Home / Urban / Menantu Quadrilion Berkaki Palsu / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Menantu Quadrilion Berkaki Palsu: Chapter 91 - Chapter 100

138 Chapters

91. Kabar Buruk untuk Cahaya

“Diam kamu.”“Kalian boleh membenciku, tapi pikirkan Cahaya yang di rumah perempuan sendiri. Kalian hanya mementingkan keperluan yang merugikan orang lain dan harus memikirkan cara untuk menyelamatkan dia.”Arya memperingatkan Krisna dan ayahnya untuk mengingat semua kejadian yang berkaitan dengan Cahaya. Tidak ada satu orang pun membela dan memikirkan perasaannya saat membuat keputusan dan hanya mementingkan bisnis yang asal berjalan dengan lancar dan memiliki pemasukan yang lebih dari pada sebelumnya.Krisna, kakak ipar dan Sentosa diam beribu bahasa dan mematung saat Arya mengungkit kejadian yang di mana Cahaya membutuhkan pertolongan dan perlindungan mereka. Namun, dia tidak mendapatkan malah dijerumuskan ke dalam lubang yang sangat gelap.“Kamu gak usah mengungkit masalah yang sudah terjadi karena Cahaya juga rela dan ikhlas menjalankannya!” sanggah Krisna dengan melayangkan jari telunjuk padanya.“Dia gak pernah menjalani hidup bersama Keanu, asal kalian tahu.”“Maksudnya gimana
Read more

92. Teriakan Rintihan Cahaya

Arya terdiam beribu bahasa ketika Sentosa melontarkan pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi kesehatan istrinya yang masih memejamkan mata. Kabar buruk yang terduga menimpa pada keluarga kecil yang diharapkan dan dinanti-nantikan sebagai pasangan suami istri.Ia menatap sendu dengan dada yang terbelit tali besar dan erat hingga membuat sedikit susah bernapas dalam mengambil keputusan. Posisi Arya dilema dan kedua keputusan yang ada di sisi kanan dan kiri juga memiliki risiko yang sama. Lima menit kemudian setelah memikirkan semua risiko yang ujungnya sama-sama menyedihkan, ia menghela napas panjang.“Apa pun risiko ke depannya, aku tetap memberitahu Cahaya dan menunggu dia bangun,” kata Arya tegas dan yakin terhadap keputusannya.“Kamu jangan keras kepala, Arya!” geram Sentosa.“Apakah boleh dan bisa memberitahu pada pasien yang baru saja mengalami kecelakaan tentang berita ini, Dok?” tanya Arya yang mengacuhkan Sentosa.“Dasar keras kepala!” decak Sentosa sembari sedikit mendoron
Read more

93. Penyakit yang Disimpan Lama Akhirnya Terbongkar

“Bisa. Mbak Cahaya nanti akan melakukan USG panggul untuk mendeteksi penyakitnya.”“Oke, saya mau USG habis ini.”“Maaf, Mas. Menurut saya lebih baik menunggu Mbak Cahaya bangun agar dia mengerti dan bisa memahami kondisinya saat ini. Mau tidak mau harus melakukan operasi pengangkatan rahim untuk kebaikan istri Anda. Jika penyakit tidak diangkat maka akan menyiksa istri Anda dan akibatnya sangat mematikan.”Dokter Octo memberikan saran sekaligus penjelasan yang tegas pada Arya untuk kebaikan bersama. Pemeriksaan menggunakan USG lebih baik menunggu pasien bangun dari tidur agar sama-sama mengetahui.Arya mengangguk untuk menjawab pernyataan Dokter Octo. Ia lebih memilih untuk menuruti saran darinya karena ia adalah orang awam.“Baiklah, aku ikut kata Dokter saja karena Dokter tahu yang terbaik,” kata Arya pasrah.“Baik. Hubungi saya di nomor ini ketika Mbak Cahaya sudah bangun.” Dokter Octo memberikan kartu nama ke Arya.“Baik, Dok. Terima kasih.”“Sama-sama. Saya hari ini berada di ru
Read more

