Accueil / Romansa / Dosen Kampret itu, Suamiku!! / Chapitre 121 - Chapitre 130

Tous les chapitres de : Chapitre 121 - Chapitre 130

328

[121] 100% Fakta

Pintu ruangan terbuka tanpa ketukan. Kamarudin dan Lukman sontak saja kelabakan.“Muka kalian kenapa? Kok kayak abis liat setan aja.”“Nggak ada apa-apa, Babe.” Kamarudin memberikan kode agar Lukman segera pergi. Pria itu harus segera kabur agar Anya tidak mencurigai mereka.“Saya permisi dulu, Pak, Bu.”Cepat-Cepat Lukman angkat kaki. Mereka baru saja menyusun rencana. Jangan sampai ekspresi wajah mereka tertangkap, lalu istri atasannya melakukan interogasi. Mereka bahkan belum melancarkan aksi yang direncanakan.“Kenapa, Babe?”Kamarudin bangkit. Ia menyusul sang istri yang mendudukan diri di sofa.“Nope.. Aku cuman bosen di depan. Nggak ada yang bisa aku lakuin abisnya.”“Gimana kalau kamu pergi belanja aja?”“Nggak bisa dong. Kan masih jam kerja. Masa iya aku pergi belanja.”“Why not? Kamu kan bukan sekretaris biasa.”“Jangan istimewain aku!” ucap Anya. Ia sedang belajar untuk menjadi pekerja yang profesional. Padahal perilakunya jelas-jelas menunjukkan hal yang berkebalikan. Pere
last updateDernière mise à jour : 2023-09-22
Read More

[122] Calon Penghuni Ranjang IGD

Anya memainkan kuku jari-jarinya. Ia tidak bisa tenang— tidak setelah tahu sahabatnya akan melahirkan sendiri tanpa seorang suami.Ia sudah pernah melahirkan. Alangkah menyedihkannya sang sahabat harus melalui momen menyakitkan itu seorang diri. Seharusnya Alexiz ada disampingnya, memberi kekuatan seperti apa yang Kamarudin dulu lakukan kepadanya.“Din, nggak bisa lebih kenceng lagi?”“Udah batas maksimal, Babe. Jalanan padet, kalau lebih kenceng lagi, yang ada kita kena tilang.”Lama!Apakah Angel bisa menunggu kedatangannya?! Setidaknya jika tidak ada Alexiz, ia bisa menggantikan peran laki-laki itu. Berdiri disamping Angel sembari menggenggam tangan sang calon ibu muda.“Keep your mind calm.. Kamu better hubungin orang tua Angel. Minta mereka dateng ke rumah sakit. Anak itu pasti lupa ngabarin orang tuanya.”Anya memijat pelipisnya. Kepalanya berdenyut, n
last updateDernière mise à jour : 2023-09-22
Read More

[123] Si Keras Berhati Hello Kitty

“Anya gimana keadaan anak Tante?!”“Nggak seburuk saya, Tan,” balas Anya. Wajahnya sedatar nada suaranya.Sejak berhasil menguasai sedikit kewarasannya, Anya terus saja tegak. Mama Josephin dan Kamasea itu tidak mau mendudukkan dirinya barang sebentar. Ia sedang menunggu calon korbannya didorong keluar oleh para tenaga medis. Berlagak seperti seekor elang yang mengintai mangsanya.“Kamaru, istri kamu kenapa?!” tanya Mama Alexiz. Perempuan itu datang bersamaan dengan sang besan— yang tak lain merupakan ibu kandung si Sinting Angel.“Menantu, Tante.” Kamarudin pun menceritakan penyebab mengapa istrinya tampak menyeramkan. Hal tersebut kontan saja membuat kedua mama Angel tercengang.“Ya Ampun, Anya. Tante minta maaf ya. Kamu tolong jangan marah ke Angel.”Oh, tidak bisa! Ia akan tetap marah. Ia bahkan akan memukul Angel habis-habisan untuk meluapkan kekesalannya. Api amarahnya t
last updateDernière mise à jour : 2023-09-22
Read More

[124] Hancur Sudah!

