Share

[138] Drama Queen

Author: qeynov
last update Last Updated: 2023-10-02 20:58:14
“Gendong!” Anya mengucapkannya dengan menahan tawa. Salahkan adik iparnya yang memberikan asupan ide untuk membalaskan dendamnya pada sang suami.

“Nggak usah ke rumah Ibu. Bukan urusan kita, Mah.”

“Astaga! Durhakanya kamu, Mas!” beo Shafa. Gadis itu menekan dada bagian atasnya. “Kalau Ibu kenapa-napa, yang Shafa mintain tanggung jawab Mas Kamaru pokoknya!”

Anya mengangkat kedua lengannya, menggoyang-goyangkan lengan tersebut di depan Kamarudin.

“Kamasea..”

“Diw ciniw..”

Gagal sudah rencana Kamarudin yang ingin menjadikan putrinya sebagai alasan. Anak itu muncul sembari memeluk gelas es krim ketika namanya disebut.

“Din..”

“Mas!”

“Ya Tuhan,” desah Kamarudin. “Oke-Oke!” ucapnya lalu menggendong bridal style tubuh sang istri.

Kamarudin melirik Kamasea. Ia berharap putrinya itu akan menangis melihat dirinya menggendong Anya. Hanya anak itu satu-satunya harapan yang dirinya miliki untuk saat ini.

“Sea..” panggil Kamarudin.

“Pa, Papa?” jawab Kamasea, mendongakkan kepala kecilnya.
qeynov

Jadi, Papa Lexiz harus gimana nih, Gaes? Coba kalian kasih masukan ke Papa Lexiz. Wkwkwk...

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alvin Subeki
Bikin hamil lagi si angel ... aduh mas Lingga ngambek sama ibuk kayaknya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [139] Perlu Diruwat

    Alexiz merangkak naik ke atas ranjang. Pria itu tengkurap, memangku wajahnya dengan tangan sembari menatap Angel yang tengah memberikan asi untuk putri mereka.“Merem..” titah Angel dibalas gelengan kepala oleh Alexiz.“Halal buat diliat, diraba, diterawang,”— ‘diisep juga,’ lanjutnya dalam hati. Tiga tindakan yang dirinya ucapkan masih dapat ditolerir, tapi Alexiz tak yakin dengan kata terakhirnya.Hubungan mereka sedang rawan pecah. Untuk sementara ia harus bisa menahan diri. Kurang 39 hari tersisa agar dirinya dapat meluluhkan Angel setiap kali mereka berdebat.Alexiz telah menyiapkan seribu akal. Dari melubangi alat kontrasepsi pria dengan giginya saat membuka bungkus alat tersebut. Menyodorkan beragam informasi tentang efek samping penggunaan KB dan segala macam cara supaya Angel tak bisa menunda kehamilan selanjutnya.Alexiz berniat untuk membuat kesebelasan. Menghamili Angel setiap kali perempuan itu

    Last Updated : 2023-10-03
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [140] The Sucker— Alexiz

    Kamarudin menghentikan laju mobilnya tepat didepan pintu utama perusahaan. Pria itu keluar, meminta seorang keamanan untuk mendekat. “Parkiran mobil saya ke dalam, kuncinya antarkan ke atas, ke sekretaris saya.” Kamarudin lalu membuka pintu mobil yang Anya tempat, “keluar,” titahnya pada semua orang. Kamarudin melambaikan tangannya, meminta pengguna mobil dibelakang untuk maju. “Kok disini? Biasanya langsung ke basement?!” Sembari membantu Surti menurunkan Josephin, Kamarudin menjawab jika dirinya tak lagi mempunyai tenaga. Semua tenaganya habis untuk mengikuti alur kekonyolan pagi ini. Miranti memandang Anya. Tak ada satu pun diantara mereka yang berani membuka mulut. Miranti tak ingin bertanya, karena Anya sudah mewakilinya. Kedatangan orang penting nomor 2 di perusahaan itu menyita banyak atensi para karyawan. CEO perusahaan mereka tidak tampak seperti orang yang tiba untuk bekerja. Pria itu membawa seluruh anggota keluarganya seolah hendak berlibur bersama. “Biasanya cuman a

    Last Updated : 2023-10-04
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [141] That's What Love is, Dude!

