Home / Romansa / Dosen Kampret itu, Suamiku!! / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Dosen Kampret itu, Suamiku!!: Chapter 111 - Chapter 120

328 Chapters

[111] Uang Tutup Ngambek

“Jo..”Untuk sesaat, Josephin terdiam. Anak kecil itu menghirup napas dalam-dalam, membuat dadanya naik ke atas.“Acihin Mama?” tanyanya, mengambil apa yang papanya berikan.“Iya, Bang. Papa minta tolong ya..”Sudah dua kali Josephin menjadi perantara sang papa. Ia ditugaskan untuk mengantarkan sebuah benda kepada mamanya.“Mama tan dak au. Na-apa diakca?!”Papanya memberikan kartu yang sama dan mamanya terus menolak. Ia tidak tahu kenapa sang papa harus memaksa mamanya. Padahal jelas-jelas wanita itu tidak mau menerimanya.“Bilang aja boleh sepuasnya.”Sebenarnya, tanpa Josephin pun Anya dapat mendengar perkataan Kamarudin. Mereka berada di dalam satu ruangan. Sejauh apa pun jarak keduanya, tak ada tembok yang menghalangi suara Kamarudin untuk sampai pada gendang telinga Anya.“Jo apek yoh, Pah,” protes si sulung. Waktu bermain bersama adiknya jadi terganggu karena perang dingin kedua orang tuanya.“Please!” mohon Kamarudin dengan menangkupkan telapak tangan di depan dada. Josephin s
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

[112] Anya Terkena Skandal Murahan

Tangis Anya kemarin hampir saja mengantarkan Kamarudin ke tempat peristirahatan terakhir para manusia di bumi.Tidak mudah menghadapi murka seorang Miranti Hasan, terlebih itu berkaitan dengan menantu kesayangannya. Si kembar benar-benar terancam menyandang gelar baru di usia balita-nya.Sebuah gelar paling menyedihkan untuk ditanggung para anak, yakni Anak Yatim.Gosh! Membayangkannya saja, Kamarudin mampu.Untunglah kemalangan tersebut dapat dihindari. Anya yang tidak ingin kehilangan uang tutup ngambeknya, maju, pasang badan untuk menjelaskan kondisi rumah tangga mereka yang telah membaik. Wanita itu juga mengatakan jika dirinya sudah membalas toyoran Kamarudin.“Alhamdulillah, saya masih bisa ngopi pagi ini.”Surti menahan tawanya. Perempuan yang sedang menyuapi Josephin itu menjadi salah satu saksi huru-hara semalam. Ia paham benar makna dibalik kata-kata majikan lelakinya.Anya tak menanggapi sindiran Kamaru
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

[113] Dasar Udik!

“Yuhuu!! Papaaa!!”“Ssstt!” Kamarudin menunjuk ranjang yang berada di dekat sofa ruang kerjanya. Ia memberitahu Anya tentang anak-anak mereka yang masih tertidur dengan gerakan tangan.“Ups, maaf.”Anya melangkah, mendekati Kamarudin. “Jam makan siang. Aku laper.” Ujarnya sembari membelai perut.“Mau makan apa? Biar dicariin Lukman.”Anya mengerucutkan bibirnya. Ia kan bosan. Ia ingin menghirup udara bebas. Jika Lukman yang mencari makanan, ia akan terkurung di ruangan suaminya. Tidak ada bedanya dengan dirinya duduk dibalik meja kerja Sinta.“Pengen keluar nyari..”“Kerjaan aku masih banyak, Babe. Liat..”Banyak berkas menumpuk di atas mejanya. Meski selama cuti semua pekerjaan dipegang oleh Lukman, ia tetap harus meninjaunya ulang. Semua itu ditujukan agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.“Ya udah
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

