Home / Pernikahan / Wanita yang Mencintai Suamiku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Wanita yang Mencintai Suamiku: Chapter 51 - Chapter 60

91 Chapters

Bab 51. Suara Panggilan

Bab 51. Suara PanggilanSore tepat pukul lima, Olivia baru saja selesai mandi. Wajahnya pucat pasi karena sejak tadi memuntahkan apa pun yang dia makan. Sebenarnya, perempuan itu sangat ingin memakan junk food, tetapi ada perasaan malas menyampaikannya pada Abyan.Perempuan hamil itu duduk di tangga menatap lurus pada tirai yang memisahkan ruang keluarga dan ruang tamu. Sekarang dia benar-benar lapar, hanya saja bingung mau makan apa.Sejak tadi, pikirannya terus saja terusik. Dia selalu ingin pergi dari sana demi bisa leluasa berkunjung ke makam Rayan. Jika pun tanpa pamit, Olivia rasa terlalu keterlaluan.Olivia menghela napas, lantas mengoles fresh care di kedua pelipisnya. Dia tidak sadar kalau Ibu Namira memandanginya sejak tadi, hanya sedikit enggan berbicara.Kembali teringat pada Rayan. Olivia berpikir untuk mengakhiri hidup. Namun, seperti ada yang berbisik padanya bahwa perbuatan itu adalah dosa besar dan bisa saja membuat Tuhan murka.Ah, Rayan. Entah kenapa perempuan itu s
Read more

Bab 52. Nikahilah Dia

Bab 52. Nikahilah DiaMereka bersama, tetapi hati seolah enggan menetap. Dua raga yang saling dekat dengan jiwa terpisah oleh keadaan. Abyan masih belum mengerti penyebab sang istri meminta demikian. Benarkah? Lantas karena alasan apa?Abyan tidak punya alasan untuk menikah lagi. Pertama, istrinya masih sehat bugar, mampu melayani dengan baik serta sayang pada suami dan kedua mertua. Kedua, dia sedang mengandung. Ketiga, Abyan sangat mencintainya.Pikiran lelaki itu mencoba melayang pada masa lalu. Sejak pertama melihat Olivia, dia yakin sosok itu orang baik. Meskipun pada akhirnya harus patah hati karena memilih pacaran dengan Rayan.Tentu saja Abyan harus sadar diri mengingat dirinya dan Rayan bagaikan langit dan bumi. Lelaki itu memiliki rambut panjang, kulit kecokelatan, hidup dalam kemiskinan serta tak berpendidikan. Sementara Rayan justru sebaliknya. Dia memiliki apa yang selama ini Abyan impikan termasuk dicintai Olivia.Ketika itu, Papa Zafir datang memintanya menikahi Olivia
Read more

Bab 53. Aku tidak Melakukannya

Bab 53. Aku tidak Melakukannya"Aku tidak peduli. Intinya kamu sudah mengirim sihir pada Olivia, bukan?!" geram Abyan memberi tatapan tajam ketika gadis sialan itu terus saja mengelak ketika ditanyai.Kamila tertawa kecil. "Sihir apa yang kamu bicarakan, Mas? Kenapa aku harus mengirim sihir? Agar kalian terpisah?""Tentu saja!""Aku tidak pernah melakukannya. Banyak lelaki yang cinta sama aku, kenapa harus memperjuangkanmu? Idih!" Kamila mengibas rambutnya ke belakang pura-pura risih padahal senang mendengar kabar bahwa Olivia merindukan sosok Rayan.Demi mendapat sebuah jawaban, Abyan rela berdiri di depan kontrakan gadis sialan berambut ikal itu sejak pukul enam pagi tadi, padahal nanti akan kedatangan dua ART baru.Sekarang mereka pun masih berdiri di depan kontrakan berwarna merah muda itu. Kamila tersenyum manis pada setiap tetangga yang dengan sengaja atau secara kebetulan lewat di depannya."Kalau bukan kamu, lantas siapa?! Gadis licik di dunia ini yang aku kenal cuma kamu, jad
Read more

