***"Masih masak?"Tengah menjaga ayam goreng di wajan, Senja menoleh setelah pertanyaan tersebut dilontarkan Juan yang kini menghampirinya di dapur. Belum mandi, pria itu masih mengenakan baju siang karena memang setelah minum obat pukul satu tadi, Juan terlelap sekitar pukul dua."Mas," panggil Senja. "Iya, kenapa? Eh, kamu kapan bangun?""Ada mungkin dua puluh menit lalu, cuman tadi di kamar Caca dulu," kata Juan. "Itu kamu tinggal bikin apa? Terus bibi ke mana kok enggak ada? Harusnya bibi yang masak.""Tinggal goreng ayam terus bumbuin pake bumbu merah sama terakhir mungkin tumis capcai," kata Senja. "Kalau kamu tanya Bibi, beliau lagi angkat jemuran di atas.""Oh," ucap Juan. Mendekati meja makan, dia menarik kursi sebelum akhirnya duduk dan kembali bertanya, "Kiran udah pulang belum? Udah jam lima.""Belum, masih di jalan kayanya," kata Senja. "Aku udah ingetin kok tadi biar enggak ke mana-mana dulu supaya enggak kejebak macet dan katanya siap.""Oh oke.""Kamu mau apa nanyain
Read more