Home / Pernikahan / Wanita yang Mencintai Suamiku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Wanita yang Mencintai Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

91 Chapters

Bab 21. Embarassing

Bab 21. Embarrassing"Jangan berani menyebut nama putraku di sini. Lebih baik kamu pulang sebelum kulibas!" bentak Papa Zafir ikut geram.Pasalnya, dia sudah berusaha menutupi kisah masa lalu setelah pindah rumah. Para tetangga baru mereka tidak ada yang tahu tentang Rayan, semuanya mengira Abyan adalah anak tunggal."Kenapa, Om? Apa karena Rayan anak kesayangan Om Zafir? Kenapa Mas Aby dan Rayan harus dibedakan padahal keduanya sama-sama anak Om. Mungkin karena terlahir dari ibu yang berbeda?""Tutup mulutmu!" gertak Olivia tepat di depan wajah gadis murahan itu. Emosinya semakin meluap. "Jadi, ini kerjaanmu sekarang?""Apa maksudmu?" Tatapan mereka serupa pedang yang siap menghunus."Untuk makan saja, kamu harus menjajakan diri dulu, menghargai tubuh biasamu dengan lima lembar uang merah tanpa peduli tanggapan orang-orang. Untung saja suamiku tidak tertarik dengan dada rata sepertimu. Embarrassing!" umpat Olivia di akhir kalimat.Hampir saja dia meludahi wajah Kamila. Namun, hal itu
Read more

Bab 22. Cincin Permata Hitam

Bab 22. Cincin Permata HitamSelesai makan malam, Olivia menerima telepon dari Wani. Dia berjalan sedikit menjauh dari suami yang baru saja memasuki kamar mereka.Setibanya di ruang tamu, Olivia pun bertanya alasan Wani menelepon malam-malam, padahal tentu sudah tahu kalau Abyan sedang di rumah."Tadi, Kamila ke rumah aku. Dia bilang kalau kamu harus hati-hati. Dia ngancam bakal membunuhmu kalau perlu. Ini gimana, Liv? Aku takut kalau Kamila benar-benar membunuhmu. Tahu sendiri kan kalau dia bisa bertindak sesuka hati?"Olivia mengusap dada, terkejut mendengar apa yang disampaikan oleh sahabatnya. Bagaimana tidak, dia khawatir kalau Kamila benar-benar bersekutu dengan jin. Mudah baginya untuk mengalahkan Olivia, sang rival.Sudah banyak terjadi, orang yang meninggal karena ilmu hitam. Entah memakai boneka atau sihir yang dikirim langsung setiap malam jumat. Bulu kuduk Olivia meremang, dia takut hal tersebut terjadi pada dirinya."Katanya, cinta ditolak, dukun bertindak. Ternyata Mas A
Read more

Bab 23. Semua Itu Tidak Benar

Bab 23. Semua Itu tidak BenarAbyan menggelengkan kepala. Lelaki itu merasa istrinya sedang berbohong. Bagaimana mungkin dia jatuh cinta pada Kamila jika bertemu saja pun jarang?Bukankah dia selalu menghabiskan waktu bersama Olivia? Ya, perempuan itu pasti berbohong, dia mencoba menipu karena mungkin ada sesuatu yang menjadi kejutan di akhir cerita.Namun, saat menyampaikan dugaan itu, Olivia justru menggeleng tegas. Mimik wajahnya begitu serius, Abyan jadi semakin bimbang dengannya."Mas, kalau bisa kamu resign saja dari tempatmu bekerja sekarang. Mending fokus sama usaha kamu tentang sayur-sayur itu. Bukannya menghasilkan banget? Mending badan kotor asal hati bersih, daripada hatimu kotor gara-gara si pelakor gak jelas itu!""Pelakor apaan, Sayang?""Astaga, Mas. Kamu itu mancing emosi banget ya? Udah tahu Kamila selalu ngincer kamu. Makanya tadi Wani nelfon aku karena Kamila nyamperin dia. Si Gatel itu bilang bakal melakukan segala cara demi ngedapatin kamu. Kalau berhasil, aku ba
Read more