94. Kesunyian dan Keheningan

“Mereka sudah tahu semuanya.” Arya menjawab datar.“Lalu, apa respons mereka?” tanya Cahaya penasaran.“Biasa saja dan malah memberi saran untuk gak memberitahumu. Mereka juga sudah tahu tentang rencana kita yang menyelamatkanmu dari Keanu dan seorang perempuan yang berada dengan Keanu bukanlah kamu, melainkan Arini, perempuan yang mencintainya dengan tulus dan rela berkorban untuk apa pun.”“Mereka menyarankan seperti itu? Mereka juga tahu rencanamu yang kemarin?” tanya Cahaya dengan intonasi penekanan yang ditahan.Arya hanya mengangguk lalu menyingkirkan tangan Cahaya dari tangannya. Ia beranjak dari ranjang rumah sakit dan menatap gedung tinggi dan kendaraan yang berbaris panjang di jalan raya. Embusan napas panjang dikeluarkan olehnya seraya mengusap wajah dan sekitar bibir perlahan.Ia kecewa terhadap Cahaya yang masih bisa menyembunyikan sesuatu yang penting darinya sehingga disalahkan dan dihina oleh banyak orang atas ketidakpunyaan buah hati selama pernikahannya. Bahkan, dia
Read more

95. Ambil Tindakan Secepatnya!

“Kondisi istri Anda semakin memburuk dan harus mengambil tindakan,” kata Dokter Octo yang tidak main-main dengan ucapannya.“Maksudnya?”“Mbak Cahaya mengalami pendaharan hebat dan harus segera melakukan operasi pengangkatan rahim. Jangan ditunda beberapa jam atau hari lagi.”“Kenapa begitu?”“Karena sel yang menutup rahim kemungkinan tumor. Jadi, saya memerlukan USG terlebih dahulu dan membutuhkan dua orang untuk menemaninya di dalam ruangan pemeriksaan,” jawab Dokter Octo yang serius sambil menatap seluruh penghuni kamar.Arya membisu dan mematung sambil menatap Cahaya yang memejamkan matanya. Penyakit yang membahayakan dirinya bisa disembunyikan dari banyak orang dan tidak melakukan perawatan apa pun untuk menyembuhkannya.“Bagaimana bisa dia terkena tumor, Dok?” sahut Sentosa dengan nada tinggi.“Saya juga kurang tahu, Pak. Saya harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena ketika Mbak Cahaya tiba di rumah sakit ini, saya menangani langsung lalu hendak memeriksa bagian perut dan
Read more

96. Cahaya Dibawa Pergi

Arya meminta pengawal pergi ke rumah Keanu. Amarah dalam jiwa bergejolak tinggi hingga ke kepala. Tidak ada yang bisa mengalahkan kemarahan dan kemurkaannya karena merasa dibohongi dan dikecewakan oleh istrinya.Posisi Keanu hanya seorang diri, Baidi berada di rumah sakit dan pasti Keanu ada di rumahnya untuk bersembunyi dalam hal apa pun. Pondasi kuat nan utuh sedang tumbang untuk menghalangi dan melindunginya dari ancaman apa pun.Tidak lama, Arya menutup panggilan keluar ke pengawal lalu menginjak gas mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Kemarahan yang bercampur dengan kekecewaan bisa berujung pada kemurkaan yang tidak terampuni dalam menyiksa musuhnya.Tujuan utama dia adalah menangkap dan membuat keluarga Stagle sengsara dengan caranya. Kini, adalah waktu yang tepat untuk menghabisi mereka dengan cara yang tak pernah diduga. Ia akan menghabisinya hari ini juga agar hidup menjadi aman dan tentram.“Tuan Keanu berada di rumahnya dan tampaknya sedang ada tamu karena banyak mobi
Read more

97. Berita Panas Terkini yang Menggegerkan Dunia

Dua pria saling menoleh dan bertatapan. Sontak, Arya menarik tangan Cahaya dan merampasnya dari dua pria yang pastinya menjadi orang suruhan ayahnya. Arya menendang kedua kaki dua pria itu secara bergantian hingga tersungkur ke aspal lalu menggendong Cahaya menuju mobil.Ia memasukkan Cahaya ke dalam mobil lalu melarikan diri dari dua pria yang terduga adalah orang suruhan Sentosa. Ia menginjak gas mobil dengan kecepatan di atas rata-rata untuk kabur dari kejaran orang suruhan ayah mertuanya. Cahaya dibawa ke rumah sakit lagi lalu memanggil pimpinan rumah sakit.“Bawa istri saya ke ruangan VIP dan saya ingin berbicara dengan pimpinan rumah sakit ini. Jika dia ada di sini maka tolong beritahu padanya dengan kalimat seseorang ingin bertemu dengannya,” kata Arya tegas.“Ada, Pak. Saya hubungi beliau dulu.”“Oke.”Arya menunggu di ruang tunggu untuk menunggu kedatangan pimpinan rumah sakit. Ia tidak terima istrinya diculik oleh seseorang dan meminta pihak rumah sakit lebih berhati-hati da
Read more