Bab 54. Aku Ikhlas Dimadu

Bab 54. Aku Ikhlas Dimadu"Sayang!" panggil Abyan begitu membuka pintu kamar. Dia baru saja pulang dari masjid melaksanakan salat asar. Namun, langkah kakinya harus terhenti ketika melihat Olivia duduk bersimpuh di atas sajadah sambil menengadahkan kedua tangan ke atas.Perempuan itu menitikkan air mata, sejak tadi dia berdoa kebaikan untuk sang suami, kedua orang tua serta mertuanya. Adapun hal paling menyakitkan bagi Olivia adalah saat mendoakan kedamaian Rayan di dalam kubur.Dia tidak bisa membayangkan bagaimana Rayan di sana. Hanya selalu berdoa semoga baik-baik saja. Jika suatu hari ada kesempatan bertemu, Olivia pasti bahagia.Perih merajai hati ketika mengingat bahwa pada akhirnya dia mengkhianati cinta yang sudah lama mereka rajut bersama. Menyulam berbagai kenangan pahit maupun manis, meminta rindu dengan doa.Sementara Abyan, lelaki itu masih terpaku di ambang pintu. Memandang sang istri dengan penuh kerinduan. Ya, dia rindu diganggu oleh Olivia saat sedang bekerja atau ber
Read more

Bab 55. Perempuan Hina

Bab 55. Perempuan HinaWani mendengus kesal sambil melap wajahnya dengan handuk kecil bersih yang disodorkan Ibu Namira dua menit setelahnya. Untung yang basah hanya kepala dan pundak saja, jadi dia bisa mengeringkan bajunya memakai kipas angin.Kalau saja mereka tak sahabatan, Wani pasti sudah mencakar wajah angkuh itu juga menjambak rambutnya sampai botak. Apalagi dia tahu kalau Olivia sedang dalam pengaruh sihir, ya kemungkinan besar seperti itu."Jangan diambil hati, Wan. Ibu juga gak tahu Olivia kenapa. Abyan saja kadang dia cuekin. Hubungan mereka berdua sepertinya masih renggang.""Bener Olivia pengen dimadu, Tan?"Ibu Namira mengangguk. "Kata Abyan tadi gitu. Olivia maksa dia buat nikah lagi sebelum dia melahirkan. Ngasih waktu paling lambat enam bulan buat cari cari calon awalnya, lama kelamaan malah nunjuk Kamila. Aneh memang, tetapi seperti itulah kenyataannya.""Kamila emang harus dikasih pelajaran. Kalau dibiarin, lama-lama bakal ngelunjak.""Katanya, minggu depan Olivia
Read more

Bab 56. Biarkan Aku Pergi

Bab 56. Biarkan Aku PergiSaat sedang makan malam, Olivia masih sibuk bercerita dengan sang ibu. Perasaannya mendadak berubah sangat bagus sehingga bisa merespons semua orang dengan baik termasuk Abyan sendiri.Seiring berjalannya waktu, Olivia seolah melupakan kasus tentang Wani tadi. Saking seriusnya mengobrol dengan kedua orang tua, dia tidak menyadari bahwa Abyan melalukan sesuatu di ponselnya yang terus menyala saat sebelum salat magrib tadi.Ponsel Olivia memang disetel terus menyala kecuali menekan tombol power. Saat mendengar informasi bahwa orang tuanya datang, dia meletakkan benda pipih itu asal."Telur gulungnya enak. Ibu gak nyangka kalau kamu sudah bisa masak." Pujian yang bertubi-tubi Bu Lisa lontarkan.Suasana begitu bagus, kedua Asisten Rumah Tangga mereka bahkan melontarkan senyum bahagia karena tidak lagi melihat perseteruan beberapa orang di sana. Sekalipun baru bekerja, tetapi merasa sudah puluhan tahun mengabdi.Tepat pukul sembilan malam, mereka menyudahi makan m
Read more

Bab 57. Masalah yang Berduyun-Duyun

Bab 57. Masalah yang Berduyun-Duyun"Harusnya kamu bersyukur punya suami kayak Abyan. Dia bekerja banting tulang, memeras keringat siang dan malam demi kebahagiaan kamu. Sebelum itu, dia menyelamatkan nama baik keluarga kita yang begitu tega melempar kotoran di wajahnya. Olivia, pakai akal sehatmu. Seharusnya kamu mengabdi pada suami bukan malah memaksanya menikah lagi.Jik suatu hari nanti Abyan benar menikah, kemudian kamu merasa diperlakukan tidak adil, yang disalahkan siapa? Sebagai perempuan, bapak yakin kamu akan menyalahkan dia. Kenapa tidak bersyukur, hah?! Suami dan mertua kamu sama-sama baik. Carilah laki-laki di luar sana yang bisa menyatukan kamu dan ibunya, yang akan meratukan dirimu kalau ada!"Pak Herman terus berbicara dengan mata menatap tajam sempurna. Amarah dalam dada terus saja membuncah, tanpa peduli bagaimana perasaan Olivia. Selama ini dia terlalu memanjakan putrinya sendiri sampai berakibat fatal di masa depan.Sementara Bu Lisa hanya bisa menggerutu dalam hat
Read more