Bab 24. Hentikan Semua Itu

Bab 24. Hentikan Sandiwaramu"Ya, aku mau kita pindah rumah supaya Kamila tidak pernah datang ke sini. Aku gak mau, jangan sampai dia naruh sesuatu misal ilmu hitam di rumah ini demi dapatin kamu. Tahu sendiri lah, orang bucin itu kadang bilang gini, 'kalau aku gak bisa dapetin dia, maka kamu juga gak bisa.' Makanya aku gak mau tinggal di sini lagi. Kalau bisa, kita pindah rumah sedikit lebih jauh dari sini atau jual sekalian usaha kamu, nanti buka usaha yang lain atau apa kek!"Abyan menelan saliva. Dia sebenarnya berat menjual rumah itu serta bisnisnya karena rumah itu dia beli dengan uang sendiri setelah perjuangan selama berbulan-bulan. Saat itu, Abyan banting tulang tak kenal lelah demi membeli rumah yang pantas untuk ibu dan istrinya.Begitu pula dengan usaha sayur mayur itu. Sekarang masih berkembang walau tak sepesat dulu. Usaha itu lah yang menjadi awal mula Abyan memiliki penghasilan lumayan, lebih dari biasanya. Dia harus mengenang masa-masa mereka masih miskin."Atau kita
Read more

Bab 25. Hancur

Bab 25. Hancur!"Olivia, kamu tidak menambah beban. Aku bisa memahami kalau kamu mencintai aku bahkan kami semua. Hanya saja kita harus berdiskusi. Tentu tidak masalah jika memang tinggal di kontrakan dulu. Aku terlahir dalam keadaan miskin tanpa sosok ayah, kamu tentu bisa menebak bagaimana tangguhnya aku sama ibu menjalani garis takdir yang ditentukan oleh Tuhan.Ada perbedaan antara aku, kamu dan papa. Kalian berdua sudah terbiasa hidup dalam gelimang harta. Memakai fasilitas yang serba memudahkan. Ingat, kemarin kamu tidak paham bagaimana cara menimba air, itu karena selama hidup kalau mau mandi tinggal menyalakan keran air.Sebenarnya yang aku takutkan adalah, kamu tidak betah tinggal di kontrakan. Bukan karena memikirkan Kamila, tetapi dirimu. Oliv, kamulah hidupku!"Perempuan itu memalingkan wajah, kemudian meneruskan langkahnya menuju kamar. Dia duduk menekuk lutut di tempat tidur, bersandar pada kepala ranjang.Pikirannya melayang jauh entah harus ke mana lagi. Dia masih bert
Read more

Bab 26. Abyan Kembali

Bab 26. Abyan Kembali"Kalau menurut ibu, Abyan bagusnya dibawa ke ustadz buat di-ruqyah. Daripada gini, suka marah gak jelas!" usul Ibu Namira melihat lelaki itu terus meracau tidak jelas."Tadi aku juga mikir gitu, Bu. Ini tak ada angin tak ada hujan, malah marah-marah. Apa ada kaitannya sama Kamila, Mas?"Abyan mendengus kesal. Entah kenapa istrinya suka menyebut nama itu. Ah, ya ... Abyan sedikit merindukan senyum Kamila. Namun, demi menjaga perasaan Olivia, dia memilih untuk diam saja.Dia melangkah masuk ke dapur karena merasa lapar. Tanpa berkata apa-apa, dia menikmati masakan itu. Perasaan rindu pada Kamila semakin menyeruak di dalam dada. Sial, Abyan tidak bisa menikmati makan siang karena bayangan Kamila melambai-lambai di depan mata."Mas, kamu mau kan kalau kita ke rumah ustaz yang bisa ruqyah?""Tidak. Kamu pikir aku kerasukan makhluk halus? Aku baik-baik saja!" tolak Abyan tapa mau menatap sang istri.Dia semakin kesal karena perempuan itu malah merusak imajinasinya tent
Read more

Bab 27. Suara Hati Abyan

Bab 27. Suara Hati Abyan?"Ibu selalu saja membela Olivia. Apa Ibu malu punya anak seperti aku?" Abyan menarik sudut bibirnya sehingga membentuk lengkungan. "Seharusnya aku yang malu punya orang tua dan istri seperti kalian. Semua sama saja, tidak ada yang berpikir jernih. Andai Rayan masih hidup, komplit!""Mas!" teriak Olivia. Lelaki itu boleh saja mengungkit masa lalu sang istri, tetapi tidak dengan orang tua."Kenapa, Oliv? Kamu tersinggung aku bawa-bawa nama kekasih kamu, huh? Di sini, aku adalah korban dari kalian. Entah kenapa aku harus lahir di dunia ini. Saat mencoba mencari kebahagiaan sendiri, kalian begitu kompak melawanku.Ada yang salah? Tentu saja. Pikiran kalian salah dan mata pun telah buta sehingga menganggap aku selalu bahagia berada di dekat kalian. Bagaimana mungkin? Dulu aku terlahir tanpa sosok ayah, dijuluki anak haram, padahal perbuatan papa sama ibu lah yang haram.Bertahun-tahun aku menebalkan kuping demi bertahan hidup berharap masa depan berubah cerah. Set
Read more