    ‘Dimana kamu?’ Alexiz memutar tubuhnya, ia menggeser ponselnya, mengarahkan kamera depan ponsel tersebut ke arah meja kerja Kamarudin. “I’m with Kamaru, Ngel.” Ia menarik senyum segaris dengan kelopak mata hampir tertutup. Pengalaman telah mengajarkan banyak hal padanya. Untung saja ia selalu belajar dari pengalaman. Memilih Kamarudin dibandingkan tempat-tempat lain, termasuk salah satu kelab malam milik keluarganya. “Aku udah boleh pulang?” tanya Alexiz. Ia bosan karena terus saja diabaikan. Penghuni tempatnya mencari penampungan terus saja fokus dengan pekerjaannya. Ia merasa sendirian meski ada Kamarudin disisinya. ‘Aku video call cuman pengen liat kamu ada dimana, bukan nyuruh kamu pulang. Bye!’ “Ngel, Angel!” seru Alexiz. Teganya sang istri membuangnya hanya karena masalah sepele. Wanita itu sama kejamnya dengan istri Kamarudin. Sekte-Sekte perempuan sesat! Ia dan Kamarudin meski bersahabat saja tidak seperti mereka. Ia tetap menjadi diri sendiri, tak mengikuti gaya Kamarudin

    Last Updated : 2023-10-04
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [142] Kalingga! Oh! Kalingga!

    “Mas! Mau sampe kapan kamu tiduran di atas kasur?!”Flora bersedekap, berdiri tepat di depan kaki ranjang, menghalangi pandangan Kalingga pada layar televisi.“Sayang, kamu ngalangin Mas nonton berita loh.. Naik ke sini aja kalau mau ngobrol.” Ucap Kalingga menepuk-nepuk sisi ranjang yang biasanya Flora gunakan untuk tidur.“Ma-aa-as!”“Apa, Sayang?!” balas Kalingga, lembut.“Ck, kamu tuh!” Decak Flora lalu menghampiri Kalingga. Ia tak bisa marah karena balasan Kalingga yang terlalu manis.Flora lantas mendudukan dirinya tepat disamping Kalingga. “Kamu mending ke kantor deh, Mas! Aku tau kamu frustasi sepagian ini.”Di rumah, tepatnya di kamar mereka, aktivitas Kalingga hanya mengubah-ubah channel TV— terus saja seperti itu setelah mematikan daya ponselnya. Flora pikir Kalingga tak serius dengan ucapannya, tapi siapa yang menyangka jika suaminya jus

    Last Updated : 2023-10-05
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [143] Telling Angel's Secret

    “Babe!”“Ya?!” jawab Kamarudin cepat usai mendengar pekikan Anya. “Kenapa, Babe?” tanya pria itu. Istrinya datang-datang langsung memekik— manusia mana yang tidak akan merasa khawatir.“What happen?! Terjadi sesuatu sama kamu dan anak-anak kita?”“itu!” Anya menunjuk ranjang milik si kembar. “Why cecunguk satu itu bisa disana, Babe?!”“Wey! Lo berdua bisa nggak, nggak usah berisik?! Gue lagi fokus nih!”Mata Anya berkilat. Berani sekali sahabat Kamarudin memerintah dirinya. Laki-laki itu tampaknya sudah tidak menyayangi nyawanya.“BACOT! Turun nggak lo dari kasur anak gue! Kena virus Onta Darat ntar anak gue!” Anya menggoyangkan lengan Kamarudin. “Suruh dia enyah, Din!”“Loh! Kok Udin lagi, Babe?” Perasaan istrinya tadi sudah memanggilnya dengan pan

    Last Updated : 2023-10-05
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [144] Who Are Him?

