Bab 51. Suara PanggilanSore tepat pukul lima, Olivia baru saja selesai mandi. Wajahnya pucat pasi karena sejak tadi memuntahkan apa pun yang dia makan. Sebenarnya, perempuan itu sangat ingin memakan junk food, tetapi ada perasaan malas menyampaikannya pada Abyan.Perempuan hamil itu duduk di tangga menatap lurus pada tirai yang memisahkan ruang keluarga dan ruang tamu. Sekarang dia benar-benar lapar, hanya saja bingung mau makan apa.Sejak tadi, pikirannya terus saja terusik. Dia selalu ingin pergi dari sana demi bisa leluasa berkunjung ke makam Rayan. Jika pun tanpa pamit, Olivia rasa terlalu keterlaluan.Olivia menghela napas, lantas mengoles fresh care di kedua pelipisnya. Dia tidak sadar kalau Ibu Namira memandanginya sejak tadi, hanya sedikit enggan berbicara.Kembali teringat pada Rayan. Olivia berpikir untuk mengakhiri hidup. Namun, seperti ada yang berbisik padanya bahwa perbuatan itu adalah dosa besar dan bisa saja membuat Tuhan murka.Ah, Rayan. Entah kenapa perempuan itu s
Read more