Bab 28. Bala Bantuan

Bab 28. Bala Bantuan"Wan, Mas Aby ngamuk?""Tidak, cukup diam di sini. Aku yakin, Kyai Anwar sudah mulai mengintrogasi suami kamu. Sebelum memulai acara ruqyah, dia memang harus ditanya-tanya untuk mencari jawaban. Aku kurang paham gimana, tapi tentu kita percayakan semuanya pada beliau. Insya Allah, Mas Aby akan kembali.""Aku penasaran bagaimana cara beliau membuat Mas Aby kembali. Apa yang mereka baca?""Kamu jangan bodoh, Oliv. Gak usah penasaran, lebih baik sekarang kamu wudu, lalu membaca ratib al haddad. Aku baru ingat kalau Ustaz Eqbal memintaku menyerahkan ini sama kamu!" balas Wani memutar bola mata, kemudian mengeluarkan selembar kertas HVS yang berisi tulisan arab dan tentunya berharakat.Gadis itu menurut saja, lantas mengambil wudu dalam kamar mandinya karena pintu masih terkunci. Setelah itu dia membaca ayat demi ayat yang dimulai dengan basmalah dan fatihah untuk pengarangnya.Meski sedang membaca ayat-ayat itu yang diklaim mampu menangkal sihir, dia tetap saja bisa m
Read more

Bab 29. Bernapas Lega

Bab 29. Bernapas Lega"Iya, Mas?"Abyan memejamkan mata, merasa kepalanya sedikit berat. Oleh kara itu, Olivia pamit ke kamar mengantar sang suami setelah mendapat izin dari Ustaz Eqbal.Usut punya usut, Ustaz Eqbal ternyata masih keturunan Turky dan pantas saja hati Wani berdesir melihatnya. Namun, Olivia tak akan pernah setuju karena beliau telah berkeluarga.Lupakan tentang itu, Olivia sekarang sedang memapah sang suami menuju kamar. Setelah sampai, dia memintanya untuk duduk bersandar pada kepala ranjang. Masih ada cairan merah yang telah mengering di telinganya, perempuan tersebut inisiatif membersihkan, memakai kapas yang sudah dibasahi dengan air."Ada obat sakit kepala, nggak, Liv? Sakit banget kayak mau pecah." Abyan memijit kening. Perasaannya memang tidak terlalu berat saat melangkah lagi seperti tadi, tetapi kepalanya sedang berdenyut sakit."Ada, Mas. Aku ambilkan air sekalian!" Olivia menjawab, menyerahkan pil, lantas ke dapur mengambil segelas air putih.Selain itu, dia
Read more

Bab 30. Dendam Kesumat

Bab 30. Dendam Kesumat 1Olivia melajukan kendaraan roda empat itu membelah jalan menuju rumah Wani yang tidak terlalu jauh. Sepanjang jalan dia mendengarkan dzikir-dzikir pagi dari You-Tube berharap hati menjadi tenang.Bahkan Olivia kerap merapalkan doa kepada Tuhan agar memberi perlindungan untuk suaminya di rumah. Jangan sampai Kamila berkunjung ke sana. Kalau sampai hal itu terjadi, maka Olivia pasti langsung membunuhnya.Sekarang dia terlihat cantik, selalu sama seperti dulu. Memakai rok payung sepanjang lutut dengan atasan warna putih ala-ala gadis Korea. Rambut panjangnya digerai begitu saja, tentu setelah sibuk mencatok keriting sejengkal dari ujung menggunakan Curling Iron.Kulit seputih pualam seperti berasal dari negara Asia Timur, pipi bak pauh dilayang, wajah cantik dengan alis melengkung serupa bulan sabit. Hidung bangir pun bibir semerah delima membuat Olivia seperti tercipta sesuai keinginannya.Olivia sengaja berpenampilan menarik agar nanti tidak kalah saing dengan
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status