    “Lexiz! Kamu dari mana? Udah punya anak, masih aja suka keluyuran!”Alexiz menghentikan langkah, “konsultasi,” jawabnya sebelum menaiki anak tangga.“Konsultasi?!” gumam mama pria itu. “Pah! Anak kamu sakit?!” beliau pun bertanya kepada suaminya.“Mana Papa tau, Mah. Mama kan, yang suruh Papa narik mata-mata kita.”Sejak Alexiz menikahi Angel, orang-orang yang mengikuti pria itu ditarik mundur. Orang tua Alexiz mulai menaruh kepercayaan, menilai jika putra mereka telah bertaubat.“Dia nggak mungkin sakit keras kan, Pah? Pulang-pulang lesu gitu tampangnya. Mama jadi khawatir.”“Ya coba Mama tanyain ke anaknya nanti.”Walau pun sulit dikendalikan, kenyataan dimana Alexiz merupakan satu-satunya keturunan yang ada, tak dapat dibantah kebenarannya. Pria itu tetap menjadi segalanya bagi sang mama. Jika tidak— mana mungkin mereka memburu Alexiz agar mau meninggalkan kebiasaan lamanya.“Konsultasi apa ya kira-kira?!”PRIA YANG SEDANG DIBICARAKAN itu membuka pintu kamarnya. Untuk sesaat Alexiz

    Last Updated : 2023-10-06
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [145] Mas Jangan Kayak Gitu Ya

    “Katanya ke ruang kerja, Mas?” tanya Flora ketika mereka menaiki satu per satu anak tangga. Ruangan kerja Kalingga berada di lantai satu, tak jauh dari kamar kedua orang tua lelaki itu. Lokasinya berdekatan dengan milik ayah mertuanya.“Hanya alasan Mas saja, Flora. Ngapain kita ke ruang kerja. Mas masih males pegang pekerjaan.”Flora ber-oh-ria. Ia mengikuti Kalingga yang sudah pasti akan menuju kamar mereka.“Adik kamu itu, Mas— dia pencemburu banget. Anaknya aja masih sekecil itu loh, gimana kalau Sea udah remaja ya?”“Orang aneh memang.:” seloroh Kalingga. Ia menarik Flora ke pangkuannya, lalu melingkarkan lengan kekarnya pada perut sang istri. “Padahal Bapak nggak begitu ke Shafa.”Flora memandang Kalingga lekat, “kalau Mas, nanti kayak Pak Udin, nggak?” tanya-nya, penasaran.Kalingga mencubit gemas ujung hidung Flora. “Kamaru adik ipar kamu, kenapa masi

    Last Updated : 2023-10-07
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [146] An— Anu, Ngel..

    Alexiz menangkap tubuh putrinya yang hampir terguling. Pria itu langsung menggendong baby Alexa.“Lex,” pekik Angel sembari menaik-turunkan pandangannya.“Wait, Ngel. Lexa nangis.” Alexiz sedang mencoba mendiamkan baby Alexa yang kaget. Karena kesalahannya putrinya hendak celaka. Beruntung ibunya berteriak dan dirinya bisa sigap bergerak.“Your dick tuing-tuing, Xiz!”Bruk!!Mama Alexiz pingsan. Wanita itu terlalu shock karena tak hanya melihat cucu kesayangannya hampir terjatuh, tapi juga menyaksikan keperkasaan putranya.“Ngel! Jangan diem aja! Benerin anduk aku yang melorot!” pinta Alexiz panik. Pintu kamar mereka masih terbuka, kemungkinan akan adanya orang lain yang masuk sangatlah besar bisa terjadi.“Tapi Mama..”“Aku dulu, Angel!” desis Alexiz. Dosa apa dirinya sampai dihadapkan pada kejadian yang m

