Home / Romansa / Maju Mundur Kena Duda Anak Satu / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Maju Mundur Kena Duda Anak Satu: Chapter 81 - Chapter 90

120 Chapters

Undangan Dari Tante Desi

Beberapa jam berlalu. Saat ini Jiya sedang berada di toko untuk membeli bahan makanan, tak lupa dia menggunakan masker untuk menutupi wajahnya. Namun ketika dia mengambil beberapa sayur segar tiba-tiba seorang wanita yang juga membawa troli berdiri tepat di sampingnya.“Apakah kamu senang sudah membuat anakku kebingungan saat ini?“ Wanita tersebut sambil menoleh ke arah Jiya.Tentu saja Jiya terkejut mendengar hal itu. Dia pun langsung menoleh dan berapa detik kemudian matanya terbelalak ketika melihat siapa orang yang ada di sampingnya.“Jangan pura-pura tidak mengenaliku,” ucap wanita paruh baya itu dengan tatapan tajamnya.'Bagaimana dia bisa mengenaliku padahal aku sudah memakai masker dan topi seperti ini,' batin Jiya yang akhirnya hanya bisa menghela napas panjang.Kemudian dia dengan tenang melepas maskernya. “Lalu menurutmu apa yang harus aku lakukan, Tante?““Apa aku harus muncul di depan Raka dan kemudian menjadi bulan-bulanan Raka?“ tanya Jiya. “Aku tahu tante pasti
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Kisah Cinta Yang Viral

Jam empat sore, saat ini Jiya sedang berada di dapur untuk mempersiapkan menu buka puasa nya dan Adam nanti. Tak lama kemudian terdengar suara berisik dari luar ruang dapur.“Mas, itu kamu?“ tanya Jiya dengan nada tinggi.“Kenapa kamu berteriak?“ tanya Adam yang tak lama kemudian muncul dari pintu masuk area dapur dan ruang makan itu.“Ya habis kamu sini nakut-nakutin, kalau pulang tuh sekiranya nggak bisa salam ya ngomong apa kek, jangan diem aja,” protes Jiya yang saat ini baru saja memasukkan sesuatu ke dalam panci pengukus.“Kamu takut?“ tanya Adam sambil duduk di kursi meja makan.“Ya tentu saja aku takut, kamu kan tahu kalau aku tuh sendirian di sini. Kalau tiba-tiba ada suara kayak gitu kan serem, bisa aja itu maling atau apa pun.““Oh ya? Aku pikir sekarang kamu menjadi tidak takut apa pun,” jawab Adam.Kemudian Jiya keluar dari area dapur, kemudian dia pun dengan cepat duduk di kursi yang ada di sebelah Adam. “Mas, apakah tadi om Rudi mendatangi kamu?“ Adam mengerutkan
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Video Sensasional Jiya

Saat ini Adam terus menarik tangan Jiya melewati para tamu undangan yang sedang menatap ke arah mereka berdua. Beberapa orang yang mengenali Adam dan juga Jiya langsung membicarakan mereka. Jiya yang mendengar hal itu hanya bisa menulikan telinganya.'Apa sebenarnya yang ingin Mas Adam lakukan?' pikirnya sambil terus melangkah mengikuti tarikan tangan Adam.Mereka terus berjalan, hingga akhirnya sampai di dekat pembawa acara yang sedang menatap ke kanan-kiri untuk mencari kode kalau acara bisa dimulai.“Aku ingin meminjam mikrofonnya,” ucap Adam dengan tatapan dingin yang dia tujukan kepada pembawa acara pesta pertunangan itu.Pembawa acara itu sempat terkejut, tetapi sesaat kemudian dia mengangguk lalu memberikan mikrofon di tangannya kepada Adam.“Saya hari ini datang ke tempat ini sebagai salah satu kerabat dari tuan Raka, dan juga mantan suami dari Jiya, wanita di samping saya,” ucap Adam sambil menatap ke arah semua kamu undangan yang sedang menatap ke arah dia Dan Jiya.“Terlepa
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Tamparan Dari Raka