[114] Cara Meredam Amarah Anya

“Buka mobilnya, Lukman!” Tahu istri atasannya sedang dalam emosi yang tinggi, dari kejauhan Lukman menekan tombol kunci mobilnya. Brak!! Ah— pintu mobilnya menjadi sasaran. Tidak apa-apa. Mobil itu merupakan hadiah atas kerja kerasnya, yang diberikan oleh si pelaku pembantingan. “Mbak Surti, cepet masuk. Di depan lagi saja. Jangan ganggu Ibu. Nanti kamu kena juga.” Surti bergegas naik, begitu pula dengan Lukman. “SINTING!” Makian itu mengalun sangat tinggi. Tak ada yang bergeming. Lukman maupun Surti, mereka semua diam. Membiarkan Anya meluapkan kemarahannya. ASPRI Kamarudin itu mulai menyalakan mobil, menjalankannya perlahan untuk keluar dari area restoran. “Manusia Purba mana itu cewek?! Dia kerja di Handoyo, tapi dia nggak tahu siapa saya?! Wah! Amazing banget!” Darah Anya mendidih. Ia benar-benar tidak habis pikir. Hampir setiap hari dirinya berkunjung ke perusahaan. Ia pun kerap berjalan keluar bersama Kamarudin, papa dan mamanya— lantas bagaimana bisa ada gosip tak masu
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

[115] Jo VS Ciwi-Ciwi

Rumah Anya seketika banjir hadiah. Beberapa petinggi mendatangi kediamannya, menyampaikan rasa bersalah mereka atas kelalaian pihak Human Resource. Mereka siap untuk diberhentikan asal dapat melindungi para anak buah yang tidak bersalah.Rasa tulus itu pun sampai ke hati Anya. Bukan dikarenakan sogokan yang diberikan kepadanya, melainkan karena kepedulian yang tak lain adalah bagian dari tanggung jawab orang-orang itu terhadap para bawahannya.“Sayang.” Kamarudin menganggukkan kepalanya. Ia percaya Anya akan memaafkan mereka. Toh semula berasal dari kesalahpahaman belaka.“Ya sudahlah! Nanti saya akan bicarakan ini ke Papa saya. Jangan sampai terulang lagi. Bagaimanapun, ini menyangkut citra perusahaan kita.”“Baik, Bu. Terima kasih atas kepercayaan yang Ibu kembali berikan kepada kami.” Ucap CHRO mewakili petinggi HRD yang lain.“Hanya kepada kalian, tidak untuk karyawan yang telah menghina saya.
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

[116] Jo-eypyn!

“Mama.. Ceya anja anyak..”“Loh, Abang mana?” tanya Anya karena Josephin tidak terlihat dalam rombongan anak perempuannya.“Bwang? Bwang tan ma Papa.”“Sur, Jo nggak ada nyamperin kamu?”“Nggak, Mas,” jawab Surti. Seketika saja Anya dan Kamarudin dilanda panik. Pasalnya ini merupakan kali pertama Josephin hilang sendirian. Biasanya anak itu hilang karena adiknya.“Din! Cari-cari!” pekik Anya. “Kalian disini, jangan kemana-mana. Biar nggak kepisah-pisah lagi.”“Iya, Mbak Anya.”“Aku kesebelah mainan, Babe.”“Telepon aku kalau udah ketemu.”“Bwang iyang?”“Nggak, Mbak Sea.” Mbok Asih mencoba menenangkan. Kalau tahu kakaknya menghilang, Kamasea pasti akan menangis dan itu malah semakin memanaskan situasi yang ada.“Mbak Sea mau beli buah nggak?”“Eyuk Bok.”“Jeruk.. Yuk, kita cari yuk, jeruknya..” Tak perlu diragukan lagi seberapa hebat pengalaman Mbok Asih dalam mengasuh Anya. Perempuan itu dapat dengan mudah mengalihkan perhatian Kamasea.Sementara kedua majikannya mencari Josephin, M
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

[117] Ya Tuhan, Apalagi ini?

“Kamu serius, Sayang? Opa kamu sebentar lagi nyampek. Dia pasti nggak masalah buat ngerombak perusahaan.” Anya mengangguk, “it’s okay, Pah. Anya udah ngerasa baik-baik aja.” “Yah, kalau itu mau kamu, Papa nggak akan lanjutin lagi. Tapi kamu harus yakinin Opa. Dia keliatan marah banget waktu Papa telepon.” “Anya..” “Opa..” Pria paruh baya yang sedang mereka bicarakan telah tiba. “Apa yang bisa orang-orang Opa lakuin, Sayang? Bilang ke Opa.” Handoyo berjalan pelan dengan tongkat digenggamannya. Dibelakang pria itu, para tangan kanan setianya mengekor. Mereka merupakan manusia yang rela mati demi melindungi keluarga besarnya. “Opa duduk dulu ya.. Aku udah nggak apa-apa kok. Tadi emosi sesaat aja.” “Kamu dimarahin suami kamu?” tuduh Handoyo sembari melirik Kamarudin yang langsung menegang ditempatnya. Ada perbedaan cara bertindak dalam menyelesaikan masalah, dan itu sudah Handoyo ketahui sejak lama. Selama apa pun suami cucunya bergabung, tak serta merta membuat laki-laki itu menjad
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