Rencananya awalnya usai meletakkan barang bawaan di hotel, Anya akan langsung berburu kuliner yang dirinya incar. Namun rencana tinggallah rencana. Setelah mesin pendingin ruangan dinyalakan, aroma ranjang tercium menahan langkah kaki Anya. Tubuh wanita itu ambruk di atas ranjang. Melekat erat seperti sengaja diolesi dengan perekat.“Papa..”“Yes, Cantik.”Kamarudin menutup layar laptopnya. Ia bangkit dan bergabung dengan si kembar yang memainkan mainan mereka di sebuah sofa panjang.“Mama apan anun-nya?” Kamarudin memindahkan Anya ke atas pangkuannya. “Mungkin sebentar lagi. Sea sabar ya. Mama hari ini kerjanya banyak banget. Terus kan belum istirahat karena mau ajak Sea sama Abang pergi jalan-jalan.”“Mama apek-an?” Josephin pun menimbrung.“Iya, Jo. Makanya langsung bobok pas sampe hotel.” Kamarudin menyentuh puncak kepala sang putra. Jo
last updateDernière mise à jour : 2023-09-22
Read More

[125] Jangan Kayak Orang Miskin!

Beruntunglah Kamarudin tidak menaruh ekspektasi tentang jalan-jalan dadakannya. Ia juga tak mempertanyakan cita rasa otentik yang istrinya maksud— mungkin semua itu dikarenakan dirinya yang terlalu mengenal Anya secara luar dan dalam.Sejujurnya, dibandingkan pergi untuk berburu rawon, yang mereka lakukan lebih cocok disebut sebagai shopping ke Mall di kota yang berbeda.Hari telah berganti dan yang Anya lakukan hanyalah mengelilingi Pakuwon. Tentu saja sembari menghamburkan uang bersama Little Anya. Keduanya akan menjadi sangat kompak saat menyalurkan hobby mereka.“Mah, bedanya kita beli rawon di Jakarta apa ya? Papa pernah makan juga waktu meeting. Rasanya nggak kalah enak kok.”Lukman sendiri sudah memberikan sederet list penjual rawon terkenal, bahkan ada yang dikatakan telah melegenda karena lamanya tempat itu berjualan. Namun, dari nama-nama tersebut, tidak ada satu pun yang istrinya pi
last updateDernière mise à jour : 2023-09-23
Read More

[126] Wit Jo Anyak!

Kepala Kamarudin serasa ingin pecah. Anya serius. Wanita itu tidak menarik kata-katanya. Dia bahkan diam-diam menghubungi papa mertuanya. Entah kapan dan dimana, intinya ia kecolongan untuk yang satu itu.‘Kamarudin. Uang bukan masalah. Asalkan Anya senang, kamu tinggal lakuin aja, apa yang dia minta.’“Ya, Pah. Kamaru tahu.”Kamarudin memijat pelipisnya. Untuk keluarga istrinya, uang memang bukan masalah. Namun bagi dirinya? Ia merupakan karyawan. Dirinya hidup atas gaji yang diberikan oleh perusahaan milik keluarga sang istri.‘Lemes banget kamu. Ha-ha-haha..’Tawa kecil dari mulut Tanu membuat Kamarudin merotasikan bola mata.‘Ayolah.. Gaji yang Papa kasih nggak nyukupin?! Ajuin proposal kenaikan gaji dong. Pasti rekening kamu tinggal satu digit ya? Hahahaha!’“Bukan begitu, Pah. Sudah lebih dari cukup.”Kamarudin hanya tidak suka cara Anya hidup. Wanita itu selalu
last updateDernière mise à jour : 2023-09-23
Read More

[127] Sultan Jo-eypyn

“Bu..”Sinta menyambut kedatangan Anya dan rombongan dengan air mata. Perempuan yang berdiri disisi anak lelakinya itu menangis, membuat Anya menariknya ke dalam pelukan.“Kamu harus kuat demi anak kamu, Sin.” Ucap Kamarudin. Ia tahu Anya tak bisa berkata-kata. Perempuan itu diam, berbanding terbalik dengan kecerewetannya di mobil kala menuju kediaman orang tua Sinta.“Sudah, sudah! Air mata hanya akan memberatkan langkah almarhum. Kamu yang ditinggalkan tidak boleh merebut penerangan beliau dengan tangisan kamu.”“Ma-maaf, Pak.”“Din, ah! Biarin Sinta nangis,” amuk Anya. Sinta harus bisa meluapkan kesedihannya agar hatinya lega.“Kata-kata Bapak benar, Bu. Kasihan mendiang ayah saya.”“Kamu tuh,” kesal Anya tetap memprotes meski perkataan Kamarudin dibenarkan.Kamasea melangkahkan kaki ke depan. Gadis kecil kesayangan Kamarudin itu men
last updateDernière mise à jour : 2023-09-23
Read More

[128] Let's Play, Baby. Tunjukan Pesonamu!