Satu jam berlalu. Saat ini pesta pertunangan Raka dan Linda sudah selesai. Raka yang mendengar kalau Jiya dan Adam ada di pesta itu beberapa kali mencuri pandang ke sekitar ruangan pesta itu ketika acara pertunangannya sedang berlangsung hanya untuk mencari keberadaan Jiya.“Di mana dia,” gumamnya sambil berfoto dengan Linda setelah acara pertunangan itu selesai.Sesaat kemudian salah satu anak buah Raka datang kepada Raka dan kemudian berbisik. “Nona Jiya ada di kamar 106.“Raka mengerutkan dahi mendengar ucapan salah satu anak buahnya itu. 'Apa yang dilakukan di kamar itu,' pikirnya.Saat kemudian Raka menarik tangannya dari pelukan Linda. “Kamu mau ke mana?“ tanya Linda yang terlihat keberatan karena Raka tiba-tiba lakukan hal itu.“Aku ingin pergi,” jawab Raka.“Tunggu, acara ini belum benar-benar selesai,” ujar Linda sambil berjalan ke arah Raka dengan pelan karena saat ini dia menggunakan gaun panjang. Sementara itu saat ini Raka bersama salah satu anak tuannya itu ber
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Perjalanan Menyenangkan

Keesokan harinya. Pagi itu Adam dan Jiya datang ke ruko tempat di mana Dila selalu sibuk dengan kue-kue pesanan pelanggan. Tentu saja kedatangan Adam dan Jiya ini membuat Dila langsung keluar dari belakang etalase karena dia merasa sangat penasaran sejak pagi tidak ada anak buah Raka yang datang untuk memata-matai dia.“Kenapa kalian bisa datang ke sini? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah semuanya sudah selesai?“ Rentetan pertanyaan Dila itu membuat Jiya tersenyum kecil sambil mengangguk pelan.“Lah aku kok malah cuma disenyumin, jawab dong!“ desak Dila yang merasa sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi tadi malam.“Iya Dil, semuanya sudah selesai,” jawab Jiya.“Syukurlah jika semuanya sudah selesai! Lalu lalu apa yang terjadi semalam?“ Jiwa kepo Dila meronta.“Aku akan menceritakannya nanti lewat telepon saja,” jawab Jiya.Langsung saja kening Dila mengerut mendengar ucapan sahabatnya ini. Namun, sesaat kemudian Adam menimpali. “Aku dan Jiya datang ke sini untu
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Keterampilan Khusus

Akhirnya mereka pun sampai di rumah Jiya. Tempat yang sudah tidak Jiya sambangi selama dua tahun ini. Setelah sampai di halaman rumah, Jiya pun langsung menghirup udara kampung halamannya itu. Adam dan Jiya pun langsung turun dari mobil tersebut.“Ayo Mas, masuk. Aku buatin kopi dulu, kamu pasti capek nyupirin dari Kediri sampai ke sini,” ucap Jiya sambil tersenyum manis.Tapi di sisi lain, sopir tersebut merasakan hawa dingin di belakang tubuhnya. Ternyata hawa itu berasal dari Adam yang sedang menatapnya tajam.‘Astaga, kamu katakan saja bos apa yang harus aku lakukan. Kenapa harus menatapku seperti itu,’ batin anak buah Adam tersebut. Setelah itu..“Tidak usah Nyonya. Saya pergi dulu, saya masih ada urusan lain. Jika sewaktu waktu Anda membutuhkan saya, silakan menghubungi saya,” ucap anak buah Adam dan kemudian bergegas pergi meninggalkan rumah Jiya karena tidak kuat jika harus merasakan hawa dingin yang yang dipancarkan oleh Adam.“Ya sudah kalau begitu, terima kasih ya, Mas
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Motor Baru?

Setelah menyalakan semua lampu yang ada di rumah itu, kemudian Adam kembali ke ruang tamu. Adam pun tersenyum menatap ke arah sofa di ruang tamu itu.“Kamu benar-benar kecapean ya?” ucap Adam melihat Jiya yang sudah tertidur di atas sofa tersebut, dengan pose yang tidak karuan.Kemudian Adam segera menggendong Jiya dan membawanya masuk ke dalam kamar yang dulu ditempatinya.“Ternyata kamu menjadi lebih berat dari kelihatannya,” ucap Adam sambil terus memperhatikan wajah Jiya yang sedang tertidur pulasKemudian saat Adam menaruh Jiya di atas ranjang kamar tersebut, Jiya tiba-tiba membuka mata, dan …BAM! saat Jiya membuka matanya yang dia lihat adalah sesosok tubuh yang sedang mendekap dirinya. Lalu Jiya pun refleks menendang orang yang dia kira ingin berbuat hal yang tidak baik padanya itu. Namun pada kenyataannya, saat ini Jiya ternyata baru saja menendang Adam. “Uhk uhuk!” suara Adam yang terbatuk-batuk akibat tendangan Jiya yang mendarat tepat di perutnya.Kemudian Adam bangun
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Punggung Adam yang Gigitable

