Aku masih penasaran dengan apa yang dikatakan Naya. Jika memang ada seseorang yang hendak melenyapkan istriku, siapa orangnya. Ada masalah apa mereka dengan kami, sehingga mereka nekat ingin menghabisi anak dan istriku. Semoga saja dugaan Naya tidak benar, mungkin saja halusinasi dia saja sehingga berkesimpulan begitu. "Assalamualaikum," ucap pak Irawan memberikan salam. "Wa alaikum salam," jawabku dari dalam dan beranjak dari kursi malas untuk membuka pintu. Ceklek. "Silahkan masuk," ujarku seraya mengulurkan tangan untuk menyalami pak Irawan. "Iya, Bay," jawab lelaki enam puluh tahun itu sambil meraih tanganku dan beliau berjalan menuju ruanag tamu. "Bagaimana kondisi istri dan anakmu? Apa udah baikan?" tanya beliau lagi sambil menghempaskan bobot tubuhnya diatas kursi ruang tamu. "Udah lumayan sih, Pak. Tapi ..." Aku menggantungkan ucapanku karena bingung mau melanjutkan dan harus memulainya dari mana. "Tapi kenapa, Bay?" Tanya pak Irawan seraya menoleh kearahku. Beliau men
Read more