Home / Pernikahan / Terjebak Cinta Suamiku / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Terjebak Cinta Suamiku : Chapter 81 - Chapter 90

108 Chapters

Kedatangan Orang Tua (2)

"Sayang ..." Dean mengambil sapu dari tangan Kannaya dan melemparkannya menjauh. "Kamu tidak perlu menyapu untuk menyambut kedatangan mereka. Mereka saja tidak pernah peduli padaku, untuk apa kita harus memberikan servis lebih."Kannaya menatap wajah suaminya lalu diam ketika dia diajak untuk ke sofa. "Lagi pula rumah ini bersih dan tidak ada yang kotor, tidak perlu sampai harus membuatmu kelelahan. Ingatlah kalau kamu sedang hamil, pikirkan anak-anak kita, Sayang."Kannaya mengambil wajah Dean dan menangkupnya dengan lembut. "Aku tiba-tiba saja merasa tidak percaya diri. Boleh tidak kalau aku keluar saja dari apartemen ini? Aku takut nanti malah kenapa-napa dan anak ini kenapa-napa juga."Dean menarik napasnya dan menggeleng. "Tidak akan ada yang bisa melakukan apapun pada kamu. Walaupun mereka adalah orang tuaku sendiri, aku tidak akan pernah membiarkan kamu diapa-apakan oleh mereka. Kamu harus tetap di sini untuk membuktikan pada mereka kalau aku bisa hidup bahkan tanpa kasih sayan
Read more

Tinggal Di Rumah

Kannaya yang ada di samping Dean tidak hanya bicara dan hanya diam saja sujud tadi karena pria itu yang melawan semua ucapan orang tuanya. Dean seperti orang yang sangat tegas dan tidak mau dibantah, membuat kedua orang tuanya saja seperti kehilangan kata-kata untuk putra mereka itu."Perusahaan benar-benar mengalami kemajuan sejak kamu yang memegangnya. Ternyata tidak seburuk yang kubayangkan, kamu tetap bisa berguna."Dulu ibunya tidak separah ini ketika bicara tapi sekarang selalu saja mencari masalah padanya. Dulu wanita ini juga akan lebih banyak diam tapi sekarang dia bakal membuka semuanya dan terlihat begitu kesal tapi juga bangga pada Dean."Kenapa membahas tentang perusahaan? Mau mengambilnya dariku?" tanya Dean dengan tatapan datar membuat ibunya merasa kalau putranya ini terlalu jauh darinya."Kau tidak kompeten dalam mencari istri. Seharusnya itu mengatakan ya. Jika aku mengambil perusahaan dan itu bisa membuatmu meninggalkan istrimu maka aku akan mengambilnya. Bagaimana
Read more

Sehari Di Rumah Baru

Tak ada yang bisa Kannaya lakukan di hari pertama mereka menginap di rumah baru. Walaupun dua orang pelayan sudah datang dan membantunya membereskan barang-barang mereka, dia masih mengambil beberapa pekerjaan karena bosan. Dia memang suka menonton drama tapi saat hamil seperti ini dia malas untuk melakukannya.Terlebih lagi pria menjadi suaminya itu sedang menghadapi sebuah masalah kecil dengan keluarganya, Kannaya jelas merasa tidak bisa kalau dia bersikap seperti orang tidak tahu apa-apa. Sejak semalam Dean sudah mulai sibuk dan seperti tidak bisa diganggu membuat pria itu khawatir padanya makanya dia juga tidak mau membuat pria itu khawatir padanya.Mengusap perutnya dengan lembut, Kannaya sadar kalau dia sudah terlalu membuat pria itu susah. Walaupun di sini dia menjadi istri dan dia yang berkewajiban untuk memberikan uang untuknya sebagai nafkah, tapi sepertinya dia harus mulai berhemat karena pria itu jelas saja kehilangan satu perusahaan tempatnya mendapatkan uang selama ini.
Read more