“Pak aku mau beli ini dua bungkus,” ucap Jiya sambil berdiri di depan penjual cilok daging. Jiya lalu berpindah ke beberapa penjual yang ada di tempat itu. Jiya memesan beberapa jenis makanan dan minuman yang dia sukai, termasuk jagung rebus yang entah apakah bisa dia makan bersama dengan makanan-makanan yang dia pesan itu.Dan di saat Jiya memesan jajanan yang paling ujung, Adam pun mendekat ke arah Jiya.“Kamu benar-benar akan menghabiskan ini semua?” tanya Adam.“Ah tenang saja, kalau tidak habis kan ada kamu,” sahut Jiya dengan santai. Lalu Adam menghela napas saat mendengar kata-kata Jiya tersebut dan ya bisa tersenyum melihat kelakuan wanita yang ingin dimanjakannya itu. Setelah itu penjual bika ambon yang ada di dekat Adam pun menyahut, “Kalian pasti pengantin baru ya? Dan pasti embak ini sedang hamil muda kan?” tebak pedagang bika ambon tersebut sambil menatap ke arah Jiya.“Aku tidak …,” ucap Jiya terputus.Adam menyela. “Istriku belum hamil Pak, semoga saja sebentar lagi
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Tanggung Jawab

Adam yang sempat mendengar jiya berdecak, kini mulai penasaran.Kemudian Adam menoleh ke arah Jiya yang sedang memijat kakinya.“Kamu kenapa?” tanya Adam sambil mengerutkan keningnya. Jiya lalu gelagapan saat mendengar pertanyaan dari Adam“Ah tidak ada apa-apa,” ucap Jiya canggungKemudian Jiya kembali memijat kaki Adam dengan menambah tenaga‘Huh, kalau dia bisa melihat isi pikiranku tadi, pasti dia akan mengejekku tanpa ampun,’ batin Jiya dengan ekspresi wajah yang tidak jelas.'Sebenarnya apa yang dipikirkan dia? Apakah dia mulai berpikiran kotor? Aku sangat penasaran,’ batin Adam.Ya, dulu saat mereka masih bersama, Jiya adalah orang yang paling senang mengeksplor gaya-gaya bercinta. Bahkan lebih dari separuh gaya yang mereka pelajari adalah ide dari Jiya.Setelah itu Jiya mulai memijat kaki Adam lebih ke atas hingga ke bagian paha yang bawah. Pijatan itu penuh dengan tenaga, hingga Adam pun merasa cukup nyaman dengan pijatan dari tangan Jiya. Dan setelah beberapa menit memija
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Pernikahan Dadakan

Setelah selesai sahur dan menunggu waktu subuh selesai kemudian pagi itu Jiya dan Adam langsung berboncengan naik motor ke rumah orang tua Jiya. Setelah mengetuk pintu dan menunggu selama lebih dari 10 menit akhirnya pintu rumah itu pun dibuka oleh Bu Mutia.“Jiya!“ Mata Bu Mutia terbelalak melihat putrinya ada di hadapannya.“Ini benar kamu?“ tanya Bu Mutia masih tidak percaya kalau Jiya ada di hadapannya.“Lah iya toh Buk ini aku, memangnya siapa lagi,” jawab Jiya sambil terkekeh.Sesaat kemudian Mutia langsung memeluk dengan kuat anak perempuan satu-satunya itu. “Kamu benar-benar pulang, kenapa kamu nggak ngomong ke ibuk?““Aku sudah menelpon ibu sejak semalam, tapi nggak ibu angkat. Pasti HP ibu nggak ibu cas kan?“ ucap Jiya.Kemudian Bu Mutiah tersenyum canggung. “Iya, sepertinya ibuk lupa kalau soal itu. Lha terus kalian sampai di sini sejak kapan?““Sejak kemarin malam sekitar jam tujuh atau delapan,” jawab Jiya.Saat kemudian Bu Mutia menoleh ke arah Adam. “Lha terus kal
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status