"Apa, Mbah?" Lia mengernyitkan dahinya."Hoalah Nduk, budek juga kamu ini ternyata," ujar Mbah Jayeng, membuat Lia berdecak kesal."Ini, rambut ini sepertinya bukan rambut lelaki yang kamu incar," ucap Mbah Jayeng, ia pun juga menyodorkan helaian rambut yang tadi Lia berikan padanya."Lah? masa, sih? saya yakin itu rambut Rey kok, Mbah," tukas Lia dengan sangat yakin."Kalau gitu saya tanya, memangnya kamu yang ngambil rambutnya secara langsung?" tanya Mbah Jayeng.Deg!Kini Lia yang terdiam membatu, pasalnya memang bukan dia yang mengambil rambut itu secara langsung. Tapi ... agaknya ga mungkin kalau suster itu berani berbohong. 'Masa, sih? masa suster itu berani bohongin aku?' tanya Lia di dalam batinnya."Yah ... ya sudah, ritualnya sudah gagal. Kamu bisa coba pastikan lagi benar atau tidaknya, lalu datang lagi kemari. Karena kalau nama, foto, dan rambut korban tidak cocok, maka ritualnya akan sia-sia," ujar kakek-kak
Read more