Home / Pernikahan / Terjebak Cinta Suamiku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Terjebak Cinta Suamiku : Chapter 61 - Chapter 70

108 Chapters

Sertifikat Pernikahan

Kannaya sudah selesai mandi ketika menyambut kepulangan Dean yang agak telat hari ini. Pria itu tampak lelah dan duduk di sofa membuat Kannaya membuatkan kopi dari pantry kamar hotel dan menatap suaminya yang sedang memijat pelipisnya pelan.Kannaya hanya diam saja seraya menggerai rambutnya yang setengah basah, sebelum akhirnya Dean menatap ke arahnya dan entah sadar atau tidak dia merasa seluruh rasa lelah dan juga penat di hatinya hilang seketika."Besok kita jadi pulang, 'kan?" tanya Kannaya membuat Dean menaikkan alisnya."Kenapa sangat ingin pulang? Bukankah di sini sangat bagus?""Ya, bagus. Tetapi ini bukan apartemen atau rumah kita jadi aku tidak bisa kuliah. Disana walaupun Mas bekerja tapi aku bisa kuliah, jadi jelas berbeda enaknya," gumam Kannaya membuat Dean tersenyum dan menarik napasnya.Dia meminum kopi susu yang dibuat Kannaya, beristirahat sebentar agar bisa mandi dengan keadaan tubuh yang lebih baik. Dia merasa ada lelah jadi tidak mau langsung mandi, apalagi saat
Read more

Uang Cash

Di atas tempat tidur, Kannaya menatap sertifikat pernikahannya dan Dean ketika pria itu sedang mandi. Semuanya sudah jelas sekarang dan hubungannya bersama pria itu sudah semakin resmi. Dia hanya berharap semoga tidak ada lagi tragedi yang membuat hatinya menjadi ragu walau kadang dia yang membuat semua itu terjadi."Semoga saja ini benar-benar bisa diandalkan." Kannaya menarik napas dan meletakkan berkas pernikahan itu di atas nakas.Dia menatap ke arah jendela yang menampilkan pemandangan luar. Malam ini benar-benar lumayan gelap dan dia tidak pernah keluar dari sini selain di taman karena selama ini dia juga selalu menghabiskan mengalaminya di dalam rumah. Keluar hanya akan menghabiskan uang sementara dia sedang menghemat dan tak pernah berniat untuk boros sejak tinggal sendiri.Memang pernah berapa kali dia dan Camelia keluar untuk makan atau mencari jajanan tapi itu tidak setiap hari mereka lakukan dan bahkan bisa dikatakan dua kali sebulan. Mereka adalah orang yang sudah ditingga
Read more

Pulang Ke Apartemen

"Kenyang?"Kannaya tersenyum dan meletakkan minum yang baru saja dia habiskan lalu mau bereskan bekas makannya. Dia menatap Dean yang sedang memperhatikannya sebelum akhirnya tersenyum."Emm, sudah." Dean tersenyum dan mengambil tangan Kannaya, membuat wanita itu beringsut mendekatinya. Dia tampak menatap wajah pria yang tak lain adalah suaminya sebelum merasakan sentuhan di wajahnya oleh tangan lembut pria itu."Kamu lelah?"Sebenarnya Kannaya mulai merasa curiga ketika pria ini bertanya. Dia tahu apa yang ingin dilakukan oleh Dean dan itu membuatnya merasa agak jantungan."Emm, tidak. Mas mau apa?"Dean tersenyum dan menunduk. Dia menatap wajah gadis yang menjadi istrinya ini, lalu memagut bibirnya tanpa basa-basi membuat Kannaya memejamkan matanya dan menikmati saja apa yang dilakukan pria ini."Emmhh .." Dean melepaskan pagutannya sejenak lalu menatap wajah Kannaya yang sudah memerah dengan napasnya yang terengah."Mau melayaniku malam ini? Anggap saja kita sedang merayakan resm
Read more

