“Din,” Anya membungkukkan tubuhnya, mendekatkan bibirnya pada lubang telinga Kamarudin. “Kamu kasih Mas Lingga tutor gih,” bisinya membuat Kamarudin memalingkan wajah untuk menatapnya. Kening Kamarudin mengernyit, melempar pertanyaan tanpa kata. “Tutor ena-ena biar Flora kebobolan!” Mata Kamarudin mendelik. Lengannya reflek terangkat melingkari leher Anya. Ia membekap mulut sang istri. “Diem, bahas di rumah aja,” peringatnya sembari melirik sang kakak yang tengah bermain ponsel. “Is, apa sih! Nggak apa-apa lagi. Kan kita udah sama-sama gede. Iya nggak Mas Lingga?” “Nyam!” Flora mengerjapkan mata. Mulut Anya lagi-lagi tak berfilter. Suaminya kan beda dengan suami wanita itu. Kalingga bukan tipe yang berubah setelah jatuh cinta. Sikapnya tetap kaku, sekaku papan kayu. “Jadi ke rumah Angel?” tanya Kalingga, menyimpan ponselnya ke dalam saku celana. “Mas harus ke kantor. Bapak tiba-tiba lupa ingatan.” “Sehari nggak dateng bos-nya, nggak bakalan kenapa-napa kantor. Nggak usah nyindir
Dernière mise à jour : 2023-09-27 Read More