Home / Pernikahan / Terjebak Cinta Suamiku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terjebak Cinta Suamiku : Chapter 91 - Chapter 100

108 Chapters

Berterima Kasih

"Mas ... Kami sudah memilih mana yang mau kami pesan!" Dean bangkit dan tersenyum mendengar ucapan istrinya. Kannaya juga berlari ke arahnya dan tampak begitu senang membuatnya merasa kalau keputusan ini memang benar-benar baik untuk keadaan dan juga perasaan istrinya."Yang mana?"Kannaya tersenyum, menggenggam tangannya dan membawa Dean berjalan ke arah dimana food truck itu berada."Aku mau ini, ini bagus dan kokoh!" Dean menatap food truck itu lalu mengangguk dan dia tahu kalau bentuknya juga sangat bagus dengan spesifikasi yang begitu luas. Ada beberapa kursi di dalam, juga ada pemanggang, meja yang luas, etalase di bagian belakang, kaca yang bening dan kokoh, serta laci-laci penyimpanan. Bentuk dan modelnya bagus membuat Kannaya wajar jika menyukainya. Dia juga suka dan dari bentuk serta model ini bisa menarik minat pelanggan."Bagus juga, kamu mau ambil berapa?""Emm, dua puluh?" Dean tersenyum dan mengusap kepalanya. "Kalau begitu kapan ini akan ready? Bukankah katanya ini
Read more

Usaha Yang Berjalan

Beberapa bulan kemudian semua usaha yang Kannaya jalankan benar-benar berkembang dengan baik dan lancar. Ketika mereka melakukan launching dan juga promosi, para warga menanggapinya dengan baik dan bahkan banyak yang datang untuk melakukan repeat order setiap hari karena makanan yang disajikan oleh usaha yang dibuat oleh Kannaya benar-benar bisa dimakan oleh segala usia.Semua itu tentu saja membuatnya merasa senang dan berhasil sehingga dia tidak mempermalukan dan membuat suaminya merasa kecewa dengan apa yang sudah dia usahakan. Kannaya sudah berusaha merancang banyak jenis dan resep makanan dan semuanya benar-benar berjalan dengan baik setelah launching produk dan makanan yang dijual yang melalui food truck.Selain itu suaminya juga melakukan promosi di perusahaan dan memberikan diskon yang ditanggung oleh Dean sendiri pada awal-awal. Semua itu dia lakukan untuk mendukung Kannaya berkarir dan berusaha karena itu adalah kebahagiaan istrinya dan dia tidak mau menekan keinginan istrin
Read more

Chek In Hotel

Kannaya memakan sosis bakar yang baru saja mereka beli di jalanan. Sementara itu Dean ada di sebelahnya dan memperhatikan istrinya yang sedang makan itu."Pebisnis makanan membeli makanan di tempat jualan yang lain. Apakah itu masuk akal?"Kannaya menatap wajah suaminya itu lalu mengunyah sosis yang ada di mulutnya sebelum menjawab. "Aku mengetahui kalau bisnis yang Mas kembangkan ada di bagian industri pakaian dan juga ada beberapa yang merupakan bisnis elektronik dengan merk A. Tetapi kenapa aku tidak pernah melihat Mas membeli pakaian dengan merk pakaian yang Mas produksi?" Dean terdiam."Lalu juga masih membuat produksi yang lain tapi tidak ada sama sekali aku melihat Mas menggunakan produksi itu secara terus-menerus. Alat-alat elektronik yang menciptakan dari perusahaan Mas juga tidak semuanya ada di rumah kita. Sebagian juga Mas beli dari perusahaan lain. Kenapa bisa begitu?" tanyanya membuat Dean tersenyum."Karena yang kuproduksi tidak semuanya mencakup apa yang kubutuhkan. J
Read more