98. Tiga Sosok Pelindung yang Berbahaya

“Aku gak akan memberitahu identitasku pada publik sebelum menangkap para penjahat, tapi aku akan muncul pada publik dengan merekam video dan disebarkan ke internet dengan memberikan sebuah petunjuk tentang pebisnis gelap yang meresahkan dunia ini sekaligus mengancam mereka untuk membeberkan dan menangkapnya tanpa memberitahu detail tentang cara menangkap mereka. Biarkan publik bertanya-tanya tentang diriku untuk saat ini karena ini adalah caraku.”“Bagaimana kalau Tuan besar meminta Tuan untuk mengakui di depan publik?”“Aku menolaknya dan memberikan alasanku untuk itu. Jadi, Pak Willy jangan khawatir karena aku sudah mendapatkan beberapa nama yang menjadi kunci utama yang kuat dalam pembuktian,” jawab Arya tegas.“Siapa saja nama-nama itu, Tuan muda?”“Stefano, Joana, Archie dan Michele. Mereka tinggal di apartemen mewah di kota ini. Mereka adalah investor terkuat dalam perusahaan Stagle yang berbisnis gelap. Mereka juga memfasilitasi apa pun ketika dia membutuhkannya,” jawab Arya de
Read more

99. Rencana Pembunuhan

“Berhati-hatilah terhadap siapa pun di sekelilingmu karena ada orang yang mengintaimu. Jika ada yang bermacam-macam denganmu, berteriaklah sekeras mungkin agar mendapat pertolongan dari orang lain. Jika gak mendapatkan pertolongan maka berlarilah dan pergi ke kantor polisi.” Arya berpesan pada perempuan di sampingnya dengan serius seraya menatapnya lamat. Perempuan itu hanya mengangguk.Arya mengacak-acak rambutnya sekilas lalu pergi meninggalkan dia. Ia mempercepat langkah sembari menggerakkan bola mata ke berbagai arah untuk mencari tahu keberadaan mereka berempat. Arah jarum jam pukul satu empat orang itu melangkah ke sebuah lift.Arya berlari menuju lift lalu memperhatikan layar atas lift. Mereka berhenti di lantai paling atas. Ia menekan tombol berkali-kali untuk lift segera turun.Pintu lift pun terbuka lalu menekan tombol paling atas. Ia membaca petunjuk setiap lantai terdapat apa saja di dalam Mall ini. Ia melihat lantai paling atas terdapat sebuah Bar dan kafe.Lift sudah tib
Read more

100. Mengungkap Latar Belakang Arya Kepada Sentosa

“Kita bahas di rumah saja karena takut ada yang mendengar bisa gagal semua rencana kita,” potong Keanu lalu memasuki lift.Arya bersandar di pilar besar berbentuk persegi untuk bersembunyi. Tatapan nanar ditunjukkan olehnya dengan menatap dinding berwarna putih seraya mengepal erat hingga tangan dan kepala bergetar.Amarah semakin terbakar dan tak kenal ampun bagi mereka yang berniat menghancurkan keluarganya. Siapa pun akan dibalas olehnya dengan cara yang gak akan pernah sangka oleh mereka.Arya menuruni lantai menggunakan tangga darurat hingga ke lantai dasar Mall. Ia bergegas kembali ke rumah sakit setelah mendapatkan informasi yang cukup sebagai bukti.Empat puluh lima menit berlalu, sekitar pukul tiga sore tiba di rumah sakit. Ia melihat lima orang wanita dan dua pria yang masuk ke kamar Cahaya secara bergantian. Langkahnya dipercepat lalu masuk ke kamar dan memperhatikan mereka dari belakang.Ia juga melihat pemandangan Sentosa yang mempersilakan mereka untuk melihat keadaan an
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status