/ Romansa / Maju Mundur Kena Duda Anak Satu / 챕터 101 - 챕터 110

Maju Mundur Kena Duda Anak Satu의 모든 챕터: 챕터 101 - 챕터 110

120 챕터

Nyonya Titi Serius

‘Oh Tuhan, kenapa ada hal seperti ini,’ batin Jiya“Ji, Mama juga sudah berbicara pada dokter. Semua perawatan untuk kamu akan disiapkan di rumah, kamu hari ini akan pulang ke rumah besar. Mama yang akan menemani kamu dan mengawasi kamu. Ingat Mama ini adalah ibu kamu di sini, kamu jangan pernah berpikir kalau kamu sendirian di sini,” ucap Nyonya Titi sambil tersenyum lembut pada Jiya.Tiba-tiba...“Krukkkkk,” perut Jiya berbunyi. Tidak begitu nyaring, tapi tetap bisa didengar oleh ibu mertuanya.“Kamu lapar?” tanya Nyonya Titi.Wajah Jiya pun memerah karena suara perutnya yang tidak bisa ditahan. Ekspresi canggung dia perlihatkan oleh Jiya saat ini.“Jangan malu seperti itu. Bukankah Mama sudah bilang anggap Mama ini seperti ibu kandung kamu. Mama juga sudah mendengar tentang infusmu dari dokter. Kalau memang kamu tidak suka suntik atau sejenisnya, kamu bisa minum obat saja. Mama sudah meminta dokter menyiapkan obat-obatan yang bisa dikonsumsi oleh kamu,” ucap Nyonya Titi.“Terima kas
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Curhat

“Hey Bro, jadi kamu nyuruh aku ke sini cuman buat lihatin kamu tidur?” ucap Dimas dengan santai sambil meminum minuman yang ada di atas meja. Adam lalu membuka matanya mendengar suara Dimas yang ada di dekatnya“Aku sedang bosan,” ucap Adam sambil terus berbaring.“Oh, ternyata kamu bisa bosan juga…,” ucap Dimas sambil menyesap minuman yang ada di tangannya.“Kamu ada apa, tumben pagi-pagi gini udah minum?” tanya Dimas.“Hah, aku sedang pusing Dim,” ucap Adam mengeluh.“Pusing kenapa lagi?” tanya Dimas. “Apa kemarin kepala kamu terbentur sesuatu?” ucap Dimas sambil melirik Adam.“Hahhhh, kamu itu mengejekku di saat yang tidak tepat,”“Katakan ada apa?”“Hari ini mama membawa Jiya pulang dari rumah sakit,” ucap Adam.“Lalu, apa masalahnya?” “Mama membawa Jiya pulang dari rumah sakit dan pergi ke rumah lama. Dia bilang akan merawatnya sampai Jiya sembuh,” beber Adam.“Nah itu bagus, bukan? Itu tandanya Mama kamu sangat sayang pada Jiya, lalu di mana masalahnya?”“Masalahnya, mama tidak
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Dasar Buaya

Malam harinya Adam pun gelisah, dia dari tadi menelpon Jiya tapi tidak diangkat. Kemudian Adam memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya. Adam lalu segera mengeluarkan mobilnya dari Garasi dan mengemudikan ke rumah keluarganya. 30 menit lebih dia mengendarai Mobilnya di jalanan, setelah itu adapun sampai di rumah orang tuanya. Setelah Adam memasuki halaman rumah orang tuanya, kemudian Adam pun segera memarkirkan mobilnya dan segera menuju ke rumah orangtuanya tersebut Tapi saat berada di depan rumah, tiba-tiba Adam dihentikan oleh dua anak buahnya.Kedua orang itu tuh berjaga di depan rumah, memang khusus untuk menghentikan Adam jika datang ke rumah itu“Maaf Tuan Muda, untuk sementara waktu anda tidak diizinkan masuk ke dalam rumah ini dulu,” ucap salah satu penjaga.“Apa-apaan kalian ini. Minggir!” teriak Adam, kemudian mendorong kedua orang tersebut. Dan akhirnya Adam dapat masuk ke dalam rumah orang tuanya diikuti oleh kedua orang tadi. Adam lalu ingin naik ke lantai dua te
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Mengunjungi Istri