Menghabiskan Waktu Dihotel

Dean memagut bibir Kannaya dan mendesah tertahan saat dia bergerak lembut memasuki istrinya. Kannaya sudah berusaha menahannya tapi tak mampu ketika Dean malah mengabaikan dan benar-benar memasukinya saat ini.Keduanya bercinta dengan penuh gairah. Dean terlihat menggebu-gebu dan begitu memujanya hingga membuat Kannaya merasa lebih percaya diri, sisanya nanti saja dibahas. Setelah puas menginvasi seluruh tubuh istrinya, Dean tersenyum menatap wajah istrinya yang sudah terengah kelelahan. Wajahnya yang terlihat semakin bulat itu membuat Dean tersenyum dan mengusapnya dengan lembut dan menatap penuh perasaan."Apa yang kamu katakan tadi tidak benar, 'kan? Kamu masih sama nikmatnya seperti yang lama, Sayang. Kamu hanya banyak pikiran saja makanya mengatakan itu," ujarnya membuat Kannaya diam di bawahnya."Kamu hanya terlalu bernegatif thingking, tidak ada perubahan berarti pada dirimu dan kamu tetap sama seperti istriku yang lama. Perihal perut ini? Tubuh kamu yang semakin membulat dan
Read more

Membuat Burger

Kannaya mengambil sebuah saus tomat yang ada di dalam rak lalu memasukkannya ke dalam troli. Dia sedang melakukan belanja kecil di minimarket dengan Dean yang mengikutinya, istrinya ini tiba-tiba ingin membuat sebuah burger di rumah makanya dia menuruti dan membiarkan Kannaya belanja roti dan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat makanan itu."Pakai daging sapi atau daging ayam?"Dean tersenyum lalu berjalan mendekatinya dan melihat beberapa kemasan daging yang ada di hadapannya."Setahuku jika ingin membuat burger maka akan menggunakan daging sapi. Tetapi tergantung juga selera orang sih, Sayang. Kalau kamu mau kamu bisa membuat keduanya," ujar Dean membuat Kannaya tersenyum."Kalau begitu aku akan membeli kedua dagingnya, nanti aku akan mencoba mana yang paling enak." Kannaya dengan penuh semangat mengambil kedua daging itu dan dimasukkan ke dalam troli.Dean tersenyum lalu menyusun belanjaan istrinya dan menyusul wanitanya itu yang sudah kembali menjadi bahan-bahan lainnya. Kannay
Read more

Jadikan Deposito Saja

Kannaya memakan burgernya dan lahap lalu mengusap perutnya sendiri yang sudah membulat itu dengan tendangan-tendangan kecil yang dirasakan.Dia sudah merasakan tendangan-tendangan ini saja beberapa bulan terakhir ketika kandungannya memasuki usia 4 bulan. Sekarang kurang dari 2 bulan lagi maka dia akan melahirkan dan itu jelas saja kadang membuatnya merasa khawatir karena dia tidak punya pengalaman apapun.Termenung sendirian di kursi sambil memandang halaman belakang rumah yang asri, Kannaya menunggu Dean selesai melakukan panggilan dengan salah satu rekan kerjanya sampai akhirnya dia makan sendiri dan pria itu ada di depan sana sedang memegang ponsel sambil bicara."Mas ..."Dean yang sudah selesai menghubungi akhirnya menoleh dan tersenyum pada istrinya itu. Dia berjalan mendekat lalu menyentuh kaki istrinya yang dingin sebelum akhirnya dia mengambil selimut dan menyelimutinya dengan lembut."Kenapa, hmm?"Kannaya menariknya agar duduk hingga pria itu patuh dan menatap wajahnya yang
Read more

Menanti Kelahiran

Beberapa minggu kemudian, hanya seminggu lagi Kannaya akan memasuki waktu melahirkan sesuai HPL yang dikatakan oleh dokter. Sekarang dia akan bergerak dengan sulit karena kandungannya benar-benar besar dan perutnya membuatnya ngeri untuk berjalan makanya dia mulai menggunakan kursi roda ke mana-mana karena kakinya juga lemah untuk dia bawa berjalan.Beberapa kali dia sesak napas dan bahkan sulit untuk tidur karena rasa tidak nyaman yang dia rasakan. Hanya saja dia tidak banyak mengeluh apalagi Dean selama beberapa minggu ini bekerja keras agar bisa melapangkan urusannya ketika istrinya melahirkan nanti."Sebentar lagi kalian berdua akan keluar, perut Mama sudah sakit jadi jangan terlalu lincah di dalam, ya?" ringisnya dengan mata berair tapi tidak berani mengeluh.Tidak ada suaminya hari ini dan dia hanya sendirian di rumah dengan beberapa pelayan. Hari juga sudah siang, belum saatnya orang kantor pulang bekerja. Makanya saat ini dia terlihat berusaha untuk tenang dan tidak menyalahka
Read more