Kelegaan Dean

Kannaya berjalan dengan tasnya yang sudah dia isi dengan peralatan kuliah. Dia juga membawa uang yang diberikan Dean tadi mama. Hingga dia akhirnya memiliki uang yang ada ditangannya sejumlah dua jutaan. Dean hanya mengambil sejumlah uang tapi itu sudah dua juta dan itu adalah hal yang tak mengejutkan bagi Kannaya, dia tahu kalau pria itu memang memiliki uang yang banyak."Kamu akhirnya masuk kuliah!" Camelia yang melihatnya dari jauh langsung memeluk tubuh Kannaya dengan rindu karena dia sudah tidak melihat sahabatnya ini selama tiga hari.Kannaya tersenyum lalu mengajaknya ke sebuah taman karena dia ingin bicara. Camelia hanya mengikuti dan dia bisa melihat wajah Kannaya yang kali ini terlihat lebih cerah seperti baru saja mendapatkan sebuah hal yang menyenangkan."Ada apa? Wajahmu senang seperti baru saja memenangkan lotre."Kannaya tersenyum dan menghela napasnya pelan. "Mister Dean akhirnya memberikan surat pernikahan yang lengkap dan resmi tadi malam dan dia mengatakan dengan it
Read more

Keinginan Dean

Kannaya menatap wajah suaminya seraya mendongak. Dia tak tahu kenapa saat pria ini baru saja pulang tapi sudah memeluknya begitu lama. Apa memangnya yang sudah terjadi? Kenapa Dean bisa memeluknya begini begitu pulang kerja?Dean sadar kalau Kannaya bingung makanya dia merapatkan tubuhnya dan mengurung Kannaya di dinding. Dia melepaskan kepalanya lebih dulu dari Kannaya dan menatap wajah istrinya itu dengan tatapan lembut."Harum sekali kamu," ujarnya membuat Kannaya membulatkan matanya saat Dean menunduk mengecup bibirnya. "Harum tubuhmu membuatku yang lelah ini menjadi lebih baik, lalu juga bergairah ingin bercinta."Kannaya mendorong dada suaminya yang sudah tersenyum dan memegang dua sisi wajahnya. Kannaya Frastyna, gadis cantik dengan wajahnya yang berkarakter tegas tentu saja semakin menambah rasa ingin di hati Dean setiap kali memandang istrinya ini."Mandi sana, Mas. Sudah sore," ujar Kannaya saat Dean tak melepaskan tatapan mesumnya itu."Nanti saja, kenapa harus buru-buru?"
Read more

Pagi Yang Mulai Hangat

Setelah pembicaraan singkat itu, Dean mandi dan Kannaya menyiapkan pakaian santai pria itu untuk malam ini. Dia menatap wajahnya di cermin sebelum duduk di sofa dan memakan sebuah donat akibat dia merasa lapar. Dia tadinya iseng memasak makanan ini karena tidak sengaja melihat resepnya di internet. Jadinya dia membuatnya dan membeli beberapa bahannya sambil pulang kuliah. Dia menggunakan uang cash yang diberikan Dean untuk membelinya, karena penasaran apakah dia bisa membuatnya sendiri atau tidak.Nyatanya bisa, dia membuatnya dengan takaran yang agak salah tapi tetap berhasil dan mengembang dengan baik. Dia tampak sangat tenang dan sekarang dia bahkan sudah tahu bagaimana cara memasak donat yang enak."Tidak kalah dengan rasa restoran." Kannaya tersenyum dan memakan makanannya itu sambil membaca buku kuliah.Dean agak lama dan itu membuatnya memutuskan untuk sambil belajar dan menunggunya karena mereka saat lainnya akan pergi ke gym untuk berolahraga. Dia entah mengapa mulai menikma
Read more

Dia Istriku!

Selesai jogging Dean berjalan ke apartemen dan dia menyadari diperhatikan oleh satpam yang beberapa bulan lalu itu dekat dengan istrinya. Tetapi dia terlihat acuh tak acuh ketika mendekatinya. Tubuhnya yang tegap dan kekar itu membuatnya sempat diperhatikan orang-orang tapi dia tidak memperdulikannya apalagi sebagian besar itu hanyalah orang-orang yang lalu lalang. Orang yang ada di dalam apartemen tidak memiliki sifat ingin tahu atau jelalatan seperti orang-orang lain, karena jelas saja dia berada di apartemen yang hanya ditempati oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan sibuk hingga tak peduli dengan urusan orang lain."Kenapa sejak tadi kau memperhatikanku?" tanyanya membuat satpam itu menatapnya."Maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud begitu," ujarnya membuat Dean menatapnya tajam."Katakan saja apa yang kau inginkan, jangan merahasiakan apapun padaku apalagi berniat sesuatu pada wanita yang bersamaku. Kau hanya seorang satpam," ujar Dean datar membuat satpam itu menatapnya."Kannaya?
Read more