[118] Papa Minta Pul-Eh, Jatah!

“Maaf ya, Jeng Lastri. Anak saya memang suka ada-ada aja. Tolong jangan dianggap serius bercandaannya.”Lastri tersenyum, “nggak apa-apa, Jeng Sasmita.” Perempuan itu bersiap pulang. Dirinya sudah tertahan dua jam lamanya, hingga ikut makan malam di rumah tetangga barunya.“Sudah jam sembilan lebih, saya pamit dulu, Jeng. Takut suami di rumah nyariin.”“Jo, sana!” Anya mendorong pelan tubuh Josephin. “Say goodbye ke Tasya, Jo.” Putranya harus terlihat gentleman dihadapan calon pacar dimasa depan.“Anya,” tegur Sasmita. Ia merasa tak enak hati. Di hari pertama tetangganya berkunjung, putrinya malah bertingkah konyol dengan menjodoh-jodohkan anak dibawah umur.“Ih! Kan Anya ngajarin sesuatu yang baik, Mah. Siapa tahu bisa jadi bestie-nya Jo sama Sea. Iya kan, Din?” kilah Anya lalu mencari dukungan Kamarudin.“I-ya,” jawab
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

[119] Ah, Din! Kan Udah Aku Bilang!

“Morning, Babe.” Kamarudin mendaratkan kecupan selamat pagi. Ia terbangun karena geliat sang istri. “Jangan gerak-gerak, Sayang. Udin Junior nanti ngamuk lagi.”Dibalik selimut yang mereka gunakan, keduanya sama sekali tak mengenakan sehelai benang. Gerakan Anya tentu saja membangkitkan sesuatu yang setiap paginya berdiri tegak, meski hanya melihat wajah bangun tidur sang istri.Setelah sempat melepas dahaga, nyatanya Kamarudin tetap merasa kurang. Kalau saja tak mengingat kondisi Anya yang hamil muda, semalam ia pasti akan menuntaskan rasa haus dalam jiwanya.“Mandi berdua?!”“Anak-anak,” erang Anya. Ucapan dan jari-jari Kamarudin saling bertolak belakang. Pria itu memperingatinya, tapi tangan nakalnya justru berkelana mendaki dua gunung yang letaknya berseberangan.“Ciuman selamat pagiku mana?!”Hembusan napas Kamarudin menyentuh tengkuk Anya. Mama si kembar itu
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

[120] Rencana Pelengseran Anya

Anya mengaplikasikan concealer pada setiap hasil karya Kamarudin. Ia memang tak bersolek setelah mandi. Ia tidak memiliki banyak waktu untuk bersiap— hanya memakai pakaian dan langsung keluar dari kamar bersama Kamarudin.Quickly Pembawa Petaka!Anya menyesal menuruti keinginan Kamarudin di kamar mandi. Salahnya juga yang terlena dengan buaian pria bermulut manis itu.“Aih kamu, Din! Masa kamu nggak liat sih?!”Suaminya kan punya mata. Mamanya yang duduk berjarak saja bisa melihat, kenapa pria itu malah tidak menyadarinya sama sekali. Kacau-kacau!“Sumpah, Babe. Aku emang nggak liat. Tadi aku udah panik soalnya Papa ke atas manggil kita.”Benar juga. Karena terlembatan mereka, sang papa sampai memanggil langsung.“Malu pake banget.”Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Kamarudin. Ia pun sangat malu. Sekian lama tak menginap, sekalinya menginap justru terjadi peristiwa yang memalukan.“Gimana? Udah aman kan?” tanya Anya sembari memiringkan tubuhnya, menghadap Kamarudin yang tengah
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status