Hari-hari pun berlalu seperti itu. Adam dan Jiya terus saling mengobrol dari telepon. Mereka seperti sedang mengalami masa pacaran.Entah itu benar atau tidak, sepertinya itulah tujuan Nyonya Titi. Setiap hari kebutuhan mendengarkan suara Jiya terasa semakin bertambah. Dipikiran Adam bahkan terus terbayang wajah istrinya setiap waktu.Setelah seminggu Jiya berada di rumah orang tuanya. Adam menelepon Jiya paling sedikit 5 kali sehari.Kalau Adam sedang bersantai atau hanya ada sedikit pekerjaan, Adam pun akan merasa sangat sepi dan tidak tahan untuk menelepon Jiya. Bahkan saat dia pulang ke rumah, dia akan langsung menelpon Jiya bahkan tidak akan membersihkan diri sebelum mendengar suara Jiya.Tak bisa dipungkiri, Adam memang sedang kasmaran. Deperti seorang pasangan yang belum menikah, dan terhalang oleh orang tua. Akhirnya setelah seminggu Adam menunggu dan tidak ada tanda-tanda bahwa Jiya akan kembali. Bahkan saat Jiya selesai kontrol, Adam bertanya pada dokter yang menga
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Godaan

Pelayan tersebut melangkah dengan pelan meninggalkan kamar Jiya. Setelah pelayan tersebut menutup pintu kamar. Jiya kemudian segera membuka selimut yang menutupi Adam“Ah, apa yang kamu lakukan?” ucap Jiya“Tidak ada. Aku sedang mengambil hak ku,” ucap Adam“Hak apaan?” ucap Jiya dengan wajah memerah“Ternyata tubuh kamu tetap sensitif ya,” ucap Adam kemudian kembali menggigit gemas benda yang udah di gigitinya dari tadi itu. Kemudian Jiya pun menarik telinga Adam“Jangan manfaatkan keadaanku,” ucap Jiya.Jiya sadar, dirinya tidak bisa melawan Adam karena kakinya yang masih belum sembuh benar dan dia tidak bisa banyak bergerak“Aku tidak memanfaatkan keadaan. Aku hanya memanfaatkan waktu dan kesempatan,” ucap Adam lalu tersenyum kearah Jiya.Senyum itu terlihat mempesona menghiasi wajah Adam yang tampan di bawah lampu kamar yang remang-remang“Ah kamu itu aneh-aneh saja,” ucap Jiya“Ini namanya Naluri laki-laki,” ucap Adam, lalu kembali memeluk Jiya menumpahkan rasa rindu yang ad
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Makanan Untuk Seseorang

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya pesanan Adam pun datang. Terlihat seorang pelayan yang membawa pesanan tersebut segera menurunkan semua makanan yang ada di dalam nampan.Adam lalu mengerutkan keningnya, ketika melihat ada makanan yang tidak pernah dipesan olehnya di antara semua makanan yang diturunkan oleh pelayan tersebut“Oh iya, maaf saya tidak memesan makanan ini. Kenapa ini diturunkan di meja saya,” ucap Adam memberitahu hal tersebut kepada pelayan yang baru menurunkan makanan-makanan tersebut“Ini gratis Tuan untuk Anda, ini sebagai tanda permintaan maaf dari restoran ini kepada anda atas ketidaknyamanan anda tadi,” ucap pelayan tersebut menjelaskan“Tapi-” Kalimat Adam terputus ketika tiba-tiba ponsel Adam berbunyi“Assalamualaikum Ji,” ucap Adam sambil tersenyum menatap kearah Jiya yang melakukan video call dengannya“Waalaikumsalam Mas. kamu sedang apa?” tanya Jiya“Aku sedang mencari sarapan?” ucap Adam.Kemudian mengarahkan kamera ponselnya ke arah makanan-makanan
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Cincin Pasangan

Hari-hari pun terus berlalu seperti itu. Setiap akhir pekan Adam akan pergi menyelinap ke kamar Jiya seperti yang dia lakukan sebelumnya. Satu bulan pun berlalu kaki Jiya pun terlihat sudah sembuh total. Jiya pun sudah mulai berjalan-jalan keluar rumah, terkadang ia berbelanja bersama Nyonya Titi.Mereka terlihat seperti pasangan ibu dan anak yang saling menyayangi.Beberapa kali Nyonya Titi mengajak Jiya ke salon langganannya, ia juga mengajak Jiya melakukan perawatan untuk mempercantik diri. Nyonya Titi juga mengajak Jiya mengikuti dirinya menghadiri berbagai acara sosial dan memperkenalkan Jiya sebagai menantu kesayangannya.Jiya pun selalu mencoba melakukan yang terbaik agar tidak mempermalukan Nyonya Titi.“Ji, asal kamu tau, Mama dulu juga orang desa, sedangkan papa itu orang kaya seperti Adam. Mama juga tidak pernah berharap akan dinikahi oleh papanya Adam. Tapi yang namanya jodoh mau di apain lagi,” ucap Nyonya Titi lalu menyeruput kopi latte yang ada di depannya.Nyonya
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Pulang