    Last Updated : 2023-10-07

Latest chapter

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   TAMAT

    Kegagalan Josephin dalam menikahi Jesika secara dadakan akhirnya terbalas. Dikarenakan dirinya yang merupakan kakak Kamasea, ijab qobulnya pun dilaksanakan terlebih dahulu. Tak seperti biasa, Josephin benar-benar tidak mau mengalah pada saudara kembarnya. Untuk pertama kalinya ia bersikap egois, memprioritaskan dirinya di atas kemauan sang adik. “Hi, Wife..” Sapa Josephin dengan senyuman sehangat mentari kala penghulu telah mengesahkan pernikahan mereka. “Hello, Jo..” Pada meja yang bersebelahan dengan prosesi ijab qobul Josephin, Kamasea berseru. “Cih! Abang shut up! Gilirannya Ceya ini!!” Seruannya itu terdengar oleh seluruh tamu undangan mengingat adanya alat pengeras yang terpasang di atas meja ijabnya. “Ya Tuhan.. Punya anak pada ngebet kawin.. Dikira kawin enak kali ya..” gumam Anya, menepuk keningnya. Setelah Michellion yang biang kerok itu ia lepaskan dengan segenap keikhlasan hati, kini tibalah pada momen yang menurut Anya paling berat. Sebagai seorang ibu yang mencintai

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [237] Michellion Kena Usir

    Duka mendalam sedang dirasakan oleh Alexiz. Sejak penghulu yang menikahkan putrinya pulang, pria tampan itu terus saja menangis. Kenyataan dimana putrinya telah dipersunting oleh anak sahabatnya semakin terasa nyata.“Tell me! It was a dream, right? Tadi mereka cuman simulasi ijab aja kan?!” Ucap lirih Alexiz yang belum dapat menerima kenyataan.Melepaskan putri kesayangannya ke tangan pria lain merupakan mimpi terburuk Alexiz. Apalagi kepada orang seperti Michellion Hasan yang ia kenal baik kebobrokannya.“Alexiz, wake up! ini nyata! Lexa kita udah nikah, Lex. Dia akhirnya bisa raih cita-citanya..”Alexiz pun terhenyak. ‘Cita-Cita sampah sialan!’ maki pria itu dalam hati.Sejak kapan tepatnya menikah menjadi cita-cita? Putrinya sungguh abnormal. Disaat anak lain mencita-citakan pekerjaan setinggi langit, putrinya yang cantik dan sedikit tidak baik hati justru mengidam-idamkan lelaki bermasa depan suram seperti Michellion.Ngenes.. Ngenes! Mana anak satu-satunya lagi ah!“Stop crying

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [236] Gagal Kawin

    “Saya terima nikah dan kawinnya, Alexa Sasongko bin..” “Bin.. Bin-tiiii..” Plak! “Argh, Mama!!” erang Michellion kesakitan. “Satu tarikan napas, Ichell!! Satu tarikan!” berang Anya tak mengindahkan protes kesakitan bungsunya. “Serius dong! Jangan salah-salah mulu! Sekali salah lagi, nggak bisa kawin selamanya kamu!” timpal Anya, menakut-nakuti Michellion. Putranya sudah dua kali mengacaukan ijab qobulnya. Anya kan gemas jadinya. Kalau memang tidak niat menikah, anak itu seharusnya bersikap gentle, berani mengakui ketidaksiapannya di depan Alexa dan keluarganya. Memang dasar Michellion! Otaknya hanya berkembang jika menyangkut uang, selebihnya mah nol besar. Michellion yang ragu dengan pernyataan Anya pun bertanya, “masa sih, Mah? Masa gitu doang Ichell terus harus jadi jomblo seumur hidup?” “Dih, nggak percaya-an! Auto blacklist kamu tuh. Iya kan Pak Penghulu?” “Ng..” Melihat pelototan maut Anya, penghulu yang tadinya hendak menyangkal pun merubah jawabannya. “Iya, Mas! Mas h

