Home / Romansa / Maju Mundur Kena Duda Anak Satu / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Maju Mundur Kena Duda Anak Satu: Chapter 61 - Chapter 70

120 Chapters

Tidak di-DP

“Ada apa ini?“ tanya seorang pelayan yang datang untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.Kemudian Jiya menoleh ke arah pelayan tersebut. “Dia tiba-tiba datang dan duduk di tempat temanku lalu mengatakan kalau dia bayarku atau apalah itu,” jawabnya dengan amarah yang membara.Kemudian pelayan itu menatap ke arah laki-laki yang saat ini masih menatap Jiya dengan kesal. “Itu karena aku memang sudah menDP kamu tiga ratus ribu.““Kalau memang kamu menDP aku, mana buktinya? Dan coba hubungi wanita yang sudah kamu booking itu!“ tantang Jiya yang benar-benar merasa tidak terima karena laki-laki di depannya itu tetap ngotot kalau dirinya adalah wanita yang sudah dibooking.Kemudian laki-laki itu mengeluarkan ponselnya. “Coba nih lihat,” ucapnya sambil kembali menghubungi nomor itu. Jiya pun dengan cepat mengambil ponselnya dan mengangkat benda itu setinggi wajahnya agar semua orang yang menatapnya bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dan benar saja, setelah beberapa saat men
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Tidak Sat-Set

Setelah beberapa saat berpikir sambil mengemudikan motornya. Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala Jiya saat melihat beberapa orang sedang berfoto di taman yang dia lewati. Segera saja dia membelokkan motor tersebut memasuki area parkir taman itu. Setelah melalui beberapa menit proses memarkirkan motor dan berinteraksi dengan tukang parkir, akhirnya Jiya pun berlari memasuki Area taman itu.“Nah itu ada tempat,” ucap Jiya sambil berlari kecil ke arah salah satu kursi yang ada di taman itu.Setelah berhasil duduk di kursi tersebut, Jiya dengan cepat mengambil ponsel di dalam tas selempangnya. “Ayolah, ayo … jangan sampai terlambat, ayo. Ayo angkat dong,” gumam Jiya sambil mengetuk-ngetukkan kakinya di tanah.Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya panggilan itu pun diangkat. “Halo, Nin, kamu di mana? Kamu ke mushola, nggak?“ tanya Jiya dengan cepat.“Iya, aku di mushola, kenapa? Eh, tumben kamu nelepon, biasanya sulit banget ditelepon,” jawab Nindy.“Apa kamu melihat ibuku?“
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

CEO Tidur di Teras

Setelah puas di Taman, kemudian Jiya memutuskan untuk pulang ke ruko. Tetapi ketika hampir sampai ke rukonya, Jiya melihat ada sesuatu yang mencurigakan di depan rukonya. Jiya pun menitipkan motornya di warung penjual mie ayam yang ada di sebelah ruko Jiya.“Pak, itu kok ada orang tidur di depan terasku?“ tanya Jiya kepada tetangganya yang saat ini baru saja selesai melayani pelanggan.Penjual itu pun menoleh ke arah teras ruko Jiya. “Loh, aku nggak tahu, Ji. Dari tadi ada banyak orang beli, jadi aku nggak memperhatikan tokomu,” jawab penjual mie ayam tersebut.Kemudian terdengar pelanggan memanggil penjual mie ayam itu hingga membuat jual mie ayam meninggalkan Jiya.“Lebih baik aku lihat dulu,” gumam Jiya sambil terus menatap ke arah orang yang berbaring di kursi teras rukonya.Dia berjalan pelan mendekati rukonya dengan jantung yang berdegup kencang. Dan ketika melewati sapu di sudut teras rukonya, seketika sapu itu terlihat seperti senjata yang tepat untuk menghadapi potensi
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Permintaan Pak Ghofur

