al
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-09
Baca selengkapnya

[148] Mengakui Perasaan

“Pah!” Pekik Alexiz. Ia baru saja menuruni mobilnya, lalu melihat sang papa mengeluarkan senjata api miliknya. “Gara-Gara kamu, Papa terusir dari kamar! Tanggung jawab!” ucap Papa Alexiz menodongkan moncong revolvernya pada pelipis Alexiz. Alexiz terpelongo. “Maksudnya gimana nih?! Papa mau,” telapak tangannya bergerak naik-turun, membentuk sayatan pada leher sebagai pengganti kalimat sang papa yang berniat menghabisi nyawanya. “Cucu Papa masih bayi!” Hey! Dirinya mau dibunuh, bahkan sebelum putri kesayangannya tumbuh dewasa. Ia belum sempat mendengar Alexa memanggilnya papa atau kata semacamnya yang mengindikasikan jika dirinyalah ayah gadis kecil itu. “Tunggu dia jadi nenek-nenek dulu baru matiin Lexiz!” imbuh Alexiz, secepat kilat.” “Keburu Papa yang ke-kubur di San Diego!” balas papa Alexiz, sarkas. Putranya saja belum tentu bisa mendampingi cucunya sampai tua. Apalagi dirinya yang hampir setengah abad. Terkadang mulut putranya memang perlu dirobek menjadi ribuan bagian. “Tu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-11
Baca selengkapnya

[149] Mengakui Perasaan (2)

Telapak tangan Alexiz turun dari lengan sang istri. Pria itu mengambil tangan yang lain, lalu menggenggamnya erat. “Buat buktiin kalau bajingan ini beneran cinta sama istrinya.” Ucap Alexiz. Bibir Alexiz sempat terlipat ke dalam, pertanda bahwa pria itu gugup saat menunggu jawaban atas permintaannya. “Give me one more chance! Aku janji bakalan nunjukin ke kamu, kalau kamu bener-bener nggak jatuh cinta sendirian. I fell down too.” “Ya?!” Alexiz meremas telapak tangan Angel, lembut. Mencoba menyakinkan sang istri bahwa wanita itu dapat mempercayai kata-kata yang dirinya ucapkan. Melihat istrinya terdiam tak memberikan respon, Alexiz pun kembali membuka mulutnya. “Think about it, Ngel. Gimana bisa aku bertahan selama ini, kalau aku nggak jatuh cinta ke kamu? I just haven't realized it yet.” “Kita bahkan sampai punya Alexa.” Sebut Alexiz sembari melirik putrinya yang terlelap disamping mereka. “Easy— itu karena kita tidur bareng. Kemungkinan besar aku hamil jelas tinggi. Alexa ada ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-11
Baca selengkapnya

[150] Kamarudin Terjerat Skandal

Satu minggu berlalu dengan sangat cepat. Kehidupan berjalan sebagaimana mestinya. Kamarudin bersama Anya dan kedua anak yang menggemaskan. Kalingga yang terus berusaha melakukan tugasnya dalam menghamili sang istri, serta Alexiz yang kini mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan rasa cinta kepada Angel. Mereka semua melalui hari-hari yang begitu indah.“Masih ngerasa pusing, Mah?” tanya Kamarudin, memijat tengkuk Anya dengan gerakan lembut. Istrinya beberapa kali memuntahkan isi perut. Dia juga tak menyelesaikan sarapannya karena hal tersebut.“Sedikit— late morning sickness kayaknya.” Ia belum melewati trimester. Kemungkinan merasakan gejala layaknya orang hamil kebanyakan sangatlah normal terjadi.“Kita ke rumah sakit aja ya? Biar dokter nambah obatnya.”“Belum waktunya periksa, Udin. Udah deh! Aku tuh nggak apa-apa. Orang hamil emang begini!” Lagipula suaminya harus bekerja. Pergi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
33
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status