Marsha menatap sekeliling dengan waspada. Ia ingat terakhir kali, 2 orang menculik dan di sinilah ia berada–dalam keadaan terikat di sebuah tiang. “Anda sudah bangun?” Lelaki bertopi hitam berjalan mendekat. Wajah keriput karena luka, bola mata besar yang menonjol dan senyum menakutkan khas penjahat tingkat psikopat. “Wah ... mata saya akan baik-baik saja, kan?” celetuk Marsha, tak ada takut-takutnya. “Apa maksud perkataanmu?” Marsha hanya mengangkat bahunya tak acuh dan memalingkan wajahnya, seakan ia tidak peduli pada respons lelaki itu. “Andai saja aku di tugaskan untuk membunuhmu, sekarang pasti aku sudah memisahkan kepalamu dari badan kurus kering itu,” sarkas lelaki bertopi itu, dengan sorot mata yang sangat mengerikan. Marsha tak terlalu menghiraukannya dan hanya diam. Kini sorot matanya tak kalah tajam dengan lelaki yang terus mengawasinya dari jarak 10langkah itu. “Jangan meremehkan o
Terakhir Diperbarui : 2023-08-12 Baca selengkapnya