“Terus tadi gimana?“ Nindy justru balik bertanya kepada Jiya.“Terus gimana apanya sih, Nin?“ tanya Jiya sambil mengeruhkan dahi mendengar pertanyaan sahabatnya yang tidak jelas.“Halah, aku dengar kalau calon suamimu datang ke sini? Terus gimana, kok kamu nggak ikut pulang ke sini?“ “Dia itu datang ke sana sendirian, nggak ngomong ke aku juga. Aku tahunya kalau dia ke sana itu setelah dia udah sampai di rumah,” jawab Jiya.“Lah kok bisa gitu?“ Sahut Nindy yang ada di dalam panggilan itu.“Ya nggak tahu emang kenyataannya gitu. Sudah, aku tutup teleponnya dulu aku sedang ada tamu,” jawab Jiya lalu menutup panggilan tersebut begitu saja. Sementara itu saat ini ketegangan menyelimuti rumah Jiya di Tulungagung. Raka saat ini duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah itu, begitu juga dengan pak Ghofur yang baru saja sampai di rumah. Sedangkan Bu Mutia yang sebelumnya sudah menyapa Raka pun masuk ke dapur untuk membuatkan minuman.“Jadi maksud kedatangan saya ke sini, saya ingin m
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Obrolan Santai

Sementara itu di tempat Jiya, saat ini Adam dan Jiya berpindah duduk bersama di teras ruko. Saat ini mereka berdua sedang menunggu pesanan mie ayam mereka.“Jadi, apa kata Raka?“ tanya Adam setelah Jiya selesai berbicara dengan Raka lewat telepon dan kemudian meletakkan teleponnya di atas meja kecil di depan mereka.“Dia hanya berkata akan tetap mempertahankan hubungan kami,” jawab Jiya lalu menghela napas panjang. "Jiya, aku ingin membantumu berpisah dengan Raka," ucap Adam sambil terus menatap ke arah penjual mie ayam yang terlihat sangat sibuk karena banyak sekali pembeli, termasuk mereka berdua.Jiya menatap Adam, "Aku tahu, itu semua karena kamu ingin kita kembali bersama lagi 'kan?“ tanyanya.Adam tersenyum. "Aku melakukan ini karena ingin melihatmu bahagia, tapi apa yang kamu katakan ada benarnya juga, aku memang ingin kembali bersama kamu,” jawabnya dengan santai.“Itu sangat bisa ditebak oleh siapa pun,” sahut Jiya sambil berekspresi malas mendengar ucapan Adam.“Ya, a
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Cafe

Seperti janji Raka dan Jiya. Sore ini mereka berdua bertemu di salah satu cafe yang tidak jauh dari tempat Jiya. Jiya yang baru saja masuk ke dalam restoran itu langsung menggenggam erat tali tas selempangnya. Dia menghela napas panjang sebelum akhirnya mengedarkan pandangannya ke sekitar tempat itu untuk mencari keberadaan Raka.Namun bukannya keberadaan Raka yang dia lihat, saat ini justru dia melihat sepasang laki-laki dan perempuan sedang duduk berhadapan untuk makan bersama di cafe itu. Jiya pun melangkah ke arah dua orang itu dengan tenang.'Kamu harus tetap tenang, Ji. Tenang,' batin Jiya sambil menggenggam erat tali tas selempangnya.“Eh, bukankah kamu Jiya?“ tanya si wanita yang langsung mengenali Jiya sambil tersenyum hangat.Langsung saja laki-laki yang ada di depannya itu menoleh ke arah Jiya. Mata mereka saling bertatapan selama beberapa saat, hingga akhirnya Jiya menoleh ke arah wanita yang menyapanya.“Iya, aku Jiya. Apakah kalian ke sini bersama dengan Mas Raka?“
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Putus?

Sementara itu saat ini Jiya dan Raka berada di parkiran. jiya yang sudah tidak tahan untuk bertanya pun langsung mengatakan isi pikirannya.“Mas, apa maksud kamu dengan besok kita bertunangan?“ tanya Jiya sambil berbalik badan menatap ke arah Raka yang baru saja dia lepaskan pegangan tangannya.“Iya, besok kita bertunangan,” jawab Raka dengan tenang.“Tapi ibuk dan ayahku belum membeli tiket atau apa pun, mereka pasti tidak akan sampai di sini besok. Dan juga Apakah ibumu sudah setuju dengan hal ini? Kita bahkan belum pergi ke rumahmu untuk meminta izin kepada orang tuamu,” tanya Jiya yang merasa tidak habis pikir dengan keputusan Raka tersebut.“Orang tuamu sudah setuju—” Kalimat Raka terhenti ketika tiba-tiba saja Jiya mengangkat tangannya dan membuka buku jarinya di depan Raka.“Mas, orang belum setuju. Mereka menyerahkan semua keputusan kepadaku, benar bukan?“ Jiya menatap tajam ke arah Raka.Raka mengerutkan dahi mendengar sahutan Jiya tersebut. “Bukankah kamu ingin menikah de
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Sifat Asli Raka