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [235] Balada Mahar dari Uang Haram

    “Gundulmu!” Sembur Alexiz, ngegas.Calon menantunya memang minta ditendang sampai ke Afrika. Ya mengapatidak– disaat suasana sedang panas-panasnya, anak itu tetap bisa mengelantur.Padahal ia sedang panas dingin karena mendeteksi adanya sinyal permusuhan dariorang-orang rumahnya.Anya menjentikan jari. “Woi! Jadinya gimana? Kaki gue pegel nih berdiri mulu!” tanya perempuan itu tak santai.“...”“Mah, Mah!!” sela Josephin karena omnya tak kunjung menanggapi pertanyaan sang mama. “Nikahin sekarang aja sekalian, Mah. Itung-itung jagain Om Lexiz kalau berubah pikiran lagi ntarnya..”“What?!”Siapa sangka jika usul Josephin itu mengagetkan dua pria disana.Iya, kalian tidak salah jika menebak pekikan tersebut berasal dari mulut Michellion dan calon papa mertuanya.Kali ini keduanya terlihat sangat kompak. Karena kekompakan yang jarang terlihat itu, keduanya bahkan sampai bertatapan mesra.Respon kaget yang mengisyaratkan ketidaksetujuan itu berbanding terbalik dengan Alexa.Alexa yang te

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [234] It's My Dream, Pah!

    ‘Anjing lah! Perasaan gue jadi anak udah sholeh, kenapa ada aja sih ujiannya!’Ditengah umpatan yang Michellion pendam, bibir anak itu berkedut dikarenakan senyuman yang terpaksa harus dirinya hadirkan.“Kamu, bla-bla-bla..”Dengan wajah datarnya— bungsu kamarudin itu berpura-pura fokus mendengarkan. Setiap kali nada papa Alexa berubah, ia menganggukkan kepala. Padahal ia sendiri tidak menyimak serius kalimat-kalimat yang dikeluarkan oleh omnya.“Gara-gara kamu masa depan Lexa jadi kacau gini! Kalau sampai kamu nanti nggak bisa bahagiain Lexa... Siap-siap aja ya kamu.. Om bakal kirim kamu ke neraka jahanam!”“Heum..” gumam Michellion lemah sebagai jawaban.“Jalur express!!”“Via darat apa laut, Om?” celetuk Michellion. Ia paling tidak betah jika harus terus dalam mode serius. Menjadi orang serius bukanlah bakatnya. Melakukan itu hanya membuatnya lelah jiwa dan raga.“What the..”“Uhuk!! Banyak anak dibawah umur disini, Lex!” tegur Kalingga. Setelah tak bisa menghadiri acara lamaran ke

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [323] Dasar Manusia Durjana!

    Pada hari berikutnya, kediaman Anya kembali ramai. Kali ini lamaran datang dari pihak orang kepercayaan Kamarudin.“Apaan nih, Man? Pake repot-repot segala.”“Sogokan biar lamarannya nanti diterima, Bu.” Kekeh Lukman dengan tawa renyah di akhir kalimatnya.“Aigo! Mana ada Kenan ditolak.. Bawa diri aja udah pasti diterima lamarannya.” Sahut Anya, membalas.Anya tak mungkin mempersulit masuknya Kenan ke dalam keluarga besar mereka. Selain dikarenakan putrinya yang terlanjur cinta mati, Kenan sendiri sudah dirinya incar sejak keduanya baru mendekatkan diri.Andaikan Kamarudin tidak bertindak sebagai ayah yang terlewat posesif kepada putrinya, pembicaraan tentang pernikahan Kamaseda dan Kenan pasti sudah lama terealisasikan.“Masuk, yuk.. Kita kirain nggak jadi kesini.. Abisnya lama banget nggak nyampe-nyampe kaliannya.” Ujar Kamarudin, mempersilahkan.“Iya, nih!! Ceya sampe udah mau banjir air mata itu..” pungkas Anya, menimpali perkataan Kamarudin.Kenan pun meminta maaf karena telah me