Berbelanja

Setelah selesai menonton film, mereka tampak saling berpelukan di atas ranjang dengan Dean yang mengusap lembut punggung Kannaya.Wajahnya masih ada sebuah pemikiran tapi sebaiknya dia membuangnya saja agar lebih nyaman untuk melakukan apapun selanjutnya. Dia sudah tahu apa yang terjadi adalah hal yang pasti jadi dia tidak mungkin dia harus melakukannya."Apa yang Mas pikirkan lagi?""Tidak ada," gumamnya seraya menghela napas. "Tidurlah, Sayang. Kenapa harus bangun lagi, hmm?"Kannaya menggeleng pelan lalu mendongak. "Aku belum ada tidur sama sekali rasanya sulit sekali untuk tidur," gumamnya membuat Dean menghela napas."Mau kemana, hmm?""Kemana?" tanya Kannaya dengan wajah bingung. "Mana tahu kamu mau ke suatu tempat? Ini juga masih jam sembilan malam, sepertinya alun-alun masih ramai." Dean berkata lalu menatap wajah Kannaya yang sudah diam berpikir. "Atau mau belanja sesuatu? Pelayan sudah belanja untuk kebutuhan kita tadi, jadi mungkin kamu mau memakan sesuatu di luar?"Kannay
Read more

Perkataan Kannaya

Kannaya melihat beberapa pakaian yang terlihat bagus. Dia tersenyum karena merasa pakaian ini bagus, hanya saja saat dia melihat ke tempat yang lain, dia menemukan pakaian putih.Hari ini, dia berusaha untuk tak melihat harga. Lagipula dia tahu kalau belanja di mall tidak akan ada yang murah, makanya dia tidak mempedulikan harga saat ini. Dean mengatakan uang ini bebas mau dibelikannya untuk apa jadi dia akan memuaskan hatinya. Sampai akhirnya setelah mereka selesai belanja dan dia pulang, dia memeriksa struk belanja dan membulatkan matanya kaget ketika melihat uang yang dia habiskan begitu banyak."Astaga, bagaimana bisa aku melakukan semua ini?" tanyanya kaget. "Bagaimana kalau Mas Dean tahu? Dia bisa memarahiku. Dia marah tidak, ya?" Kannaya duduk dengan lemas di kursi, kembali melihat struk yang ada ditangannya. Dia sungguhan tidak tahu kalau akan semahal itu setelah di total."Nyonya, mau minum sesuatu?" tanya pelayan yang melihatnya hanya diam."Tidak, nanti saja."Pelayan itu
Read more

Cerita Agnajaya

Beberapa hari kemudian, Kannaya sedang membuang sampah ketika dia melihat seorang pria berdiri di depan gerbang. Dia sebenarnya sudah diberikan pelayan tapi dia sengaja membuang beberapa sampah kecil yang ada di kamar keluar."Siapa itu?"Satpam yang ada disana bergerak mendekat, menunduk sopan sebelum berkata. "Maaf, Nyonya. Kami sudah berusaha untuk memintanya pergi, tapi dia tidak mau dan katanya dia adalah Tuan Besar Agnajaya. Saya jadi sungkan untuk melakukan apapun sementara Tuan mengatakan bahwa mereka tidak boleh masuk," ucap satpam itu membuat Kannaya terdiam.Mungkinkah ayah mertuanya sengaja datang untuk memintanya bercerai dari Dean? Makanya dia datang saat Dean tak ada disini dan sengaja ingin bertemu Kannaya."Persilahkan masuk."Satpam itu tampak agak khawatir. "Tetapi Nyonya-""Saya yang akan tanggung jawab, jangan khawatir."Satpam itu mengangguk pada akhirnya, dia tampak menghela napas beberapa kali dan berbalik ke arah gerbang. Sementara Kannaya masih berdiri di san
Read more

Tentang Liburan

Kannaya mengintip suaminya dari balik pintu ruangan kerja. Dia menemukan pria itu sedang menatap laptop sambil membuka orang berkas hingga dia melihat salah satu pelayan yang mengikutinya lalu memintanya untuk masuk.Dia sengaja tidak masuk karena Dean pasti akan langsung menghentikan pekerjaannya hanya untuk Kannaya, sementara pria itu pulang cepat hari ini dan baru saja masuk ,ke dalam ruangan kerjanya kurang lebih 4 jam lalu. Masih banyak pekerjaan yang harus Dean selesaikan dan Kannaya tahu hal itu. Makanya dia sengaja tidak mau mengganggu."Masuklah, kenapa di luar."Kannaya mengerutkan dahinya mendengar suara Dean. Dia sengaja tidak masuk karena tak mau mengganggu tapi tak lama dia melihat pelayan itu sudah keluar dan menunduk sopan padanya."Saya sudah selesaikan tugas, Nyonya."Kannaya tersenyum dan mengangguk, dia membiarkan pelayan itu pergi lalu melihat ke arah dalam ruangan di mana suaminya sedang bekerja dengan tenang. Tadi mungkin hanya pendengarannya saja, makanya sekar
Read more

