Bab 43. Rasa CemburuAbyan mendorong kasar tubuh Fatah. Namun, tanpa sengaja menyentuh dadanya. Perempuan jadi-jadian itu langsung menjilat bibir sendiri, sementara Abyan melompat ke belakang Olivia.Sungguh, dia bisa saja mematahkan leher makhluk tersebut, tetapi memilih menghindar saja karena tahu bahwa waria biasanya tidak punya malu berteriak mengaku hamil padahal bodong dan sebagainya.Abyan tidak mau menjadi korban. Apalagi sekarang dia sudah punya istri. Bagi Abyan, pacaran dengan makhluk jadi-jadian bisa merusak harga dirinya karena seolah tidak ada perempuan tulen lagi di dunia ini."Empuk, kan, Mas? Lebih empuk ketimbang dada rata istri kamu.""Heh, Pak Lampir. Pertama, jangan banding-bandingin yang kawe sama ori suami aku mau original walau kalah gede sama punya kamu. Terus, sejak kapan laki-laki punya rahim?""Aduh, calon adik madu aku. Kamu itu ya selalu lupa sama nama aku. Kenalin, Fatma. Oke? Fatma, ingat itu, bukan Pak Lampir atau Fatah. Bego banget, sih!" cetus Fatah
Read more