Dean kembali setelah bekerja seharian ini. Dia melihat Kannaya yang sudah berjalan ke depan saat dia mendengar suara pintu apartemen terbuka."Mas ..."Dean menoleh lalu tersenyum melihat kedatangan istrinya. Di kecupnya dengan lembut dahi Kannaya yang mendekat itu, entah mengapa kalau sudah melakukannya, Dean merasa lelahnya benar-benar hilang. Kannaya memang sumber ketenangan dan kenyamanan yang dia punya, makanya dia bahagia hidup dengannya beberapa bulan terakhir. Apalagi hubungan mereka berkembang dengan baik, tentu saja itu membuat Dean merasa senang dan tak ada lagi yang menjadi pembahasan sensitif di antara mereka."Lelah?" tanya Kannaya seraya menatap wajah Dean yang sudah tersenyum dan menggeleng."Kalau sudah bertemu dengan kamu, aku merasakan semua kelelahanku hilang, Sayang." Dean berkata seraya mencium dahi Kannaya dan hidungnya. "Sudah pernah aku katakan soal ini, bukan?"Kannaya tersenyum mendengarnya, sebelum mengajaknya ke arah dapur. "Aku membuat beberapa cookies, j
Read more