Tak terhitung banyaknya tempat yang mereka jadikan sebagai spot pemberhentian sesaat. Sebentar-sebentar Anya meminta berhenti. Entah itu dengan alasan mual atau ingin memakan sesuatu. Kesimpulannya, dibandingkan para anak-anak, Anya jauh lebih rewel dari mereka bertiga. Ibu muda itu akan merengek ketika keinginannya tidak dituruti. “Sekarang dimana ya?!” tanya Anya celingukan. Ia menatap luar jendela, tapi tak mengenali area dimana mobilnya melaju. Anya sempat tertidur beberapa saat, sebuah keajaiban karena tubuhnya yang terlalu lelah. Belum lagi kepalanya terus berdentum. “Semarang, Babe.. Why?” “Baru masuk apa udah keluar tol?” “Mau keluar tol tapi abis itu masuk lagi. Iya kan, Pak?” Kamarudin meminta konfirmasi sang supir. “Betul, Pak. Sebentar lagi akan memasuki tol Jatingaleh. Ibu mau mampir ke suatu tempat dulu?” tanya sang supir telah terbiasa dengan perilaku istri atasannya. “Hotel Pak, please. Saya nggak kuat. Punggung saya mau patah rasanya.” Sudahlah, Anya angkat
last updateDernière mise à jour : 2023-09-24
Read More

[129] Flora Kenapa?

“Flo.. Flora..” “Ah— ya, Mas Lingga?” Beberapa hari ini Flora tampak semakin berbeda. Kalingga sering menemukan istrinya tiba-tiba melamun. Ketika ia bertanya, Flora pun selalu mengelak, mengatakan jika dirinya baik-baik saja. “Kamu nanti ke rumah Angel?” tanya Kalingga. “Kayaknya iya deh, Mas.  Aku pengen main sama baby Alexa. Nggak apa-apa kan? Sebelum Mas pulang, aku janji udah di rumah.” “Nggak apa-apa. Biar Mas anter, pulangnya Mas yang jemput.” Kalingga menyerahkan dasi abu-abu ditangannya, meminta Flora untuk memasangkan dasi tersebut. “Nggak usah dianter, Mas. Aku bawa mobil sendiri aja.” Rumah Angel dan kantor suaminya berlawanan arah. “Mas telat nanti.” “Flo, tolong jangan tutupin sesuatu dari Mas. Mas nggak akan tahu kalau kamunya nggak terbuka.” “Nggak ada apa-apa kok, Mas.” Kalingga mengembuskan napasnya— lagi-lagi istrinya bersembunyi dibalik kata ‘tidak apa-apa,’ seolah wanita itu da
last updateDernière mise à jour : 2023-09-26
Read More

[130] Hanya Anya yang Bisa

“Pasti lo nggak berani cerita kan, karena disini ada Mas Lingga?!” Flora dapat melihat kemana arah tatapan tajam Anya mengarah. Tentu saja pada penghuni kursi disampingnya, tempatnya kepada sang suami yang kini tengah ia punggungi. “Nyam, bukan gitu. Lo salah paham.” “Udin, Cintaku!” “Ntanya atuw!!” seru Kamasea galak. Gadis di dalam gendongan Kamarudin itu melotot, tak memperbolehkan cintanya menjadi milik sang mama. “Sea, Sea. Iya, Papa punya Sea kok. Nggak boleh ganggu Mama, ya.. Mama lagi ada urusan sama Tante Flora,” ujar Kamarudin. Istrinya sedang mode war, ia harus menyelamatkan putrinya terlebih dahulu. Salah-salah, pertarungan justru berpindah menjadi Anya melawan Kamasea. “Bawa Mas Lingga out dari sini, Pah,” tatapan Anya lalu tertuju pada si mungil Josephin, “sekalian Josephin diangkut!” Kalingga pun berdiri. Ia tidak suka keributan, jadi sebelum ada adegan teriak-teriak ala adik iparnya, l
last updateDernière mise à jour : 2023-09-26
Read More
Dernier
1
...
1112131415
...
33
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status