“Baik. Karena kamu sudah tahu salah dan menyesal. Mama izinkan kamu untuk membawa menantuku pulang ke rumah,” ucap Nlnyonya Titi Lalu Adam dan Jiya saling menatap, mereka tersenyum bahagia mendengar perkataan nyonya Titi“Eitss.. tapi...,” ucap nyonya Titi mengambang.Kalimat Nyonya Titi yang mengambang itu sukses membuat Jiya dan Adam penasaran dengan hal apalagi yang akan dilakukan oleh Nyonya Titi setelah ini“Jiya kamu kesini,” ucap nyonya Titi sambil melambaikan tangannya, agar Jiya mendekat ke arahnya. Kemudian Jiya pun melangkah mendekat ke arah Ibu mertuanya tersebut. Setelah ia berdiri di depan Ibu mertuanya, kemudian sebuah kalung berlian di pakaikan ke lehernya oleh ibu mertuanya“Nah, benar. Ini sangat cocok untuk kamu, ternyata memang seleraku selama ini belum pernah meleset,” ucap nyonya Titi sambil menatap kearah Jiya“Benar Nyonya. Anda memang belum pernah salah saat memilihkan hiasan untuk seseorang,” sahut seorang ibu-ibu yang baru keluar dari sebuah ruangan di dal
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Pelayan Dari Mama

Adam dan Jiya pun sampai di rumah mereka. Sepanjang perjalanan mereka mengobrol dengan santai, Jiya juga menasehati Adam agar lebih baik lagi setelah ini terhadap keluarganya.Adam pun hanya mendengarkan Jiya dan tersenyum sesekali ke arahnya saat mendengarkan semua ceramah dari Jiya.Setelah selesai memarkirkan mobil di dalam garasi, kemudian Adam dan Jiya segera turun dari mobil. Jiya lalu segera membuka pintu rumah mereka, dan berjalan santai masuk ke dalam rumah tersebut. Lalu tiba-tiba Adam menggendong Jiya. Jiya pun kaget karena tiba-tiba saja Adam melakukan hal seperti itu.“Apa yang kamu lakukan!” teriak Jiya“Menagih hutang,” ucap Adam santai.“Hutang?“ gumam Jiya. Setelah itu Adam membawa Jiya masuk ke dalam kamar mereka lalu Adam menurunkannya dengan hati-hati di atas ranjang kamar tersebut.“Apa yang kamu lakukan?” tanya Jiya yang bingung dengan tingkah laku Adam yang penuh teka-teki“Apa kamu melupakan janji waktu itu?” tanya Adam sambil menatap Jiya lekat, wajah mer
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기

Kembali ke Kantin

Keesokan paginya Jiya bangun pagi seperti biasanya.Dia segera turun ke dapur setelah membersihkan dirinya pagi itu. Lalu saat dia berada di depan dapur, Jiya pun baru ingat kalo ternyata dia sudah punya pembantu di rumah tersebut.Jiya melihat para pembantu tersebut sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk dia dan Adam“Selamat pagi nyonya, apakah ada yang bisa saya bantu?” ucap salah seorang pelayan yang melihat Jiya terlebih dahulu“Ah tidak ada. Aku hanya ingin mengambil segelas jus,” ucap Jiya“Baiklah, akan saya siapkam. Jus apa yang Anda inginkan?” tanya pelayan tersebut“Aku ingin jus apel,” ucap JiyaKemudian pelayan tersebut segera mengambilkan segelas jus apel dan berikannya kepada Jiya“Terima kasih,” ucap Jiya“Baik Nyonya,” jawab pelayan tersebut Kemudian Jiya kembali ke dalam kamar. Dia pun duduk di sofa di dalam kamar tersebut, wajahnya terlihat lesu dengan segelas jus di tangannya“Kamu kenapa?” tanya Adam yang baru keluar dari kamar mandi“Ah, aku hanya belum
last update최신 업데이트 : 2023-12-31
더 보기
이전
1
...
789101112
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status