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [322] Drama Lamaran Josephin

    Sudah diputuskan!! Demi menghargai silsilah persaudaraan diantara anak-anaknya, Kamarudin dan Anya pun akhirnya menentukan hari yang berbeda untuk prosesi lamaran ketiganya. Ya, hanya 3 karena Josephin tidak dihitung.. Menjelang hari lamarannya, Josephin untuk sementara waktu diungsikan ke rumah orang tua Anya. Anak itu akan mengetuk pintu rumah mereka dengan didampingi opa dan kedua omanya. Terdengar rempong kan?! Namun bagi Anya, alur seperti itu, hukumnya wajib untuk dijalankan. Anya tidak ingin melepas putri pertamanya dengan asal-asalan. Ia ingin putrinya dilepaskan dengan alur yang semestinya, seperti para anak perempuan milik orang lain. Untuk itu, Josephin pun harus melakukannya sesuai prosedur, dengan bertindak seolah-olah dia merupakan pihak luar yang hendak meminang putri dari keluarganya. Yah, salah sendiri ngebet nikahnya sama dengan angota keluarga sendiri. Coba saja anak itu memilih gadis lain, pendampingan pada lamarannya pasti akan ditemani Anya dan Kamarudin se

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [321] Poor Michellion

    “Ya Tuhan,” desah Kamarudin.Pria itu meletakkan ponselnya ke atas meja kerja.“Sialan lo, Lex!”Beberapa detik yang lalu Kamarudin baru saja mendapatkan laporan. Ia akhirnya mengetahui jika sahabat baiknya lah yang menjadi dalang dari meledaknya tagihan putra bungsunya.Sungguh sahabat yang baik. Pria itu sangat tahu cara untuk membalaskan dendamnya. Dengan begini, ia jadi tak bisa berkutik, termasuk memarahi putranya agar Michellion dapat belajar artinya bertanggung jawab dalam menggunakan uang.Yah, mereka juga tak mungkin mengambil kembali barang-barang yang telah diberikan. Hal itu sangat tidak etis. Sebesar apa pun mereka merugi, apa yang mereka hadiahkan jelas sudah menjadi hak si penerima, terlepas dari seberapa liciknya Alexiz dalam memanfaatkan momentum lamaran putrinya.“Man, buat lamaran Ceya nanti, kalian udah nyiapin apa?” tanya Kamarudin, mengangkat kepalanya dan memandang Lukman yang saat ini tengah membaca berkas di meja tamu ruangan kerjanya.“Standar saja sih, Pak..

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [320] Warisan Ichell Terancam Dipotong

    Michellion berjalan mengendap setelah melewati pintu utama rumahnya.Kepalanya celingukan, memastikan jika dirinya aman, tak berpapasan dengan sang mama.Gila, Gila!Seharian berkeliling mencari hadiah benar-benar membuatnya ingin mati berdiri.Ia tidak tahu pasti berapa uang yang telah dirinya gelontorkan, tapi mengingat banyaknya perhiasan dan hal-hal lain yang calon papa mertuanya beli, sudah dipastikan ia akan tinggal nama ditangan mamanya.“Chell..”“Ssst, Kak, jangan kenceng-kenceng!” hardik Michellion, pelan. Ia kan tengah menghindari pertemuan dengan mamanya. Kalau sampai mamanya tahu ia sudah pulang, habis sudah telinga dan kewarasannya.Di Balik tembok yang memisahkan ruang tamu dengan keluarga, Michellion melambaikan tangan, mengundang sang kakak untuk mendekat ke arahnya.“Apaan sih? Kamu yang kesini lah!”Mendengar jawaban kakaknya, Michellion pun menghentakkan kaki-kakinya.“Cepetan ih!!” pinta Michellion, setengah mengerang.Rumahnya mungkin terlihat sepi, tapi dibalik

DMCA.com Protection Status