Bab 58. Dia Bukan Gadis Baik

"Kamu ngadu sama Kamila buat apa, Sayang? Ini masalah keluarga yang orang lain tidak perlu tahu." Abyan menyuapi Olivia lagi.Setelah habis dikunyah, Olivia justru balik bertanya sinis. "Jadi, kamu menganggap Kamila sebagai orang lain, Mas?""Jelas.""Kenapa gitu?""Karena dia memang orang lain. Kamila dan kita tidak punya hubungan apa-apa. Dia orang lain yang berusaha merusak kebahagiaan rumah tangga kita. Dia bukan sepupu kamu dan juga bukan sepupu aku. Dia hanya orang asing, yang selalu mencoba menjadi bagian dari keluarga kita.Dia adalah angin yang berusaha menghancurkan rumah kita. Merusak segala properti demi kebahagiannya. Setelah itu, dia akan menjelma seperti sosok dewa penolong. Jangan mudah tertipu Olivia, singkirkan prasangkamu yang menuding dia orang baik.""Mas?""Kamila bukan orang baik. Dia sekumpulan manusia jahat. Sekarang kamu tengah mengandung anak kita, lalu memanfaatkan kelemahanmu demi bisa memenangkan segalanya. Kamu sedang dalam pengaruh Kamila, Sayang.Janga
Read more

Bab 59. Perempuan Genit

Bab 59. Perempuan GenitSementara di luar, Dewi terus saja bernyanyi sambil tertawa keras sesekali demi bisa memancing perhatian orang di dalam rumah agar menghentikan usaha mereka memutus sihir tersebut. Dia tidak peduli bagaimana tanggapan orang-orang karena sudah menelan janji dari Kamila.Sebuah janji yang apabila Dewi berhasil menggagalkan usaha Ustaz Eqbal, maka Kamila akan membayarnya sebanyak tiga juta cash. Nominal itu sangat lumayan bagi Dewi yang sangat jarang melihat uang bergambar presiden pertama Republik Indonesia karena keadaan ekonomi di bawah kata standar.Aksi gila Dewi ternyata memancing perhatian para tetangga yang kebetulan lewat maupun sedang istirahat di rumah. Mereka berlari keluar, dengan perasaan bingung, penasaran apa yang sedang terjadi."Kupilih hatimu tak ada kuragu mencintaimu adalah hal yang terindah. Jika kau bertemu aku begini, berlumpur tubuh dan keringat membasah bumi. Di penjara, terkurung, terhukum, hanya bertemankan sepi. Bisakah kau menghargai
Read more

Bab 60. Maafkan Aku

Bab 60. Maafkan Aku"Apa? Kamu takut kalau orang itu malah naksir kamu?"Lelaki yang tidak memakai baju dengan rambut acak-acakan tersenyum manis pada Kamila sambil menaik-turunkan kedua alis. Dia sedang kurang waras, padahal dua bulan lalu masih sehat saja dan sering ke masjid."Kamu mau aku ditaksir sama orang gila?""Dia tidak gila. Biasanya dia akan berpenampilan rapi dan menarik. Mungkin sekarang ya lagi korslet dikit aja. Iya nggak, Mas?"Aneh, tetapi nyata. Lelaki itu mengangguk setuju, mengacungkan kedua jempol sembari berjoget riang. Aroma tak mengenakkan tercium sangat jelas, Kamila bahkan ingin muntah berada di dekatnya.Tak bisa dibayangkan jika saja lelaki gila itu mencintai Kamila, lalu mengejarnya sampai ke kontrakan. Nama baik dan harga diri akan merosot mengingat selama ini hanya menginginkan lelaki tampan nan kaya."Nggak, Mas. Pokoknya kamu harus tanggungjawab kalau misal dia naksir sama aku?!" teriak Kamila tanpa rasa malu.Dia sama sekali tidak memikirkan bagaiman
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status