Setelah itu Jiya menatap tajam ke arah dua wanita yang saat ini sedang menatapnya ketakutan. “Siapa kalian?“ tanya Jiya sambil berusaha bangun dari ranjang tetapi kakinya terasa lemas.“Kami adalah pelayan di villa ini, Nona,” jawab salah satu pelayan dengan ekspresi yang masih sama seperti ketika dia melihat Jiya bangun.Ekspresi wajah Jiya langsung berubah ketika mendengar kalau dua orang itu adalah penjaga villa. “Tunggu, apa maksud kalian? Apakah saat ini aku sedang ada di dalam villa?““Benar Nona, Anda saat ini sedang ada di villa milik Tuan Raka,” jawab pelayan lainnya dengan lebih tenang karena saat ini ekspresi wajah Jiya sudah berubah tidak semenakutkan saat dia meneriakkan nama Raka.“Loh, kok bisa?“ ucap Jiya sembari memijat pelipisnya. “Sek toh, kemarin itu aku sedang ada di parkiran terus tiba-tiba Raka yang memukul kepalaku. Terus sekarang aku sudah ada di villa,” ucapnya yang mencoba meluruskan isi pikirannya.Kedua pelayan yang mendengar ucapan Jiya tersebut lang
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Mencari Jiya

Sementara itu saat ini di tempat Adam. Adam sedang duduk di kursi ruang tamu rumahnya. Terlihat sebuah laptop diletakkan di atas meja menghadap tepat ke wajahnya. Tangan Adam mengetikkan sesuatu di atas keyboard laptop tersebut. Sementara itu Dila yang saat ini duduk di salah satu kursi yang ada di ruang tamu itu pun sedang sibuk mengusap-usap layar ponselnya. Dia sudah mencoba menghubungi semua kenalan mereka tetapi tidak ada satupun yang melihat keberadaan Jiya.“Ke mana sih kamu, Ji,” gumamnya yang kini mengusap wajahnya dengan kasar, karena merasa frustasi.Tiba-tiba ….“Ini dia,” ucap Adam ketika mendapatkan hasil dari usahanya. Dia pun segera memperbesar ukuran gambar yang ada di dalam laptopnya.Dan di saat yang sama sebuah panggilan masuk ke dalam ponsel Adam. Adam pun segera mengambil ponsel yang dia letakkan di dekat laptopnya.“Ya, halo,“ ucap Adam ketika mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelponnya karena saat ini matanya terus memperhatikan layar
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Bunga Dari Dira

Mata Jiya terbelalak ketika melihat para wanita yang berderet di jalanan masuk depan pintu utama villa itu sambil membawa buket bunga mawar putih di sisi kanan, sedangkan di sisi kirinya terlihat para laki-laki berjas tapi sedang berdiri tegap seolah menyambut dia dan Raka.'Ini seperti mimpi,' batin Jiya yang benar-benar terkejut, apalagi saat dia melihat di depan villa itu sudah ada banyak orang yang duduk rapi seperti tamu undangan yang sesungguhnya. Tak lupa juga ada sebuah panggung yang bisa Jiya tebak akan digunakan oleh dia dan Raka untuk bertukar cincin karena di belakang panggung itu ada inisial nama mereka berdua dan juga hiasan bunga yang mewah layaknya dekorasi pengantin.Sedangkan di sisi lain dia bisa melihat para reporter yang sedang meliput acara tersebut. Dia ingin sekali menggelengkan kepalanya, namun saat ini dia teringat dengan pesan Raka agar tidak melakukan hal-hal aneh. Dia pun hanya bisa menuruti hal itu karena saat ini dia masih belum bisa melawan Raka.“Ters
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status