Hari Kelahiran

Hari kelahiran yang ditunggu-tunggu sudah datang dan Dean sudah siap siaga di depan ruangan istrinya yang sedang diperiksa untuk yang terakhir kalinya sebelum dibawa ke ruangan operasi.Rasanya menunggu sendiri tanpa didampingi orang tua itu sangat menyedihkan. Dia hanya ada di sini sendiri dengan Haris dan dua anak buah yang ikut menjaganya mana tahu terjadi sesuatu. Bagaimanapun juga pewaris dari perusahaan Dean akan segera hadir dan tentu saja mereka ikutan di dalam urusan menanti kelahirannya."Mister Dean, bagaimana keadaan Kannaya?"Dean menoleh dan dia menemukan Camelia sedang berlari ke arahnya. Wajah wanita itu tampak khawatir tapi juga berusaha untuk tenang karena dia yakin dan sudah mendengar dari Kanaya sebelum ini jika Dean sudah mempersiapkan proses persalinan yang baik dan dokter terbaik untuknya. Hanya saja, tetap saja ini adalah hidup dan mati jadi dia tidak bisa menyembunyikan rasa khawatir dalam hatinya untuk sahabatnya itu."Dia masih diperiksa untuk terakhir kaliny
Read more

Keano dan Kenaan

Kannaya perlahan membuka matanya ketika dia merasakan banyak suara yang terdengar. Dia merapatkan matanya sebentar menahan sakit yang agak terasa lalu membuka matanya dan melihat siapa yang sudah memperhatikan wajahnya."Mas ..." panggilnya serak membuat Dean tersenyum dan menunduk mengecup bibirnya."Syukurlah kamu sudah bangun. Dokter itu tidak salah, kamu sungguhan bangun setelah tertidur empat jam." Dean berkata dengan wajahnya yang memerah. Kannaya diam dengan wajahnya yang pucat, walaupun menggunakan teknologi canggih untuk melahirkan tetap secara sehat sedikit sakit dan tenaganya seperti tidak ada untuk bangun. Dokter membedah perutnya, memberinya anestesi dan itu cukup untuk membuatnya merasa lelah dan mengantuk."Anaknya mana, Mas?" tanya Kannaya begitu teringat. "Aku habis melahirkan, 'kan?" Wajah Dean yang memerah itu tampak mengangguk dan dia tersenyum dengan wajahnya yang terlihat menatap Kannaya penuh perasaan."Jenis kelaminnya laki-laki, mereka sehat dan sempurna, Sa
Read more

Identitas Kannaya

Kannaya menatap suster yang baru membantunya mengganti infus. Dia masih harus dirawat sampai besok baru kembali ke rumah.Dean keluar dari dalam kamar mandi dan menemukan istrinya yang sudah selesai melakukan pemeriksaan hingga dia tersenyum dan berjalan mendekati istrinya itu. Dia baru saja selesai mandi sementara Kannaya juga baru dibersihkan."Lain kali saat lukanya sudah agak membaik, aku yang akan memandikan kamu."Kannaya tersenyum dan mengangguk. Dia menatap Dean yang terlihat segar dan tampan hingga akhirnya mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah anak-anaknya yang tidur dengan tenang. "Mas tidak bekerja?" tanyanya membuat Dean tersenyum dan mengambil tangannya untuk digenggam."Beberapa minggu ke depan Harris yang akan menghandlenya. Aku akan menemanimu mengurus anak-anak kita. Kalau kamu sudah tidak sakit lagi maka aku akan mulai mengurus pekerjaan." Dean berkata seraya tersenyum.Dia sudah menyiapkan semua ini dan sudah bertekad akan menemani istrinya seraya melahirka
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status