Akhirnya Satu Pemikiran

Kannaya mengajak Dean makan nasi uduk di warung pinggir jalan yang penjualnya adalah sepasang manusia yang berumur paruh baya. "Disini enak, murah juga." Kannaya berkata pada Dean yang pasrah masuk ke dalam warung itu.Dia sebenarnya sudah mau menolak tapi karena teringat janjinya saat di apartemen tadi yang akan menuruti permintaan Kannaya mau makan di tempat mahal atau murah, jadinya dia tidak mampu untuk membantah permintaan istrinya yang memang tidak akan pernah memintanya makan di tempat mahal. Mustahil!Sekarang Dian hanya bisa melakukan apa yang diminta oleh sang istri walau dia merasa tempat ini cukup tidak layak karena selama ini dia selalu menjaga kebersihan tempat makan atau bahkan makanannya. Makan disini bagi seorang pengusaha besar sepertinya tentu saja aneh dan dia tidak pernah sama sekali bahkan saat dia kuliah dulu."Sayang, makannya di mobil saja bagaimana? Aku mau mengajakmu ke sebuah tempat yang bagus soalnya." Dean berkata membuat Kannaya menatapnya."Dimana?"Sa
Read more

Menjadi Mak Comblang

Mereka menghabiskan waktu setengah harian di danau itu sebelum akhirnya Dean mengajak Kannaya untuk pulang. Sebenarnya dia memiliki keinginan untuk mengajak Kannaya untuk ke rumah bekas kedua orang tua Kannaya dulu, bertemu dengan beberapa saudara istrinya ini dan memperkenalkan diri sebagai suami dari Kannaya.Hanya saja dia tahu dari anak buahnya kalau sifat mereka itu sedikit menjijikkan, alias benalu yang akan menyusahkan suatu saat. Lagipula Dean berpikir lagi jika tidak penting dia bertemu dengan orang-orang yang tidak memiliki kontribusi atas pertumbuhan dan pendidikan gadis ini. Kannaya hidup susah di kota ini dan membangun usaha yang tak pernah sama sekali dia miliki dari nol sampai bisa menghasilkan seperti sekarang itu tidak ada campur tangan dari keluarganya.Jadi untuk apa dia harus mendatangi mereka? Kannaya sudah sah menjadi istrinya karena mereka dinikahkan oleh ketua agama dan juga mendapatkan sertifikat resmi dari pemerintah. Jadi sepertinya dia tidak butuh untuk dat
Read more

Permintaan Kannaya

Dean kembali setelah bekerja seharian ini. Dia melihat Kannaya yang sudah berjalan ke depan saat dia mendengar suara pintu apartemen terbuka."Mas ..."Dean menoleh lalu tersenyum melihat kedatangan istrinya. Di kecupnya dengan lembut dahi Kannaya yang mendekat itu, entah mengapa kalau sudah melakukannya, Dean merasa lelahnya benar-benar hilang. Kannaya memang sumber ketenangan dan kenyamanan yang dia punya, makanya dia bahagia hidup dengannya beberapa bulan terakhir. Apalagi hubungan mereka berkembang dengan baik, tentu saja itu membuat Dean merasa senang dan tak ada lagi yang menjadi pembahasan sensitif di antara mereka."Lelah?" tanya Kannaya seraya menatap wajah Dean yang sudah tersenyum dan menggeleng."Kalau sudah bertemu dengan kamu, aku merasakan semua kelelahanku hilang, Sayang." Dean berkata seraya mencium dahi Kannaya dan hidungnya. "Sudah pernah aku katakan soal ini, bukan?"Kannaya tersenyum mendengarnya, sebelum mengajaknya ke arah dapur. "Aku membuat beberapa cookies, j
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status