Tentang Jodoh Camelia

Kannaya tampak tidur dengan agak gelisah malam ini. Dia tampak bergerak beberapa kali, sebelum akhirnya dia meringis pelan.Nyeri, punggungnya terasa nyeri dan itu membuatnya merasa tidak nyaman. Dean yang sedang berbaring di belakangnya mengerutkan dahi, dia bangkit dari tidurnya dan melihat istrinya yang terlihat tak nyaman."Kenapa, hmm?"Kannaya meringis kesakitan, membuat Dean mengusap pinggang Kannaya karena itu yang dipegang oleh istrinya."Karena jalan-jalan tadi perut tapi nggak sakit?"Kannaya mengangguk mendengar pertanyaannya tapi dia tidak membuka mata. Dia masih memejamkan matanya karena merasa sakit tapi sudah mulai merasa lebih nyaman saat Dean mengusapnya lembut.Pria itu tidak mengenal lelah ketika mengurusnya, dia akan selalu siap sedia setiap kali Kannaya membutuhkan bantuan. Pria itu akan melakukan apa saja untuknya dan tentu saja membuat Kannaya tidak berjuang sendiri di dalam kehamilan ini.Dean mengusap lembut punggung istrinya itu dan memperhatikan wajahnya ya
Read more

Harus Bersikap Seperti Nyonya

Seharian itu Dean seperti bocah yang mengikuti Kannaya kemanapun dia berjalan. Kannaya tak mengerti dengan oleh suaminya ini tapi dia tahu kalau Dean sedang mencari perhatian. Hingga ketika mereka tiba di halaman belakang, pelayan yang ada di sana langsung berjalan pergi meninggalkan mereka karena pekerjaannya juga sudah siap. Kannaya berbalik dan menghadap suaminya yang langsung meringis cepat. Mereka hampir saja bertabrakan jadi dia dengan cepat menghentikan langkahnya dan mengurangi rasa bersalahnya dengan cara menampilkan deretan giginya yang rapi."Mas seperti anak-anak tahu tidak?! Mau apa sih?"Dean tersenyum dan memeluk pinggang istrinya itu. "Aku bosan, tapi tidak tahu juga mau melakukan apa. Ayo ke ranjang dan tiduran saja, aku mau memelukmu seharian ini," ujarnya sambil mengusap pinggang belakang istrinya dengan lembut.Kannaya tampak mengerutkan dahinya karena dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya ini. Dean memang bucin tapi yang kali ini aneh, kali in
Read more

Mendukung Keinginan Kannaya

"Kayaknya kita memang harus buka cabang deh, Kannaya. Soalnya makin banyak yang beli dan sepertinya kita memang harus menambah karyawan. Semalam aku sudah reset dan menemukan suatu tempat yang cukup strategis di depan universitas swasta. Lalu aku juga menemukan sebuah sponsor untuk menjual minuman dengan program yang sedang promo. Bagaimana kalau kita tambah jenis makanan dan minuman?" tanya Camelia saat mereka bertemu.Tentu saja Kannaya keluar untuk makan bersama Camelia. Dia bosan di rumah terus dan dia sudah izin Dean bahkan diantarkan sopir."Urus saja, nanti aku akan kirimkan uang ke kamu. Mas Dean agak posesif, dia tidak mengizinkan aku untuk pergi kesana. Jadi aku tidak bisa ikut kamu," ujarnya membuat Camelia tersenyum."Tidak apa-apa, aku akan mencari tahu nanti dan akan menginformasikannya pada kamu. Kalau sudah kita bisa mendatanginya ke sana dan aku akan meminta izin dari Mister Dean. Kalau dia menemanimu sepertinya lebih mudah karena dia pasti akan tahu apa yang kamu laku
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status